46
47
SUPERVISIOR
KEPALA RUANGAN
KEPALA RUANGAN
Melly Pusparani, S.Kep, NERS
KATIM II
KATIM I KATIM III
Sudarman, S.Kep.NERS
Arini Budi Endang, S.Kep Nunik Anggraini, Amd.Kep
Tabel 3.1.
Komposisi ketenagaan keperawan runagan rawat inap
RSUD Cibabat Ruangan E3
.
NO NAMA JK PENDIDIK JABATAN SETATUS
AN KEPEGA
WAIAN
1 Melly P S.Kep, KEPALA
Pusparani NERS RUANGAN
2 Arini Budi P S.Kep KATIM I
Endang,
1. Pembagian Jum
Tabel. 3.3
Perhitungan 21 agustus 2017 komposisi ketenagaan
Keperawatan ruang E3
Tabel. 3.4
Perhitungan 22 agustus 2017 komposisi ketenagaan
Keperawatan ruang E3
Tabel. 3.5
Perhitungan 23 agustus 2017 komposisi ketenagaan
Keperawatan ruang E3
Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Kepuasan Terhadap Manajemen Rumah
Sakit Rawat Inap Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Kepuasan Persentas
Frekuensi
Perawat e (%)
Tidak Puas 3 16,6
Cukup Puas 6 33,3
Puas 6 33,3
Sangat Puas 3 16,6
Total 18 100%
Hasil analisis: (Dalam Buku Nursalam, 2012)
(16,6%)
Tabel 3.7
Hasil Pengkajian Analisa Pada Perawat di Ruangan Rawat Inap
Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Tabel 3.8
Hasil Pengkajian Komposisi Pendidikan Pada Perawat
Diruangan Rawat Inap Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum
Cibabat
Tabel 3.9
Hasil Pengkajian Beban Kerja Perawat Diruangan Rawat Inap
Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Berdasarkan hasil analisa dari table 3.7 di atas dapat di ketahui bahwa
Tabel 3.11
Hasil Pengkajian Komposisi Jumlah Tenaga Perawat Diruangan
Rawat Inap Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Berdasarkan hasil analisa dari table 3.8 di atas dapat di ketahui jumlah
lebih ringan dan berjalan sesui metode dalam tim sehingga pasien
Sertifikasi Jumlah %
Tidak pernah mengikuti pelatihan 0 0%
Mendapatkan pengetahuan dan perawat 0 0%
lain
mengikuti pelatiahan bukan pelatihan 0 0 %
perawat
Mengikuti pelatihan keperawatan 18 100 %
Total 18 100 %
Hasil analisis: ( Nursalam,2012)
Tabel 3.13
Hasil Pengkajian Komposisi Tingkatan Ketergantungan Pasien
Rawat Inap Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Tabel 3.14
Hasil Pengkajian Komposisi Alur Pasien Masuk diruangan
Rawat Inap Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Total 18 100 %
Hasil analisis: (Nursalam, 2012)
Berdasarkan hasil analisa dari table 3.11 di atas dapat di ketahui alur
dengan benar.
60
Tabel 3.16
Hasil Pengkajian Komposisi Komunikasi Perawat dirungan
Rawat Inap Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Komunikasi Jumlah %
Tidak terkordinasi 0 0%
Hubungan social 0 0%
Hubungan sosial, structural 8 44,4 %
Ada hubungan social, structural, dan 10 55,5%
professional
Total 18 100 %
Hasil analisis: ( Nursalam, 2012)
rungan dan dapat dilihat Berdasarkan hasil analisa dari table 3.4 di
sebagian sesuai dengan struktur organisasi, dalam hal ini tidak ada
hasil analisa dari table 3.6 di atas dapat di ketahui bahwa beban kerja
hasil analisa dari table 3.8 di atas dapat di ketahui jumlah tenaga
pelatihan dapat dilihat Berdasarkan hasil analisa dari table 3.9 di atas
kepada perawat dapat dilihat Berdasarkan hasil analisa dari table 3.10
perawat.
dapat dilihat Berdasarkan hasil analisa dari table 3.11 di atas dapat di
Berdasarkan hasil analisa dari table 3.12 di atas dapat di ketahui bahwa
SPUOLHO WC
CK
M
RUANG
RUANG
AN M.
