Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (2015) mengatakan bahwa, manajemen adalah
manajemen adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Yang
dimaksud dengan menyelesaikan sesuatu adalah segala sesuatu yang perlu dilakukan
adalah seni dan juga sebagai ilmu. Hal ini juga sama dengan yang dikatakan oleh Terry
tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
semakin ketat, perusahan agar tetap bertahan hidup dan berkembang. Oleh karena itu
menyusun strategi agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Berikut ini beberapa
produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran
obtain what they need and what through creating, offering, and exchanging
dan nilai).
Dari buku Elements of marketing yang ditulis oleh Paul D. Converse. Harvey W. Huege,
including those business activities involved in the flow of goods and services
dan konsumen. Dalam kalimat lain dalam bukunya juga dikemukakan bahwa:
marketing includes the activities involved in the creation of place ime, and
pemasaran adalah merupakan suatu proses sosial dan manajerial, baik pada individu
Menurut Kotler (2009:5) bahwa manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu
unggul.
pengendalian untuk menstimulasi suatu produk atau jasa yang dijual dalam memenuhi
Citra merek dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi yang muncul di benak
konsumen ketika mengingat suatu merek dari produk tertentu. Terdapat beberapa
definisi tentang citra merek, berikut ini beberapa definisi citra merek menurut para ahli :
mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi nya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah
satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferesiasikan dari barang atau jasa
pesaing. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:275), mereka adalah nama, istilah, tanda,
lambang atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan identitas
produk atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan membedakan produk
itu dari produk pesaing. Menurut Ginting (2011:99) mendefinisikan merek adalah suatu
nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi daripadanya untuk menandai produk
atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari
pesaing. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa citra merek merupakan
nama, istilah, simbol, tanda, dan desain yang digunakan oleh perusahaan untuk
branding), citra merek atau lebih dikenal dengan sebutan brand image memegang
peranan penting dalam pengembangan sebuah merek karena citra merek menyangkut
reputasi dan kredibilitas merek yang kemudian menjadi “pedoman” bagi khalayak
konsumen untuk mencoba atau menggunakan suatu produk barang atau jasa sehingga
konsumen tersebut akan menjadi loyalis merek atau sekadar oportunis (mudah pindah
ke lain merek). Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap
merek dan dibentuk dari informasi dan pengetahuan terhadap merek itu. Citra terhadap
merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu
merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek akan lebih
memungkinkan untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003: 180). Brand image atau
citra merek, yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek
tertentu (Tjiptono, 2005 : 49). Menurut Kotler, brand image adalah sejumlah keyakinan
tentang merek. Menurut Aaker, brand image dianggap sebagai “bagaimana merek
dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan
tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek
tersebut. Kotler (2008 : 225) juga menambahkan bahwa citra merek merupakan syarat
dari merek yang kuat dan citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka
panjang. Jadi tidak mudah untuk membentuk citra merek, sehingga bila terbentuk akan
sulit untuk mengubahnya. Citra yang dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan bila
1. Corporate Image
perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa. Citra pembuat meliputi : popularitas,
2. User Image
pemakai yang menggunakan suatu barang dan jasa. Meliputi : pemakai itu sendiri, serta
status sosialnya.
3. Product Image
(citra produk), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu
barang atau jasa. Meliputi : atribut dari produk, manfaat bagi konsumen, serta jaminan.
Menurut Kotler (2012:261) ada beberapa indikator yang mempengaruhi brand image,
yaitu:
2.3 Promosi
mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau
Menurut Henry Simamora (2007: 614), promosi adalah usaha perusahaan untuk
segala unsure acuan atau bauran pemasaran, dan sedangkan menurut Ricky W. Griffin
dan Ronald J. Ebert (2002: 419), promosi yaitu setiap teknik yang dirancang untuk
menjual produk.
pengetahuan dan menyakinkan orang tentang suatu produk agar ia mengakui kehebatan
produk tersebut, membeli dan memakai produk tersebut, juga mengikat pikiran dan
perasaannya dalam suatu wujud loyalitas terhadap produk. (Suryadi, didih; 2011: 8).
Menurut Swastha (2008: 222), promosi dipandang sebagai arus informasi atau
persuasi satu arah yang di buat untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada
tawarkan perusahaan.
