Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok

BATU BATA MERAH

Oleh :
Nama : NPM :
Aisyah Ivana Diah Syafittri 716510811

Akh.Syaifur Rahman 716510812

Ibno Fajar Wijayanto 716510848

Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “BATU BATA MERAH”
dengan harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadikan referensi
bagi kita semua sehingga lebih mengerti tentang materi batu bata merah. Akhir
kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, umum
dan semua yang membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat di pergunakan
dengan semestinya.

SUMENEP, 08 Desember 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 4
A. Sejarah Singkat Pembuatan Batu Bata ........................................................... 4
B. Fungsi Batu Bata ............................................................................................ 4
C. Alat dan Bahan Dalam Pembuatan Batu Bata ................................................ 5
D. Memilih Tanah Yang Tepat ........................................................................... 7
E. Proses Pembuatan Batu Bata ......................................................................... 7
F. Keunggulan Batu Bata ................................................................................... 8
G. Kekurangan Dinding Bata Merah .................................................................. 8
H. Syarat-Syarat Batu Bata ................................................................................. 8
I. Pengujian Bata ............................................................................................... 9
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 11
A. Kesimpulan .................................................................................................... 11
B. Saran............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Batu bata merupakan salah satu komponen yang penting pada suatu
bangunan. Batu bata biasa digunakan sebagai bahan utama dalam
pembuatan dinding rumah/gedung. Batu bata sering dipilih sebagai bahan
alternatif utama penyusun bangunan karena harganya yang relatif murah,
mudah diperoleh, memiliki kekuatan yang cukup tinggi, tahan terhadap
pengaruh cuaca, dan tahan terhadap api. Pada umumnya pembuatan bata
merah pejal dengan cara dibakar dengan suhu 800°C sehingga tidak hancur
bila direndam dalam air, sedangkan pembakarannya menggunakan sekam
padi atau kayu bakar yang dapat menimbulkan polusi udara melalui emisi
CO2.
Disamping itu juga pembuatan batu bata merah dipengaruhi oleh cuaca
maka apabila kondisi cuaca yang kurang baik akan sangat mempengaruhi
pembuatan batu bata dan produktivitas akan menurun sehingga batu bata
akan sulit untuk didapatkan. Sedangkan bahan dasar bata merah pejal
biasanya diambil dari galian tanah sawah yang subur atau tanah liat, hal ini
dapat merusak lingkungan lokal disebabkan karena pertambangan tanah
liat secara berlebihan.Batu bata yang banyak tersedia kebanyakan mudah
retak, hancur, permukaan yang tidak rata, dan sudut yang tidak siku akibat
kualitas batu bata yang kurang. Maka dalam hal ini pada pembuatan batu
bata perlunya peningkatan mutu yang dihasilkan secara efektif, ramah
lingkungan, praktis dan murah. Salah satu cara yang dilakukan adalah
dengan memperbaiki karakteristik mekanis dan fisis batu bata, hal ini
dapat dilakukan dengan cara mencampurkan bahan – bahan yang bersifat
pozzolan seperti abu sekam padi (rice husk ask / RHA) dengan limbah
karbit (calcium carbide residue / CCR) kedalam bahan dasar pembuatan
batu bata. Pencampuran RHA dan CCR didasarkan pada reaksi senyawa
SiO2 yang terdapat pada abu sekam padi dan senyawa CaO yang terdapat