AD
GUDA
MI JALUR EVAKUASI TERAS
NG
NIS
TR
ASI
RUANG
MAHASISW 304 303
A
LIFT
TANGGA
DARURA
T
67
Hasil analisa
1. Alat yang tidak tersedia : bantal guling, baju pasien, lap handuk besar, sarung windring, taplak meja pasien, washlap,
2. Alat tersedia tapi kurang dari kebutuhan : laken, perlak, stik laken, taplak
STAND
JUMLAH
AR
NO NAMA ALAT YANG ADA KONDISI Keteranagan
DEPKE
DIRUANGAN
S
1/ruanga
1 Blankar 2 Baik Tidak ada masalah
n
2/ruanga
2 Baki 8 Baik Tidak ada masalah
n
1/ruanga
3 Cermin 1 Baik Tidak ada masalah
n
1/ruanga
4 Dispenser 1 Baik Tidak ada masalah
n
Dorongan 1/ruanga
5 1 Baik TAM
oksigen n
22/ruan
6 Jam dinding 1 Baik TAM
gan
69
2/ruanga
7 Kursi roda 3 Baik Dapat berfungsi dengan baik
n
Kursi penungu 3/ruanga
8 3 Baik TAM
pasien n
1/ruanga
9 Kulkas 1 Baik Tidak ada masalah
n
1/ruanga
10 Kompor gas 1 Baik TAM
n
2/ruanga
11 Washtafel 1 Baik Kurang dari kebutuhan
n
30/ruan
12 Kursi bulat 32 Baik TAM
gan
10/ruan
13 Kursi chitos 5 Baik TAM
gan
22/ruan
14 Kapstok 2 Baik Kurang dari kebutuhan
gan
2/ruanga
15 Lemari alat tenun 2 Baik TAM
n
Lemari loker 3/ruanga
16 5 Baik TAM
perawat n
Lemari obat 1/ruanga
17 1 Baik TAM
emergency n
2/ruanga
18 Lampu sorot 1 Baik Kurang dari kebutuhan
n
1/ruanga
19 Meja pasien 32 Baik TAM
n
1/ruanga
20 Nachkas
n
10/ruan
21 Piring makan 5 Baik TAM
gan
1/ruanga
22 Nursestation 1 Baik Menyatu dengan administrasi
n
70
2/ruanga
23 Rak sepatu 1 Baik TAM
n
2/ruanga
24 Rak handuk 4 Baik TAM
n
10/ruan
25 Sendok 6 Baik TAM
gan
Tempat tidur 30/ruan
26 32 Baik TAM
fungsional gan
1/ruanga
27 Telepon 1 Baik Terletak di administrasi
n
1/ruanga
28 Trolly obat 1 Baik Terletak diruangan tindakan perawat
n
2/ruanga
29 Trolly pispot 0 - Tidak tersedia
n
2/ruanga
30 Trolly suntik 2 Baik TAM
n
2/ruanga
31 Tabung gas LPG 1 1 Baik Kurang dari kebutuhan
n
Tempat sampah 4/ruanga
32 4 4 Baik TAM
medis n
Tempat sampah 10/ruan
33 6 7 Baik TAM
non medis gan
40/ruan
34 Baskom mandi 32 4 Baik Kurang dari kebutuhan
gan
35 Gelas perawat 0 0 - -
20/ruan
36 Termos air 1 0 0 Tidak tersedia
gan
4/ruanga
37 Panci besar 2 1 buah Baik Kurang dari kebutuhan
n
71
NAMA STANDAR
NO JUMLAH KONDISI Keterangan
BARANG DEPKES
1 Ambu bag 1/ruangan 1 Baik TAM
Bak instrumen
2 2/ruangan 0 - Tidak tersedia
besar
Bak instrument
3 2/ruangan 2 Baik Tidak ada masalah
sedang
Bak instrument
4 2/ruangan 4 Baik 1 tanpa tutup
kecil
5 Bengkok 3/ruangan 2 Baik Kurang dari kebutuhan
6 Diagnostic test 1/ruangan 0 Baik Tidak tersedia
7 Es cap 2/ruangan 1 Baik Kurang dari kebutuhan
8 Gunting perban 2/ruangan 1 Baik Kurang dari kebutuhan
9 Gliserin spuit 1/ruangan 1 Baik TAM
10 Korentang 1/ruangan 1 Baik TAM
Lemari
11 1/ruangan 1 Baik TAM
instrument
12 Lampu senter 1/ruangan 1 Baik TAM
13 Lampu sorot 1/ruangan 4 Baik TAM
14 Manometer 1/ruangan 15 Baik TAM
15 Nebulizer 1/ruangan 1 Baik TAM
16 Reflek hamer 1/ruangan 1 Baik TAM
17 Resusitasi set 1/ruangan 0 - Tidak tersedia
18 Suction pump 1/ruangan 1 Baik TAM
19 Standar infuse 8/ruangan 32 Baik TAM
20 Stestoskop 2/ruangan 3 Baik TAM
21 Sterilisator 1/ruangan 1 Baik TAM
22 Thermometer 2/ruangan 5 0 - Tidak tersedia
72
Hasilanalisis:
1. Alat yang tidak tersedia : windring, tong spatel, timbangan bayi, thermometer, resusitasi set, diagnostic test, bak
instrument besar
2. Alat tersedia tapi kurang : Wwz, tensi meter, es cup, gunting verban, bengkok
73
lift pasien dengan lift pengunjung dibedakan. Masih terdapat banyak alat