Menurut Boyd (2009: 65) promosi diartikan sebagai upaya membujuk orang
untuk menerima produk, konsep dan gagasan. Sedangkan menurut Boone dan Kurtz
suatu keputusan pembelian. Menurut Suryana (2009: 112), promosi adalah cara
mengkomunikasikan barang dan jasa yang di tawarkan supaya konsumen mengenal dan
membeli.
Menurut Kusmono (2009 : 374), definisi promosi adalah usaha yang dilakukan
pasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran.
Sedang menurut Madura (2008: 157), promosi adalah tindakan menginformasikan atau
menyatakan bahwa dari semua istilah mengenai periklanan pada dasarnya memiliki 6
prinsip yang sama. Dari keenam prinsip tersebut saya merunutkan menjadi lima
2. Komunikator
perorangan.
3. Media
Media iklan pada dasarnya terbagi dua jenis, yaitu above the
line (media line atas). Media ini antara lain televisi, radio,
koran, majalah, film, dan lain-lain. Above the line itu bersifat
tidak dapat dijangkau oleh above the line. Media ini antara
lain poster, billboard, spanduk, direct mail, spanduk, dan
lain-lain.
4. Komunikan
kegiatan iklan.
5. Dampak
pesan tersebut.
launching produk baru, diskon yang memiliki batas waktu, serta kuis
masyarakat.
C. Public Relations (Hubungan Masyarakat) adalah usaha atau upaya untuk
calon-calon yang luas, sehingga dapat mencapai target pasar yang sesuai
orang lain.
langsung bukan berarti harus face to face tetapi lebih kepada pemasaran
Dengan cara seperti itu, pelanggan pasti bereaksi akan hal tersebut.
2.4 Keputusan Pembelian
pembelian adalah membeli merek yang disukai, tetapi dua faktor bisa berbeda antara
Ahli lainnya Leon Schiffman dan Laslie Lazar Kanuk (2008:485) menyatakan bahwa
“Keputusan konsumen adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan
kata lain pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan”.
Dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa keputusan
pembelian adalah serangkaian proses untuk membeli merek yang disukai terhadap dua
pilihan atau lebih yang dipengaruhi oleh motif bawah sadar pembeli.
adalah:
serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus atau toko lain
pembelian.
Horward yang diikuti oleh Basu Swastha dan Irawan (2008:117) menyatakan
masalah, dan terdapat tiga macam situasi. Jenis situasi tersebut adalah :
family, teman, tetangga, teman kerja, klub olah raga, klub seni dan
lain-lain.
2. Faktor budaya, yaitu faktor budaya yang begitu banyak
terhadap sesuatu.
Menurut Kotler dalam Tjiptono (2008:20) ada lima peran dalam keputusan
pembelian :
.
Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif
Gambar 2.1
sebagai berikut :
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
4. Tahap Pembelian
puas serta akan terlibat dalam tingkah laku pasca pembelian yang
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller membuat respon rangsangan sebagai
berikut :
Psikologis
Rangsangan Rangsangan Konsumen
Pemasaran Lain Proses Keputusan
-Motivasi Keputusan Pembelian
-Produk dan -Ekonomi Pembelian
Jasa -Persepsi
-Teknologi -Pengenalan -Pilihan
-Harga -Pembelajaran
masalah produk
-Politik
-Distribusi -Memori
-Pencarian -Pilihan
-Budaya
-Komunikasi informasi merk
-Keputusan -Pilihan
Karakteristik pembelian penyalur
Konsumen
Perilaku -Jumlah
-Budaya pasca pembelian
-Sosial pembelian -Metode
pembayara
-Pribadi
n
Gambar 2.2
Model Perilaku Konsumen (Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2008:178)
baik itu rangsangan pemasaran seperti produk, harga, saluran pemasaran, dan promosi
atau rangsangan lain seperti lingkungan ekonomi, teknologi, politik, dan budaya yang
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar acuan dalam rangka menyusun
penelitian ini. Kegunaannya adalah untuk mengetahui hasil yang telah disusun oleh
merek, harga, dan bahwa variable Citra merek, digunakan kualitas Variabel Citra
promosi terhadap Harga, dan promosi secara produk, harga dan merek dan Promosi
penelitian ini.
Tabel 2.1 (Lanjutan)
merek, Harga dan Produk, Citra Merek, Harga, merek, harga dan Merek
penelitian ini.
Tabel 2.1 (Lanjutan)
penelitian ini.
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah teridentifikasi sebagai masalah riset.
