Anda di halaman 1dari 10

23

BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1 Geografis

Penelitian dilakukan di Kota Medan yang merupakan ibukota dari provinsi

Sumatera Utara. Secara geografis kota Medan terletak antara 3º.27 - 3º.47 LU dan

98º.35 - 98º.44 BT, dengan ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut.

Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum berkisar antara

22,49º C – 23,97º C dan suhu maksimum berkisar antara 32,15º C – 34,21º C.

Kelembaban udara di wilayah Medan rata-rata 76 – 81 %. Kota Medan berbatasan

dengan Kabupaten Deli Serdang pada sebelah utara, selatan, barat dan timur. Kota

Medan merupakan salah satu dari 30 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara dengan

luas daerah sekitar 265,10 km². Kota ini merupakan pusat pemerintahan Daerah

Tingkat I Sumatera Utara. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan

dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu

Sungai Babura dan Sungai Deli.

4.1.2 Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kota Medan Tahun 2015 berjumlah 2.210.624 jiwa yang

tersebar disetiap kecamatan di Kota Medan. Jika dibandingkan dengan hasil

proyeksi penduduk 2014, terjadi pertambahan penduduk sebesar 19.484 jiwa

(0.89%). Dengan luas wilayah mencapai 265,10 𝐾𝑚2 , digambarkan kepadatan

penduduk di Kota Medan yang mencapai 8.339 jiwa/ 𝐾𝑚2 .

22
23

a. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Penduduk Kota Medan Tahun 2015 berjumlah 2.210.624 jiwa dengan 507.205

rumah tangga (RT) yang tersebar disetiap kecamatan di Kota Medan. Untuk

mengetahui lebih jelas mengenai jumlah dan presentase penduduk adalah pada

Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota
Medan Tahun 2015

Golongan Umur Laki-laki Perempuan Jumlah


(Age Group) Male Female Total
(Jiwa/Person) (Jiwa/Person)
1 2 3 4
0-4 102968 99065 202053
5-9 100465 95441 195906
10-14 93927 89405 183332
15-19 106067 109850 215917
20-24 121784 128830 250614
25-29 98470 100090 198560
30-34 86995 90398 177393
35-39 80632 84551 165183
40-44 73456 75953 149409
45-49 63207 65817 129024
50-54 53487 56817 110163
55-59 43782 45175 88957
60-64 30684 31455 62139
65-69 17730 19903 37633
70-74 10765 13714 24479
75+ 7498 12364 19862
Jumlah/Total 1091937 1118687 2210624
Sumber : BPS Kota Medan dalam Angka, 2016

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa penduduk Kota Medan pada tahun 2015

terdiri dari 1.091.937 jiwa laki-laki dan 1.118.687 jiwa perempuan. Dari data

tersebut bisa dilihat bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada

penduduk laki-laki. Dapat dilihat juga jumlah usia non produktif (0 - 14 tahun)

yang terdiri dari bayi, balita, anak-anak, dan remaja tahun adalah sebanyak

581.291 jiwa (26,30%). Jumlah usia produktif yaitu 15 – 54 tahun adalah


24

sebanyak 1.396.263 orang (63,16%). Sedangkan usia manula > 55 adalah 233.070

orang (10,54%).

b. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Penduduk Kota Medan menurut tingkat pendidikan terdiri dari tamat SD, SLTP,

SLTA, dan Perguruan Tinggi. Untuk melihat lebih jelas mengenai tingkat

pendidikan Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Presentase
Tingkat Pendidikan Jumlah
(%)
SD 125.486 12,75
SMP 113.583 11,54
SMA 525.157 53,36
Perguruan Tinggi 219.811 22,35
Jumlah 984.037 100
Sumber: BPS, Kota Medan dalam Angka 2016

Tabel 4.2 menunjukkan tingkat pendidikan paling besar jumlahnya adalah pada

SMA yaitu sebanyak 525.157 orang (53,36%). Kemudian diikuti oleh Perguruan

tinggi sebanyak 219.811 orang (22,35%), SD sebanyak 125.486 orang (12,75%).

Sedangkan tingkat pendidikan yang paling sedikit jumlahnya adalah SMP yaitu

sebanyak 113.583 orang (11,54%).

4.1.3 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan

masyarakat. Semakin baik sarana dan prasarana akan mempercepat laju

pembangunan. Sarana dan prasarana di Kota Medan sekarang ini sangat baik, hal

ini dapat dilihat dari jenis-jenis sarana yang tersedia baik sarana pendidikan,

kesehatan, tempat peribadatan, transportasi dan pasar yang cukup memadai.


