Anda di halaman 1dari 11

Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103

Conference 2017

Universitas Negeri Gorontalo

Phenomenological Study : The Experiance of Diabetisi in Controlling Blood Glucose


Level in the Distric Health Centers Limboto Gorontalo Work
Harismayanti

1) Staf Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah


GorontaloHarismayanti.imha@yahoo.co.id

Abstract

The purpose of this research was to find Knowledge able people with diabetes experiance in
controlling blood glucose levels in the region of Puskesmas Limboto Gorontalo District.The
design of qualitative research with phenomenological approach using purposive sampling
technique with a number of 7 participants. The result identified five themes, namely change in
the perceived participantsafter diagnosis of DM, DM risk factor, enabling factor in
controlling blood glucose levels and obstacles in controlling blood glucose levels.

Keywords : experiance, people with diabetes, controlling blood glucose levels.

I. Introduction Indonesia. Indonesia menduduki urutan


DM merupakan masalah kesehatan kelima di dunia sebagai negara dengan
serius yang memerlukan penanganan jumlah penderita DM terbanyak setelah
cepat. Penyakit ini mengakibatkan India, China, Amerika dan Pakistan
sekitar 5% kematian dari seluruh total (WHO, 2013).
kematian dunia. Di Amerika Serikat,
DM merupakan penyebab utama dari Meningkatnya penderita DM tidak
end-stage renal disease (ESRD). Data terlepas dari kebiasaan dan perilaku
statistik World Health Organitation masyarakat dalam konsumsi makanan
(WHO) pada tahun 2013 menunjukkan sebagai makanan pokok. Tingginya
prevalensi kejadian DM di dunia angka kejadian DM di Kabupaten
sebanyak 382 juta dan diprediksikan Gorontalo disebabkan oleh beberapa
mencapai 592 juta jiwa pada tahun faktor seperti kurangnya kesadaran
2035. Setengah dari angka tersebut akan pemeriksaan kesehatan, kurangnya
terjadi di negara berkembang termasuk kesadaran akan faktor risiko gayahidup,
Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103
Conference 2017

Universitas Negeri Gorontalo

pola makan yang salah, dan Berdasarkan uraian di atas, peneliti


ketidakpatuhan pasien menjalani memilih untuk menggunakan metode
program pengaturan diet makan, penelitian kualitatif dengan pendekatan
olahraga, dan pengobatan. fenomenologi deskriptif dengan alasan: (1)
Hasil observasi dilakukan oleh peneliti Pendekatan fenomenologi akan dapat
pada saat program Prolanis memberikan pemahaman yang mendalam
dilaksanakan di Puskesmas Limboto tentang makna dari suatu fenomena dari
sebanyak 5 orang dengan rata-rata sudut pandang orang yang mengalaminya.
pasien telah terdiagnosis DM lebih dari Dengan menerapkan pendekatan
1 tahun menyatakan sudah pernah fenomenologi, peneliti akan mampu
mendapatkan penjelasan dari petugas memperoleh pemahaman mendalam dan
kesehatan dalam bentuk penyuluhan menyeluruh tentang pengalaman diabetisi
cara mengendalikan kadar glukosa dalam mengendalikan kadar glukosa
darah, tetapi edukasi yang diberikan darah.
belum dapat merubah perilaku pasien.
Partisipasi aktif pasien, keluarga dan II. Method
masyarakat merupakan kunci
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah
keberhasilan pengobatan dan
kerja Puskesmas Limboto Kabupaten
pengendalian kadar glukosa darah. Tim
Gorontalo dengan penelitian kualitatif
kesehatan harus mendampingi pasien
pendekatan fenomenologi melalui
menuju perubahan perilaku.
wawancara mendalam. Teknik
Keberhasilan perubahan perilaku
edukasi
pengambilan sampel menggunakan teknik
membutuhkan komprehensif,
purposive sampling dan didapatkan jumlah
pengembangan keterampilan dan
partisipan sampai tercapainya saturasi data
motivasi. Pengaturan pola hidup yang
dalam penelitian ini sebanyak 7 partisipan.
seumur hidup bagi pasien DM menjadi
Proses wawancara berlangsung kurang
sesuatu yang sangat membosankan dan
lebih selama 45 – 60 menit dengan jumlah
menjemukan. Perubahan perilaku bagi
pertemuan yang dilakukan 2-3 kali sampai
pasien DM yang diharapkan adalah mau
klarifikasi dan validasi verbatim kepada
melakukan perubahan pada pola hidup
partisipan. Alat bantu pengumpulan data
dari yang tidak teratur menjadi yang
pada penelitian ini adalah (1) Peneliti
terencana (Perkeni, 2015).
sendiri sebagai pemandu wawancara. (2)
Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103
Conference 2017

