Anda di halaman 1dari 32

PRINSIP

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan


produk farmasi harus memenuhi:

– Desain dan konstruksi yang cocok,


– Ukuran yang mencukupi
– Penempatan (lokasi) dan kualifikasi
yang sesuai

dengan tujuan agar:

– Kualitas yang didesain ke dalam tiap


produk:
dapat dijamin dan reprodusibel
dari bets ke bets yang diproduksi,
dan

– Memudahkan dalam pembersihan


dan pemeliharaannya.
DESAIN DAN KONSTRUKSI
Harus memenuhi kriteria berikut:

1. Sesuai tujuan penggunaan

2. Permukaan peralatan yang kontak dengan bahan atau produk


harus:
▪ Tidak reaktif (inert)
▪ Tidak aditif
▪ Tidak absorptif

Yang dapat mengubah identitas, kualitas atau kemurnian


melebihi syarat yang telah ditetapkan

3. Material yang diperlukan untuk pengoperasian peralatan


khusus [lubrikan atau pendingin]
– tidak boleh kontak dengan bahan dalam proses karena
dapat mengubah identitas, kualitas atau kemurnian bahan
atau produk.
PERMUKAAN PERALATAN
Bhn stabil Cr 16-18 % Produk
dgn SS Produk Ni 10-14 % steril
SS AISI non steril Mo 2-3 % SS AISI
304 316

Cr 18-20 % Sistem pipa


Ni 8-12 % air murni &
akua p.i.

BAHAN

Bhn yg reaktif
Pelapis dgn non PTFE

GELAS PTFE
Bhn yg reak
tif dgn SS
4. Peralatan tidak menimbulkan efek yang merugikan pada
produk melalui:
Katup yang bocor
Lubrikan (pelumas) yang menetes
Perbaikan, pemeliharaan, modifikasi atau penyesuaian
yang tidak tepat

5. Desain peralatan memberikan kemudahan dalam mencapai


tingkat kebersihan yang memadai.
- Perlu protap pembersihan
- Simpan pada kondisi kering dan bersih

6. Peralatan pencucian dan pembersihan:


– Perlu diseleksi dan tidak menjadi sumber kontaminasi;
7. Peralatan yang digunakan untuk bahan yang mudah terbakar atau
berada di area di mana bahan mudah terbakar digunakan
– harus dilengkapi dengan sparepart elektrik yang explosion-proof
– dibumikan (grounded) dengan benar

8. Timbangan dan alat ukur


– dengan rentang dan presisi yang sesuai
– untuk produksi dan kegiatan kontrol

Alat timbang, ukur, uji dan rekam


– dicek teratur akurasinya dan dikalibrasi sesuai program dan
protap yang ada.

Hasil pengecekan dan kalibrasi


– direkam dan didokumentasikan.
LEDAKAN / KEBAKARAN

BHN MDH
TERBAKAR

Tutup
Gas kedap api
Inert & ledakan
UNSUR
PENDUKUNG

API / TITIK
OKSIGEN
PANAS
9. Filter-filter untuk filtrasi cairan yang digunakan dalam proses
produksi

– tidak boleh melepas serat ke dalam produk.


– jangan gunakan filter yang mengandung asbes

10. Pipa-pipa untuk air distilasi, deionisasi dan lainnya

– harus disanitasi sesuai protap yang merinci batas-batas


kontaminasi mikroba dan tindakan yang perlu dilakukan.
INSTALASI DAN LOKASI

1. Peralatan harus berada di tempat yang sesuai


– untuk meminimalkan kontaminasi silang oleh bahan-bahan yang
digunakan di area yang sama.

Peralatan harus dipasang (installed) dengan suatu cara yang


dapat mencegah risiko kesalahan atau kontaminasi.

2. Peralatan ditempatkan pada jarak yang memadai dari


peralatan yang lain
– untuk mencegah penuh sesak (congestion) dan
– untuk menjamin bahwa produk tidak tercampur atau tertukar satu
dengan yang lainnya.

3. Semua sabuk (belts) dan alat pengangkat (pulleys)


– harus dilengkapi dengan pembatas keselamatan (safety guards)
INSTALASI DAN LOKASI
4. Saluran air, uap air panas, udara tekan atau vakum
– harus dipasang sedemikian rupa sehingga mudah diakses
selama pengoperasian.

Saluran pipa yang tetap (fixed) diberi label yang jelas


– untuk menunjukkan isinya dan, jika perlu, arah alirannya.