Secara teoritis di jelaskan hubungan antar variabel independen dan dependennya yang
telah di tetapkan.
keputusan pembelian perlu di kembangkan suatu kerangka pemikiran baik secara parsial
maupu secara keterkaitan hubungan antar variabel independen yaitu Kualitas dan Harga
Menurut Peter & Olson (2010 : 181). Dalam prakteknya, promosi telah dianggap
sebagai manajemen citra (image management) menciptakan dan memelihara citra dan
Menurut Auhor Boyd, dalam Walker Larreche (2008;127) image yang diyakini oleh
konsumen mengenai suatu merek akan bervariasi tergantung dengan persepsi masing-
masing individu. Kepribadian manusia pada umumnya ditentukan melalui nilai-nilai dan
keyakinan yang mereka miliki. Apabila merek suatu produk memiliki image yang positif
dan diyakini dapat memenuhi kebutuhan konsumen, maka keputusan untuk membeli
suatu produk dan jasa tersebut akan timbul dalam diri konsumen sebaliknya, apabila
Brand Images suatu produk atau jasa rendah maka akan timbul keraguan dibenak
menurut Shimp (2009 : p 361) promosi memberi nilai tambah pada merek
dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan bisa lebih unggul dari
tawaran pesaing. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing
(kotler, 1998).
mengasumsikan citra merek yang baik dengan kualitas produk itu sendiri (Amanah,
2011). Konsumen dengan citra yang positif terhadap 3159 merek tertentu, akan lebih
2011). (Sari, 2013) menyatakan bahwa pada umumnya asosiasi merek yang membentuk
pembelian mobil dimana konsumen lebih cenderung membeli mobil dengan merek yang
terkenal karena kualitas dan kinerjanya sudah terbukti dan sebagian besar orang
membeli produk bermerek dengan keyakinan bahwa merek menunjukkan status mereka
dan gaya hidup di masyarakat. Margiyanto (2013) menyatakan bahwa semakin sering
mendorong para konsumen untuk mencoba. Penerapan program promosi dengan tepat,
unsur-unsur promosi merupakan kombinasi yang relevan sebagai alat yang efektif dan
memiliki implikasi yang besar terhadap keputusan pembelian. Goi (2013) menyatakan
selling, public relationsdan promosi penjualan yang berdampak penting dan signifikan
terhadap pembelian.
Informasi dan alokasi harga membantu konsumen dalam memutuskan pembelian suatu
produk.
Manajemen
Pemasaran
4.Tahap pembelian
5.Perilaku pasca
pembelian
Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis (Sugiyono,
2012 : 2)
Sugiyono (2013 :59) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu atau lebih (independen) tanpa memuat
perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.
mengenai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat. Sedangkan
penelitian verifikatif pada dasarnya menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang
Dalam penyusanan laporan proposal ini, memerlukan data dan informasi data
yang lengkap dan tepat. Agar data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan
metode penelitian , tingkat eksplansi, jenis data dan model analisis. Desain penelitian ini
peneliti dalam penambahan data dan pencarian data dengan sumber yang ada
dilapangan.
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini merupakan
penelitian survey yang dilakukan pada populasi besar ataupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dimana hubungan
kuantitatif karena data dan analisis yang digunakan secara kuantitatif yang
Studi
Pendahuluan
Operasionalisasi Pengumpulan
Variable Penelitian Data
T Y
Analisis Data -spss
Validitas
-Tabel-tabel
Reliabilitas&
Normalitas -path Analysis
Kesimpulan -
Gambar 3.1
Desaian Penelitian
Tahapan pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan pada objek penelitian, yaitu
pada pembeli tas wanita Elizabeth di Mall Ramayana Karawang. Untuk meminta data
dan melakukan observasi awal tentang kondisi para pengguna yang kemudian dapat
dijadikan latar belakang penelitian. Setelah itu dilakukan identifikasi masalah, dimana
identifikasi masalah tersebut sebagai dasar dalam membuat suatu kerangka pemikiran
sebagai kerangka untuk pembeli tas wanita Elizabeth di Mall Ramayana Karawang
yang akan diteliti dalam penelitian ini dengan menggunakan beberapa literatur dan studi
secara operasional.
kemudian menentukan sampel yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini. Dari
jumlah sampel yang telah diketahui dapat diperoleh data-data dari para responden
untuk kemudian dikumpulkan dan dianalisis melalui Analisis Jalur atau Path Analyzis.
