Anda di halaman 1dari 11

BAB V

RENCANA PENAMBANGAN

Sebelum dilakukan penentuan tata cara kegiatan penambangan ini, terlebih dahulu
dilakukan pengkajian dan pertimbangan dari berbagai aspek, antara lain: aspek teknis, aspek
keekonomian, aspek lingkungan dan aspek sosial budaya. Tujuan dari kajian ini adalah untuk
memperoleh tata cara pelaksanaan kegiatan penambangan yang efektif, aman, ekonomis dan
berwawasan lingkungan.
5.1 Sistem / Metoda dan Tata Cara Penambangan
Faktor – faktor yang diperhatikan dalam penentuan metode / sistem penambangan
batuandesit adalah sebagai berikut :
1) Kondisi Endapan Batuandesit
Endapan batuandesit di Dusun Kalisonggo, Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo,
Kabupaten Kulon Progo, D.I.Yogyakarta, secara umum berada didekat permukaan, sehingga
menguntungkan apabila dilakukan kegiatan penambangan dengan sistem tambang terbuka,
Tetapi diperlukan memerlukan biaya untuk pengupasan lapisan tanah penutup (overburden).
Parameter yang digunakan untuk membuat desain penambangan diperoleh dari hasil
studi geoteknik. Lereng keseluruhan (overall slope) didesain menurut perhitungan analitik
geoteknik yang dibuat dengan faktor keamanannya > 2,011 dan untuk single slope dibuat
dengan faktor keamanannya > 1,3.
2) Kondisi Material Penutup
Material Penutup terdiri atas soil dan overburden. Overburden sendiri merupakan hasil
pelapukan batuandesit dan tanah, dan ketebalannya bervariasi antara 0 sampai 13 meter.
Parameter yang digunakan untuk membuat desain penambangan diperoleh dari hasil studi
geoteknik. Lereng keseluruhan (overall slope) didesain menurut perhitungan analitik
geoteknik yang dibuat dengan faktor keamanannya > 1,6 dan untuk single slope dibuat
dengan faktor keamanannya > 2,09.
Berdasarkan faktor-faktor di atas dan pertimbangan bahwa endapan andesit dekat
dengan permukaan tanah, peningkatan produksi andesit dengan teknologi tambang terbuka
lebih mudah untuk dilaksanakan, biaya modal dan operasi tambang terbuka lebih murah dari
pada tambang bawah tanah, melihat dari bahan galian yang akan ditambang yaitu bahan
galian industri batuanandesit maka PT. Andesite Quality Corporation melakukan proses
penambangan dengan sistem tambang terbuka kuari, yang pertama yaitu metode Open Cast,
untuk yang kedua yaitu menggunakan metode Open Pit. Produksi batuandesit sebanyak 109

V-1
balok/hari (2m x 2m x 1m) pada umur tambang 7 tahun dengan total cadangan batuandesit
sebesar 943514,363 m3 dilakukan untuk memenuhi target produksi sebesar 134787,7661
m3/tahun.

5.1.1 Operasi Penambangan

Land Clearing
Land Clearing
(Pembabatan dan pembersihan)
(Pembabatan dan pembersihan)
lahan
lahan

Stripping
Stripping
(Pengupasan tanah penutup)
(Pengupasan tanah penutup)

Mining
Mining
(Penambangan atau
(Penambangan atau
penggalian bahan galian)
penggalian bahan galian)

Pembongkaran dan
Pembongkaran dan
penggalian, Pemuatan,
penggalian, Pemuatan,
Pengangkutan
Pengangkutan

Gambar 5.1 Diagram Alir Penambangan Batuandesit pada PT. AQC


1) Land Clearing
Proses pembersihan lahan sebelum aktivitas penambangan dimulai. Land Clearing
Tahapan pekerjaan penambangan umumnya diawali dengan mempersiapkan lahan, yaitu
mulai dari pemotongan pepohonan hutan, pembabatan sampai ke pembakaran hasilnya, yang