tenun yag tidak ada seperti: standar inpus sudah tidak layak bantalguling,
bajupasien, lap handukbesar, sarung windring, taplak meja pasien, washlap, sarung
alat2 seperti itu , kerapian alat tenun juga belum sesuai pada tempatnya. Alat
medis sudah cukup memadai tapi ada sebagian alat yang kurang dan perlu
resusitasi set, diagnostic test, bak instrument besar, ,Wwz, tensi meter, es cup,
guntingverban, bengkok kerapian alat medis belum rapi alat-alat medis masih
berantakan tidaak ada tempat kusus untuk menyimpan alat-alat penunjang medis.
Ventilasi udara sudah baik, setiap pagi dan sore ruangan dibersihkan
terdiri atas: buku dokumentasi, buku injeksi , buku overan. Namun buku
pertemuan antar perawat. Tempat Karu sudah Ideal berada di ruang nurse
station.
74
Tabel 3.17
Hasil Pengkajian Kuesioner Model profesional Perawat Rawat
Inap Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Model keperawatan Jumlah %
profesional
Model kasus 0 0%
Model fungsional 0 0 %
Model tim 18 100 %
Model primer 0 0%
Total 18 100 %
Hasil analisis
Tabel 3.18
Hasil Pengkajian Kuesioner Discharge Planing Perawat Rawat
Inap Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
sil analisis
Tabel 3.19
Hasil Pengkajian Timbang Terima Perawat Rawat Inap
Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Hasil analisis
76
Tabel 3.20
Hasil Pengkajian Supervisi Perawat Rawat Inap Gedung E
Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Supervisi Jumlah %
Tidak dilakukan 0 0%
Dilakukan tidak 0 0%
terstruktur
Dilakukan dan 2 11,1 %
sebagian di
dokumentasikan
Dilakukan dan di 16 88,8 %
dokumentasikan
Total 18 100 %
Hasil analisis
di dokumentasikan.
77
Tabel 3.18
Hasil Pengkajian Sentralisasi Obat Perawat Rawat Inap
Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Hasil analisis
Tabel 3.19
Hasil Pengkajian Kuesioner Ronde Keparawatan Perawat
Rawat Inap Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Ronde Keperawatan Jumlah %
Tidak pernah 0 0%
dilakukan ronde
keperawatan
Tidak pernah 0 0%
78
melakukan tetapi
mengenal ronde
keperawatan
Dilakukan ronde 0 0%
keperawatan tetapi
tidak sesuai dengan
kriteria ronde
Dilakukan ronde 18 100 %
keperawatan dan
sesuai dengan
kriteria ronde
Total 18 100 %
Hasil analisis
V4=V6
1.3.14 Garis aksila belakang sejajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan V4=V7
1.3.15 Garis skapula belakang sejajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan V4=V8
1.3.16 Batas kiri dan kolumna vertebra √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sejajar dengan V4=V9
1.3.17 Lokasi sama dengan V3 tetapi pada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sebelah kanan RV7 V3R kadang
diperlukan
1.3.18 Menghidupkan monitor EKG √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
RUMUS : 𝑥100%
𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑟 𝑥 (𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖)
317
𝑥 100%
10 𝑥 34
317
𝑥100%
340
= 92,4%
Hasil Analisa:
Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 perawat mengenai perekaman EKG, sudah sesuai dengan SOP yang mencapai
92,4%. Namun ada beberapa yang pelaksanaanya masih kurang dalam tindakan Perekaman EKG G.E adalah pemeriksa
tekanan darah dan nadi pasien, cuci tangan sebelum tindakan, membersihkan kotoran dan lemak menggunakan kapas pada
daerah dada, kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai di lokasi pemasangan manset elektroda.