Namun, sebelum dilakukan analisis terhadap data yang telah terkumpul dari para
responden dilakukan uji validitas terlebih dahulu, bila valid maka data tersebut dapat
dianalisis, sedangkan jika tidak valid bisa dipertimbangkan apakah akan tetap diikutkan
dalam analisis setelah dilakukan analisis data maka penulis dapat menarik kesimpulan
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
independen dalam penelitian ini yaitu Kualitas Produk (X₁) dan Harga (X₂). variable
dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Keputusan Pembelian (Y).
kepada masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian secara konsep (teori) ,
artinya konsep tersebut telah dikemukakan sebelumnya oleh para ahli atau pakar.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakaan oleh para ahli, maka penulis
membuat sintesa sebagai berikut mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda,
mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakaan oleh para ahli, maka penulis
membuat sintesa sebagai berikut, promosi diartikan sebagai upaya membujuk orang
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka penulis
keinginan terhadap suatu barang dan kombinasi dari minat pribadi serta referensi
maupun pengaruh orang lain yang telah melakukan pembelian sebelumnya sehingga
(2012:33), definisi operasional adalah penentuan suatu konstruk (hal-hal yang sulit
1.Corporate Image
perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa. Citra pembuat meliputi : popularitas,
pemakai yang menggunakan suatu barang dan jasa. Meliputi : pemakai itu sendiri, serta
status sosialnya.
3.Product Image
terhadap suatu barang atau jasa. Meliputi : atribut dari produk, manfaat bagi konsumen,
serta jaminan.
baik atau tidak baik terhadap citra produk yang diberikan Dealer Honda Kumala
Cab.Karawang, berdasarkan pada apa yang dilihat dan dialami oleh responden selama
ini, untuk setiap jawaban responden yang menyatakan a)sangat baik diberi skor 5, b)
baik diberi skor 4, c) cukup baik diberi skor 3, d) tidak baik diberi skor 2, e) sangat tidak
baik diberi skor 1. (Buku Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa 2017 : 25)
untuk menginformasikan, dan membujuk pasar dan target pasaran. Dengan biaya yang
rendah, periklanan dapat menjangkau banyak pembeli yang tersebar diberbagai tepat
(pasar sasaran). Dengan periklanan yang baik, menciptakan kepercayaan yang baik pula
dari public terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan iklan. Dengan adanya
kegiatan periklanan, para penerima pesan dapat membandingkan dengan iklan yang
lain, atau membandingkan dengan iklan-iklan yang telah dipasang pesaing lainnya. Iklan
sendiri mempunyai sifat yang terbuka, dan konsumen cenderung memandang produk
yang diiklankan sebagai standar dari perusahaan yang melakukan iklan tersebut. Iklan
yang besar sendiri menyatakan bahwa mengenai besar penjualan, popularitas dan
insentif jangka panjang yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun masyarakat dan
memberikan sesuatu yang gratis di awal launching produk baru, diskon yang memiliki
batas waktu, serta kuis atau undian berhadiah yang dapat merangsang ataupun
memancing pelanggan untuk membeli produk tersebut. Semua dari kegiatan promosi
untuk membeli produk, juga memberikan nilai tambah kepada konsumen sehingga
konsumen menyukai produk tersebut dan setia untuk terus menggunakan produk
tersebut. Semua dari kegiatan promosi penjualan diatas juga menarik perhatian
masyarakat.
menarik perhatian yang positif dari masyarakat terhadap perusahaan tersebut serta
juga dapat menjangkau calon-calon yang luas, sehingga dapat mencapai target pasar
yang sesuai dengan ketentuan dari perusahaan tersebut. PR sendiri memiliki sifat
mempengaruhi hampir setiap orang yang mempunyai hubungan dengan orang lain.
Direct Marketing (Pemasaran Langsung) adalah suatu bentuk promosi secara
langsung dengan cara memasarkan produk atau barang agar mendapatkan reaksi secara
langsung dari konsumen. Pemasaran langsung bukan berarti harus face to face tetapi
lebih kepada pemasaran yang ditujukan secara langsung kepada konsumen tertentu.