V-2
dinamakan land clearing. Jadi land clearing dapat diartikan sebagai suatu aktivitas
pembersihan material hutan yang meliputi pepohonan, hutan belukar sampai alang-alang.
Variabel yang mempengaruhi pekerjaan land clearing yaitu : Pepohonan yang tumbuh
Kondisi dan daya dukung tanah Topografi Hujan dan perubahan cuaca spesifikasi pekerjaan
data yang diperlukan untuk menganalisis produksi, kebutuhan alat dan akhirnya ke biaya
meliputi : spesifikasi pekerjaan (proyek), kondisi lapangan biaya alat (beli atau sewa). Untuk
selanjutnya pembahasan akan difokuskan pada masalah teknis dan tidak akan menyinggung
masalah biaya. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan Bulldozer, yang menjalankan
fungsi gusur – dorong dengan memanfaatkan blade dan tenaga dorong yang besar. Semak dan
perdu yang menutupi area penambangan didorong ke daerah - daerah pembuangan.
2) Pengupasan Topsoil dan Overburden
Pengertian kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup yaitu pemindahan suatu
lapisan tanah atau batuan yang berada diatas cadangan bahan galian, agar bahan galian
tersebut menjadi tersingkap. Untuk mewujudkan kondisi kegiatan pengupasan lapisan tanah
penutup yang baik diperlukan alat yang mendukung dan sistimatika pengupasan yang baik.
Pekerjaan pengupasan lapisan tanah penutup merupakan kegiatan yang mutlak harus
dikerjakan pada pertambangan terutama pada kegiatan penambangan yang menggunakan
sistem tambang terbuka. Kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup ditentukan oleh rencana
target produksi, semakin baik rancangan pada pengupasan lapisan tanah penutup maka
rencana target produksi semakin baik. Untuk mewujudkan kondisi tersebut diperlukan metode
dan alat yang mendukung pengupasan lapisan tanah penutup. Jenis alat yang digunakan yaitu
Bulldozer Komatsu D40A-1, Backhoe Komatsu PC200-6, dan Dump Truck Hino FG 235 JJ.
3) Penambangan
Merupakan suatu kegiatan pengambilan bahan galian yang mengandung nilai
ekonomis sehingga menguntungkan untuk dilakukan kedalam pengolahan hingga ke
pemasaran produk hasil penambangan tersebut. Dalam kegiatan penambangan pada umumnya
dibagi tiga kegiatan yaitu gali, muat, dan angkut. Tambang terbuka adalah metode
penambangan yang segala kegiatan penambangan dilakukan diatas permukaan bumi/
berhubungan dengan udara luar. Open pit / Open cut / Open cast adalah tambang terbuka yang
diterapkan untuk menambang endapan – endapan bijih (ore) namun biasanya juga pada bahan
galian industri seperti batuandesit bisa diterapkan, perbedaan open pit dengan open cut /
opencast adalah arah penggaliannya. Disebut open pit apabila penambangannya dilakukan
dari permukaan relatif datar menuju ke arah bawah di mana endapan bijih / bahan galian
tersebut berada. Disebut open cut / open cast apabila penggalian endapan bijih dilakukan pada

