Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lansia merupakan tahap akhir pada siklus kehidupan manusia dengan munculnya
tanda-tanda penuaan (Pusat Data, 2016). Kategori manusia yang tergolong lansia yaitu
penduduk yang berusia 60 tahun atau lebih yang diperkirakan akan bertambah (Pusat Data,
2016). Menurut WHO mengenai pertambahan lansia yang berumur 65 tahun atau lebih
diperkirakan pada tahun 2010 mencapai angka 524 juta, dan meningkat menjadi hampir 1,5
milyar pada tahun 2050 dengan sebagian besar populasi, terjadi di negara berkembang
termasuk Indonesia (World Health Organization, 2011).
Permasalahan yang dapat terjadi pada lansia yaitu, masalah perumahan, ekonomi,
mental, sosial, pekerjaan, dan kesehatan (Dermatoto, 2006) (Wong, 2008). Masalah kesehatan
pada lansia karena penurunan fungsi fisiologis ditandai dengan munculnya masalah
degeneratif. Dapat menurunkan daya tahan tubuh, membuat lansia rentan terkena infeksi
penyakit menular (Pusat Data, 2016) (Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, 2017). Lansia
juga dapat mengalami masalah kesehatan mental yang dapat dihubungkan dengan sejumlah
faktor risiko psikososial seperti penurunan fungsi kognitif, kehilangan peran sosial,
kehilangan keluarga, isolasi sosial, berkurangnya interaksi sosial, terisolasi, dan kesepian
(Tamher, 2009) (Berlian & Heppy, 2014) (Kemenkes RI, 2016).
Permasalahan kesepian yang muncul pada lansia dapat dialami siapa saja, bahkan hal
tersebut dapat terjadi pada lansia yang memiliki pasangan, seperti pada pasangan usia lanjut
cenderung sedikit menunjukkan rasa perhatian dan kurangnya komunikasi satu sama lain. Hal
ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa lansia berjenis kelamin laki-
laki maupun perempuan mengalami kesepian gabungan antara kesepian emosional, kesepian
situasional dan kesepian sosial. Salah satu faktor penyebab dari kesepian karena lansia merasa
tidak mendapatkan figur kasih sayang dari pasangannya ataupun anaknya (Septiningsih &
Naimah 2012).
Menurut Lake (dalam Septiningsih & Naimah 2012) bahwa kesepian timbul karena
hilangnya kontak atau komunikasi dengan orang lain terutama dengan orang yang dicintai,
selain itu juga tidak terpenuhinya kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain karena
berbagai alasan. Berdasarkan hasil pengkajian awal yang dilakukan pada 9 lansia diperoleh
hasil bahwa sebanyak 6 dari 9 lansia mengalami masalah kesepian. Hal tersebut disebabkan
karena kurangnya interaksi maupun komunikasi antar lansia, kurangnya aktivitas, dan faktor
rindu dengan keluarga mereka. Berdasarkan pernyataan diatas, kelompok akan melakukan
terapi aktivitas kelompok berupa Millieu Therapy (metode kreasi seni membuat gelang) untuk
menurunkan kesepian pada lansia (Yusuf, 2018). Terapi tersebut adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengisi waktu luang bagi lansia dan juga agar lansia lebih produktif dalam
berakivitas di panti wredha Harapan Ibu Ngaliyan.
B. TOPIK
Millieu Therapy (metode kreasi seni membuat gelang) untuk Mengurangi Kesepian pada Lansia

Yusuf, AH., kurnia, ID., Noerviana, MAD. 2018. Pengaruh Millieu Therapy metode kreasi seni
membuat gelang terhadap penurunan kesepian (Loneliness) Lansia. MKK. 1(1)

Kemenkes RI. 2017. Situasi Lansia Di Indonesia Tahun 2017 Indonesia Gambar Struktur Umur
Penduduk Indonesia Tahun 2017.
Tamher S N. Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika; 2009.
Wong DL. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta: EGC; 2008.
Demartoto A. Pelayanan Sosial Non Panti Bagi Lansia Suatu Kajian Sosiologis. Surakarta: Sebelas
Maret University Press; 2006.
Septiningsih, D. S., & Naimah, T. (2012). Kesepian pada lanjut usia: Studi tentang bentuk, faktor
pencetus dan strategi koping. Jurnal Psikologi , 6-7
Pusat Data Dan Informasi IK. Situasi Lanjut Usia (Lansia) Di Indonesia [Internet]. 2016 [cited
2019 Januari 3]. Available from:
http://www.depkes.go.id/Resources/Download/Pusdatin/Infodatin/Infodatin lansia
2016.Pdf
World Health Organization; Global Health And Aging [Internet] [Internet]. 2011 [cited 2019
January 3]. Available from: http://www.who.int/Ageing/Publications/Global_Health.Pdf
Berlian, R., & Heppy, F. (2014). Hubungan depresi dengan kejadian insomnia pada lansia dipanti
sosial tresna wedha kasih sayang ibu batusangkar. Jurnal Kesehatan Stikes Prima Nusantara
Bukit Tinggi , 83.

Anda mungkin juga menyukai