Pemasaran langsung juga bisa menggunakan telepon, email, ataupun media media yang
bisa digunakan untuk menawarkan penjualan produk tersebut. Dengan cara seperti itu,
baik atau tidak baik terhadap Promosi yang diberikan Dealer Honda Kumala
Cab.Karawang, berdasarkan pada apa yang dilihat dan dialami oleh responden selama
ini, untuk setiap jawaban responden yang menyatakan a)sangat baik diberi skor 5, b)
baik diberi skor 4, c) cukup baik diberi skor 3, d) tidak baik diberi skor 2, e) sangat tidak
baik diberi skor 1.(Buku Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa 2017 : 25)
berikut:
1. Pengenalan Masalah
rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang yaitu rasa
ingin punya atau keinginan untuk memakai dan menjadi dorongan, atau
yang lebih banyak. Pada tingkat selanjutnya orang itu mungkin memasuki
pencarian aktif informasi dengan mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan
3. Evaluasi Alternatif
kompetitif dan melakukan penilaian nilai akhir, tidak ada proses tunggal yang
4. Tahap Pembelian
membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua
faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli.
Faktor pertama adalah sikap orang lain, faktor kedua adalah situasi yang
faktor seperti pendapatan yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat
produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas serta akan terlibat dalam
baik atau tidak baik terhadap Promosi yang diberikan Dealer Honda Kumala
Cab.Karawang, berdasarkan pada apa yang dilihat dan dialami oleh responden selama
ini, untuk setiap jawaban responden yang menyatakan a)sangat baik diberi skor 5, b)
baik diberi skor 4, c) cukup baik diberi skor 3, d) tidak baik diberi skor 2, e) sangat tidak
baik diberi skor 1.(Buku Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa 2017 : 25)
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat
ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian tersebut disebut instrumen penelitian. Jadi
alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena itu disebut variabel
(Sugiyono,2011:102).
Variabel penelitian merupakan konsep utama dari kajian yang diteliti. Untuk
lebih jelasnya maka variabel harus disederhanakan dalam sub variabel atau dimensi
kajian yang sesuai teori yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya variabel harus
dapat diukur dengan indikator-indikator agar dapat teridentifikasi lebih detail sesuai
telah ditetapkan untuk diteliti. Seperti dalam penelitian kali ini “Pengaruh Citra Merek
dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian”. Dalam hal ini ada tiga instrument yang
Tabel 3.1
Variabel Penelitian
Variabel Nomor
Sub Variabel Indikator
Pertanyaan
Pembuat) 2. Kredibilitas 3
6. Kepribadian 8
7. Jaminan 9,10
9. Kualitas 13
Nomor
Variabel Sub Variabel Indikator
Pertanyaan
1. Spanduk 1
2. Media Sosial
2
Periklanan
3. Media Cetak 3,4
4. Media Elektronik 5
8. Flayering 11,12
9. Open table 13
Nomor
Variabel Sub Variabel Indikator
Pertanyaan
Rangsangan Internal 1
Pengenalan Masalah
Rangsangan Eksternal 2
Pribadi 3
Pengalaman 5
Pertimbangan 6
Keputusan Evaluasi Alternatif
Manfaat 7
Pembelian (Y)
Pembelian Karena Suka 8
Kepuasan 11,12
Referensi 15
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Juliansyah Noor
(2011 : 147).
Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi pusat perhatian penelitian dan
(2006 : 180).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata total penjualan,
yaitu penjualan selama tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015 bulan terakhir, sebagai
berikut:
Januari-Desember 2014 22
Total 226
3.3.1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Juliansyah Noor
(2011 : 147)
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Juliansyah Noor
(2011 : 147)
N
n=
1 + (N x e2 )
226
𝑛=
1 + (226 𝑥 0,052 )
226
𝑛=
1,565
𝑛 = 144,408
Keterangan :
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
(Sugiyono, 2012:85)
Pengaruh desain produk dan promosi terhadap minat beli Guns Denim Karawang adalah
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberi data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Bila
dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan cara interview (wawancara), kuesioner (angket),
Objek penelitian dalam studi kasus ini dititikberatkan pada masalah Pengaruh
citra merek dan promosi terhadap keputusan pembelian, dimana pengambilan data
informasi yang sesuai, jelas dan mendukung agar dapat memberikan gambaran
mengenai masalah yang sebenarnya. Oleh karena itu peneliti menggunakan teknik
macam bahan bacaan yang erat kaitnya dengan sasaran penelitian seperti
literatur-literatur dari buku, artikel, catatan kuliah dan media internet yang
kegiatan.
a. Observasi
Observasi metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan
Karawang.
