Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DI RUANG PENYAKIT DALAM WANITA


RSUP DR.M DJAMIL PADANG

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Oleh
Kelompok A2

Nama dan Nim

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES ALIFAH PADANG
PADANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok pembahasan : Perawatan Ulkus/Luka Pada Klien Diabetes Melitus


Hari/Tanggal : Selasa/3 Mei 2018
Waktu : 1x45 Menit
Sasaran : Klien dan Keluarga Klien Yang Berada di Bangsal
Penyakit Dalam Wanita RSUP. Dr.
M.Djamil Padang
Tempat : Ruang Penyakit Dalam RSUP. Dr. M. Djamil Padang

A. Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) adalah salah satu penyakit degeneratif yang
menjadi masalah penyebab kematian yang penting terutama dinegara-negara
maju. Di megara-negara yang sedang berkembang menunjukan
kecenderungan peningkatan serta perubahan gaya hidup masyarakat.
Kemudahan-kemudahan dalam memperoleh makanan untuk memenuhi selera
akan mempercepat terjadinya ketidakseimbangan antara masukan zat gizi
melalui makanan dengan jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan
hidup sehat. Peningkatan efisiensi tenaga fisik dengan pemanfaatan peralatan
mekanik sebagai dampak positif kemajuan, diikuti oleh penurunan kegiatan
individu yang bersangkutan yang menjadi awal terjadinya obesitas (
Waspadji, 2002 ).
Ulkus diabetic merupakan komplikasi menahun yang paling ditakuti dan
mengesalkan bagi penderita DM, baik ditinjau dari lamanya perawatan, biaya
tinggi yang diperlukan. Prevalensi penderita ulkus diabetika di Indonesia
sekitar 15%, angka amputasi 30%, angka mortalitas 32% dan ulkus diabetika
merupakan sebab\perawatan rumah sakit yang terbanyak sebesar 80% untuk
Diabetes mellitus13,14.Penderita ulkus diabetika di Indonesia memerlukan
biaya yang tinggi sebesar 1,3 juta sampai Rp. 1,6 juta perbulan dan Rp. 43,5
juta per tahun untuk seorang penderita1,14 ( Waspadji 2002 ).
Di RSUP.Dr M. Djamil Padang didapatkan data pada 2 bulan terakhir ini
adalah masalah ulkus diabetika merupakan masalah yang sangat serius yaitu
sekitar 97 orang sebagian besar penderia Diabetes mellitus dirawat karena
mengalami ulkus diabetika. Angka kematian dan angka amputasi masih
cukup tinggi, masing-masing sebesar 32,5% dan 25 %. Penderita DM paska
amputasi sebanyak 14,3% dan selebihnya meninggal.
Dalam hal ini kami kelompok tertarik memberikan penyuluhan ini
diruangan penyakit dalam wanita karena diantara 3 ruangan, diruangan
penyakit dalam wanitalah yang paling banyak kasus tersebut. Banyaknya
Ulkus diabetikum terjadi karena keluarga dan klien kurang pengetahuan
tentang apa itu ulkus diabetikum.
Sehubungan dengan masalah tersebut di atas maka perlu adanya suatu
upaya penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat di lingkungan RSUP.Dr. M Jamil padang khususnya di bangsal
non bedah penyakit dalam.

B. Tujuan Penyuluhan
1) Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan dapat menambah pengetahuan
klien dan keluarga klien tentang pencegahan dan perawatan ulkus
diabetikum di bangsal penyakit dalam RSUP.Dr. M Jamil padang.
2) Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dan keluarga klien
mampu:
a. Menjelaskan pengertian ulkus/luka diabetikum
b. Menjelaskan penyebab ulkus/luka diabetikum
c. Menyebutkan tanda dan gejala ulkus/luka diabetikum
d. Menyebutkan akibat lanjut dari ulkus/luka diabetikum
e. Menjelaskan cara pencegahan ulkus/luka diabetikum
f. Menjelaskan cara perawatan ulkus/luka diabetikum
C. Pelaksanaan Kegiatan
1) Topik Kegiatan
Penyuluhan tentang pencegahan dan perawatan ulkus diabetikum
a. Sasaran
Klien dan keluarga klien yang berada di bangsal penyakit dalam lantai
3 ( Interne Wanita )
b. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
c. Media
Laptop
Infokus
Leaflet
Alat redresing
d. Tempat
Bangsal penyakit dalam lantai 3 (Interne Wanita ) RSUP.Dr.M Jamil
Padang
e. Waktu
Hari Selasa/3 Mei 2018 jam 10.00 wib
f. Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
a) Penanggung jawab :
b) Moderator :
c) Presenter :
d) Fasilitator :
e) Observer :
2) Setting tempat