1
pada limbah karbit. Reaksi dari senyawa-senyawa ini akan membentuk
bahan-bahan yang memiliki daya pengerasan yang dapat menyatukan
bahan-bahan pembentuk batu bata, sehingga akan meningkatkan kuat
tekan batu bata.
Disamping itu pemanfaatan limbah karbit dan abu sekam padi untuk
bahan campuran pembuatan batu bata dapat mengurangi penambangan
tanah liat yang berlebihan dan memberikan salah satu solusi pemecahan
masalah lingkungan akibat limbah karbit yang dihasilkan dari aktifitas
Industri Las Karbit, serta memberikan nilai jual bagi limbah karbit yang
selama ini hanya menjadi bahan buangan. Pada penelitian ini batu bata
yang telah dicetak tidak melalui proses pembakaran. Hal ini sangat
membantu karena kita dapat mengurangi polusi udara serta mempermudah
dan menghemat biaya produksi. Dengan semakin meningkatnya
pembangunan di negeri ini, maka kebutuhan akan bahan bangunan batu
bata juga semakin meningkat.Sampai saat ini,cara pembuaatan batu bata
pun juga masih banyak yang menggunakan metode tradisional atau secara
manual. Hal ini dikarenakan para pembuatnya sudah terbiasa
menggunakan cara ini, karena jika ingin menggunakan teknologi akan
membutuhkan biaya yang cukup mahal.

1.2. Rumusan Masalah


1. Sejarah singkat tentang pembuatan batu bata?
2. Apa sajakah alat-alat dan bahan-bahan yang di butuhkan dalam
pembuatan bata?
3. Bagaimana cara memilih tanah yang baik untuk bahan pembuatan
bata?
4. Bagaimana proses pembuatan batu bata ?
5. Apakah Keunggulan dan kekurangan batu bata ?
6. Apa syarat-syarat batu bata yang sesuai dengan SNI ?
7. Bagaimana cara menguji kekutan batu bata ?

2
1.3. Tujuan
a. Mencari tahu bagaimana proses pembuatan bata yang sebenarnya dan
memberikan pengetahuan tentang pembuatan batu bata tersebut pada
mahasiswa teknik sipil agar menguasai salah satu bahan bangunan
yang sering dipakai dalam pembuatan bangunan selama ini.
b. Selain itu juga untuk mengetahui apa ciri-ciri bata yang kuat untuk
membuat bangunan, karena setiap batu bata mempunyai kekuatan
masing-masing.
c. Memberikan materi batu bata merah agar mahasiswa teknik sipil dapat
mendalami materi tersebut.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Pembuatan Batu Bata


Sejak zaman nenek moyang dulu pembuatan batu bata telah ada
walaupun secara manual, dari situlah para warga mulai pempelajari dan
mengetahui tata cara pembuatan batu bata, mulai dari pencarian bahan
sampai proses pembakarannya.
Meskipun secara manual kualitas batu bata yang dihasilkan cukup
bagus mengingat tanh yang digunakan untuk pembuatan batu bata adalah
tanah liat yang mempunyai susunan tanah yang sangat kuat.
Batu bata merupakan salah satu bahan dasar dalam membuat tembok
rumah atau bangunan lain yang banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia. Permintaan batu bata terus meningkat seiring dengan
banyaknya masyarakat yang ingin membangun maupun merenofasi
rumahnya. Untuk itu, pembuatan batu bata dapat member peluang bisnis
yang menjanjikan.

B. Fungsi Batu Bata


Siapapun tahu tentang batu bata meskipun bukan pekerja bangunan.
Batu bata sangat akrab dengan kehidupan kita, berasal dari tanah liat yang
dibentuk dengan cetakan berukuran tertentu kemudian dibakar.Yang tidak
kalah penting dalam menjaga mutu dari dinding adalah spesi atau perekat
antar bata. campuran yang baik akan menyebabkan dinding kita awet dan
bisa bertahan terhadap resapan air dari tanah maupun air hujan. Semakin
baik kualitas spesi yang digunakan untuk merekatkan bata semakin
berkualitas pula dinding yang kita dapat.
Memiliki kualitas yang bermacam – macam tergantung bahan yang
dibuat serta media pembakarnya. Ada yang membakar menggunakan
sekam ada pula yang menggunakan kayu bakar. Kwalitas pembakaran
dengan kayu bakar memiliki grid yang lebih tinggi atau berkualitas lebih
baik. Batu bata bisa juga berfungsi sebagai gewel, mempunyai nilai yang

4
lebih ekonomis dari pada kita mengguakan kuda-kuda dari kayu. Dinding
yang menggunakan bahan batu bata memiliki daya serap terhadap panas
cukup baik sehingga terasa nyaman.
Harganya yang relatif murah dan banyak tersedia menjadi pilihan
terbaik sampai saat dewasa ini untuk bangunan rumah tinggal. Yang tidak
kalah penting dalam menjaga mutu dari dinding adalah spesi atau perekat
antar bata. campuran yang baik akan menyebabkan dinding kita awet dan
bisa bertahan terhadap resapan air dari tanah maupun air hujan. Semakin
baik kualitas spesi yang digunakan untuk merekatkan bata semakin
berkualitas pula dinding yang kita dapat.