V-3
suatu lereng bukit. Perbedaan open pit dan open cast juga dilihat dari pemindahan tanah
penutupnya. Pada open pit, tanah penutup dikupas dan dipindahkan ke suatu daerah
pembuangan yang tidak ada endapan di bawahnya, sedangkan pada open cast tanah penutup
tidak dibuang kedaerah pembuangan, tetapi dibuang ke daerah bekas tambang yang
berbatasan. Penambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka yang dilakukan
untuk menggali endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi,
endapan bijih tembaga, dan sebagainya, namun pada tambang Quarry open pit juga tidak
terlepas dalam pemilihan metode penambangan yang juga bernilai ekonomis. Penambangan
dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih atau mineral yang terdapat pada
daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan digali ke bagian bawah sehingga akan
membentuk cekungan atau pit.
4) Metode Pembongkaran
Secara umum kegiatan pembongkaran adalah suatu proses pemisahan material batuan
dari batuan induknya. Sesuai dengan hasil produk yang akan dihasilkan yaitu menjadi Blok-
blok (Dimensional stone) batuan yang sudah terancang ukuran Bloknya (2m x 2m x 1m), agar
kemudian dapat dimanfaatkan untuk keperluan bahan baku industri dan dapat bernilai
ekonomis.
Dalam suatu proses penambangan bahan galian, kegiatan pembongkaran batuan
termasuk kedalam salah satu unsur penting, dimana kegiatan ini merupakan bagian dari proses
untuk pengadaan bahan baku untuk diolah. Pada tambang kami ini metode pembongkarannya
yaitu menggunakan Cracked Expansive Mortar.
5.1.2. Pelaksana kegiatan penambangan
Untuk kegiatan penambangan pada PT. Andesite Quality Corporation dikerjakan
sendiri dengan alat milik sendiri, sedangkan untuk pengupasan tanah penutup juga dikerjakan
sendiri dengan alat yang digunakan yaitu kita sewa.
Dalam menyusun perencanaan tambang perlu direncanakan kebutuhan peralatan, baik
itu tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Secara garis besar peralatan yang harus di
perhatikan terbagi menjadi dua yaitu peralatan utama dan peralatan penunjang. Peralatan
utama adalah peralatan-peralatan yang di gunakan untuk kegiatan pengupasan tanah penutup
dan kegiatan penambangan bahan galian sedangkan peralatan penunjang adalah peralatan
yang digunakan untuk menunjang kegiatan penambangan .
Untuk menentukan peralatan utama yang akan di gunakan perlu diketahui target
produksi suatu perusahaan tambang agar memenuhi permintaan dari konsumen. Selain itu

V-4
daya dukung tanah yang akan di lewati oleh alat-alat berat perlu diperhatikan agar tidak
menggangu kegiatan dari penambangan.

Gambar 5.2 Bagan Alir Tahapan Kegiatan Penambangan Batuandesit Pada


PT. Andesit Quality Corporation

Penambangan bahan galian Batuandesit direncanakan menggunakan metode kuari


dengan sistem tambang terbuka yang mempunyai satu front penambangan, yaitu sistem
penambangan yang banyak diterapkan pada bahan galian industri. Penambangan dilakukan
pada tiap-tiap level dengan membuat jenjang pada tiap levelnya. Metode ini dipilih dengan
pertimbangan bahwa kondisi bahan galian yang letaknya didekat permukaan tanah sehingga
sangat efektif jika menggunakan tambang terbuka.
 Tahap Kegiatan Persiapan Penambangan terdiri atas :
Sebelum dilakukan kegiatan operasi penambangan adapaun tahapan kegiatan persiapan
penambangan terdiri atas:
1) Perizinan
Tahap pertama dari kegiatan penambangan adalah pengurusan surat-surat izin dengan
pihak-pihak terkait seperti:
 Surat Izin Gangguan
 Surat Izin Pemakaian Jalan