5. Setiap peralatan utama


– harus mempunyai nomor identifikasi yang jelas.

Nomor ini akan digunakan dalam catatan produksi bets


(batch record) untuk menunjukkan unit atau peralatan
tertentu yang digunakan pada bets tersebut.

Kekecualian pada dedicated facility.

6. Peralatan yang rusak


– jika memungkinkan dipindahkan dari area produksi dan
pengawasan mutu, atau paling tidak diberi label rusak.
PEMIPAAN

PIPA + SAMBUNGAN
+ KATUP + INSULATOR

PENANDA- ARAH
AN PEMIPAAN ALIRAN

SUHU WARNA TEKANAN


PEMIPAAN

STIRO-
FOM

INSULATOR
PIPA

KARET
WOL
BUSA
GELAS
SINTETIS

JANGAN GUNAKAN BAHAN ASBES !!!


PENANDAAN PIPA

JENIS PIPA WARNA DASAR WARNA HURUP

Uap air bertekanan Hitam


Udara bertekanan Hitam
Hampa udara (vakum) Hitam
Gas nitrogen Hitam
Gas oksigen Hitam
Gas karbondioksida Hitam
LPG Hitam
Air untuk injeksi Hitam
Air murni Hitam
Air untuk kebakaran Putih
PEMELIHARAAN
1. Peralatan harus dipelihara menurut interval yang sesuai
- Untuk mencegah malfungsi atau kontaminasi yang dapat mengubah
identitas, kualitas, atau kemurnian produknya.

2. Aktivitas perbaikan dan pemeliharaan


- Tidak boleh membahayakan kualitas produk.

3. Coolants, lubricants dan bahan kimia lainnya


- Harus dievaluasi dan disahkan melalui proses resmi.

4. Pemeliharaan peralatan
- Harus mempunyai dan mengikuti protap yang telah ditetapkan

5. Pemeliharaan dan penggunaan peralatan utama harus dicakup


dalam individual equipment logs yang memuat:
- Tanggal, waktu, nama produk, kekuatan dan nomor lot/bets yang diproses.

Untuk dedicated facility cukup nomor bets.


KUALIFIKASI
&
VALIDASI
KUALIFIKASI, KALIBRASI & VALIDASI
PERALATAN
• KUALIFIKASI

– Identitas sifat suatu peralatan yang berkaitan dengan kinerja dari


fungsinya serta pemberian batasan nilai tertentu atau batasan
terhadap sifat tersebut.

• KALIBRASI

– Serangkaian kegiatan dalam kondisi yang telah ditentukan, yang


menetapkan hubungan antara nilai yang ditunjuk oleh alat ukur
atau sistem pengukur, atau nilai yang ditampilkan oleh suatu
ukuran bahan dengan nilai sesuai dari suatu rujukan standar.
Batas yang dapat diterima hendaklah ditetapkan sebelumnya.

• VALIDASI

– Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap


bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau
mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan
mutu akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan
PRINSIP

• CPOB meminta industri farmasi untuk mengidentifikasi


validasi yg perlu dilakukan sbg bukti pengendalian thdp
aspek kritis & kegiatan yg dilakukan

• Perubahan signifikan pd fasilitas, peralatan & proses yg dpt


mempengaruhi mutu produk harus divalidasi

• Ruang lingkup & cakupan validasi menggunakan


pendekatan kajian risiko
• Kualifikasi dilakukan terhadap peralatan (tunggal) & sistem
(kumpulan peralatan)
• Validasi dilakukan terhadap proses
PERENCANAAN VALIDASI

• Seluruh kegiatan validasi harus terencana

• Unsur utama program validasi rinci, jelas & terdokumentasi


dlm Rencana Induk Validasi (RIV) atau dokumentasi setara

• RIV merupakan dokumen yg singkat, tepat & jelas

• RIV bisa terpisah untuk suatu proyek besar


RIV

 Data yg dicakup:

 Kebijakan validasi
 Struktur organisasi kegiatan validasi

 Ringkasan mengenai fasilitas, sistem, peralatan &


proses yg akan divalidasi
 Format dokumen: Protokol & laporan validasi,
perencanaan & jadwal pelaksanaan

 Pengendalian perubahan (change control)


 Acuan dokumen yg digunakan
DOKUMENTASI KUALIFIKASI
• Protokol validasi tertulis
– Dibuat utk merinci kualifikasi & validasi yg akan dilakukan
– Merinci langkah kritis & kriteria penerimaan
– Manajer QA mengkaji & menyetujui protokol validasi

