Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUKURAN

Nama : Muhammad Dean (1606103010061)


: Risa Rahmawaty (1606103010040)
Nomor: 13

TABEL 10.2
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Berdasarkan Jenis Data

Teknik Pengum-
Pendekatan Jenis data Instrumen Bentuk
pulan data

Kualitatif Nominal Angket Angket berstruktur Kategori


Wawancara Ped. Waw. Kategori
Observasi berstruktur Kategori
Studi Ped.obs.berstruktur Kategori/tabel
Dokumenter Ped.SD.berstruktur

Ordinal Angket Angket berstruktur Skala ordinal


Wawancara Ped. Waw. Skala ordinal
Observasi berstruktur Skala ordinal
Studi Ped.obs.berstruktur Skala ordinal
Dokumenter Ped.SD.berstruktur

Interval Angket Angket berstruktur Checklist


Wawancara Ped. Waw. Skala interval
Observasi berstruktur Skala interval
Studi Ped.obs.berstruktur Skala interval
Dokumenter Ped.SD.berstruktur Skala interval
Skala Skala & Checklist Checklist

Rasio Angket Angket berstruktur Checklist


Wawancara Ped. Waw. Skala interval
Observasi berstruktur Skala interval
Studi Ped.obs.berstruktur Skala interval
Dokumenter Ped.SD.berstruktur Skala interval
Skala Skala & Checklist Tes
Tes Tes

Kualitatif Deskriptif, Wawancara Ped. Waw. tak Catatan


Naratif Observasi berstruktur lapangan
Studi Ped. Obs. Tak Catatan
Dokumenter berstruktur lapangan
Ped. SD. Catatan
berstruktur lapangan

234
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

Instrumen dengan bentuk alternatif jawaban skala ordinal, akan menghasilkan data
ordinal. Data ordinal dapat dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial non
parametrik, khususnya korelasi. Untuk menghitung korelasi dapat menggunakan rumus Rank
Spearman. Meskipun dapat dihitung koefisien korelasinya, tetapi data ordinal tidak bisa
dicari koefisien regresi maupun determinasinya.
Instrumen dengan bentuk alternatif jawaban skala interval dan rasio, menghasilkan data
interval dan rasio. Data ini dapat dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial
parametrik, menggunakan hampir semua jenis teknik analisis data, seperti korelasi, regresi,
determinasi parsial dan ganda menggunakan rumus Product Moment dari Pearson, analisis
varians dan analisis kovarians.

Pembuatan Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Penelitian


Sebelum instrumen penelitian disusun, perlu dibuat dulu kisi-kisi penyusunan instrumen
tersebut. Kisi-kisi penyusunan instrumen minimal memuat tiga komponen, yaitu: variabel
atau aspek yang akan diukur/dihimpun datanya, teknik pengumpulan data, dan sumber data
atau responden. Kalau variabel atau aspeknya cukup luas, maka perlu dibagi atau diurai atas
sub variabel atau sub aspek. Setiap variabel-sub variabel atau aspek-sub aspek diurai atau
dirinci menjadi deskripsi keadaan, kegiatan atau perilaku yang dapat diukur atau diamati.
Kalau instrumennya bersifat mengukur, maka perlu dicantumkan kriteria penguasaannya.
Rincian atau penguraian variabel diambil dari definisi operasional. Seperti telah
dikemukan dalam pertemuan/perkuliahan sebelumnya, bahwa definisi operasional adalah
suatu rumusan yang menggambarkan keadaan, kegiatan atau perilaku yang dapat diukur atau
diamati. Dalam membuat rumusan tersebut, kalau bisa dirumuskan dalam suatu definisi yang
utuh lebih baik, tetapi kalau sulit bisa dirumuskan dalam bentuk butir-butir indikator dari
keadaan atau kegiatan tersebut.
Dalam contoh judul penelitian korelasional yang telah dikemukakan dalam
pertemuan/perkuliahan sebelumnya, yang berbunyi:
Hubungan antara partisipasi guru, dan Komite sekolah dengan pelaksanaan program
sekolah.