Universitas Negeri Gorontalo

Panduan wawancara tidak terstrukur yang asumsi pribadi. Keempat adalah


berisikan pertanyaan terbuka untuk mengidentifikasi kata kunci yang terkait
menggali tujuan penelitian. (3) field notes dengan tujuan penelitian. Kelima adalah
(catatan lapangan) yang dipergunakan mengelompokkan kata-kata kedalam
untuk mencatat hasil pengamatan peneliti beberapa kategori. Keenam adalah
selama wawancara. (4) Memo mengelompokkan kategori-kategori yang
dipergunakan untuk mencatat informasi, didapat ke dalam sub-sub tema. Ketujuh
hasil observasi peneliti diluar selama adalah mengelompokkan sub-sub tema ke
melakukan wawancara mendalam. (5) dalam tema-tema yang sesuai dengan
voice recorder yang digunakan untuk tujuan penelitian. Kedelapan adalah
merekam hasil wawancara langsung mengembalikan kepada partisipan untuk
validasi hasil analisis terhadap tema-tema
Langkah capaian penelitian ini melalui :
yang peneliti tetapkan. Kesembilan adalah
tahap persiapan, pelaksanaan, dan
menggabungkan data hasil validasi
terminasi. Tahap persiapan peneliti
menjadi deskripsi lengkap dengan cara
menyusun panduan wawancara dan catatan
menggabungkan hasil validasi setiap
lapangan, meningkatkan kemampuan
partisipan menjadi satu deskripsi lengkap
wawancara mendalam. Proses wawancara
tentang fenomena diabetisi dalam
direkam dengan menggunakan voice
mengendalikan kadar glukosa darah.
recorder yang diletakkan diantara
partisipan dan peneliti dalam keadaan III. Result and Discussion
duduk. Analisis data pada penelitian ini
Hasil penelitian ini teridentifikasi
peneliti lakukan berdasarkan 9 tahap
sebanyak 5 tema yang menggambarkan
analisis berdasarkan stevick-Collaizzi-
pengalaman diabetisi dalam
Keen (1998) yaitu sebagai berikut :
mengendalikan kadar glukosa darah yaitu
Pertama adalah membaca semua transkrip
perubahan yang terjadi akibat DM, Faktor
wawancara dan catatan lapangan. Kedua
risiko DM, cara mengendalikan kadar
adalah memahami makna semua transkrip
glukosa darah, faktor pendukung dalam
wawancara dan membandingkan dengan
mengendalikan kadar glukosa darah, dan
catatan lapangan dan memo. Ketiga
hambatan dalam mengendalikan kadar
membaca ulang transkrip wawancara dan
glukosa darah.
catatan lapangan tanpa menyertakan
Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103
Conference 2017

Universitas Negeri Gorontalo

Tema I : Perubahan yang terjadi akibat DM

kemampuan fisik), aspek psikososial


(misal: perasaan, motivasi, emosi,
Perubahan yang terjadi adalah perubahan hubungan dengan orang lain dan
fisik dan psikososial. Perubahan fisik lingkungan), dan aspek gaya hidup
seperti mata kabur, rasa haus, sering (misal: perubahan pola kebiasaan seperti
kencing, sering lapar, BB menurun, rasa pola makan, aktivitas, penggunaan obat).
capek, lelah pusing, kram, keringat,
lemas sampai jatuh. Perubahan Hasil penelitian oleh Heidari pada
psikososial seperti perubahan fungsi international journal of diabetes mellitus
/peran dan perasaan pasrah. 2 (2010) yang dilakukan oleh Iraj Heidari
Hasil penelitian ini sesuai dengan dkk. Dari hasil tes skrining didapatkan
penelitian Nurlela (2015) dan Hasyim bahwa rata-rata pasien menunjukkan
(2012). Nurlela yaitu kelemahan fisik, tanda terjadinya hiperlipidemia (73,5%),
perubahan psikologis, dan perubahan hipertensi (58,5%), neuropati 52%),
sosial, pada penelitian hasyim yaitu nefropati (10%) dan retinopati (6%) (Iraj
perubahan fisik (misal: kondisi tubuh, Heidari, 2010).
Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103
Conference 2017