• Laporan validasi mengacu pd protokol kualifikasi/validasi


− Isi laporan: Ringkasan hasil
Tanggapan thdp penyimpangan
Kesimpulan
Rekomendasi perbaikan
− Perubahan dari rencana yg ada dlm protokol:
didokumentasikan termasuk pertimbangannya

• Setelah kualifikasi harus ada persetujuan tertulis utk


melaksanakan tahap kualifikasi & validasi berikutnya
PENDEKATAN DALAM KUALIFIKASI
PENDEKATAN DALAM KUALIFIKASI
JENIS KUALIFIKASI

❖ Kualifikasi Desain
( KD, Design Qualification = DQ )
❖ Kualifikasi Instalasi
( KI, Installation Qualification = IQ )
❖ Kualifikasi Operasional
( KO, Operational Qualification = OQ )
❖ Kualifikasi Kinerja
( KK, Performance Qualification = PQ )
KUALIFIKASI DESAIN

o Unsur pertama dlm validasi peralatan, sistem atau fasilitas


baru

o Desain harus memenuhi ketentuan Pedoman CPOB &


terdokumentasi
KUALIFIKASI INSTALASI

o Dilakukan thdp peralatan, sistem & fasilitas baru atau yg


dimodifikasi

o Cakupan:
o Instalasi peralatan, pipa & sarana penunjang, serta
instrumentasi harus sesuai desain spesifikasi &
gambar teknik
o Pengumpulan & penyusunan dokumen pengopera
sian & perawatan peralatan dari pemasok
o Ketentuan & persyaratan kalibrasi
o Verifikasi bahan konstruksi
KUALIFIKASI OPERASIONAL
o Dilakukan setelah KI selesai, dikaji dan disetujui
o Cakupan:
• Pengujian yg perlu dilakukan berdasarkan
pengetahuan tentang peralatan, sistem & proses
• Pengujian pd kondisi batas operasional atas dan
bawah yaitu kondisi terburuk (worst case)

o Penyelesaian formal KO:


• Kalibrasi
• Protap pengoperasian & pembersihan
• Pelatihan operator
• Ketentuan pemeliharaan preventif
• Ada persetujuan tertulis
KUALIFIKASI KINERJA
• Dilakukan setelah KI & KO selesai, dikaji dan disetujui

• Cakupan:
o Pengujian dgn bhn baku, bhn pengganti yg MS, atau
produk simulasi yg dilakukan berdasarkan
pengetahuan tentang peralatan, sistem, fasilitas &
proses
o Pengujian jg pd kondisi terburuk (worst case)

• Dalam kasus tertentu pelaksanaan KK disatukan dgn KO


KUALIFIKASI PERALATAN, SISTEM &
FASILITAS YG TELAH BERJALAN

 Harus ada bukti ▪ Dokumentasi


pendukung & verifikasi ▪ Kalibrasi
parameter operasional & ▪ Protap pengoperasian
batas kritis
pengoperasian alat ▪ Protap pembersihan
▪ Perawatan preventif
PENGENDALIAN PERUBAHAN
( CHANGE CONTROL )
❑ Tersedia protap mengenai ❖ Usulan perubahan yg
usulan perubahan thdp berpengaruh thdp mutu produk
− bahan awal, komponen atau reprodusibilitas proses:
produk, peralatan, lingkungan ▪ Diajukan secara resmi
kerja, metode produksi, ▪ Didokumentasikan
metode analisis, atau
perubahan yg mempengaruhi ▪ Disetujui
mutu atau reprodusibilitas
proses ❖ Dampak perubahan thdp
produk:
❑ Prosedur pengendalian − Dievaluasi
perubahan: − Dianalisis resikonya
 Pastikan data pendukung
perubahan cukup
❖ Kualifikasi & validasi ulang:
 Mutu tdk dipengaruhi akibat
o Tetapkan kebutuhan & cakupan
perubahan
utk melakukannya
VALIDASI ULANG
( REVALIDATION )

 Peralatan, sistem, fasilitas,  Jika ada perubahan yg


proses, prosedur signifikan, validasi ulang
pembersihan, metode dpt dilakukan
analisis:
 Validasi ulang juga dpt
 Dievaluasi secara dilakukan berdasarkan
periodik utk konfirmasi jadwal yg telah ditetapkan
bahwa validasi masih
absah

Anda mungkin juga menyukai