Oleh
Kelompok A2
A. Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) adalah salah satu penyakit degeneratif yang
menjadi masalah penyebab kematian yang penting terutama dinegara-negara
maju. Di megara-negara yang sedang berkembang menunjukan
kecenderungan peningkatan serta perubahan gaya hidup masyarakat.
Kemudahan-kemudahan dalam memperoleh makanan untuk memenuhi selera
akan mempercepat terjadinya ketidakseimbangan antara masukan zat gizi
melalui makanan dengan jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan
hidup sehat. Peningkatan efisiensi tenaga fisik dengan pemanfaatan peralatan
mekanik sebagai dampak positif kemajuan, diikuti oleh penurunan kegiatan
individu yang bersangkutan yang menjadi awal terjadinya obesitas (
Waspadji, 2002 ).
Ulkus diabetic merupakan komplikasi menahun yang paling ditakuti dan
mengesalkan bagi penderita DM, baik ditinjau dari lamanya perawatan, biaya
tinggi yang diperlukan. Prevalensi penderita ulkus diabetika di Indonesia
sekitar 15%, angka amputasi 30%, angka mortalitas 32% dan ulkus diabetika
merupakan sebab\perawatan rumah sakit yang terbanyak sebesar 80% untuk
Diabetes mellitus13,14.Penderita ulkus diabetika di Indonesia memerlukan
biaya yang tinggi sebesar 1,3 juta sampai Rp. 1,6 juta perbulan dan Rp. 43,5
juta per tahun untuk seorang penderita1,14 ( Waspadji 2002 ).
Di RSUP.Dr M. Djamil Padang didapatkan data pada 2 bulan terakhir ini
adalah masalah ulkus diabetika merupakan masalah yang sangat serius yaitu
sekitar 97 orang sebagian besar penderia Diabetes mellitus dirawat karena
mengalami ulkus diabetika. Angka kematian dan angka amputasi masih
cukup tinggi, masing-masing sebesar 32,5% dan 25 %. Penderita DM paska
amputasi sebanyak 14,3% dan selebihnya meninggal.
Dalam hal ini kami kelompok tertarik memberikan penyuluhan ini
diruangan penyakit dalam wanita karena diantara 3 ruangan, diruangan
penyakit dalam wanitalah yang paling banyak kasus tersebut. Banyaknya
Ulkus diabetikum terjadi karena keluarga dan klien kurang pengetahuan
tentang apa itu ulkus diabetikum.
Sehubungan dengan masalah tersebut di atas maka perlu adanya suatu
upaya penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat di lingkungan RSUP.Dr. M Jamil padang khususnya di bangsal
non bedah penyakit dalam.
B. Tujuan Penyuluhan
1) Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan dapat menambah pengetahuan
klien dan keluarga klien tentang pencegahan dan perawatan ulkus
diabetikum di bangsal penyakit dalam RSUP.Dr. M Jamil padang.
2) Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dan keluarga klien
mampu:
a. Menjelaskan pengertian ulkus/luka diabetikum
b. Menjelaskan penyebab ulkus/luka diabetikum
c. Menyebutkan tanda dan gejala ulkus/luka diabetikum
d. Menyebutkan akibat lanjut dari ulkus/luka diabetikum
e. Menjelaskan cara pencegahan ulkus/luka diabetikum
f. Menjelaskan cara perawatan ulkus/luka diabetikum
C. Pelaksanaan Kegiatan
1) Topik Kegiatan
Penyuluhan tentang pencegahan dan perawatan ulkus diabetikum
a. Sasaran
Klien dan keluarga klien yang berada di bangsal penyakit dalam lantai
3 ( Interne Wanita )
b. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
c. Media
Laptop
Infokus
Leaflet
Alat redresing
d. Tempat
Bangsal penyakit dalam lantai 3 (Interne Wanita ) RSUP.Dr.M Jamil
Padang
e. Waktu
Hari Selasa/3 Mei 2018 jam 10.00 wib
f. Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
a) Penanggung jawab :
b) Moderator :
c) Presenter :
d) Fasilitator :
e) Observer :
2) Setting tempat
Keterangan : : Observer
: Moderator
: Penyaji
: Pembimbing
: Fasilitator
a. Susunan acara
Tahap
Kegiatan & Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Responden
Waktu
Pendahuluan Moderator :
( 5 menit ) Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan Mendengarkan dan
pembimbing dan anggota memperhatikan
penyuluh.