235
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUKURAN

Ada tiga variabel yang perlu didefinisikan, yaitu: partisipasi guru, partisipasi Komite
Sekolah, dan pelaksanaan program sekolah. Ketiga variabel tersebut dibatasi dan
didefinisikan sebagai berikut:

Pelaksanaan program sekolah adalah: penyusunan rencana, pelaksanaan, evaluasi dan


penyempurnaan kegiatan kurikuler, ektra kurikuler, pengembangan sarana-prasarana dan
fasilitas pembelajaran.
Partisipasi guru adalah: kesediaan dan aktivitas guru melakukan tugas-tugas kurikuler,
ekstra kurikuler dan pengembangan fasilitas belajar yang menjadi tanggung jawabnya.
Partisipasi Komite Sekolah adalah: kesediaan dan aktivitas pengurus dan anggota Komite
Sekolah membantu merencanakan, melaksanakan, menyempurnakan pengembangan sarana-
prasarana dan fasilitas pembelajaran.
Agar hubungan antara variabel-sub variabel atau aspek-sub aspek dengan teknik-teknik
pengumpulan data dan sumber data yang digunakan jelas maka kisi-kisi tersebut perlu
disusun dalam sebuah matriks. Contoh matriks tersebut dapat dilihat pada table 10.3.

Penyusunan Butir-butir Instrumen yang Bersifat Mengukur


Berpedoman pada kisi-kisi yang telah dibuat, disusunlah butir-butir pertanyaan-pernyataan.
Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam penyusunan butir-butir
pertanyaan/pernyataan instrument yang bersifat mengukur. Pertama, pertanyaan atau
pernyataan hanya berisi satu pesan, umpamanya “dalam mengajar saya menggunakan metode
yang bervariasi”, tidak berisi dua pesan atau lebih, umpamanya “dalam mengajar saya
menggunakan metode dan media yang bervariasi”. Kedua, dirumuskan dalam kalimat yang
pendek, tetapi lengkap dan jelas (seperti dalam contoh pertama di atas). Ketiga, dihindari
perumusan kalimat yang berbelit, menjebak atau mengarahkan pada jawaban tertentu,
umpamanya “walaupun pada prinsipnya saya kurang setuju dengan kebijakan atasan, tetapi
sebagai bawahan saya tidak bisa berpendapat lain”.

236
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

Contoh-contoh rumusan instrumen yang bersifat mengukur

Instrumen skala ordinal:


Apakah guru-guru dilibatkan dalam penyusunan rencana tahunan sekolah?
a. Seluruhnya
b. Sebagian besar
c. Sebagian
d. Sebagian kecil
e. Tidak ada

Instrumen skala interval


Peningkatan mutu pembelajaran membutuhkan keahlian yang tinggi
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju

Instrumen skala rasio


Pengalaman mengajar dari guru-guru
a. 0 - 5 tahun
b. 6 - 10 tahun
c. 11 - 15 tahun
d. 16 - 20 tahun
e. 21 tahun ke atas

Penyusunan Butir-butir instrumen yang Bersifat Menghimpun


Instrumen yang bersifat menghimpun dapat menggunakan bentuk pertanyaan/pernyataan
tertutup dan terbuka. Untuk pertanyaan/pernyatan tertutup, ketiga prinsip penyusunan
instrumen mengukur berlaku, tetapi untuk instrumen terbuka, hanya prinsip kedua dan ketiga
yang perlu menjadi pegangan utama.

Contoh-contoh perumusan instrumen menghimpun.


Instrumen bersifat menghimpun jawaban tertutup:
Mata pencaharian orang tua siswa:
a. Pegawai negeri
b. Pegawai swasta
c. TNI - Polri
d. Petani

237
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUKURAN

Instrumen menghimpun terbuka

a. Menurut pendapat anda bagaimana persepsi masyarakat sekitar terhadap program-


program sekolah?
b. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan program sekolah
- Siapa-siapa dari unsur masyarakat yang berpartisipasi dalam pengembangan program
sekolah?
- Dalam program apa mereka berpartisipasi?
- Bagaimana partisipasi mereka?

