Anda di halaman 1dari 10

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan

kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang
dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative). Untuk
optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya
objek. Dengan UKS ini
diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sen
diri dan mampu menolong orang lain.
Dari pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to
child programme. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan anak yan
g berkualitas. Trias UKS adalah tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembangan
UKS,meliputi;1. Pendidikan Kesehatan2. Pelayanan Kesehatan3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah
sehatPendukung Trias UKS meliputi;1. Ketenagaan2. Pendanaan3. sarana Prasaran4. Penelitian dan
Pengembangan
UKS merupakan Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan
p e l a y a n a n kesehatan (sekaligus merupakan upaya pendidikan) bimbingan hidup
sehat berupa
:a ) P e n yu l u h a n k e r a m p i l a n , l a t i h a n k e t r a m p i l a n a n t a r a l a i n : d o k t e r k e c i
l , k a d e r kesehatan remaja, palang merah remaja, saka bhakti husada/pramuka/santri
husadasekolah sehat; b) Membantu kegiatan posyandu pada masa liburan sekolah.Kegiatan
ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan kehidupansehat seperti kerja
bakti kebersihan, lomba sekolah sehat, lomba yang
berhubungand e n g a n m a s a l a h k e s e h a t a n l i n g k u n g a n , p e m b i n a a n k e b e
r s i h a n l i n g k u n g a n mencakup pemberantasan sumber penularan penyakit, piket
sekolah seperti dalampelaksanaan 7 K yakni (kebersihan, keindahan, keamanan, ketertiban,
kerindangan,kenyamanan, kekeluargaan).

Pembinaan sekolah sehat di SD Gunturan pada tanggal 10 April 2017 dilakukannoleh team
promkes yang terdiri dari petugas promkes, perawat gigi,bidan,petugas Gizi,petugas UKS

Tujuan dari pembinaan sekolah sehat :

1. penyuluhan kesehatan
2. pembinaan kesehatan lingkungan
3. survei PHBS pendidikan
4. DTKB
5. pembinaan kantin sehat
6. pembinaan UKS Sehat
7. pembinaan TOGA
8. pemeriksaan gigi dan mulut
9. kampanye CTPS
10. Praktek sikat gigi

Pembinaan sekolah sehat akan dievaluasi setelah 6 bulan . diharapkan sekolah segera
berproses menjadi Sekolah sehat

Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) merupakan salah satu upaya


puskesmas yang mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan memadukan
ilmu/ praktik keperawatan dengan kesehatan masyarakat lewat dukungan peran serta aktif
masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.

Secara umum, kami melakukan pendampingan kepada ODGJ dan keluarganya, masyarakat
dan pemerintah terkait melalui:

 Kunjungan rumah
 Terapi Aktivitas Kelompok bagi ODGJ
 Support Help Group atau kelompok swabantu bagi keluarga atau pendamping ODGJ
 Pendampingan kepada ODGJ untuk mengakses layanan kesehatan, meningkatkan
keterampilan dan aktivitas produktif
 Edukasi kepada keluarga atau pendamping ODGJ mengenai kesehatan jiwa
 Sosialisasi isu kesehatan jiwa kepada masyarakat
 Peningkatan kapasitas kader kesehatan jiwa dan petugas kesehatan di Puskesmas
 Pembentukan sistem untuk pemberian layanan kepada ODGJ dari beberapa stakeholder
terkait

 PENGERTIAN
 Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan (UKM / PK) Dasar
adalahu p a y a k e s e h a t a n d a s a r d i b i d a n g U K M / P K y a n g d i l a k s
a n a k a n d i t i n g k a t Puskesmas, diselenggarakan secara khusus ata
u p u n t e r p a d u d e n g a n k e g i a t a n pokok Puskesmas lainnya, di dalam ataupun di
luar gedung oleh tenaga
kesehatanP u s k e s m a s d e n g a n d i d u k u n g o l e h p e r a n s e r t a a k t i f m a s ya r
a k a t d a n d i t u j u k a n kepada indi idu, keluarga, masyarakat di !ilayah kerja
Puskesmas"# a n g d i m a k s u d d e n g a n kegiatan di dalam gedung
d a l a m U K M / P K adalah kegiatan yang terpadu dengan kegiatan pokok
Puskesmas lain atau
secarak h u s u s , m e l i p u t i p e m e r i k s a a n d i a g n o s t i k k e l a i n a n m a t a , s e p e
r t i p e m e r i k s a a n retraksi, tonometri, funduskopi, tes buta !arna dan lapang pandang