83
106
𝑥 100%
10 𝑥 24
106
𝑥100%
240
=44,16%
Hasil analisa:
Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 orang perawat, masih belum sesuai dengan SOP karena hanya mencapai 44,16%
dan yang belum dilakukan dalam tindakan pemberian oksigen adalah Memberi penjelasan kepada pasien, perawat mencuci
tangan, cek aliran oksigen dengan mengalirkan udara yang keluar melaui selang ke punggung tangan, perawat mencuci
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
RUMUS : 𝑥100%
𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑟 𝑥 (𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖)
140
𝑥 100%
10 𝑥 25
140
𝑥100%
250
= 56%
Hasil analisa:
Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 orang perawat, SOP yang tercapai 80% dan yang belum dilakukan dalam
tindakan pemasangan NGT / Sonde Fooding adalah kassa steril, pengalas, pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan, perawat mencuci tangan, pengalas dipasang diatas dada, lubang hidung dibersihkan.
88
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
RUMUS : 𝑥100%
𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑟 𝑥 (𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖)
233
𝑥 100%
10 𝑥 38
233
𝑥100%
380
=60,27%
Hasil analisa:
Dari hasil observasi yang dilakukan, ternyata belum sesuai dengan SOP yaitu hanya mencapai 60,27% dan yang belum di
lakukan dalam tindakan pemasangan infuse adalah pengalas, cuci tangan sebelum malakukan tindakan, pasang alas dibawah
area pemasangan infuse, beri label tanggal pada area pemasangan, catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah tetesan
distatus pasien
92
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
RUMUS : 𝑥100%
𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑟 𝑥 (𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖)
210
𝑥 100%
10 𝑥 27
269
𝑥100%
270
=99,6%
Hasil analisa:
Dari hasil observasi yang dilakukan, sudah sesuai dengan SOP mencapai 99,6% dan yang belum dilakukan dalam tindakan
pemasangan kateter kandung kemih adalah bak instrument, kapas cebok, kom berisi larutan savlon, gunakan handscoon steril,
saat ini didapatkan bahwa model yang digunakan ruang internal RS adalah
Dari hasil observasi serta dari data sekunder tentang efektifitas dan
model yang sekarang ini rata-rata lama pasien rawat inap diruangan internal
pasien. Ini dilihat dari banyaknya jumlah pasien rujukan dari puskesmas maupun
digunakan saat ini tidak terlalu membebani kerja tetapi diruangan E3 terkadang
perawat juga masih menggunakan metode kasus fungsional dan primer. Masalah
anggaran yang disediakan RS untuk tiap-tiap RS. Kritikan yang diterima oleh
direncanakan akan tetapi hanya pada saat pasien akan pulang. Isi
perencanaan pulang.
Timbang terima dilakukan tiga kali sehari yaitu pada pergantian sif
malam ke pagi (pukul 07:30), pagi kesore (pukul 14:00) dan sore
dirasakan pasien saat ini, semalam bias tidur atau tidak. Lama
dalam buku khusus yang akan ditanda tangani oleh perawat yang
3.4.14 Supervisi
supervise kepada ketua tim dan dan ketua tim secara langsung
sentralisasi obat. Ini biasa dilihat adanya ruangan khusus obat (loker
melakukan sentralisasi obat. Selama ini format yang ada masih obat
oral dan injeksi, dan yang lain tercampu pada salah satu dari
khusus obat (loker obat) dan selama ini belum ada format
ronde keperawatan tetapi tidak sesuai dengan kriteria ronde. Hal ini
dalam pengkajian.
pengkajian pasien.
100
(Bantuan Gubernur)
(BLU)
besar berasal dari jawa barat, tatapi ada yang sebagian yang berasal dari
pasien diruangan adalah 81,87 BOR yang di ambil dalam tiga bulan
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Keterangan :
6) Dyspepsia : 55 pasien
8) Typoid : 45 pasien
Hasil analisis :
No Indikator Nilai
1 BOR 81,87 %
2 LOS 4,05 Hari
3 BTO 45,84
4 TOI 0,57
5 GDR 65,54
sudah cukup baik dan hari perawatan sudah cukup baik 4,05 % .
1200
1000
800
600
400
200
0
BPJS UMUM KONTRAK
Hasil analisis :
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
januari februari maret april mei juni
Ketengan
104
74 pasien
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
dengan merikan diri di rujuk ke RS atas
persetujuan lain permintaan
sendiri
Keterangan
70
60
50
40
30
20
10
0
puas cukup puas tidak puas
Keterangan :
Pasien = 17