5. Penyusunan dan Pengujian Skala Sikap


Skala sikap
Skala sikap yang banyak digunakan dan diadopsi untuk pengukuran segi-segi afektif yang
lain adalah model Likert. Nama model ini diambil dari pengembangnya yaitu Rensis Likert.
Model Likert menggunakan skala deskriptif (SS, S, R, TS, STS). Dasar dari skala deskriptif
ini adalah respon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan pesetujuan
(Setuju-Tidak setuju) terhadap sesuatu objek.
Sikap merupakan kecenderungan perbuatan dan respon terhadap sesuatu objek. Objek
sikap dapat sesuatu yang konkrit dan juga sesuatu yang abstrak. Kecenderungan sikap dapat
berbentuk penerimaan atau penolakan terhadap objek tersebut. Kalau sesuatu objek diterima
maka si objek cenderung mendekat kepada objek, atau objeknya didekatkan, kalau subjek
menolak objek, maka subjek akan menjauh dari objek, atau objek dijauhkan. Kalau subjek
menerima objek atau mendekat pada objek artinya dia mempunyai sikap positif terhadap
objek tersebut. Bila menolak, atau menjauh dari objek, maka dia mempunyai sikap negatif.
Bila tidak menerima atau menolak, atau tidak mendekat dan menjauh artinya dia mmpunyai
sikap netral terhadap objek tersebut. Sikap subjek terhadap objek tersebut dapat
divisualisasikan dalam gambar berikut.

238
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

Bagan 10.1 Visualisasi orang bersikap

TV

Menolak Diam Menerima


Menjauh Netral Mendekat
Sikap Negatif ± Sikap Positif
+ -

Instrumen Skala Sikap


Penerimaan atau sikap positif dan penolakan atau sikap negatif tersebut dapat dinyatakan
dengan persetujuan atau tidak persetujuan terhadap pernyataan tentang sesuatu objek. Bila
subjek cenderung setuju terhadap pernyataan yang bermuatan positif tentang objek, maka
subjek mempunyai sikap positif terhadap objek tersebut. Bila cenderung tidak setuju terhadap
pernyataan yang bermuatan positif, berarti dia mempunyai sikap negatif terhadap objek
tersebut. Sebaliknya bila subjek cenderung setuju terhadap pernyataan yang bermuatan
negatif, maka subjek mempunyai sikap negatif terhadap objek, dan bila subjek cenderung
tidak setuju terhadap pernyataan yang bermuatan negatif, maka subjek mempunyai sikap
positif terhadap objek tersebut.
Dalam pemberian nilai, setuju terhadap pernyataan bermuatan positif diberi nilai plus
(plus 1, plus 2 dst), tidak setuju diberi nilai minus (min 1, min 2, dst), ragu-ragu diberi nilai 0.
Untuk memudahkan penilaian, nilai min dihilangkan dengan menambah masing-masing nilai
dengan angka-angka yang sama.

239
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUKURAN

Rentang skala, pada dasarnya ganjil dengan rentang 3, positif (menerima), nol (netral),
negatif (menolak), karena rentang tersebut membentuk suatu kontinum (garis bersambungan),
maka rentangnya bisa diperluas menjadi 5 bahkan 7 atau 9. Rentang yang biasa digunakan
oleh Likert adalah 5.

Pernyataan positif SS S R TS STS


5 4 3 2 1

Pernyataan negatif SS S R TS STS


1 2 3 4 5

Penyusunan Butir-Butir Pernyataan


Penyusunan instrumen berbentuk skala sikap, sama dengan bentuk lain diawali dengan
perumusan definisi dari variabel yang akan diukur secara operasional. Umpamanya
variabelnya adalah: “Sikap siswa terhadap program sekolah”, disefinisikan sebagai
“kecenderungan merespon dari siswa yang didasari oleh pengetahuan, perasaan, dan motif
mereka terhadap kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler yang disediakan sekolah.
Rumusan definisi tersebut disusun dalam sebuah matriks kisi-kisi penyusunan instrumen,
seperti pada tabel 3, yang berisi komponen Variabel dan Sub variabel, Indikator/Aspek,
Responden dan Teknik pengumpulan data. Untuk membantu memudahkan para mahasiswa,
dalam penyusunan instrumen skala sikap ini, dibuat kisi-kisi khusus berkenaan dengan
variabel di atas.