V-5
 Surat Izin Usaha Pertambangan
 Surat Izin Pengajuan Tenaga Kerja
 Surat Izin Perdagangan
 Surat Izin Pengangkutan dan Penggunaan Alat
 Surat Izin Membangun Bangunan
 Surat Izin Tempat Usaha
2) Pendekatan Masyarakat dan Pembebasan Lahan
Setelah semua izin diberikan maka dilakukan pendekatan kepada masyarakat,
tujuannya ialah untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar mengenai adanya
kegiatan penambang yang akan dibuka didaerah tersebut serta untuk memudahkan proses
pembebasan lahan..
3) Perekrutan Tenaga Kerja
Perekrutan tenaga kerja dilakukan bersamaan dengan kegiatan pendekatan masyarakat
dan pembebasan lahan. Perekrutan ini bertujuan untuk mencari tenaga ahli untuk menunjang
kegiatan penambangan di PT. Andesite Quaity Corporation.
4) Pembangunan Sarana dan Prasarana (Konstruksi)
Pada tahap konstruksi dilakukan pembangunan sarana dan prasarana seperti
Pengolahan, stockpile, genset, bengkel alat, kantin, mushola, kantor, pos satpam, parkiran
karyawan, mess karyawan, office. Luasan areal bangunan dapat di lihat pada tabel 5.1 berikut:
Tabel 5.1 Luas areal sarana dan prasarana
Luas Areal
No Sarana dan Prasarana
(m²)
1. Stockyard 494,03
2. Pengolahan 1118,22
3. Stockpile 454,5
4. Bengkel 226,49
5. Parkir Alat 362,9
6. Kantor dan Pemasaran 311,05
7. Parkir Umum 192,43
8. Rumah Ibadah 50,6
9. Kantin 261,23
10. Gudang umum 193,51
11. Mes Karyawan 243,07
12. Tempat Pengisian Bahan Bakar 150,81
13. Gudang CEM 282,11
14. Gudang Bengkel dan Operasional 168,89

5) Land Clearing atau Pembabatan semak dan perdu


Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunaka Bulldozer, yang menjalankan fungsi
gusur – dorong dengan memanfaatkan blade dan tenaga dorong yang besar. Semak dan perdu

V-6
yang menutupi area penambangan di muat dengan alat Back hoe lalu diangkut dengan Dump
truck menuju Disposal Area. Waktu yang diperlukan untuk Land Clearing atau Pembabatan
semak dan perdu yaitu bertahap.
6) Pengadaan dan Persiapan Peralatan Mekanis
Tahap selanjutnya adalah pengadaan peralatan mekanis untuk menunjang kegiatan
penambangan. Alat yang digunakan adalah alat pemboran, Mortar Cracked Expansion, Dump
truck, bulldozer, excavator, backhoe, crane, pompa air, dll.
7) Pembuatan Jalan Tambang
Tahap pembuatan jalan tambang ini bertujuan untuk mempermudah akses dari jalan
desa / jalan sekitar menuju tempat pembongkaran material. Kegiatan ini dilakukan dengan
alat-alat mekanis seperti, Dump Truck, Bulldozer dan compactor.
Berdasarkan alat angkut yang digunakan dan faktor keamanan dalam transportasi
pengangkutan hasil bongkaran material maka desain jalan yang digunakan adalah:
 Lebar jalan angkut minimum : 8,75 m
 Lebar alat angkut :2m
8) Pengadaan dan Persiapan Alat-alat Pengolahan
Tahap selanjutnya adalah pengadaan peralatan pengolahan dan peralatan pendukung
pengolahan, kemudian melakukan penyesuaian (setting) dan uji coba penggunaan alat.
 Tahapan Kegiatan Operasi Penambangan
Kegiatan penambangan oleh PT. Andesite Quality Corporation yang mempunyai satu
front penambangan diawali di pit 1 menggunakan metode open cast (elevasi 163 – 138,5
mdpl) dan dilanjutkan di pit 2 dengan metode open pit kemudian dilanjutkan dengan open
cast (elevasi 174 – 103 mdpl). Adapun serangkaian kegiatan meliputi:
1) Pembersihan Lahan (Land Clearing)
Pada operasi pembebasan lahan dilakukan pada lokasi-lokasi yang akan ditambang.
Beberapa kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan operasi ini adalah:
a. Pembabatan semak
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan Bulldozer , yang menjalankan fungsi gali-
dorong dengan memanfaatkan Blade dan tenaga dorong yang besar. Semak yang menutupi
area penambangan didorong ke daerah-daerah pembuangan.
b. Penebangan pohon dan pemotongan kayu
Penebangan pohon-pohon dan pemotongan kayu-kayu yang ada dilakukan sebelum
operasi pembersihan lahan penambangan. Untuk pohon yang berukuran besar perlu dilakukan
pemotongan dengan mesin pemotong (chainsaw). Pohon yang telah dipotong, kayunya akan
dimanfaatkan untuk keperluan lain. Dalam operasi pemindahan kayu-kayu, digunakan alat-