Keterangan : : Observer

: Moderator

: Penyaji

: Pembimbing

: Klien dan Keluarga Klien

: Fasilitator

a. Susunan acara
Tahap
Kegiatan & Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Responden
Waktu

Pendahuluan Moderator :
( 5 menit )  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan dan
pembimbing dan anggota memperhatikan
penyuluh.
 Membuat kontrak waktu  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan
penyuluh memperhatikan
Moderator :
Pelaksanaan
 Memberi kesempatan pada  Mendengarkan dan
( 35 menit )
presenter untuk menjelaskan memperhatikan
materi

Presenter :
 Menggali pengetahuan  Mengemukakan
responden tentang pendapat
pengertian, Penyebab,
Tanda dan gejala, akibat
lanjut,cara pencegahan dan
cara perawatan ulkus  Mendengarkan dan
diabetikum memperhatikan
 Memberi reinforcemen
positif pada responden atas
pendapat responden  Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan tentang ;
 Pengertian ulkus
diabetikum
 Penyebab ulkus
diabetikum
 Tanda dan gejala ulkus
diabetikum
 Akibat lanjut dari ulkus
diabetikum
 Cara penegahan
 Mengemukakan
 Cara perawatan ulkus pendapat
diabetikum
 Menggali pengetahuan
responden tentang cara  Mendengarkan dan
perawatan ulkus diabetikum memperhatikan
 Memberi reinforcemen
positif pada responden atas  Mendengarkan dan
pendapat responden memperhatikan
 Menjelaskan tentang :
 Cara pencegahan dan  Mengajukan
perawatan ulkus pertanyaan
diabetikum
 Memberikan kesempatan  Mendengarkan
responden untuk bertanya
 Memberi reinforcement pada
responden atas pertanyaan  Mengemukakan
responden pendapat
 Memberikan kesempatan  Mendengarkan dan
responden lain untuk memperhatikan
memberi pendapat
 Melengkapi atau
memberikan penjelasan atas
pertanyaan responden

Penutup Presenter :
( 5 menit )  Menyimpulkan hasil  Menjawab pertanyaan
penyuluhan
 Mengajukan pertanyaan  Mendengarkan dan
pada responden mengenai memperhatikan
materi yang dibahas untuk
mengevaluasi pemahaman
responden
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

Moderator :
 Menyimpulkan jalannya  Mendengarkan dan
hasil penyuluhan memperhatikan
 memberi salam penutup  Mengucapkan salam

b. Uraian tugas
1) Penanggung jawab :
Tugas : Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan
penyuluhan
2) Moderator :
Tugas : Membuka acara, membuat kontrak waktu,
menjelaskan tujuan acara, dan mengatur
jalannya penyuluhan yang sedang
berlangsung
3) Presenter :
Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan
4) Fasilitator :
Tugas : Memotivasi dan memfasilitasi peserta
untuk aktif selama penyuluhan
5) Observer :
Tugas : Mengamati Proses pelaksanaan kegiatan
penyuluhan dari awal sampai akhir
meliputi waktu, jumlah peserta dan
keaktifannya selama kegiatan berlangsung.

A. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Meinformasikan kepada klien dan keluarga klien tentang penyuluhan
yang akan diadakan 1 hari sebelum penyuluhan dilakukan.
b. Leaflet telah selesai dicetak 1 hari sebelum penyuluhan dilakukan.
c. Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan 2 hari sebelum kegiatan
dilakukan
d. Lembar Balik telah selesai 1 hari sebelum acara
e. 80% Klien dan Keluarga klien menghadiri kegiatan yang dilakukan
f. Mahasiswa selaku panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran
sesuai yang telah ditetapkan
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah ditetapkan
b. 80 % undangan datang tepat waktu
c. 80% responden terlibat dan aktif (mampu mengemukakan
pendapatnya, mampu mengemukakan pertanyaan dan memahami
tentang penyakit DM dengan ulkus diabetikum) dalam kegiatan
penyuluhan.
d. 80 % responden mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai
penyuluhan.
e. Peneliti melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan
f. kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan
3. Evaluasi hasil
a. 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami pengertian
ulkus diabetikum
b. 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami penyebab
ulkus diabetikum
c. 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami tanda dan
gejala ulkus diabetikum
d. 80 % responden yang hadir mengetahui akibat lanjut dari ulkus
diabetikum
e. 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami cara perawatan
ulkus diabetikum
MATERI

DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM


(PENYAKIT GULA)

A. Diabetes Melitus (DM) Dengan Ulkus Diabetikum

Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir dan
Ulkus adalah ke-matian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit.
Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum
juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan
neuropati perifer. (Sjamsuhidayat, 1997).

Ulkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik Diabetes mellitus
berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian
jaraingan setempat (Sjamsuhidayat, 1997).

B. Penyebab Ulkus Diabetikum


1. Penyempitan pembuluh darah Karena adanya penurunan aliran darah
ketungkai terutama pembuluh darah diatas betis.
2. Hipoksia jaringan (penurunan O2 dalam jaringan)
3. Menurunnya sensasi nyeri.
Klien diabetes mellitus sering mengalami neuropati perifer, terutama pada
klien dengan gula darah yang tidak terkontrol. Neuropati diabetik dapat
menyebabkan insensitivitas atau hilangnya kemampuan untuk merasakan
nyeri, panas, dan dingin. Neuropati perifer pada penyakit DM dapat
menimbulkan kerusakan pada serabut motorik, sensoris dan autonom.
Kerusakan serabut motoris dapat menimbulkan kelemahan otot, atrofi otot,
deformitas (kelainan bentuk) dan bersama dengan adanya neuropati
memudahkan terbentuknya kalus. Kerusakan serabut sensoris yang terjadi
akibat rusaknya serabut mielin mengakibatkan penurunan sensasi nyeri
sehingga memudahkan terjadinya ulkus kaki.

4. Kematian jaringan
Penderita hiperglikemia yang lama akan menyebabkan perubahan patologi
pada pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan penebalan tunika intima
“hiperplasia membran basalis arteria”, oklusi (penyumbatan) arteria, dan
hiperkeragulabilitas atau abnormalitas tromborsit, sehingga
menghantarkan pelekatan (adhesi) dan pembekuan (agregasi). Selain itu,
hiperglikemia juga menyebabkan lekosit DM tidak normal sehingga fungsi
khemotoksis di lokasi radang terganggu. Demikian pula fungsi fagositosis
dan bakterisid intrasel menurun sehingga bila ada infeksi mikroorganisme
(bakteri), sukar untuk dimusnahkan oleh sistem plagositosis-bakterisid
intraseluler. Hal tersebut akan diperoleh lagi oleh tidak saja kekakuan
arteri, namun juga diperberat oleh rheologi darah yang tidak normal.
Menurut kepustakaan, adanya peningakatan kadar fibrinogen dan
bertambahnya reaktivitas trombosit, akan menyebabkan tingginya agregasi
sel darah merah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat, dan
memudahkan terbentuknya trombosit pada dinding arteria yang sudah
kaku hingga akhirnya terjadi gangguan sirkulasi. Manifestasi angiopati
pada pembuluh darah penderita DM antara lain berupa penyempitan dan
penyumbatan pembuluh darah perifer (yang utama). Sering terjadi pada
tungkai bawah (terutama kaki). Akibatnya, perfusi jaringan bagian distal
dari tungkai menjadi kurang baik dan timbul ulkus yang kemudian dapat
berkembang menjadi nekrosis/gangren yang sangat sulit diatasi dan tidak
jarang memerlukan/tindakan amputasi.
C. Tanda dan Gejala Ulkus Diabetikum

 Sakit pada daerah yang bersangkutan


 Daerah menjadi pucat, kebiruan dan bebercak ungu
 Lama – kelamaan daerah tersebut berwarna hitam
 Tidak teraba denyut nadi (tidak selalu)
 Bila diraba terasa kering dan dingin
 Pinggirnya berbatas tegas
 Bengkak pada daerah yang luka
 Terjadi perubahan warna dari merah tua menjadi hijau yang akhirnya
kehitaman
 Ada jaringan mati yang berbau busuk, tapi bisa juga tanpa bau sama
sekali.

D. Akibat Lanjut
 Kematian jaringan
 Amputasi
 Kematian

E. Pencegahan Ulkus Diabetikum


1. Periksa kaki setiap hari, periksa adanya lecet, jamur, kemerahan karena
penekanan, atau adanya luka. Gunakan cermin untuk memeriksa bagian
telapak kaki.
2. Jangan merendam kaki. Cuci kaki dengan bersih setiap hari, gunakan sabun
yang lembut, keringkan kaki dengan handuk yang lembut terutama di sela-
sela jari.
3. Berikan lotion untuk melembabkan kaki, tetapi jangan diberikan di sela-
sela jari.
4. Potong kuku sejajar dengan ujung jari dan lurus.
5. Hindari kaki dari panas atau dingin yang berlebihan.
6. Jangan pergi tanpa alas kaki
7. Alas kaki tanpa pegangan, pita atau tali antara jari. Jika memilih sepatu
jangan sampai sempit atau sesak.
8. Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat, dan ganti kaos kaki setiap
hari.
9. Lakukan senam kaki setiap hari.
10. Segera periksakan ke dokter, jika terjadi luka sekecil apapun.
( Brunner & Suddart, 2007 )