240
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

TABEL 10.4
Matriks Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Skala Sikap

Teknik Pe-
Variabel
Aspek Responden ngumpulan
Sub Variabel
Data
1. Sikap siswa Sikap yang didasari Siswa Skala sikap
terhadap program 1. Pengetahuan tentang model Likert
sekolah kegiatan kurikuler
1.1 Komponen sikap 2. Perasaan terhadap
- Pengetahuan kegiatan kurikuler
- Perasaan 3. Motivasi mengikuti
- Motivasi kegiatan kurikuler

1.2 Komponen 4. Pengetahuan tentang


program sekolah kegiatan ekstra
- Kegiatan kurikuler kurikuler
- Kegiatan ekstra 5. Perasaan terhadap
kurikuler kegiatan ekstra
kurikuler
6. Motivasi mengikuti
kegiatan ekstra
kurikuler

Beberapa pegangan dalam penyusunan butir skala sikap


1) Butir-butir pernyataan dikembangkan dari kisi-kisi penyusunan instrumen,
2) Satu butir pernyataan hanya berisi satu pesan, tidak boleh lebih dari satu,
3) Butir pernyataan ada yang bermuatan positif dan ada yang negatif,
4) Jumlah pernyataan yang bermuatan positif dan negatif harus sama,
5) Muatan butir pernyataan tidak ada yang netral
6) Rumusan kalimat singkat dan jelas, tidak bersifat mengecoh,
7) Pernyataan yang bermuatan negatif, tidak menggunakan kata tidak, dll.
8) Tidak menggunakan kata-kata yang bersifat frekuensi: sering, jarang, dll.

241
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUKURAN

Contoh-contoh butir pernyatan skala sikap


1. Materi pelajaran yang diberikan guru penting bagi masa depan saya (Muatan Positif,
Aspek Pengetahuan, Kegiatan Kurikuler).
2. Cara guru-guru mengajar membangkitkan semangat belajar saya (Muatan Positif,
Aspek Perasaan, Kegiatan Kurikuler).
3. Saya mengantuk bila mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru (Muatan Negatif,
Aspek Motivasi, Kegiatan Kurikuler).
4. Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler hanya membuang-buang waktu (Muatan Negatif,
Aspek Pengetahuan, Kegiatan Ekstra Kurikuler).
5. Meskipun hujan saya tetap datang kesekolah untuk mengikuti kegiatan ekstra
kurikuler (Muatan Negatif, Aspek Motivasi, Kegiatan Ekstra Kurikuler).
6. Saya merasa tetap terkucil meskipun mengikuti kegiatan ekstra kurikuler (Muatan
Negatif, Aspek Perasaan, Kegiatan Ekstra Kurikuler).

Pada contoh diatas ada 6 butir pernyataan, masing-masing satu butir dari setiap aspek
dalam kisi-kisi. Peneliti hendaknya membuat butir-butir pernyataan tersebut lebih banyak,
sampai 42 butir. Hal itu untuk mencegah jumlah yang terlalu sedikit, karena adanya butir-
butir yang didrop setelah perhitungan analisis butir soal. Banyaknya butir kalau aspeknya
kurang dari 10 bisa 4 kali lipat (4 x 6 = 24), kalau 10 atau lebih bisa tiga kali lipat.
Pada contoh diatas setiap butir pernyataan diberi catatan dalam kurung. Itu hanya
untuk membantu para mahasiswa/calon penelitian melihat isi dan muatan pernyataan, dalam
penggunaannya catatan-catatan tersebut, dihilangkan.

Modifikasi dari Model Skala Likert


Model likert, tidak hanya digunakan untuk mengukur sikap tetapi juga mengukur persepsi,
minat, motivasi, malah kegiatan, pelaksanaan program, dll. Rating atau alternatif jawabannya
juga dimodifikasi menjadi sering sekali, sering, jarang, jarang sekali, tidak pernah, atau rating
lainnya. Modifikasi tersebut pada dasarnya boleh saja, tetapi selain persyaratan yang dituntut
dalam merumuskan butir pernyataan skala sikap juga perlu diperhatikan hal lain.