25

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana

No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)


1 Sekolah
a. SD 832
b. SMP 366
c. SMA 207
d. SMK 152
e. Perguruan Tinggi 33
2 Kesehatan
a. Puskesmas 39
b. Pustu 41
c. Rumah Bersalin 117
d. Rumah Sakit 79
3 Tempat Peribadatan
a. Mesjid 976
b. Musholla 748
c. Gereja 501
d. Kuil 22
e. Wihara 130
4 Transportasi
a. Jalan Baik 2984,5 km
b. Jalan Sedang 15,80 km
c. Jalan Rusak 20,10 km
d. Jalan rusak berat 171,10 km
5 Pasar
a. Pasar Tradisional 52
b. Pasar Modern 239
Sumber: BPS, Kota Medan Dalam Angka 2016

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat Sarana pendidikan di Kota Medan pada Sekolah

Dasar berjumlah 832 unit, Sekolah Menengah Pertama berjumlah 366 unit,

Sekolah Menengah Atas berjumlah 207 unit, Sekolah Menengah Kejuruan

berjumlah 152 unit, hingga ke Perguruan Tinggi berjumlah 33 unit dengan

berbagai tingkat strata. Status sekolah pun beragam mulai dari negeri, swasta,

maupun sekolah luar negeri yang tersebar di setiap sudut dan pelosok Kota Medan

dengan kualitas yang beragam.

Sarana Kesehatan sangat diperlukan oleh penduduk kota besar seperti Kota

Medan yang berpenduduk besar. Sarana kesehatan yang ada yaitu Puskesmas 39
26

unit, Pustu 41 unit, Rumah Bersalin 117 unit dan Rumah Sakit 79 unit yang

tersebar di seluruh kecamatan.

Sarana peribadatan sangat diperlukan oleh penduduk kota besar seperti Kota

Medan yang berpenduduk beragama. Sarana peribadatan yang ada yaitu Mesjid

976 unit, Musholla 748 unit, Gereja 501 unit, Kuil 22 unit, dan Wihara 130 unit

yang tersebar di seluruh kecamatan.

Sarana transportasi sangat lengkap di dalam Kota, angkutan kota sangat banyak

kesegala penjuru Kota Medan. Panjang jalan Kota Medan 3.191,5 km, jalan yang

dalam kondisi baik sepanjang 2984,5 km, jalan dalam kondisi sedang 15,8 km dan

20,1 km rusak sedangkan yang dalam kondisi rusak berat 171,1 km.

Pasar tradisonal maupun pasar modern banyak sekali terdapat di Kota Medan.

Masyarakat dengan mudah memilih tempat berbelanja di pasar tradisional atau di

pasar modern. Pasar tradisional ada 52 unit dan pasar modern ada 239 unit yang

terdiri dari supermarket/minimarket dan mall/plaza yang tersebar di seluruh

kecamatan.

4.2 Karakteristik Lokasi Penelitian

4.2.1 Karakteristik Kota Medan

Untuk pedagang yang menjual kopi organik di Medan, ada beberapa pedagang

selain berjualan di toko nya, tapi juga memasarkan melalui online. Barang-barang

dagangan yang dijual cukup beragam jenis berat dan banyak nya, sehingga

konsumen melihat dan langsung bisa memilih yang konsumen inginkan.


27

4.3. Karakteristik Konsumen

4.3.1 Karakteristik Konsumen Kopi Organik

a. Umur

Adapun keadaan umur konsumen (sampel) di Medan dapat dilihat berdasarkan

sampel pembeli kopi organik pada Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Distribusi Konsumen Sampel Pembeli Kopi Organik di Lokasi


Penelitian Berdasarkan Kelompok Umur

No Kelompok Jumlah Jumlah (%)


Umur (Tahun) (Jiwa)
1 20-24 3 6.00
2 25-29 5 10.00
3 30-34 15 30.00
4 35-39 3 6.00
5 40-44 8 16.00
6 45-49 5 10.00
7 ≥ 50 11 22.00
Jumlah 50 100
Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat jumlah konsumen sampel terbesar berada

pada dua kelompok yaitu umur 30 – 34 tahun dan ≥ 50 tahun dengan jumlah 15

jiwa (30%) dan yang terkecil ada juga pada dua kelompok yaitu umur 20 – 24

tahun dan 35 – 39 tahun dengan masing – masing berjumlah sebanyak 3 jiwa

(6%).

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan konsumen sangat erat hubungannya dengan pengetahuan terhadap

suatu barang baik dari segi kualitas maupun manfaatnya. Adapun pendidikan

konsumen sampel di daerah penelitian bervariasi dari SD sampai Perguruan

Tinggi. Adapun tingkat pendidikan konsumen sampel dapat dilihat berdasarkan

sampel pembeli kopi organik pada Tabel 4.5 berikut ini.


