Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wahyu Arya Ruswanto

NIM : 16504241004

Evolusi Pengecatan Otomotif

Mereka yang pernah bekerja atau berkarier di otomotif mengetahui bahwa


pengecatan otomotif sedikit berbeda dari awal 1900 – an sampai saat sekarang. Mobil pada
zaman dahulu dicat menggunakan varnish yang merupakan produk yang dikuaskan
dipermukaan body kendaraan. Dan kemudian diamplas, diratakan, dan dihaluskan. Setelah
beberapa lapisan varnish diaplikasikan, body kendaraan kemudian dipoles untuk mencapai
permukaan yang mengkilap. Pada masa itu satu pekerjaan pengecatan membutuhkan waktu
hingga 40 hari lamanya.

Akhir – akhir ini, proses pengecatan kendaraan melaju seperti kilat sebagai
perumapamaan. Dan pilihan wana hampir tidak terbatas. Pengecatan telah berkembang
dari tahun 1900an. Dari tahun tersebut pengecatan baik warna dan lainnya terus
berkembang hingga masa yang akan datang.
Spray gun saat 30an.

Pada awal 30 an diperkenalkan stoving enamel. Dimana hampir sama dengan metode
varnishing di masa lalu. Namun meberikan hasil yang lebih cepat. sebelum 1940, spray gun
ditemukan. Pengecatan kendaraan jauh lebih cepat menggunakan spraygun dibandingkan
dengan mengaplikasikannya cat dengan kuas. Selain itu juga lebih mudah untuk
mempertahankan konsistensi diseluruh pengecatan pada permukaan body kendaraan. Yang
berarti mengurangi pekerjaan pengamplasan setelah proses pengecatan dilakukan.

Pada tahun 1950: dipanggang untuk mendapatkan finishing yang halus.

General motor memulai trend baru pada tahun 50an dengan bereksperimen dengan
metode pengecatan yang berbeda. Spray gun tetap digunakan untuk pengecatan
permukaan kendaraan. Namun setelah itu digunakan oven yang sangat besar untuk
membantu cat dari kendaraan lebih cepat kering. Satu satunya kekurangan dari metode ini
yaitu hasil dari pengecatan yang tidak terlalu mengkilap.

Tahun 60an membawa kembali warna dan kilapan.

Ford memperkenalkan kembali stoving dan mulai menggunakan metode ini lagi.
Dengan memperhatikan bahwa konsumen menghargai hasil yang berkilau lebih banyak
daripada efek tidak mengkilapnya permukaan cat hasil dari pemanggangan. Acrylic stoving
enamel diaplikasikan menggunakan spraygun. Kemudian dioven untuk mendapatkan
permukaan yang kuat. Metode ini menghasilkan semuanya yaitu kilap, ketahanan dan
warnanya.
Tahun 70an metallics

Jepang dan Eropa manufaktur otomotif mulai menggunakan dua jenis cat pada sistem
aplikasi cat untuk mobil mereka pada tahun 1970an. Sementara Amerika menawarkan
kilauan dan ketahanan cat. Jepang dan Eropa pengembang otomotif mengambil teknik yang
selangkah lebih maju dengan memberikan pilihan warna metallics.

Pada saat setelah itu pengectana kembali berkembang. Perkembangan itu terdapat
pada metode pengectan. Metode ini populer dengan sebutan elektrocoating. Hal ini
melibatkan kerangka kendaraan yang direndam di dalam primer. Dang menggunakan listrik
untuk mearik cat ke logam/metal.

Pada tahun 2014 monochromatic

Didasarkan data yang dikumpulkan oleh PPG industries – supplier pengecatan industri
otomotif dunia – warna paling populer untuk kendaraan yang menjadi pilihan adalah warna
putih. Sementara 28 persen konsumen memilih kendaraan untuk bepergian berwarna putih,
18 persen konsumenmemilih warna hitam untuk mobil mereka dan 15 persen memilih
silver atau abu – abu.

2015 – 2018 Colour Forecast

PPG juga mengumpulkan data dan membuat prediksi tentang warna kendaraan yang
akan menjadi ternd dimasa yang akan datang. Berikut ini warna yang dipresiksi akan
menjadi trending atau mendominasi di industri pengecatan omotif:

Warna natural

Warna cerah, pastel dan netral.

Merah, hijau, plum, dan biru nila.

Biru pucat, hijau, ungu dan netral.

Sumber :

http://www.autotrainingcentre.com/blog/evolution-automotive-painting/

diakses pada 5 November 2017.

Anda mungkin juga menyukai