Anda di halaman 1dari 7

KOK BU DOKTER GAK KASIH ANTIBIOTIK SIH????

Saat ini istilah antibiotika tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pasalnya,

pasien sering mendapat resep antibiotika pada waktu berobat. Tak jarang pula, antibiotika

yang beredar di masyarakat bisa dibeli di apotek walau tanpa resep dokter. Peredaran

antibiotika yang tak terkendali ini bisa menimbulkan persepsi baru bagi masyarakat bahwa

antibiotika adalah obat dewa yang mampu mengatasi segala jenis penyakit. Walaupun

antibiotika sudah familiar dalam proses terapi pasien, namun apakah pasien sudah paham

tentang obat golongan ini?

Apasih antibiotic itu?

Antibiotika adalah obat yang berfungsi untuk terapi penyakit akibat infeksi

bakteri. Penyakit infeksi dapat dibagi sesuai dengan agen penyebabnya menjadi infeksi

bakteri, virus, jamur, atau parasit. Oleh karena itu, penyakit infeksi tidak selalu diterapi

dengan antibiotika dan pemberian antibiotika sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu

kepada dokter yang berkompeten.

Apa fungsi dan kegunaan antibiotic?


Mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit infeksi akibat

virus, jamur, ataupun parasit tidak bisa diterapi menggunakan antibiotika. Pemberian

antibiotika yang tidak tepat sasaran dapat mengakibatkan timbulnya efek samping yang

tidak diinginkan. Terlebih lagi, penggunaan antibiotika yang tidak mematuhi aturan terapi

rasional juga akan menimbulkan efek resistensi terhadap golongan antibiotika tertentu.

Lalu, Gimana Kita Tahu Kita Butuh Antibiotik?

 Untuk batuk dan pilek, yang bukan alergi, atau yang gejalanya berat dan berlangsung
sepanjang hari, lama atau berkelanjutan sampai 10-14 hari, disertai dengan keluarnya
cairan di hidung yang kental dan kuning kehijauan, biasanya batuk atau pilek ini
disebabkan infeksi bakteri. Batuk dan pilek ciri khas alergi biasanya hanya berlangsung di
pagi hari atau malam hari saja, tanpa menyebabkan seseorang menjadi lesu dan terlihat
sakit. Pada kasus batuk alergi, antibiotik tidak dibutuhkan.

 Pada diagnosa radang tenggorokan yang disebabkan oleh kuman streptokokus, antibiotik
diperlukan. Hanya saja butuh pemeriksaan labolatorium untuk menegakan diagnosa
bahwa radang tenggorokan disebabkan oleh kuman yang dimaksud.

 Pada penyakit tipus, setelah didapatkan hasil kultur lab positif, dibutuhkan antibiotik untuk
membunuh bakteri penyebab penyakit tersebut.

 Pada penyakit infeksi saluran kemih, yang gejalanya sering disertai dengan demam tinggi
lebih dari 3 hari, jika diperlukan maka diambil sampel urin untuk melihat keberadaan
mikroba dalam urin, baru diatasi dengan pemberian antibiotik.

 Untuk yang memiliki masalah sinusitis, apalagi yang menyebabkan demam tinggi, nyeri
dan pembekakan di wajah karena penimbunan cairan, maka antibiotik diperlukan.
 Pada sakit saluran cerna akut, yang disebabkan oleh bakteri H. Pylori ataupun infeksi usus
serius akibat E. Coli.

 Antibiotik juga diperlukan beberapa saat sebelum dilakukan bedah atas petunjuk dokter.

Lalu bagaimana cara mengonsumsi antibiotika?

Harus BIJAK dan menggunakan Prinsip 5T.

Masyarakat dihimbau untuk menggunakan Prinsip 5T, yaitu:

1. TIDAK MEMBELI antibiotik sendiri (TANPA RESEP DOKTER)

2. TIDAK MENGGUNAKAN antibiotika untuk selain infeksi bakteri

3. TIDAK MENYIMPAN antibiotika di rumah

4. TIDAK MEMBERI antibiotika SISA kepada orang lain

5. TANYAKAN pada APOTEKER informasi obat antibiotik


Kenapa antibiotic harus diminum sampai habis?
Apakah yang dimaksud dengan resistensi antibiotik?

Resistensi antibiotika adalah kondisi di mana bakteri tidak lagi dapat mati setelah diterapi

dengan antibiotika. Resistensi dapat terjadi apabila bakteri mengalami perubahan genetik

(mutasi) sehingga kerja antibiotika menjadi tidak efektif lagi.

Apa saja penyebab resistensi antibiotik?

Penyebab resistensi antibiotika adalah perilaku yang salah dalam penggunaannya, antara

lain 4T:

 Tidak sesuai dengan indikasi

 Tidak tepat dosis pemakaian

 Tidak tepat waktu


 Tanpa resep dokter

Apa bahaya resistensi antibiotic?

 Meningkatkan angka resistensi bakteri

 Sulitnya penanganan infeksi karena bakteri udah resisten, trus penyembuhannya jadi
lebih lama,

 Meningkatkan biaya pengobatan. Kan, butuh antibiotik yang lebih tinggi tingkatanya
dan harganya pun jauh lebih mahal,

 Timbul penyakit baru terutama akibat bakteri yang didapat dari rumah sakit.

Jadi, Kesimpulannya adalah?

WHO menganjurkan setiap orang untuk bijak menggunakan antibiotik, untuk


mencegah resistensi antibiotik terjadi. Caranya adalah:

1. Hanya mengonsumsi antibiotik ketika diresepkan oleh dokter


2. Menghabiskan antibiotik sesuai dengan resep yang dianjurkan dokter
3. Jangan mengonsumsi antibiotik lama atau berbagi antibiotik dengan orang lain
4. Konsultasikan dengan Apoteker tentang obat-obatan apa saja yang Anda terima
termasuk cara pakainya yang baik dan benar
5. Bagaimanapun mencegah infeksi lebih baik daripada mengobati, jadi selalu
menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, agar terhindar dari penyakit infeksi
apapun.

Anda mungkin juga menyukai