V-7
alat pengangkut beban berat dan rantai besi untuk pengikat dan penarik kemudian diangkut
dengan truk.
c. Operasi pengupasan tanah pucuk (top soil)
Lapisan tanah pucuk dikupas dengan menggunakan Bulldozer. Lapisan top soil didorong
dan dikumpulkan pada lokasi tertentu dekat dengan daerah operasi Bulldozer, kemudian
dimuat menggunakan Excavator dan diangkut dengan Dump Truck ke tempat penyimpanan
top soil (di lokasi yang sudah terbuka pada proses penambangan sebelumnya) dengan jumlah
Top Soil 87664.36 BCM. Timbunan tanah subur ini nantinya dimanfaatkan pada saat
melakukan pekerjaan reklamasi.
d. Operasi pengupasan Overburden
Lapisan tanah pucuk dikupas dengan menggunakan Excavator. Lapisan Overburden
didgali dan dikumpulkan pada lokasi tertentu dekat dengan daerah operasi Back Hoe,
kemudian dimuat menggunakan Back Hoe dan diangkut dengan Dump Truck ke tempat
penyimpanan Overburden (Disposal Area) dengan jumlah Overburden 120297.167 BCM
Timbunan Overburden ini nantinya dimanfaatkan pada saat melakukan pekerjaan reklamasi.
2) Kegiatan Pembongkaran, Pemuatan, dan Pengangkutan.
Pada kegiatan pembongkaran dilakukan dengan mortar dan pemuatan andesit dilakukan
menggunakan Forclift sebagai alat muat, sedangkan Dump Truck sebagai alat angkut.
PT. Andesite Quality Corporation akan melakukan pembongkaran batuandesit dengan cara
Cracked Expansive Mortar.

Gambar 5.3 Tahapan Proses Pembongkaran


5.2. Rencana Produksi

Rencana produksi penambangan yang ditargetkan oleh PT. Andesite Quality


Coorporation adalah 134.787,7661 m³/tahun, didasarkan atas perhitungan cadangan Batu
andesit, dan target produksi tiap tahun sesuai permintaan konsumen sebagai pembeli batu
andesit. Penambangan pada batu andesit ini menggunakan Mortar, lalu batu andesit tersebut
di muat menggunakan Forclift serta di angkut menggunakan Flatbed Truck menuju ke
stockyard. Pada Rencana Produksi batu andeit dapat di hitung dengan mengetahui luasan

V-8
setiap elevasi dengan melihat di software 3D Mine, kalau memakai cara manual dengan rumus
mengkalikan panjang kali lebar dan hasilnya luas areal. Setelah itu ditambah dengan elevasi
bawahnya dan di bagi dua, lalu dikalikan dengan beda ketinggian elevasi di bawahnya.
Perhitungan luas menggunakan program 3D Mine dan AutoCAD 2007, metode yang
digunakan dalam menghitung luas adalah metode koordinat dan untuk menghitung volume
menggunakan metode kontur. Sehingga diperoleh umur tambang yaitu 7 tahun sesuai dengan
cadangan. Untuk mencapai target produksi tahunan sampai akhir tahun penambangan, maka
jadwal produksi andesit PT. Andesite Quality Coorporation.
Komoditas andesit dari hasil kegiatan penambangan PT. Andesite Quality Coorporation
akan dipasarkan dalam bentuk ornament dengan ukuran panjang 2 m, lebar 2 m, tinggi 1m
atau blok berukuran = 4 m³.

