Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
c. Suhu
Suhu berbanding lurus dengan laju respirasi, yaitu apabila suhu udara meningkat,
maka laju respirasi akan meningkat. Suhu tinggi (diatas optimum) akan mengganggu
aktivitas respirasi dan absorbsi air.
Dwijoseputro (1984), menyatakan bahwa temperatur yang tinggi berpengaruh
terhadap proses respirasi. Pada suhu 0oC respirasi sangat sedikit dan pada suhu 30oC
sampai 40oC laju respirasi lebih cepat.
d. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolusme, dengan
demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-
masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi
dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang
dalam masa pertumbuhan.
3. Faktor suhu lingkungan dan jenis kecambah terkait dengan aktivitas respirasi
jaringan. Bagaimana hubungan antara suhu lingkungan dan jenis kecambah
terhadap laju respirasinya?
Pada suhu yang lebih rendah kerja enzim tidak optimal. Akibatnya reaksi
pengubahan glukosa menjadi CO2 lebih lambat sehingga volume CO2 yang dilepaskan
dari proses respirasi lebih sedikit. Selain itu, pada suhu yang lebih rendah, volume
CO2 akan lebih sedikit diikat oleh KOH sehingga CO2 yang dilepaskan dari proses
respirasi lebih kecil (Suyitno, 2007).
Menurut Dwidjoseputro (1984) pada suhu inkubator, keadaan suhu cenderung
dibuat konstan (stabil), dimana pada suhu yang konstan (stabil) kerja enzim akan
lebih optimal tanpa mengalami kerusakan. Seperti yang kita ketahui bahwa proses
respirasi melibatkan kerja berbagai enzim. Karena enzim tidak mengalami kerusakan
maka enzim akan mempercepat pengubahan glukosa menjadi karbon dioksida. Oleh
karena itu, CO2 yang dilepaskan dari respirasi kecambah lebih besar. Selain itu, pada
suhu yang lebih tinggi volume CO2 akan lebih banyak diikat oleh KOH sehingga
kadar CO2 yang dilepaskan makin besar. Salisbury (1995) juga menyatakan bahwa
Bila suhu meningkat lebih jauh sampai 30 atau 35°C, laju respirasi tetap meningkat,
tapi lebih lambat.
4. Apakah pertumbuhan terkait dengan pembelahan sel meristem?
Pertumbuhan terkait dengan pembelahan sel meristem. Pertumbuhan dapat terjadi
dikarenakan adanya penambahan ukuran, baik volume maupun massa pada tumbuhan.
Penambahan ukuran tersebut dikarenakan adanya pembelahan sel. Pembelahan sel
pada tumbuhan biasanya terjadi pada jaringan meristem, yaitu jaringan muda yang
aktif melakukan pembelahan. Macam pertumbuhan antara lain:
a. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah proses pembelahan sel-sel meristem yang
menyebabkan tumbuhan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan primer, terdapat
dua daerah pertumbuhan, satu berada pada tunas dan yang lain berada pada ujung
akar. Dalam daerah-daerah ini pertumbuhan terjadi dengan cara yang berbeda.
1. Pada meristem apikal
Sel-sel pada meristem apikal senantiasa melakukan pembelahan
sepanjang kehidupan tumbuhan. Sel-sel tersebut membelah diri untuk
memproduksi lebih banyak sel-sel yang sama (mitosis). Aktivitas meristem
apikal ini mengakibatkan akar dan batang bertambah panjang.
2. Pada zona pemanjangan
Pada daerah ini terjadi pemanjangan sel-sel pada garis yang sejajar
dengan panjang sumbu tunas atau akar. Ukuran panjang sel-sel tersebut dapat
lebih dari sepuluh kali panjang sel biasa. Sel-sel tersebut bertanggung jawab
menekan ujung sel masuk ke dalam tanah.
b. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan yang memungkinkan bertambahnya ukuran diameter batang dan akar
disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas sel-sel
meristem lateral (meristem yang terletak sejajar dengan keliling organ tempat jaringan
tersebut berada) yang terbagi menjadi dua, yaitu kambium vaskular dan kambium
gabus.
5. Apakah respirasi terkait dengan pembelahan sel tersebut?
Respirasi dan pembelahan sel saling terkait. Tumbuhan dalam siklus hidupnya
membutuhkan energi untuk berbagai aktivitas. Energi dari tumbuhan didapatkan dari
proses respirasi yang terjadi dalam beberapa tahapan. Dengan demikian, adanya
respirasi pada tumbuhan akan menunjang pembelahan sel pada jaringan-jaringan
meristem.