242
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

1) Kesesuaian antara rating atau alternatif jawaban dengan variabel yang diukur serta
rumusan pernyataannya.
2) Rating untuk tiap pernyataan dalam rentan waktu yang sama.

Rating sering sekali, sering, dsb. Menunjukkan frekuensi, agar rating untuk setiap
butir pernyataan memiliki bobot yang sama, maka frekuensi tersebut hendaknya berada
dalam rentan waktu yang sama, apakan rentan harian, mingguan, bukanan, tahunan, dst.
Sering datang terlambat dan sering mengantuk berada dalam rentan waktu yang berbeda.
Sering datang terlambat minimal rentannya mingguan, sebab satu hari hanya sekali datang
terlambat, tetapi sering mengantuk sehari bisa berkali-kali.

Pengujian Instrumen Skala Sikap


Pengembangan skala sikap dimaksudkan agar dengan instrumen diperoleh data interval,
sehingga bisa dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik inferensial. Data interval
tidak semerta merta diperoleh karena instrumennya menggunakan model skala Likert.
Instrumen tersebut harus distandarnisasikan atau diuji validitas, reliabilitas dan butir soalnya.
Validitas instrumen atau ketepatan instrumen mengukur aspek yang akan diukur diuji
dengan mengkorelasikan nilai tiap butir pernyataan dengan nilai total, menggunakan korelasi
Point Biserial (rpbis). Reliabilitas instrumen atau ketetapan hasil pengukuran diuji dengan
metode Test-Retest atau dengan Metode Paruh (Split Half Method), keduanya dihitung
dengan rumus korelasi Product Moment dari Pearson.
Untuk analisis butir soal, minimal dua hal yang harus diuji, yaitu normalitas sebaran
jawaban dan daya pembeda. Normalitas sebaran jawaban dihitung dengan menggunakan
teknik perhitungan dari Allen Edward.

243
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUKURAN

TABEL 10.5.
Normalitas Sebelum Jawaban

STS TS R S SS
f 26 86 42 38 8
p .130 .430 .210 .190 .40
Kp .130 .560 .770 .960 1.000
Titik tengah kp .065 .345 .665 .866 .980
z -1.514 -.399 .426 1.080 2.054
z+1.514 .000 1.115 1.920 2.594 3.568
z bulat 0 1 2 3 4

Keterangan :

f = frekuensi jawaban
p = proporsi jawaban (f/n)
Kp = kumulatif jawaban kp1=p1, kp2= p2+kp1, kp3=p3+kp2, dst
Titik tengah = TtKp1 = Kp1/2, TtKp= (Kp1+Kp2)/2, TtKp3= (Kp2+Kp3)/2, dst
z = dicari dari tabel penyimpangan normal dari proporsi
z+ 1.514 = z1 + positif z1 (sehingga jumlah jadi nol), z2, z3 dst ditambah +z1
z bulat = semua nilai z yang telah ditambah dibulatkan.

Butir soal yang baik yang digunakan selanjutnya adalah yang sebenarnya niali z nya
0, 1, 2, 3, 4, 5. Butir yang tidak normal tidak digunakan. Meskipun sudah normal masih harus
diuji daya pembedanya dengan teknik perhitungan sbb:

TABEL 10.6.
Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal

No KELOMPOK TINGGI KELOMPOK RENDAH


Soal x F Fx fx2 x f fx fx2
1 1 - - - 1 6 6 6
2 3 6 12 2 8 16 32
3 3 9 27 3 26 78 234
4 7 28 112 4 24 96 384
5 87 425 2127 5 36 180 900
∑ 100 478 2326 ∑ 100 376 1556

244
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

Rumus :

xt - xr
t=
√{[∑xt2 – (∑xt)2 /n] + [∑xr2- (∑xr2)2/n]}/n (n-1)