F. Perawatan Ulkus Diabetikum


Bagi penderita ulkus diabetikum, jika telah pulang dari rumah sakit
tindakan perawatan luka masih dapat dilakukan oleh klien dan keluarga di
rumah. Dimana langkah-langkah perawatan luka sebagai berikut :
1. Tindakan perawatan luka bersifat steril
2. Mempersiapkan alat-alat :
a. Bak instrument steril yang berisi :
- Pinset anatomis 1 buah
- Pinset sirugis 1 buah
- Gunting jaringan
- Kasa yang telah dipotong rapi
- Kom
b. Di baki ( bersih )
- Pingset anatomis 1 buah
- Gunting perban/plester 1 buah
- Larutan Nacl
- Perban
- Plester
- Tempat barang kotor ( bengkok )
3. Melakukan perawatan yaitu dengan cara :
 Siram luka sebelum balutan dibuka
 Buka balutan luka dengan menggunakan pingset anatomis
 Lalu siram luka dengan larutan Nacl dengan mengguyur langsung
ke luka tersebut
 Apabila luka bernanah lalu di tekan untuk mengeluarkan nanah
dengan menggunakan kain kassa dan apabila ada jaringan mati
yang di tandai dengan menghitam pada luka lalu jaringan yang mati
tersebut di gunting dengan menggunakan gunting jaringan
 Bersihkan luka dengan menggunakan kain kassa yang telah di beri
larutan Nacl.
 Bersihkan luka dengan cara melingkar dari daerah dalam ke daerah
luar.
 Bersihkan luka dengan cara di atas sampai luka diperkirakan
bersih.
 Setelah itu tutup lukan dengan menggunakan kasa yang telah diberi
NaCl (kassa dalam keadaan lembab).
 Tutup luka dengan menggunakan kasa kering
 Plester

Tindakan sederhana yang bisa dilakukan di rumah :


Alat-alat yang dapat di gunakan utuk perawatan luka :
 Handscon Steril
 Kain kassa steril
 Larutan/cairan Nacl
 Plester
 Gunting
 Kantong plastik
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
TENTANG PERAWATAN PADA ULKUS/LUKA DIABETIKUM
DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUP DR. M .DJAMIL PADANG

Hari / Tanggal :
Kelompok :
No Nama Peserta Tanda Tangan Keterangan
Hasil Observasi Penyuluhan

1. Evaluasi struktur
 Sebelum penyuluhan diberikan, klien dan keluarga klien telah dikontrak
sehari sebelum penyuluhan diberikan.
 Leaflet telah kelompok selesaikan 2 hari sebelum penyuluhan dilakukan.
 Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan oleh kelompok 2 hari
sebelum kegiatan dilakukan
 Lembar balik telah diselesaikan oleh kelompok 2 hari sebelum penyuluhan
diberikan
 80% klien dan keluarga klien menghadiri kegiatan penyuluhan.
 Anggota kelompok selaku panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran
sesuai dengan yang telah direncanakan.

2. Evaluasi proses
 Kegiatan dilaksanakan tidak tepat pada waktu kegiatan yang telah
ditetapkan.
 80 % undangan datang tepat waktu
 75 % responden terlibat dan aktif (mampu mengemukakan pendapatnya,
mampu mengemukakan pertanyaan dan memahami tentang penyakit
dengan ulkus diabetikum) dalam kegiatan penyuluhan.
 80 % responden mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai penyuluhan.
 Peneliti melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan
 kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan

3. Evaluasi hasil
 75 % responden yang hadir mengetahui dan memahami pengertian ulkus
diabetikum
 70 % responden yang hadir mengetahui dan memahami penyebab ulkus
diabetikum
 70 % responden yang hadir mengetahui dan memahami tanda dan gejala
ulkus diabetikum
 70 % responden yang hadir mengetahui akibat lanjut dari ulkus diabetikum
 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami cara perawatan
ulkus diabetikum.
DAFTAR PUSTAKA

Brunnert dan suddarth, buku ajar keperawatan medikal bedah,edisi 8, EGC :


Jakarta, 1997

Staf Pengajar Bagian Bedah FK UI, Vaskuler, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah,

Bina. Jakarta 2009.

Sjamsuhidayat R, De Jong WD : Buku ajar ilmu bedah, EGC; Jakarta, 1997

Rupa Aksara Jakarta, 1995.

WHO. Diabetes Mellitus, WHO Geneva, Http//www.who.int.inf.fs/en/fact

138.html

Anda mungkin juga menyukai