Universitas Negeri Gorontalo

Tema 2 : Faktor Risiko DM

Tema tersebut meliputi 4 kategori yaitu teaching hospital “HKM” of cotonou.


faktor genetik, faktor kebiasaan, faktor Hasil penelitian didaptkan bahwa faktor
psikologis dan riwayat penyakit. Tema risiko yang paling dominan adalah faktor
faktor risiko DM tidak terdapat pada perilaku seperti merokok (10,2 %),
penelitian oleh Nurlela dan Hasyim, konsumsi alkohol (60,3 %), tidak cukup
namun hal ini sejalan dengan penelitian asupan buah dan sayur (84,2 %) dan
yang dilakukan oleh Amoussou, dkk kurangnya aktivitas fisik (57,6 %). faktor
jurnal international of diabetes mellitus, risiko fisik yang lazim meliputi riwayat
2015 prevalence and risk factors of in type hipertensi (47,4%), obesitas (27,5 %), dan
2 diabetics melibatkan 400 individu hasil kelebihan berat badan (35,3 %). Faktor
penelitian menunjukkan prevalensi faktor risiko biologis adalah faktor keturunan (
resiko kejadian diabetes melitus yaitu 28,5 %), hiperkolesterolemia (10,4%).
riwayat keturunan (23%), pola makan (26
Faktor genetik dapat langsung
%), usia (20 %), kurang aktivitas (10%),
mempengaruhi sel beta dan mengubah
hipertensi (12%), dan stress (9%).
kemampuannya untuk mengenali dan
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang mengeluarkan insulin. Obesitas yang
dilakukan oleh Kerekou dkk dengan judul diakibatkan oleh faktor kebiasaan yang
prevalence of risk factors for chronic non buruk dalam megatur pola makan
communicable disease to the national menyebabkan berkurangnya jumlah
Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103
Conference 2017

Universitas Negeri Gorontalo

reseptor insulin. Stress yang dapat Wanita yang mempunyai riwayat diabetes
merubah pola makan, latihan, penggunaan gestasional atau melahirkan bayi dengan
obat yang biasanya dipatuhi dan hal ini berat badan lebih dari 4 kg mempunyai
menyebabkan terjadinya hiperglikemia. risiko untuk menderita DM tipe

Tema 3 : Cara Diabetisi dalam Mengendalikan Kadar Glukosa Darah


Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103
Conference 2017

Universitas Negeri Gorontalo

Partisipan mengendalikan kadar glukosa sesuai dengan kecukupan gizi baik seperti
darah dengan pendekatan 4 pilar karbohidrat (45 – 60 %), protein (10 – 20
penanganan diabetes mellitus perencanaan %), lemak (20 – 25 %).
makan olahraga, pengobatan dan
Anjuran latihan jasmani secara teratur
pemeriksaan kesehatan. Hasil penelitian
harus dilakukan (3-4 kali seminggu)
ini sesuai dengan hasil penelitian yang
selama kurang lebih 30 menit.Pentingnya
dilakukan oleh Nurlela (2014). Patisipan
minum obat secara teratur ataupun
dalam mengendalikan kadar glukosa
pemakain insulin, obat antihiperglikemia
darahnya dengan melakukan diet terhadap
(Perkeni, 2015).
makanan. Pengaturan makan partisipan
lakukan dengan mebatasi jenis makanan, Partisipan mengatakan bahwa stress dapat
frekuensi makan, dan porsi yang dimakan. memicu terjadinya penigkatan glukosa
darah. Penelitian yang dilakukan oleh
Rekomendasi standar perencanaan
septiani dengan judul hubungan antara
makanan yang dikeluarkan oleh Depkes
tingkat stress dengan kadar gula darah.
(2011), bahwa komposisi yang dianjurkan
Ada hubungan antara tingkat stres dengan
adalah komposisi yang seimbang
tingkat gula darah untuk pasien diabetes
mencakup karbohidrat, protein, dan lemak,
mellitus