C. Alat dan Bahan Dalam Pembuatan Batu Bata


Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah
dibersihkan dari kerikil dan batu-batu lainnya. Tanah ini banyak ditemui di
sekitar kita. Itulah salah satu penyebab, batu bata mudah didapatkan.
Adakalanya, kita melihat batu bata yang warna dan tingkat kekerasannya
berbeda.
Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan bahan baku tanah yang
digunakan untuk pepmbuatan batu bataserta perbedaan teknik pembakaran
yang diterapkan. Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan
batu bata :

1. Alat :
1. Gerobak
2. Sekop
3. Tali boflang
4. Oven (Tempat pembakaran)
5. Bambu (30 cm) dan
6. Forong (tempat cetak) memiliki lebar 7 cm dan panjang 10 cm

2. Bahan Utama:
1. Tanah liat

5
2. Sekam padi
3. Air

3. Bahan Tambahan
Bata merah dalam proses pembuatanya bukan hanya kegiatan
mencetak tanah, mengeringkan dan membakarnya, akan tetapi diperlukan
campuran supaya menjadi bata dengan kualitas yang sesuai dengan yang
diinginkan, tentu saja juga ada tanah yang bagus tanpa bahan campuran
tambahan yang dapat menjadikan bata bagus. Tanah atau kita sebut tanah
liat merupakan unsur utama yang membentuk bata kita, akan tetapi
diperlukan beberapa unsur tambahan diantaranya adalah:

a. Pasir
Jika hanya tanah liat yang digunakan dalam proses pembuatanya maka
setelah proses pembakaran sangat mungkin ditemukan bata dengan susut
ukuran yang signifikan, selain itu juga menyebabkan bata melengkung dan
juga retak. Nah karena retak, varisi ukuran yang besar, juga bentuk bata
yang melengkung merupakan salah satu kejelekan bata merah atau
kejelekan batu bata, maka ketika anda mau memilih bata merah hindari
kejelekean tadi dan kalau mau tahu salah sau penyebabnya adalah
kurangnya pasir dalam prorses pembuatan bata. Tetapi perlu diingat bahwa
terlalu banyak pasir akan menyebabkan bata anda menjadi getas dan
lemah, ini juga harus dihindari

b. Kapur
Dalam campuran bata merah yang baik perlu mengandung kapur
dalam jumlah tertentu dimana kapur ini berfungsi untuk membantu
pelelehan butir-butir pasir dan membantu mengikat butir-butir tanah.
Dengan adanya kapur ini akan dihasilkan bata dengan kekuatan yang baik
dan bata yang halus. Kapur sebagai campuran dalam membuat bata
haruslah berupa serbuk, jika berupa butiran atau bongkahan yang terjadi
adalah ketika pembakaran kapur akan menjadi kapur tohor (CaO), yang

6
mana kapur tohor ini jika terkena air akan bereaksi dan mengembang,
pengembangan kapur tohor dalam bata ini akan menyebabkan bata
menjadi retak.

D. Memilih Tanah Yang Tepat


Hampir semua jenis tanah dapat digunakan sebagai bahan pembuatan
batu bata kecuali tanah yang mengandung pasir atau kapur. Tanah yang
mengandung pasir atau kapur akan membuat batu bata mudah pecah.
Sedangkan untuk mengetahui tanah itu cocok untuk pembuatan batu bata,
maka ada cara untuk mengetahuinya.
Pertama, ambil tanah tersebut, campur dengan air, kemudian diaduk
hingga rata. Setelah itu diinjak-injak hingga lumat dan buang kerikil
maupun kotorang yang ada. Setelah lumat, tanah direndam selama sehari
semalam dan jangan sampe terkena panas matahri. Jika tanah tersebut
tidak merekah, berarti tanah tersebut baik untuk bahan batu bata.
Kedua, tanah tersebut dikeringkan dan di bakar, jika berwarna merah
menyala saat dibakar, maka bahan tersebut sangat baik untuk pembuatan
batu bata.

