Conference 2017
Abstract
The purpose of this research was to find Knowledge able people with diabetes experiance in
controlling blood glucose levels in the region of Puskesmas Limboto Gorontalo District.The
design of qualitative research with phenomenological approach using purposive sampling
technique with a number of 7 participants. The result identified five themes, namely change in
the perceived participantsafter diagnosis of DM, DM risk factor, enabling factor in
controlling blood glucose levels and obstacles in controlling blood glucose levels.
reseptor insulin. Stress yang dapat Wanita yang mempunyai riwayat diabetes
merubah pola makan, latihan, penggunaan gestasional atau melahirkan bayi dengan
obat yang biasanya dipatuhi dan hal ini berat badan lebih dari 4 kg mempunyai
menyebabkan terjadinya hiperglikemia. risiko untuk menderita DM tipe
Partisipan mengendalikan kadar glukosa sesuai dengan kecukupan gizi baik seperti
darah dengan pendekatan 4 pilar karbohidrat (45 – 60 %), protein (10 – 20
penanganan diabetes mellitus perencanaan %), lemak (20 – 25 %).
makan olahraga, pengobatan dan
Anjuran latihan jasmani secara teratur
pemeriksaan kesehatan. Hasil penelitian
harus dilakukan (3-4 kali seminggu)
ini sesuai dengan hasil penelitian yang
selama kurang lebih 30 menit.Pentingnya
dilakukan oleh Nurlela (2014). Patisipan
minum obat secara teratur ataupun
dalam mengendalikan kadar glukosa
pemakain insulin, obat antihiperglikemia
darahnya dengan melakukan diet terhadap
(Perkeni, 2015).
makanan. Pengaturan makan partisipan
lakukan dengan mebatasi jenis makanan, Partisipan mengatakan bahwa stress dapat
frekuensi makan, dan porsi yang dimakan. memicu terjadinya penigkatan glukosa
darah. Penelitian yang dilakukan oleh
Rekomendasi standar perencanaan
septiani dengan judul hubungan antara
makanan yang dikeluarkan oleh Depkes
tingkat stress dengan kadar gula darah.
(2011), bahwa komposisi yang dianjurkan
Ada hubungan antara tingkat stres dengan
adalah komposisi yang seimbang
tingkat gula darah untuk pasien diabetes
mencakup karbohidrat, protein, dan lemak,
mellitus
Dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan sangat membantu partisipan. Adanya
Proceeding The 1ST Gorontalo Internasional Nursing ISBN : 9 786026 204103
Conference 2017
keluarga yang peduli serta menjadi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
motivator partisipan dalam mengingatkan elizabeth (2004) yang berjudul
mengatur pola makan sampai menyajikan “Relationship Between Health Locus of
makanan yang sehat, rutin minum obat, Control, Health Value, and Social Support
olahraga teratur, dan pemeriksaan and Compliance of Persons with Diabetes
kesehatan ke Puskesmas atau layanan di mellitus” ditemukan hubungan yang
rumah sakit. Penelitian yang dilakukan signifikan antara kepatuhan dan dukungan
oleh Nurlela (2014) tidak didapatkan sosial dengan nilai (P <0,001), locus of
adanya faktor pendukung, namun pada control eksternal powerful others (PHLC)
hasil penelitian Hasyim (2012) dengan nilai (P <0,01), dan locus of
mengatakan bahwa faktor pendorong control internal (IHLC) dengan nilai (P
berperang mengontrol kadar gula darah. <0,05). Sebuah analisis regresi
Faktor pendukung yang diungkapakan menemukan bahwa dukungan sosial dan
oleh partisipan faktor tersebut meliputi locus of control eksternal powerful others
faktor psikososial, aktivitas fisik, edukasi, (PHLC) menyumbang setidaknya 50%
faktor spiritual, obat, serta faktor diet. dari varian nilai kepatuhan.
Hambatan yang ditemui oleh partisipan melebihi dari anjuran PUGS. Terkait
pada umumnya mengatakan dalam dengan kepatuhan diet, hasil-hasil riset
mengendalikan kadar glukosa darah menunjukkan hasil yang bervariasi. Studi
hambatan yang sulit mereka lakukan yang dilakukan oleh Hames (2006)
adalah menahan keinginan untuk makan mengungkapkan bahwa di India prevalensi
dan minum yang manis. Dari hasil pasien yang tidak patuh pada program diit
wawancara didapatkan satu partisipan dan monitoring glukosa sebesar 63%, di
memiliki pemikiran bahwa pada dasarnya USA menunjukkan sekitar 48% pasien
semua makanan dapat dimakan tetapi tidak mengikuti rencana diit.
porsinya tidak boleh berlebih, makan
IV. Conclution
dengan kenyang juga bukanlah suatu
masalah karena jika makan sedikit dapat Berdasarkan hasil penelitian dapat
berdampak timbulnya penyakit lain seperti disimpulkan pengalaman diabetisi dalam
maag dan asam urat. dalam mengendalikan kadar glukosa
darahnya adalah sebagai berikut: Makna
Hal ini sejalan dengan hasil riskesda
pengalaman diabetisi dalam
(2013). Secara nasional rata-rata konsumsi
mengendalikan kadar glukosa darah
karbohidrat penduduk Indonesia 255 gram
diwakili oleh lima tema, yaitu: perubahan
per hari atau 61% dari total konsumsi
perubahan yang dirasakan akibat DM,
energi. Pedoman Umum Gizi Seimbang
faktor risiko DM, faktor pendukung
(PUGS) menganjurkan konsumsi
diabetisi dalam mengendalikan kadar
karbohidrat 50–60 % dari total konsumsi
glukosa darah dan faktor hambatan
energi, ini menunjukkan bahwa konsumsi
diabetisi dalam mengendalikan kadar
karbohidrat penduduk Indonesia sedikit
glukosa darah.
Daerah dr. Sutomo. Diunduh pada tanggal Diabetes Association Clinical Diabetes.
20 Desember 2017 Diunduh tanggal 1 Februari 2017