Anda di halaman 1dari 8

apid-acting insulin

Jenis insulin ini bekerja sangat cepat dalam menurunkan kadar gula darah tubuh. Oleh karena itu, digunakan 15 menit
sebelum makan. Berikut adalah contoh dari rapid-acting insulin:

 Insulin lispro (Humalog), jenis insulin ini hanya membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit untuk mencapai pembuluh
darah Anda dan mampu menurunkan kadar gula darah dalam 30-60 menit. Dapat menjaga gula darah normal selama 3-5 jam.

 Insulin Asprat (Novolog, novorapid), hanya membutuhkan waktu 10-20 untuk masuk ke pembuluh darah dan dapat
menurunkan kadar gula darah 40-50 menit. Selain itu, jenis insulin ini dapat mempertahankan kadar gula darah normal
selama 3-5 jam.Obat Novorapid sebaiknya diberikan bersama dengan makanan. Dapat diberikan sesaat sebelum makan dan
juga segera setelah makan. Adapun dosis yang dianjurkan antara lain adalah 5 hingga 1 u/kg berat badan/hari

 Insulin gluisine (Apidra), memerlukan waktu selama 20-30 menit untuk sampai ke pembuluh darah, mampu
menurunkan darah hanya dalam waktu 30-90 menit, dan mempertahankannya antara 1-2,5 jam.

Short-acting insulin

Jenis insulin yang juga dapat menurunkan kadar gula darah dengan cepat – meski tak secepat rapid-acting. Biasanya, insulin
ini akan diberikan 30-60 menit sebelum makan. Berikut adalah contohnya:

 Regular (R) atau novolin, yang mampu mencapai pembuluh darah dalam waktu 30-60 menit, bekerja dengan cepat
dengan menghabiskan waktu 2-5 jam, dan mempertahankan kadar gula darah hingga 5-8 jam.

Long-acting insulin

Jenis insulin ini dapat bekerja selama seharian, oleh karena itu penggunaan insulin ini lebih banyak digunakan ketika malam
hari dan hanya satu kali saja per hari. Biasanya, insulin long-acting akan dikombinasikan dengan insulin jenis rapid-acting
atau short-acting. Berikut adalah contohnya:

 Insulin glargine (Lantus, Toujeo), mampu mencapai pembuluh darah dalam 1-1,5 jam dan mempertahankan kadar
gula darah selama kurang lebih 20 jam.

 Insulin detemir (Levemir), mencapai pembuluh darah sekitar 1-2 jam dan bekerja selama 24 jam.

 Insulin degludec (Tresiba), masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu 30-90 menit dan bekerja selama 42 jam.

Berdasarkan lama kerjanya, insulin dibagi menjadi:

 Insulin kerja pendek atau cepat, dengan lama kerja 4-8 jam. Insulin jenis ini diberikan 30-60 menit sebelum
makan untuk mengendalikan kadar gula darah sesudah makan. Contoh: insulin manusia kerja pendek (Humulin S ®,
Actrapid ®) dan insulin analog kerja cepat (Humalog®, Novorapid®, Apidra®).
 Insulin kerja menengah, dengan lama kerja 8-12 jam. Insulin jenis ini lebih lambat diserap oleh tubuh dan
digunakan untuk mengendalikan kadar gula darah saat tidak makan atau puasa. Contoh: insulin manusia NPH (Humulin N®,
Insulatard®)

 Insulin kerja panjang, dengan lama kerja 12-24 jam. Insulin jenis ini paling lambat diserap oleh tubuh dan
bertujuan untuk mengendalikan kadar gula darah puasa. Umumnya hanya digunakan satu kali (sebelum tidur malam) atau
dua kali (pagi dan malam hari). Contoh: insulin analog kerja panjang (Lantus®, Levemir®, Ezelin®).

Apa penyebab hepatitis A?

Virus hepatitis A biasanya ditularkan ketika seseorang mengonsumsi, air atau makanan yang telah terkontaminasi feses orang
lain yang terinfeksi virus HAV. Penularan bahkan bisa terjadi meski Anda mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat kecil.

Ada berbagai cara penularan hepatitis A, seperti:

 Mengonsumsi makanan yang disiapkan oleh seseorang yang terinfeksi virus ini yang tidak mencuci
tangannya secara menyeluruh setelah dari toilet

 Meminum air yang terkontaminasi atau dari sumber yang tidak bersih

 Makan kerang mentah yang berasal dari air yang terkontaminasi virus ini

 Melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi — meksipun orang tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda
ataupun gejala

 Berhubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi virus ini

Virus HAV menginfeksi sel-sel hati sehingga menyebabkan peradangan. Peradangan ini dapat mengganggu fungsi hati dan
menimbulkan tanda-tanda dan gejala lainnya.

Siapa saja yang berisiko tinggi terinfeksi hepatitis A?

Semua orang bisa terkena hepatitis. Namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena hepatitis A,
yaitu::

 Traveling ke negara dengan tingkat hepatitis A yang tinggi

 Anak-anak di penitipan anak dan guru-gurunya

 Pria yang melakukan hubungan seks dengan pria lainnya (homoseksual)

 Positif HIV

 Menderita gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia

 Menggunakan narkoba suntik


 tinggal dengan seseorang yang menderita hepatitis A

 merupakan pasangan seksual seseorang yang menderita infeksi HAV akut

Apa saja tanda dan gejala hepatitis A?