 $edangkan yang dimaksud dengan kegiatan di luar gedung dalam UKM


/P K a d a l a h k e g i a t a n ya n g t e r p a d u d e n g a n k e g i a t a n p o k o k P u s k e s m
a s l a i n n ya ataupun secara khusus meliputi skrining mata, penanggulangan kebutaan
katarak,glaucoma dan
lain%lain"& e n a g a p r o f e s s i o n a l m e n c a k u p t e n a g a p r o f e s i o n a l u m u m
d a n k h u s u s " &enaga profesional umum yaitu dokter dan pera!at, dokter
gigi, analis (tenaga'aboratorium), asisten apoteker, dan sebagainya" &enaga
profesional khusus yaitutenaga kesehatan dengan pendidikan khusus atau
tambahan di bidang kesehatanmata, seperti pera!at mahir mata" $elain itu
terdapat pula tenaga non
professionaly a i t u k a d e r / t e n a g a r e l a ! a n s e p e r t i p e m u k a m a s y a r
a k a t , d o k t e r k e c i l , d a n sebagainyaPeran serta masyarakat adalah peran
serta aktif masyarakat baik
sebagai pemberi maupun penerima pelayanan dengan memobilisasi sumber daya yan
gtersedia dalam pemecahan masalah kesehata mata masyarakat setempat
melalui perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pembinaan, dan pengembangan UKM/
PK setempat

 Kebutaan adalah pengelihatan kedua mata dengan koreksi maksim


a l kurang dari pengelihatan normal"
 A.
 Tujuan Umum
 1

 Meningkatnya kesehatan mata dalam rangka meningkatkankualitas sumberdaya


masyarakat"
 B.
 Tujuan Khusus
 *"Menurunnya pre alensi kesehatan mata dan kebutaan sehingga tidaklagi
menjadi masalah kesehatan masyarakat"+"Meningkatnya kesadaran, sikap
dan perilaku masyarakat pemeriksaandirinya dibidang kesehatan mata dan
pencegahan kebutaan" "Meningkatnya jangkauan pelayanan refraksi
sehingga masyarakat yangmengalami gangguan fungsi penglihatan dapat
terlayani"
 Tujuan Upaya Kesehatan Mata/ Pencegahan Kebutaan
 Melakukan pemeriksaan kesehatan mata dasar dan semi spe
s i a l i s / spesialis (khusus untuk Puskesmas Pembina) untuk semua kasus mata, baik
yangdira!at jalan ataupun ra!at inap"
 Sasaran Upaya Kesehatan Mata/ Pencegahan Kebutaan
 $emua golongan umur dengan prioritas pada masyarakat berpenghasilanrendah,
khususunya kelompok yang rentan"
 Keg atan Pe!ayanan Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
 * " P r i n s i p K e r j a Pelayanan diberikan secara cepat, tepat dan nyaman
dengan sikap yangramah dan bertanggung
ja!ab"+ " K e g i a t a n a)Melakukan penyuluhan kesehatan
mata termasuk pemasaran sosial didalam maupun di luar gedung, baik indi idu
maupun kelompok" b)Melakukan rujukan ke 'aboratorium untuk s!ab agina bagi ibu
hamildengan keluhan fluor albus atau untuk s!ab sekret mat pada bayi barulahir
dengan conjungti itisc ) M e l a k u k a n tindakan crede pada bayi baru
l a h i r d)Pemberian capsul itamin - dosis tinggi pada .alita setiap
bulane ) M e l a k u k a n s k r i n i n g mata d i m a s ya r a k a t f ) M e m b e r i k a n
p e n g o b a t a n g)Melakukan pemeriksaan isus/refraksi dan mata luar h)
Melakukan pemeriksaan tekanan intraokular
 2

 i)Malkukan tes buta ! a r n a j)Melakukan tes anelk ) M e l a k u k a n


pemeriksaan
f u n d u s k o p i l ) M e l a k u k a n p e m e r i k s a a n l a p a n g p a n d a n g m)Melakukan
pemeriksaan laboratorium pada kasus%kasus tertentun ) M e m b e r i k a n
resep kaca matao)Melakukan operasi k a t a r a k p)Mengobati
glaukoma akut0)Melakukan rujukan untuk kasus%kasus yang tidak bisa
ditanganir ) M e m o t i a s i m a s ya r a k a t d a l a m U K M / P K s ) M e l a k u k a n p
encatatan dan pelaporan

A. Pengertian
a. Kesehatan keluarga adalah kesehatan kelompok individu yang terkait dalam satu kesatuan
biologik-psikologik-sosial budaya, mencakup segi kesehatan jasmani, rohani dan sosial.
b. Kesehatan usia lanjut adalah kesehatan mereka yang berusia 60 tahun atau lebih baik
jasmani, rohani maupun sosialnya.
c. Usia prasenilis/virilitas adalah seseorang yang berusia antara 45-59 tahun .
d. Usia lanjut risiko tinggi adalah seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih, atau seseorang
yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.