b. Kuesioner
Terdapat empat jenis skala yang dapat digunakan megukur loyalitas pelanggan,
yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, skala ratio, sekala yang digunakan
Skala dibutuhkan untuk memberi nilai angka dari setiap jawaban dari
responden. Skala yang digunakan adalah skala likert dengan nilai terendah 1 dan
tertinggi 5. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah dipaparkan secara spesifik oleh
Tabel 3.3
Skala Likert
Desain Produk Promosi Minat Beli Bobot Skor
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Setuju 2
Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju 3
Setuju Setuju Setuju 4
Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju 5
Sumber : Sugiyono (2012 : 93)
3.2. Pengujian Keabsahan Data
dipersalahkan berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik. Berkaitan
menjadi perhatian utama. Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori
besar, yaitu validitas isi (content validity), validitas kontruk dan validitas eksternal.
Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari kolerasi antara masing-
masing pertanyaan dengan sekor total menggunakan rumus teknik kolerasi product
korelasi diatas 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari semua
pertanyaan merupakan data vailid, sedangkan koefisien korelasi dibawah 0,30 maka
data yang diperoleh merupakan data yang tidak vailid (Sugiyono, 2011 : 126). Dan untuk
konsistensi butir-butir yang ada instrument dengan teknik tertentu. Sugiyono (2011 :
instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik
Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari
Spearman Brown.
2𝑟𝑏
𝑟𝑖 =
1+𝑟𝑏
Dimana :
Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris, antara
lain dengan menggunakan t-test untuk satu sampel, korelasi dan regresi, analisis varian
dan t-test untuk dua sampel. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data
setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum
pengujian hipotesis dilakukan pengujian normalitas data terdapat beberapa teknik yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas data antara lain dengan kertas peluang dan
Uji Normalitas data dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data, dimana
data yang normal atau terdistribusi secara normal akan memusat pada nilai rata-rata
dan median. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar data
terdistribusi secara normal dalam penelitian ini. Data yang baik dan dapat dipakai dalam
sebagai berikut:
2. Angka signifikansi (sig) > 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.
Jika sebuah variabel memiliki sebaran data yang tidak berdistribusi secara
normal, maka perlu dilakukan penyisihan data yang menyebabkan terjadinya ketidak
normalan data.
bentuk data dari bentuk asli ke bentuk lain tanpa merubah datanya. Pada pendekatan
analisis jalur sering kali digunakan tipe data ordinal. Tipe data tersebut merefleksikan
perubah-perubah yang sebelumnya berasal dari suatu konsep yang sudah diubah
bentuknya sehingga dapat diukur (Nazir, 1998 dalam buku Pedoman Penyusunan Tugas
yang yang tergantung pada distribusi tertentu dan menetapkan adanya syarat-syarat
tertentu tentang parameter populasi seperti pengujian hipotesis dan penaksiran
interval, sedangkan bila dari data penelitian diperoleh data yang memberikan skala
pengukuran skala likert, maka harus dinaikan kedalam skala interval dengan
dengan proporsi.
5. Dengan menggunakan tbel distribusi normal baku, hitung nilai Z table untuk
6. Tentukan Nilai Desitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dari table).
Y = NS + k
K = 1+[ 𝑵𝑺𝒎𝒊𝒏]
3.3. Analisis Data
bahan teoritis yang dapat dijadikan dasar bagi pengkajian masalah. Melalui penelitian
ini penulis mempelajari buku-buku dan lainya yang ada hubungannya dengan masalah
yang dibahas, baik secara langsung maupun tidak langsung. Teknik deskriptif yang
memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak termasuk menguji
hipotesis.
Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai
dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang
bersangkutan, pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean, standar
deviasi, maksimum, dan minimum. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata data
yang bersangkutan.
bervariasi dari rata-rata. Maksimum digunakan untuk mengetahui jumlah terbesar data
yang bersangkutan. Minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang
bersangkutan.