Tema 4 : Support System Diabetisi Dalam Mengendalikan Kadar Glukosa Darah

Tema 5 : Hambatan Diabetisi dalam Mengendalikan Kadar Glukosa Dara

Dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan sangat membantu partisipan. Adanya
Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103
Conference 2017

Universitas Negeri Gorontalo

keluarga yang peduli serta menjadi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
motivator partisipan dalam mengingatkan elizabeth (2004) yang berjudul
mengatur pola makan sampai menyajikan “Relationship Between Health Locus of
makanan yang sehat, rutin minum obat, Control, Health Value, and Social Support
olahraga teratur, dan pemeriksaan and Compliance of Persons with Diabetes
kesehatan ke Puskesmas atau layanan di mellitus” ditemukan hubungan yang
rumah sakit. Penelitian yang dilakukan signifikan antara kepatuhan dan dukungan
oleh Nurlela (2014) tidak didapatkan sosial dengan nilai (P <0,001), locus of
adanya faktor pendukung, namun pada control eksternal powerful others (PHLC)
hasil penelitian Hasyim (2012) dengan nilai (P <0,01), dan locus of
mengatakan bahwa faktor pendorong control internal (IHLC) dengan nilai (P
berperang mengontrol kadar gula darah. <0,05). Sebuah analisis regresi
Faktor pendukung yang diungkapakan menemukan bahwa dukungan sosial dan
oleh partisipan faktor tersebut meliputi locus of control eksternal powerful others
faktor psikososial, aktivitas fisik, edukasi, (PHLC) menyumbang setidaknya 50%
faktor spiritual, obat, serta faktor diet. dari varian nilai kepatuhan.

Tema 5 : Hambatan Dalam Mengendalikan Kadar Glukosa Darah


Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103
Conference 2017

Universitas Negeri Gorontalo

Hambatan yang ditemui oleh partisipan melebihi dari anjuran PUGS. Terkait
pada umumnya mengatakan dalam dengan kepatuhan diet, hasil-hasil riset
mengendalikan kadar glukosa darah menunjukkan hasil yang bervariasi. Studi
hambatan yang sulit mereka lakukan yang dilakukan oleh Hames (2006)
adalah menahan keinginan untuk makan mengungkapkan bahwa di India prevalensi
dan minum yang manis. Dari hasil pasien yang tidak patuh pada program diit
wawancara didapatkan satu partisipan dan monitoring glukosa sebesar 63%, di
memiliki pemikiran bahwa pada dasarnya USA menunjukkan sekitar 48% pasien
semua makanan dapat dimakan tetapi tidak mengikuti rencana diit.
porsinya tidak boleh berlebih, makan
IV. Conclution
dengan kenyang juga bukanlah suatu
masalah karena jika makan sedikit dapat Berdasarkan hasil penelitian dapat
berdampak timbulnya penyakit lain seperti disimpulkan pengalaman diabetisi dalam
maag dan asam urat. dalam mengendalikan kadar glukosa
darahnya adalah sebagai berikut: Makna
Hal ini sejalan dengan hasil riskesda
pengalaman diabetisi dalam
(2013). Secara nasional rata-rata konsumsi
mengendalikan kadar glukosa darah
karbohidrat penduduk Indonesia 255 gram
diwakili oleh lima tema, yaitu: perubahan
per hari atau 61% dari total konsumsi
perubahan yang dirasakan akibat DM,
energi. Pedoman Umum Gizi Seimbang
faktor risiko DM, faktor pendukung
(PUGS) menganjurkan konsumsi
diabetisi dalam mengendalikan kadar
karbohidrat 50–60 % dari total konsumsi
glukosa darah dan faktor hambatan
energi, ini menunjukkan bahwa konsumsi
diabetisi dalam mengendalikan kadar
karbohidrat penduduk Indonesia sedikit
glukosa darah.