B. SASARAN PROGRAM
1. Sasaran Langsung
Kelompok Pra lansia (umur 45-59)
Kelompok usia lanjut (60-69)
Kelompok usia lanjut resiko tinggi yaitu usia lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur
60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
2. Sasaran Tidak Langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada
Masyarakat di lingkungan usia lanjut berada
Organisasi sosial yang bergerak didalam pembinaan kesehatan usia lanjut.
Petugas kesehatan yang melayani kesehatan usia lanjut
Masyarakat luas.

C. INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN LANSIA TINGKAT PUSKESMAS


INPUT PROSES OUTPUT

Jumlah petugas Frekuensi penyuluhan Persentase angka


terlatih kesehatan berkala cakupan pelayan
Ketersediaan dana Frekuensi kegiatan kesehatan lanjut usia
untuk kegiatan usia deteksi dini kesehatan Persentase lanjut usia
lanjut lanjut usia yang di rujuk ke rumah
Ketersediaan sarana : Frekuensi kegiatan sakit
KMS, Buku konseling kesehatan Persentase
pemantauan kesehatan lansia kelompok /
pribadi lansia, Lansia Jumlah pasien geriatri posyandu lanjut usia yang
KIT yang di rujuk aktif
Frekuensi pertemuan Frekuensi kegiatan Persentase lanjut usia
koordinasi senam lanjut usia yang mandiri
Jumlah kelompok Jumlah kelompok Persentase lanjut usia
usia lanjut yang ada lanjut usia yang di bina yang menjadi peserta
Jumlah kader Ada atau tidak proses jaminan kesehatan
kesehatan usia lajut pencatatan dan pelaporan nasional
yang aktif termasuk
Pedoman-pedoman kelengkapannya
yang ada tentang
kesehatan lanjut usia

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembinaan kesehatan usia lanjut adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
1. Diseminasi informasi pembinaan kesehatah usia lanjut kepada staf puskesmas.
2. Membuat kesepakatan di antara staf puskesmas tentang penatalksaan pembinaan kesehatan
usia lanjut
3. Melakukan bimbingan dan pelatihan pembinaan kesehatan usia lanjut kepada staf
puskesmas
4. Membuat rencana kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut dan mengintegrasikannya
dalam perencanaan tahunan puskesmas, antara lain:
Pengumpulan data dasar berupa data epidemiologi maupun data sumber daya yang dapat
mendukung kegiatan pelayanan bagi usia lanjut
Membuat peta lokasi usia lanjut dan masalah yang dihadapinya.
Membuat rencana kegiatan berdasarkan masalah yang ada.
5. Melakukan pendekatan lintas sektor tingkat kecamatan dan desa termasuk lembaga swadaya
masyarakat dan LKMD untuk menginformasikan dan menjelaskan peranannya dalam
pembinaan kesehatan usia lanjut.
6. Melakukan survey mawas diri bersama tenaga kecamatan dan desa setempat untuk
mengenal masalah yang berkaitan dengan kesehatan usia lanjut.
7. Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk mencapai kesepakatan tentang upaya yang
akan dilaksanakan
8. Membentuk kelompok kerja/tim kerja dalam pembinaan kesehatan usia lanjut
9. Melakukan pembinaan teknis upaya kesehatan usia lanjut yang diselenggarakan bersama
sektor dan lembaga swadaya masyarakat terakait.
10. Mendorong pembentukan dan pengembangan pembinaan kesehatan usia lanjut
di masyarakat secara mandiri.