5.2.1. Jadwal Rencana Produksi


Sejak tahun pertama dilakukan persiapan dengan pembangunan fasilitas, jalan
tambang dan kelengkapan lainnya, sedangkan penambangan juga sudah dapat dilakukan
secara bersamaan. PT. Andesite Quality Coorporation merencanakan produksi batu andesit
yang tertambang (mineable) setiap tahunnya.

Tabel 5.2 Jadwal Rencana Produksi

Perhitungan Waktu Kerja Tambang

Jumlah Hari /Tahun 52 Minggu, 7 hari/Minggu 365 Hari

Jumlah Hari Libur Nasional Hari / Tahun 69

& Hari Minggu

Jumlah Hari Kerja / Tahun 296 Hari 296

Shift / Hari 1 Shift / Hari

Jam / Shift 8 Jam / Shift

Total Jam Kalender / Tahun 8 Jam / Shift x 296 = 2368 2368 Jam / Tahun

Kehilangan Jam Kerja Direncanakan

Persiapan Alat & Akhir Kerja 0.5 Jam x 296 148 Jam

Ishoma 1 Jam / Hari 296 Jam

Jam Perbaikan Alat 96 jam/tahun

V-9
Total Kehilangan Jam / Tahun 540 Jam

Total Jam Kerja Yang 1828 Jam


Direncanakan / Tahun

 Faktor Kehilangan Produksi


Rencana produksi penambangan yang ditargetkan oleh PT. Andesite Quality
Coorporation adalah 350.448,19186 m³/tahun, didasarkan atas perhitungan cadangan batu
andesit, dan target produksi tiap tahun sesuai permintaan konsumen sebagai pembeli batu
andesit. PT. Andesite Quality Coorporation memproduksi batu andesit sebesar 350.448,19186
m³/tahun, sehingga produksi batu andesit pada proses penambangan menjadi 332.925,782267
m³/tahun dengan rincian faktor kehilangan sebagai berikut :
a. Proses Penambangan
Pada proses penambangan dari persen kehilangan sebesar 5 %. Sehingga sisa setelah
dilakukan pengangkutan sebesar 332.925,782267 m³/tahun.

b. Proses Pengolahan
Pada proses pengolahan persen kehilangan sebesar 5 %. Sehingga sisa produksi setelah
dilakukan pengolahan sebesar 316.279,493154 m³/tahun.
Permintaan dari perusahaan pembeli 134.787,7661 m³/tahun untuk ornament batu
andesit.
Produksi per tahun = 134.787,7661 m³/tahun
= 134.787,7661 m³
Produksi per hari =134.787,7661: 296
= 455,364074662 m³/hari
= 455,364074662 m³/ 1 shift
Produksi per jam = 70,0560114865 m³
Jumlah blok ditambang per hari = 108 blok / hari
Umur Tambang = Jumlah cadangan : tonase tertambang
= 943514,363 m3 : 134.787,7661 m³/tahun
= 7 tahun

 Produksi (Pembongkaran)
Jam kerja efektif 6,5 jam/hari
Target Produksi :
Produksi batu andesit per tahun = 134.787,7661 m3/tahun : 296

V - 10
Target Block Per hari =

= 108,14
= 108 Block/hari

Target Block Per jam =

= 16,63
= 16 Block/jam

5.2.2 Sekuen Penambangan Dan Penimbunan

Tabel 5.3 Rencana Produksi Pertahun (m3)

TAHUN KE ANDESIT (m3) OB (m3) SOIL (m3) PIT (m3)

1 46506.363 87741.167 19924.36 2

1 88281.403 12972 54664 1

2 134787.766 5972 3860 1

3 134787.766 436 6568 1

4 134787.766 8008 2648 1

5 134787.766 4832 0 1

6 134787.766 336 0 1

7 134787.766 0 0 1

TOTAL 943514.363 120297.167 87664.36 1&2

V - 11

Anda mungkin juga menyukai