Reference Melitus. Jurnal Cendikia Utama Jurnal


Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat
Ammerican Diabetes Assosiation (ADA). ISSN 2252 8865. Diunduh pada tanggal 2
(2012). The Glycemic Index Of Foods. januari 2017
Anik Megawati. (2000). Pentingnya Askandar. (2000). Diabetes Mellitus di
Manajemen Pelayanan Penggunaan Obat Dalam Masyarakat Indonesia. Pusat
dan Edukasi dalam Pengendalian Kadar Diabetes dan Nutrisi Fakultas Kedokteran
Gula Darah pada Pasien Diabetes Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum
Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103
Conference 2017

Universitas Negeri Gorontalo

Daerah dr. Sutomo. Diunduh pada tanggal Diabetes Association Clinical Diabetes.
20 Desember 2017 Diunduh tanggal 1 Februari 2017

Hames. (2006). Peran Faktor-Faktor


Psikologis Terhadap Depresi pada Pasien
Black, M. Joice, (2014). Keperawatan Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Psikologi
Medikal Bedah. Jakarta : EGC vol 41. No. 1 diunduh pada tanggal 15
BPOM RI. (2011). Peraturan Kepala januari 2017
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Hasyim Ahmad, (2012). Pengalaman
Republik Indonesia Tentang Pedoman Gizi Klien Diabetes Mellitus tipe 2 Dalam
Seimbang dan Daftar Bahan Makanan Mengontrol Glukosa Darah Secara
Penukar dan Ukuran Rumah Tangga. Mandiri di Kota Depok. diakses pada
Jakarta BPOM. Tanggal 02 November 2016
Creswell, J.W. (1997). Qualitative Inquiry International Diabetes Federation (IDF).
and Research Design Choosing Among (2011). Global Diabetes Plan. Brussels :
Five Traditions Missisipi : SAGE International Diabetes Federation.
Publication, Inc.
Irawati Diana. (2011). Studi fenomenologi
Damayanti Santi . (2015). Diabetes pengalaman disfungsi seksual pasien
Melitus dan Penatalaksanaan penyakit ginjal kronik tahap akhir yang
Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika. menjalani hemodialisa di Rumah Sakit
Dinas Kesehatan. (2007). Riset Kesehatan Islam Jakarta.
Dasar Provinsi Gorontalo. Gorontalo : Jackson. (2014). Keperawatan Medikal
Dinkes Bedah Ed. 1. Yogyakarta : Rapha
Eliseuz. (2013). Use of Traditional Publishing.
Medicine for The Treatment of Diabetes in Jenita (2014). Peran Faktor-Faktor
Eastern Uganda : a Qualitative Psikologis Terhadap Depresi pada
Exploration of Reason for Choice. BMC Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal
International Health and Human Rights. Psikologi Volume 41 No.1. Desember
Diunduh pada tanggal 20 januari 2017 2014 (241-249).
Elizabeth. (2004). Relationship Between Khatab. (2010). Factors associated with
Health Locus of Control, Health Value and poor glycemic control among patients with
Social Support and Cmpliance of Persons Type 2 diabetes. Diunduh tanggal 06
with Diabetes Mellitus. PublMed.gov US Februari 2017
National Library of Madicine National
Instituation of Health diunduh pada Naranjo. (2013). Age and Glycemic
tanggal 1 Februari 2017 Control Among Low-Income Latinos.
Jurnal Immigrant Minority Health diunduh
Funnel. (2004). Emprovement and Selft tanggal 06 Februari 2017
Management of Diabetes. American
Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103
Conference 2017

Universitas Negeri Gorontalo

Novitasari Retno. (2012). Diabetes di Indonesia 2011. Jakarta ; Perkumpulan


Melitus. Nuha Medika : Yogyakarta Endokrinologi Indonesia

Notoadmojo. (2010). Metodologi Riskesda. (2013). Laporan Riset


Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Kesehatan Daerah. Badan Penelitian dan
Cipta Pengembangan Kesehatan Kementrian RI

Nurfik Hendry. (2011). Kajian Tentang Smeltzer, S. C. (2010). Brunner and


Usaha Penderita Diabetes Mellitus Untuk Suddarth’s Medical Surgical Nursing (12
Mengontrol Kadar Gula Darah Di Desa th ed). Elseiver
Kedung Sukodani Dan Desa Balongbendo,
Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Tomey, A. M & Alligood, M.R. (2010).
Sidoarj.Journal of Unesa. Diunduh pada Nursing Theory unilization and
tanggal 01 januari 2017 application. St. Louis, Missouri : Elsevier
Mosby.
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis Utama Hendra (2015). Penatalaksanaan
edisi 4. Jakarta : Salemba Medika. Diabetes Terpadu Edisi Kedua. Jakarta :
Badan Penerbit FKUI
Perkeni. (2015). Konsensus Pengelolaan
dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2

Anda mungkin juga menyukai