b. Kegiatan pelayanan kesehatan pada usia lanjut


1. Kegiatan promotif yaitu upaya untuk menggairahkan semangat hidup para lansia agar merasa
tetap dihargai dan berguna baik bagi dirinya, keluarga maupun masyarakat.
Adapun kegiatan promotif antara lain
a. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan
kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar
b. Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
c. Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d. Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau hobinya secara teratur
dan sesuai dengan kemampuannya.
e. Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan kelompok sosial.
f. Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alkohol, kopi, kelelahan
fisik dan mental.
g. Penanggulangan masalah kesehatannya secara benar.
2. Kegiatan preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi
dari penyakit-penyakit yang disebabkan proses menua.
Adapun kegiatan preventif antara lain :
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara dini penyakit
penyakit usia lanjut
b. Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan usia
lanjut agar tetap merasa sehat dan bugar
c. Penyuluhan tentang penggunaan bergagai alat bantu misalnya kaca mata, alat bantu
pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetap merasa berguna
d. Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada usia
lanjut.
e. Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Kegiatan Kuratif Yaitu Upaya pengobatan dan perawatan bagi usia lanjut yang sakit dan
dapat dilakukan melalui fasilitas pelayanan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dokter
praktek swasta.
Adapun kegiatannya antara lain :
a. Pelayanan kesehatan dasar
b. Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistim rujukan
4. Kegiatan Rehabilitatif yaitu upaya untuk memulihkan fungsi organ
tubuh yang telah menurun.
Adapun kegiatannya antara lain :
a. Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental penderita
b. Pembinaan usia dan hal pemenuhan kebutuhan pribadi, aktifitas didalam maupun diluar
rumah.
c. Nasehat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita.
d. Perawatan fisioterapi.
5. Kegiatan rujukan adalah upaya dilakukan untuk mendapatkan pelayan kuratif dan
rehabilitatif yang memadai dan tepat waktu sesuai kebutuhan. Upaya dapat dilakukan secara
vertikal dari tingkat pelayanan dasar ke tingkat pelayanan spesialistik dirumah sakit, atau
secara horizontal ke sesama tingkat pelayanan yang mempunyai sarana lebih lengkap.
Kemajuan yang dicapai dalam pembinaan kesehatan usia lanjut dapat diketahui dengan
mengamati kegiatan pelayanan yang ada. Kegiatan pelayanan untuk usia lanjut dapat
dilakukan oleh petugas kesehatan, petugas sektor terkait sesuai tanggung jawabnya, tokoh
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, keluarga usia lanjut ataupun usia lanjut sendiri
melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan petugas puskesmas


1. Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan berkesinambungan sesuai kebutuhan melalui
berbagai media mengenai kesehatan usia lanjut. Upaya ini dilakukan terhadap berbagai
kelompok sasaran yaitu usia lanjut sendiri, keluarga dan masyarakat dilingkungan usia lanjut.
2. Melaksanakan penjaringan usia lanjut resiko tinggi, pemeriksaan berkala usia lanjut dan
memberi petunjuk upaya pencegaha penyakit, gangguan psikososial dan bahaya kecelakaan
yang dapat terjadi pada usia lanjut.
3. Melaksanakan diagnosa dini, pengobatan, perawatan dan pelayanan rehabilitatif kepada usia
lanjut yang membutuhkan dan memberi petunjuk mengenai tindakan kuratif atau rehabilitatif
yang harus dijalani, baik kepada usia lanjut maupun keluarganya.
4. Melaksanakan rujukan medik ke fasilitas Rumah Sakit untuk pengobatan, perawatan atau
rehabilitatif bagi usia lanjut yang membutuhkan termasuk mengusahakan kemudahan-
kemudahannya.

E. KEGIATAN DI LUAR GEDUNG


1. Pelayanan di posyandu lansia
a. Pemeriksaan
Activity Of Daily Living
Status mental
Status gizi
TD, Nadi
Lab sederhana
b. Kegiatan
Rujukan
Penyuluhan
Kunjungan rumah
PMT
OR : Senam lansia, poco-poco
Rekreasi
2. Pelayanan perawatan di rumah (Home Care) dan Long Term Care
3. Pemberdayaan Lansia meliputi : penyuluhan kesehatan ibu, kesehatan anak, KB, latihan
kerajinan tangan dan pemanfaatan potensi lainnya.

F. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM


Tiga Komponen Pencatatan dan Pelaporan
1. Pencatatan : kegiatan memasukkan dan mengumpulkan semua data
yang diperoleh dari semua pelayanan yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
Pencatatan di program kesehatan lansia antara lain
a. Rekam medik/ status pasien
b. Buku pemantauan pribadi kesehatan lansia
c. Register hasil pelayanan kesehatan lansia
2 Pelaporan : kegiatan untuk melaporkan hasil pencatatan dari unit yang lebih rendah
kepada unit yang lebih tinggi.
Pelaporan dilakukan setiap bulan pada tanggal 25 dengan menggunakan pelaporan LB 1 dan
Form Laporan pelayanan kesehatan dan laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Bima paling lambat tanggal 5 setiap bulan
3. Analisis dan Evaluasi : suatu kegiatan untuk menganalisis setiap kegiatan yang menjawab
pertanyaan 5 W - 1 H. Analisis dan Evaluasi program dilakukan setiap bulan

Anda mungkin juga menyukai