28

Tabel 4.5 Distribusi Konsumen Sampel Pembeli Kopi Organik di Lokasi


Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Jumlah Jumlah (%)


Pendidikan (Jiwa)
1 SD 0 0.00
2 SMP 1 2.00
3 SMA 19 38.00
4 Diploma 7 14.00
5 Sarjana 21 42.00
6 Pasca Sarjana 2 4.00
Jumlah 50 100
Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat jumlah konsumen sampel terbesar berada

pada tingkat Sarjana yaitu dengan jumlah 10 jiwa (42,00 %) dan yang terkecil ada

pada tingkat SD dengan jumlah 0 jiwa (0,00 %).

c. Pekerjaan

Adapun jenis pekerjaan konsumen pada dapat dilihat berdasarkan sampel

pembeli kopi organik pada Tabel 4.6 sebagai berikut :

Tabel 4.6 Karakteristik Konsumen Sampel Pembeli Kopi Organik di Lokasi


Penelitian berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Jumlah


(Jiwa) (%)
1 Ibu Rumah Tangga 1 2.00
2 Wiraswasta 22 44.00
3 Pegawai Swasta 5 10.00
4 BUMN / Pegawai Negri / TNI / POLRI 15 30.00
5 Asisten Rumah Tangga 1 2.00
6 Pensiunan 5 10.00
7 Guru Les Private 1 2.00
Jumlah Total 50 100
Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 1

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa konsumen terbanyak berada pada pekerjaan

wiraswasta sebanyak 22 jiwa (44%). Sedangkan konsumen terkecil berada pada


29

pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, guru les private dan ibu rumah tangga

sebanyak 1 jiwa (2%).

d. Jumlah Tanggungan

Adapun jumlah tanggungan konsumen sampel pada pasar Lokasi Penelitian dapat

dilihat berdasarkan sampel pembeli kopi organik pada Tabel 4.7 berikut ini :

Tabel 4.7 Distribusi Konsumen Sampel Kopi Organik di Lokasi Penelitian


Berdasarkan Jumlah Tanggungan

No Jumlah Tanggungan Jumlah Jumlah (%)


(Jiwa) (Jiwa)
1 0-3 32 64.00
2 4-7 15 30.00
3 ≥8 3 6.00
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan konsumen yang

terbesar berada pada kelompok 0-3 jiwa dengan jumlah 15 jiwa (50,00 %) dan

yang terkecil pada kelompok > 8 jiwa dengan jumlah 3 jiwa (10,00 %).

e. Pendapatan

Pendapatan konsumen sampel pada pasar Petisah bervariasi, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat berdasarkan sampel pembeli telur ayam ras dan telur ayam kampung

pada Tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8 Distribusi Konsumen Sampel Pembeli Kopi Organik di Lokasi


Penelitian Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Keluarga per
Bulan

No Pendapatan (Rp) Jumlah Jumlah (%)


(Jiwa)
1 <Rp 1.000.000 0 0.00
2 Rp 1.000.000 – < Rp 2.500.000 2 4.00
3 Rp 2.500.000 – < Rp 5.000.000 5 10.00
4 Rp 5.000.000 – < Rp 7.500.000 16 32.00
5 >Rp 7.500.000 27 54.00
30

Jumlah 50 100
Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan rata-rata konsumen

yang terbesar berada pada kelompok >Rp 7.500.000dengan jumlah 27 jiwa

(54,00%) dan yang terkecil pada kelompok <Rp 1.000.000 dengan jumlah 0 jiwa

(0 %).

f. Jenis Kelamin

Adapun jenis kelamin konsumen Pasar Petisah dapat dilihat berdasarkan sampel

pembeli telur ayam ras dan telur ayam kampung dalam Tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9 Distribusi Konsumen Sampel Pembeli Kopi Organik di Lokasi


Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Jumlah


(Jiwa) (%)
Laki – laki 40 80.00
Perempuan 10 20.00
Total 50 100%
Sumber: Data Primer diolah Dari Lampiran 1

Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa konsumen terbanyak yang megkonsumsi kopi

organik adalah laki-laki sebanyak 40 jiwa (80.00%) sedang konsumen perempuan

sebanyak 10 jiwa (20.00%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwasannya

seluruh konsumen pembeli kopi organik penelitian lebih banyak laki-laki di

banding perempuan.

g. Status Pernikahan

Adapun status pernikahan konsumen kopi organic dapat dilihat berdasarkan

sampel pembeli kopi organik dalam Tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.10 Distribusi Konsumen Sampel Pembeli Kopi Organik di Lokasi


Penelitian Berdasarkan Status Pernikahan
31

Status Pernikahan Jumlah Jumlah


(Jiwa) (%)
Menikah 42 84.00
Belum Menikah 8 16.00
Total 50 100
Sumber: Data Primer diolah Dari Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa karakteristik konsumen pembeli telur

ayam ras yang terbesar berdasarkan status pernikahan yaitu menikah sebanyak 42

orang dengan persentase sebesar 84% dan terkecil yaitu belum menikah sebanyak

8 orang dengan persentase sebesar 16%.

Anda mungkin juga menyukai