E. Proses Pembuatan Batu Bata


Dalam pembuatan batu bata ada 3 tahap yaitu sebagai berikut :
1. Tahap penghalusan :
Tanah merah yang sudah ada diangkat kemudian dimasukan ke dalam
wadah yang telah disediakan, sebelum dimasukan wadah tersebut diisi
dengan air terlebih dahulu, selanjutnya tanah dimasukan dan diinjak-injak
sampai halus.

2. Tahap percetakan :
Tanah Merah yang sudah dihaluskan sehingga membentuk tanah liat,
setelah itu dimasukan kedalam tempat pencetakan (Forong) yang
berukuran panjang 10cm dan Lebar 7cm. Setelah dimasukan kedalam
cetakan dan di padatkan dengan cara menakan dengan menggunakan

7
tangan, rapikan permukaan corong menggunakan bambu, setelah itu dibagi
menjagi tiga bagian dengan cara dipotong dengan menggunakan benang
boflang.
Selanjutnya keluarkan dari cetakan ke tempat yang telah disediakan.
Selanjutnya dikeringkan dengan cara menyusun batu bata yang diberi
sedikit jarak agar angin dapat masuk. Proses pengeringan juga bergantung
dari cuaca. Pengeringan dilakukan dengan cara menyusun bata dengan
diberi cela.

3. Tahap Pembakaran :
Pembakaran batu bata berlangsung di oven yang terbuat dari batu bata
yang direkatkan menggunakan tanah liat itu sendiri. Pembakaran
menggunakan kayu yang keras seperti : kayu mangga, kenari, linggua dan
kayu yang keras lainnya. Proses pembakaran berlangsung selama 2 hari,
yaitu 2 siang dan 2 malam. Apabila tinggi tempat pembakaran kurang dari
4 meter bisa menampung 6000 bata. selanjutnya bata yang telah diuapkan
hingga temperatur suhu naik/tinggi, setelah itu didinginkan dan
dikeluarkan melewati pintu Oven yang berada di samping.

F. Keunggulan batu bata


1. Keretakan relatif jarang terjadi.
2. Kuat dan tahan lama.
3. Mudah untuk disusun dan dipasang sehingga tidak memerlukan
keahlian khusus tertentu.
4. Mudah diangkut karena ukurannya yang kecil.
5. Harganya yang cukup murah.
6. Tidak memerlukan perekat khusus (cukup semen dan pasir)
7. Tahan panas sehingga melindungi bangunan dari api.

G. Kekurangan dinding bata merah


1) Waktu pemasangan lebih lama karena ukurannya yang kecil.
2) Sulit membuat pasangan bata yang rapi.

8
3) Bahannya dapat membuat suhu ruangan di dalamnya tidak stabil.
4) Cenderung boros dalam menggunakan material perekat.
5) Materialnya cukup berat sehingga tidak cocok untuk bangunan 2
lantai ke atas.

H. Syarat-syarat batu bata


Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI
1982 adalah sebagai berikut:
1. Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku
dan tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak
2. Ukuran standar
 Modul M-5a:190x90x65 mm
 Modul M-5b:190x140x65 mm
 Modul M-6:230x110x55mm
3. Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang diketahui dari besar
kekuatan tekan yaitu kelas 25, kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas
250. Kelas kekuatan ini menunjukan kekutan tekan rata-rata minimal dari
30 buah bata yang diuji
4. Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian
banyaknya sehingga pengkristalanya (yang berupa bercak-bercak putih)
menutup lebih dari 50% permukaan batanya.