Keterangan :

xt = ∑fxt/nt xr = ∑ fxr / nr
∑xt2 = ∑ fx2t ∑xt2 = ∑fx2r
∑xt = ∑fxt ∑xr = ∑fxr

Signifikansinya dicari dengan menggunakan tabel t, butir soal yang baik adalah yang
t-nya signifikan. Butir skala yang dapat digunakan adalah yang sebaran nilai z-nya normal
dan nilai t daya pembedanya signifikan.
Perbedaan karakteristik instrumen pengumpulan data yang bersifat mengukur (tes)
dengan yang menghimpun (nontes), karakteristik dan penggunaan macam-macam isntrumen
pengukuran dan pengumpulan data hubungan antara teknik pengumpulan data dengan bentuk
instrumen, hubungan antara bentuk instrumen dengan teknik analisis. Penyusunan kisi-kisi
pembuatan instrumen penelitian, penyusunan butir-butir instrumen yang bersifat mengukur,
dan butir-butir instrumen yang bersifat menghimpun. Penyusunan kisi-kisi dan butir-butir
pernyataan instrumen skala sikap, perhitungan normalitas sebaran jawaban dan daya
pembeda skala sikap.

Rangkuman
Macam-macam teknik pengumpulan data: wawancara, angket, observasi, studi dokumenter.
Macam-macam teknik pengukuran: tes, skala. Perbedaan karakteristik instrumen
pengumpulan data yang bersifat mengukur (tes) dengan yang menghimpun (nontes),
karakteristik dan penggunaan macam-macam instrumen pengukuran dan pengumpulan data
pengujian validitas dan realibilitas instrumen. Hubungan antara teknik pengumpulan data
dengan bentuk isntrumen, hubungan antara bentuk instrumen dengan teknik analisis.
Penyusunan kisi-kisi pembuatan instrumen

245
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUKURAN

Penelitian, penyusunan butir-butir instrumen yang bersifat mengukur, dan butir-butir


instrumen yang bersifat menghimpun. Penyusunan kisi-kisi dan butir-butir pernyataan
instrumen skala sikap, perhitungan normalitas sebaran jawaban dan daya pembeda skala
sikap.

Latihan
1) Coba jelaskan perbedaan karakteristik instrumen pengumpulan data yang bersifat
mengukur (tes) dengan yang menghimpun (nontes),
2) Jelaskan karakteristik dan penggunaan macam-macam instrumen pengukuran dan
pengumpulan data.
3) Jelaskan hubungan antara teknik pengumpulan data dengan bentuk instrumen,
4) Jelaskan hubungan antara bentuk instrumen dengan teknik analisis.
5) Rumuskan definisi operasional variabel-variabel dari judul penelitian: “Kontribusi
media pembelajaran yang digunakan guru dan sikap siswa pada pelajaran terhadap
penguasaan kompetensi”.
6) Susunlah kisi-kisi untuk menyusun instrumen bagi pengukuran variabel dalam judul
diatas.
7) Susunlah masing-masing lima butir soal untuk mengukur variabel-variabel pada judul
diatas.
8) Hitunglah normalitas sebaran skor jawaban berikut:

Butir 1 STS TS R S SS
F 6 8 20 9 9
P
Kp
Titik tengah Kp
Z
z + 1.514
z bulat

246
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

Butir 1 STS TS R S SS
2 4 7 18 16 5
3 3 8 21 12 6
4 7 9 22 8 4
5 5 8 19 10 8
6 8 10 17 10 5

9) Hitunglah daya pembedanya

KELOMPOK TINGGI KELOMPOK RENDAH


No
X f fx fx2 x f fx fx2
1 1 - 1 8
2 1 2 10
3 2 3 11
4 17 4 9
5 30 5 12
∑ ∑

KELOMPOK TINGGI KELOMPOK RENDAH


No
X f fx fx2 x f fx fx2
2 1 - 1 9
2 1 2 9
3 3 3 9
4 18 4 10
5 28 5 13
∑ ∑

Kepustakaan Pengayaan
Edwards, Allen L. (1957). Techniques Of Attitude Scale Construction.
Bombay: Vakils, Feffer and Simons Private Ltd.
Fraenkel, J.R & Wallen, N.E (1993). How to Design and Evaluate
Research in Education. New york: McGraw Hill, Inc.
Gall, M.D. & Borg, W.R (2001). Educational Research. New york:
Longman.
McMillan, James H. & Schumacher, Sally. (2001). Research in
Education. New York: Longman

247

Anda mungkin juga menyukai