Menurut Sugiyono (2012 : 95) untuk mengetahui rentang skala dapat diketahui
145(5 − 1)
𝑅𝑆 =
5
580
𝑅𝑆 =
5
𝑅𝑆 = 116
Dimana :
RS = Rentang Skala
1 x n = Skala Terendah
1 x 145 = 145
5 x n = SkalaTertinggi
5 x 145 = 725
Tabel 3.4
Analisis Rentang Skala
Respon Jawaban
Skala Rentang
Skor Skala Desain Produk Promosi Minat Beli
1 145 -261 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
2 >261 – 377 Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Setuju
3 >377 – 493 Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju
4 >493 – 609 Setuju Setuju Setuju
5 >609 - 725 Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Sumber : Sugiyono, ( 2012 : 94), diolah 2016
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat dinilai rentang skala yang
selanjutnya dapat dipakai untuk memprediksi Pengaruh citra merek dan promosi
Cab.Karawang Rentang skala diatas dapat digambarkan melalui Bar skala atu Bar Scale
Bar Scale
STS TS CS S SS
Gambar 3.2
Rentang Skala
Sumber : Sugiyono ( 2012 : 95), diolah 2016
yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi terbanyak. Mode atau disingkat
dengan (Mo) ialah nilai dari data yang mempunyai frekuensi tertinggi baik data tunggal
maupun data distribusi atau nilai yang sering muncul dalam kelompok data. Menghitung
mode dengan data tunggal dilakukan sangat sederhana, yaitu dengan cara mencari nilai
yang sering muncul di antara sebaran data. Ukuran ini sering dipakai untuk rata-rata
data kuantitatif.
3.3.2. Analisis Verifikatif
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik
merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat
yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Diantara
sekian banyak teknik-teknik pengukuran asosiasi, terdapat dua teknik korelasi yang
sangat populer sampai sekarang, yaitu Korelasi Pearson Product Moment dan Korelasi
tingkatan asosiasi atau kekuatan hubungan antara variabel. Dua variabel dikatakan
berasosiasi jika perilaku variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Jika tidak
(kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data
harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal.
Kuat lemah hubungan diukur menggunakan jarak (range) 0 sampai dengan 1. Korelasi
mempunyai kemungkinan pengujian hipotesis dua arah (two tailed). Korelasi searah jika
nilai koefesien korelasi diketemukan positif; sebaliknya jika nilai koefesien korelasi
negatif, korelasi disebut tidak searah. Yang dimaksud dengan koefesien korelasi ialah
suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Jika koefesien
korelasi diketemukan tidak sama dengan nol (0), maka terdapat hubungan antara dua
variabel tersebut. Jika koefesien korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut
disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan
(slope) positif. Sebaliknya. jika koefesien korelasi diketemukan -1. maka hubungan
tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan
kemiringan (slope) negatif. Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian
hipotesis mengenai signifikansi antar variabel yang dikorelasikan, karena kedua variabel
sangat kuat dengan variabel Y. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat
besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel
Koefisien Korelasi (R). Sebagai contoh, jika nilai R adalah sebesar 0,80 maka koefisien
determinasi (R Square) adalah sebesar 0,80 x 0,80 = 0,64. Berarti kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya adalah sebesar 64,0%. Berarti
terdapat 36% (100%-64%) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh faktor lain.
Berdasarkan interpretasi tersebut, maka tampak bahwa nilai R Square adalah antara 0
sampai dengan 1.
bahwa nilainya akan selalu meningkat dengan adanya penambahan variabel bebas
dalam suatu model. Hal ini akan menimbulkan bias, karena jika ingin memperoleh model
bebas dan nilai R akan meningkat, tidak tergantung apakah variabel bebas tambahan itu
Teknik analisis jalur yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahun 1934,
kedekatan dengan regresi berganda atau dengan kata lain, regresi berganda merupakan
bentuk khusus dari analisis jalur. “Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis
hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya
mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara
langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat
hipotetikal dalam seperangkat variabel” (Paul Webley, 1997). David Garson dari North
Carolina State University mendefinisikan analisi jalur sebagai “Model perluasan regresi
yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih
model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti. ”Modelnya digambarkan
dalam bentuk gambar lingkaran dan panah dimana anak panah tunggal menunjukkan
sebagai penyebab.
variabel tergantung (pemberi respon) sedang yang lain sebagai penyebab. Lebih lanjut
Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007:2) menyatakan bahwa “Model analysis
yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk
suatu model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua
variabel dan dilakukan juga penghitungan uji keselarasan statistik. (David Garson, 2003).