I. Pengujian bata
Untuk mengetahui baik buruk dan mutu bata harus dilakukan
pengujian sebagai berikut :
1. Uji serap air
Pengujian ini dilakukan dengan cara bata diambil acak dalam keadaan
kering mutlak kemudian direndam dalam air sampai semua porinya terisi
dengan air. Maka persentase berat air yang terserap dalam bata
dibandingkan berat bata adalah indeks angka serap air pada bata. Bata
merah atau batu bata diangap baik jika penyerapan airnya kurang dari
20%. Sepertinya kalau yang ini harus dilakukan di laboratorium

9
2. Uji kekerasan
Uji kekerasan bata dilakukan dengan menggoreskan kuku pada
permukaan bata, jika goresan dengan kuku itu menimbulkan bekas goresan
maka kekerasan bata anda kurang baik. Nah yang ini mudah kan bisa anda
lakukan sendiri.

3. Uji bentuk dan ukuran


Semua permukaan bata harus rata dan bersudut siku-siku.

4. Uji bunyi
Uji bunyi dilakukan dengan memegang dua bata kemudian
memukulkanya satu dengan yang lainya dengan pukulan tidak terlalu
keras. Bata yang baik akan mengeluarkan bunyi yang nyaring. Uji bunyi
ini merupakan salah satu parameter kekeringan dari batu bata anda. Tentu
saja bata akan berbeda jika dalam keadaan basah, walaupun bata yang baik
dia tidak akan mngeluarkan bunyi yang nyaring.

5.Uji kandungan garam


Uji kandungan garam dilakukan dengan cara merendam sebagian
tubuh bata kedalam air, air akan terserap bata sampai ke bagian bata yang
tidak direndam. Selama proses penyerapan air inilah garam-garam yang
terkandung bata akan terlarut ke aatas ke bagian yang tidak direndam air.
Nah garam-garam pada bata ini berupa bercak-bercak putih. Bata
dikatakan baik jika bercak-bercak putih yang menutup permukaan bata
kurang dari 50%. Bata dengan kandungan garam yang tinggi secara
langsung akan berpengaruh pada lekatan antara bata dengan mortar
pengisi, dimana dengan terganggunya lekatan antara bata dan mortar
pengisi akan menurunkan kualitas bata anda.

10
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah kita tulis di atas, dapat disimpulkan
bahwasanya pembuatan batu bata itu bisa secara tradisional. Dan kualitas
yang dihasilkannya juga kuat tergantung bagaimana campuran bahan
pembuatannya. Dan dari proses pembuatan bata yang agak rumit tersebut,
terciptalah bata yang sering digunakan untuk pembuatan bangunan.

2. Saran
1. Belilah bata yang berasal dari daerah yang sudah memang terkenal
baik tanahnya. Biasanya disebuah daerah yang tanahnya jika dibuat
genteng bagus maka biasanya juga akan dihasilkan bata yang bagus.
2. Walapun bata yang kita gunakan dalam jumlah ribuan, tidak ada
salahnya dicek secara acak kualitas batanya.
3. Jika memang sudah terlanjur membelinya, atau sudah terlanjut
terpasang tetapi kulitas batanya kurang bagus, maka komponen beton
anda yang harus dijaga kualitasnya. Kualitas beton yang mesti anda
jaga, meliputi kualitas beton, kulitas besi tulangan beton dan yang
sangat penting adalah cara pelaksanaan atau pembuatan betonya dan
jangan lupa perawatan betonnya. Semoga bermanfaat

11
DAFTAR PUSTAKA

 fbazzarcivil.blogspot.com/2013/10/makalah-bata-merah.html
 piala-dunia-info.blogspot.com/2014/10/makalah-proses-pembuatan-batu-
bata.htm
 joincarlos.blogspot.com/2013/06/makalah-pembuatan-batu-bata.html
 ipxwrs.blogspot.com/2012/12/makalah-bangunan-batu-bata.html
 http://rzsduniatekniksipil.blogspot.co.id/2013/07/definisi-batu-bata-
merah.html

12

Anda mungkin juga menyukai