Membuat kontrak waktu Mendengarkan dan
memperhatikan
Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluh memperhatikan
Moderator :
Pelaksanaan
Memberi kesempatan pada Mendengarkan dan
( 35 menit )
presenter untuk menjelaskan memperhatikan
materi
Presenter :
Menggali pengetahuan Mengemukakan
responden tentang pendapat
pengertian, Penyebab,
Tanda dan gejala, akibat
lanjut,cara pencegahan dan
cara perawatan ulkus Mendengarkan dan
diabetikum memperhatikan
Memberi reinforcemen
positif pada responden atas
pendapat responden Mendengarkan dan
Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan tentang ;
Pengertian ulkus
diabetikum
Penyebab ulkus
diabetikum
Tanda dan gejala ulkus
diabetikum
Akibat lanjut dari ulkus
diabetikum
Cara penegahan
Mengemukakan
Cara perawatan ulkus pendapat
diabetikum
Menggali pengetahuan
responden tentang cara Mendengarkan dan
perawatan ulkus diabetikum memperhatikan
Memberi reinforcemen
positif pada responden atas Mendengarkan dan
pendapat responden memperhatikan
Menjelaskan tentang :
Cara pencegahan dan Mengajukan
perawatan ulkus pertanyaan
diabetikum
Memberikan kesempatan Mendengarkan
responden untuk bertanya
Memberi reinforcement pada
responden atas pertanyaan Mengemukakan
responden pendapat
Memberikan kesempatan Mendengarkan dan
responden lain untuk memperhatikan
memberi pendapat
Melengkapi atau
memberikan penjelasan atas
pertanyaan responden
Penutup Presenter :
( 5 menit ) Menyimpulkan hasil Menjawab pertanyaan
penyuluhan
Mengajukan pertanyaan Mendengarkan dan
pada responden mengenai memperhatikan
materi yang dibahas untuk
mengevaluasi pemahaman
responden
Mengucapkan salam Menjawab salam
Moderator :
Menyimpulkan jalannya Mendengarkan dan
hasil penyuluhan memperhatikan
memberi salam penutup Mengucapkan salam
b. Uraian tugas
1) Penanggung jawab :
Tugas : Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan
penyuluhan
2) Moderator :
Tugas : Membuka acara, membuat kontrak waktu,
menjelaskan tujuan acara, dan mengatur
jalannya penyuluhan yang sedang
berlangsung
3) Presenter :
Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan
4) Fasilitator :
Tugas : Memotivasi dan memfasilitasi peserta
untuk aktif selama penyuluhan
5) Observer :
Tugas : Mengamati Proses pelaksanaan kegiatan
penyuluhan dari awal sampai akhir
meliputi waktu, jumlah peserta dan
keaktifannya selama kegiatan berlangsung.
A. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Meinformasikan kepada klien dan keluarga klien tentang penyuluhan
yang akan diadakan 1 hari sebelum penyuluhan dilakukan.
b. Leaflet telah selesai dicetak 1 hari sebelum penyuluhan dilakukan.
c. Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan 2 hari sebelum kegiatan
dilakukan
d. Lembar Balik telah selesai 1 hari sebelum acara
e. 80% Klien dan Keluarga klien menghadiri kegiatan yang dilakukan
f. Mahasiswa selaku panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran
sesuai yang telah ditetapkan
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah ditetapkan
b. 80 % undangan datang tepat waktu
c. 80% responden terlibat dan aktif (mampu mengemukakan
pendapatnya, mampu mengemukakan pertanyaan dan memahami
tentang penyakit DM dengan ulkus diabetikum) dalam kegiatan
penyuluhan.
d. 80 % responden mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai
penyuluhan.
e. Peneliti melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan
f. kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan
3. Evaluasi hasil
a. 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami pengertian
ulkus diabetikum
b. 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami penyebab
ulkus diabetikum
c. 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami tanda dan
gejala ulkus diabetikum
d. 80 % responden yang hadir mengetahui akibat lanjut dari ulkus
diabetikum
e. 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami cara perawatan
ulkus diabetikum
MATERI
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir dan
Ulkus adalah ke-matian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit.
Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum
juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan
neuropati perifer. (Sjamsuhidayat, 1997).
Ulkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik Diabetes mellitus
berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian
jaraingan setempat (Sjamsuhidayat, 1997).
4. Kematian jaringan
Penderita hiperglikemia yang lama akan menyebabkan perubahan patologi
pada pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan penebalan tunika intima
“hiperplasia membran basalis arteria”, oklusi (penyumbatan) arteria, dan
hiperkeragulabilitas atau abnormalitas tromborsit, sehingga
menghantarkan pelekatan (adhesi) dan pembekuan (agregasi). Selain itu,
hiperglikemia juga menyebabkan lekosit DM tidak normal sehingga fungsi
khemotoksis di lokasi radang terganggu. Demikian pula fungsi fagositosis
dan bakterisid intrasel menurun sehingga bila ada infeksi mikroorganisme
(bakteri), sukar untuk dimusnahkan oleh sistem plagositosis-bakterisid
intraseluler. Hal tersebut akan diperoleh lagi oleh tidak saja kekakuan
arteri, namun juga diperberat oleh rheologi darah yang tidak normal.
Menurut kepustakaan, adanya peningakatan kadar fibrinogen dan
bertambahnya reaktivitas trombosit, akan menyebabkan tingginya agregasi
sel darah merah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat, dan
memudahkan terbentuknya trombosit pada dinding arteria yang sudah
kaku hingga akhirnya terjadi gangguan sirkulasi. Manifestasi angiopati
pada pembuluh darah penderita DM antara lain berupa penyempitan dan
penyumbatan pembuluh darah perifer (yang utama). Sering terjadi pada
tungkai bawah (terutama kaki). Akibatnya, perfusi jaringan bagian distal
dari tungkai menjadi kurang baik dan timbul ulkus yang kemudian dapat
berkembang menjadi nekrosis/gangren yang sangat sulit diatasi dan tidak
jarang memerlukan/tindakan amputasi.
C. Tanda dan Gejala Ulkus Diabetikum
D. Akibat Lanjut
Kematian jaringan
Amputasi
Kematian
Hari / Tanggal :
Kelompok :
No Nama Peserta Tanda Tangan Keterangan
Hasil Observasi Penyuluhan
1. Evaluasi struktur
Sebelum penyuluhan diberikan, klien dan keluarga klien telah dikontrak
sehari sebelum penyuluhan diberikan.
Leaflet telah kelompok selesaikan 2 hari sebelum penyuluhan dilakukan.
Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan oleh kelompok 2 hari
sebelum kegiatan dilakukan
Lembar balik telah diselesaikan oleh kelompok 2 hari sebelum penyuluhan
diberikan
80% klien dan keluarga klien menghadiri kegiatan penyuluhan.
Anggota kelompok selaku panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran
sesuai dengan yang telah direncanakan.
2. Evaluasi proses
Kegiatan dilaksanakan tidak tepat pada waktu kegiatan yang telah
ditetapkan.
80 % undangan datang tepat waktu
75 % responden terlibat dan aktif (mampu mengemukakan pendapatnya,
mampu mengemukakan pertanyaan dan memahami tentang penyakit
dengan ulkus diabetikum) dalam kegiatan penyuluhan.
80 % responden mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai penyuluhan.
Peneliti melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan
kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan
3. Evaluasi hasil
75 % responden yang hadir mengetahui dan memahami pengertian ulkus
diabetikum
70 % responden yang hadir mengetahui dan memahami penyebab ulkus
diabetikum
70 % responden yang hadir mengetahui dan memahami tanda dan gejala
ulkus diabetikum
70 % responden yang hadir mengetahui akibat lanjut dari ulkus diabetikum
80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami cara perawatan
ulkus diabetikum.
DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar Bagian Bedah FK UI, Vaskuler, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah,
138.html