Sehubungan dengan penelitian ini yang terdiri atas 3 (tiga) variabel. yakni 2
(dua) variabel eksogenus yaitu desain produk dan promosi serta 1(satu) variabel
endogenus yaitu variabel minat beli, maka disamping pengaruh langsung, pengaruh
tidak langsung dan epsilon, juga ada hubungan korelatif yakni hubungan antara kedua
langsung dinyatakan oleh koefisien jalur (path coefficient) lambangnya “ρ” dan besarnya
keeratan hubungan antar variabel dinyatakan oleh koefisien korelasi (r). Berdasarkan
kajain teoritik dan uraian diatas yang melahirkan paradigma penelitian, maka untuk
ε
X1 ρyx1
rx1x2
Y
ρyx2
X2
Gambar 3.3
Analisis Jalur
Persamaan Struktural:
Gambar 3.4
Sub-Struktur 1
Y = ρyx1 X1
Sub-Struktur – 2
ρyx2 X2
X2 Y
Gambar 3.5
Sub-Struktur 2
Y = ρyx2 X2
Keterangan :
X1 : Citra Merek
X2 : Promosi
Y : Keputusan Pembelian
terhadap Y
terhadap Y
Hipotesis statistik:
Hipotesis statistik:
disebut sebagai t hitung diuji dengan t tabel dimana kriteria ujinya adalah:
a. H0 ditolak Jika sig <α atau |thitung| ≥ t tabel dengan taraf signifikasi 5% maka
pengujian signifikan atau ada pengaruh nyata dari masing-masing X1, dan X2
b. H0 diterima Jika Sig >α atau |thitung| < t tabel dengan taraf signifikansi 5% maka
pengujian tidak signifikan atau tidak ada pengaruh nyata dari masing-masing
Hipotesis statistik:
Keputusan Pembelian
Pembelian
Dimana tingkat resiko kesalahan alpha = 5% (0,05) yang diuji melalui F-statistik
(𝑛 − 𝑘 − 1)𝑅 2 𝑌(𝑋1 𝑋2 … 𝑋𝐾 )
𝐹=
𝑘(1 − 𝑅 2 𝑌(𝑋1 𝑋2 … 𝑋𝐾 )
Selanjutnya hasil nilai koefisien F-statistik yang diperoleh atau juga disebut
1. H0 ditolak Jika sig <α atau F hitung > F tabel dengan taraf signifikasi 5% maka
pengujian signifikan atau ada pengaruh nyata X1, dan X2, atau setidaknya dari
2. H0 diterima Jika Sig >αatau F hitung < F tabel dengan taraf signifikasi 5% maka
pengujian tidak signifikan atau tidak ada pengaruh nyata dari X1, dan X2,
r√n − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2
olah Ho jika t yang dihitung lebih besar dari t tabel dengan memperhatikan taraf nyata,
maka Hi diterima da sebaliknya jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima dan
Hi ditolak
keputusan, perlu diuji terlebih dahulu. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat apakah
variabel dalam populasi terdapat korelasi yang berarti antara variabel dalam populasi
Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path Analysis). Menurut Ridwan dan
Kuncoro (2014:2). Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar
variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung
seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel (endogen). Analisis jalur yang
dikenal dengan Path Analysis dikembangkan oleh Sewall Wright. Analisis jalur
yang ditimbulkannya. Lebih lanjut, analisis jalur mempunyai kedekatan dengan regresi
berganda dengan kata lain, regresi berganda merupakan bentuk khusus analisis jalur.
1. Merumuskan hipotesis
5. Menghitung koefisien regresi untuk strukturalnya yang sesuai dengan hipotesis yang
diajukan
Hₐ : p𝒚𝒙 1 = p𝒚𝒙 2 ≠ 0
Adapun rancangan analisis untuk penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
ɛ
X₁
(korelasi)
X₂
p𝒚𝒙 2(pengaruh)
Gambar 3.3
Analisis Jalur
Y = p𝒚𝒙𝟏 + pyx𝟐 + ɛ
X₂ = Promosi
Y = Keputusan Pembelian
ɛ = Variabel yang tidak diukur, tetapi mempengaruhi Y
terhadap Y
terhadap Y
2. Pengaruh Parsial Citra Merek dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pelanggan
(uji t)
Ho : pyx1,pyx2 = 0 Tidak terdapat pengaruh parsial antara Citra Merek dan Promosi
H1 : pyx1,pyx2 ≠ 0 Terdapat pengaruh parsial antara dan Citra Merek dan Promosi
Pembelian pelanggan.
pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Pratama
Edy Sutrisno. 2010. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Jakarta : PT.
Hasibuan, Malayu. 2008. Manajamen Dasar Pengertian dan Masalah. Edisi Revisi,
Moh Pabundu Tika. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Maju
Wibowo. 2010. Manajemen Pemasaran Teori dan Aplikasi Pemasaran Era Modernisasi