Awalnya, hepatitis A mungkin tampak ringan sekitar beberapa minggu sejak terpapar virus. Gejala umum dari hepatitis
A termasuk:

 Kelelahan

 Mual dan muntah

 Nyeri atau ketidaknyamanan perut, terutama di area hati di sisi kanan di bawah rusuk bawah

 Hilang nafsu makan

 Demam ringan

 Urin gelap seperti teh

 Nyeri sendi

 Menguningnya kulit dan mata (jaundice)

Jika Anda menderita hepatitis A ringan, kondisi ini berlangsung selama beberapa minggu, dan jika Anda menderita hepatitis
A berat, kondisi ini berlangsung selama beberapa bulan.Kebanyakan orang yang terinfeksi virus HAV tidak mengalami
gejala.

Carilah bantuan medis jika Anda mencurigai tanda-tanda atau gejala hepatitis A di atas. Jika Anda telah terpapar virus
hepatitis, menerima vaksin hepatitis A atau terapi immunoglobulin dalam dua minggu sejak terpapar bisa melindungi diri
Anda dari infeksi. Tanyakan pada dokter mengenai vaksin hepatitis jika:

 Anda belum lama ini bepergian ke luar negeri, terutama ke Meksiko atau Amerika Selatan atau Amerika Tengah,
atau ke wilayah dengan kebersihan yang buruk

 Tempat yang belum lama ini Anda kunjungi melaporkan bahwa telah terjadi wabah virus HAV

 Seseorang yang dekat dengan Anda, seperti anggota keluarga yang tinggal bersama atau merupakan asisten rumah
tangga Anda, didiagnosis dengan hepatitis A

 Anda belum lama ini melakukan hubungan seks tanpa kondom (vaginal, anal, oral) dengan seseorang yang
menderita HAV
Apa saja komplikasi hepatitis A yang mungkin terjadi?

Virus HAV pada umumnya tidak berkembang kronis dan tidak menyebabkan kerusakan hati jangka panjang. Dalam kasus
yang jarang terjadi, hepatitis A bisa menyebabkan kerusakan yang tiba-tiba pada fungsi hati, terutama pada lansia atau orang
yang menderita penyakit hati kronis. Anda harus dirawat inap untuk dipantau dan diobati jika Anda mengalami gagal
hati akut. Dalam situasi langka, beberapa orang bisa mengalami gagal hati sehingga membutuhkan transplantasi hati.

Bagaimana dokter mendiagnosis hepatitis A?

Dokter biasanya menyarankan Anda untuk tes darah untuk mendeteksi keberadaan virus hepatitis dalam tubuh, dan apakah
penyakit tersebut akut atau kronis. Tes darah bisa membantu dokter memulai pengobatan atau menganjurkan perubahan gaya
hidup yang bisa memperlambat proses kerusakan hati.

Dokter juga mungkin ingin mengambil sampel jaringan hati untuk diperiksa (biopsi) untuk menentukan apakah Anda
mengalami kerusakan hati.

Apa saja pengobatan hepatitis A yang tersedia?

Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A. Tubuh akan membersihkan dirinya sendiri dari virus HAV. Dalam
kebanyakan kasus, hati bisa sembuh sendirinya dalam enam bulan tanpa kerusakan permanen. Dokter bisa menjalankan tes
lanjutan yang memeriksa fungsi hati untuk memastikan bahwa tubuh Anda telah mengalami penyembuhan.

Pengobatan HAV biasanya berfokus untuk mengurangi tanda-tanda dan gejalanya. Anda mungkin harus:

 Banyak beristirahat. Virus HAV sering membuat pengidapnya merasa letih, tidak enak badan, dan kurang bertenaga.

 Mengatasi mual. Mual bisa membuat Anda sulit makan. Cobalah untuk membagi makanan ke dalam beberapa porsi
kecil untuk dihabiskan dalam sehari dibandingkan dengan makan banyak dalam satu waktu. Konsumsi makanan berkalori
tinggi untuk mendapatkan cukup energi. Misalnya, minumlah jus buahdan susu daripada hanya air putih.

 Mengistirahatkan hati. Hati yang terinfeksi HAV mungkin kesulitan untuk menyerap obat-obatan dan alkohol.
Konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat-obatan, termasuk obat bebas. Jangan minum minuman keras selama
terinfeksi hepatitis.

Anda dapat mengendalikan penularan hepatitis A dengan:

 Hindari berhubungan seksual. Ini dikarenakan banyak jenis aktivitas seksual yang bisa menularkan infeksi ke
pasangan Anda, jadi hindari semua aktivitas seksual jika Anda menderita hepatitis. Semua bentuk pengaman, seperti kondom,
tidak memberikan perlindungan yang memadai.

 Cuci tangan dengan seksama setelah dari toilet. Gosok tangan dengan sabun selama 20 detik dan bilas secara
menyeluruh. Keringkan tangan Anda dengan tisu.

 Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain jika infeksi Anda masih aktif. Anda bisa dengan mudah menularkan
infeksi kepada orang lain.
Bisakah penularan hepatitis C dicegah?

Menerima vaksinasi adalah perlindungan yang terbaik. Jika Anda mengalami kontak dengan penderita hepatitis A, Anda bisa
mendapatkan obat khusus yang disebut immunoglobulin dalam 2 minggu.

Vaksinasi dianjurkan untuk:

 Traveler yang bepergian ke wilayah di dunia dengan tingkat infeksi hepatitis A yang tinggi

 Pria yang berhubungan seks dengan pria lainnya

 Pengguna narkoba

 Siapapun yang menderita penyakit hati jangka panjang

 Siapapun yang menderita penyakit hati kronis

 Siapapun yang menerima pengobatan dengan konsentrat faktor pembekuan

 Semua anak usia 1 tahun atau lebih yang belum menerima vaksin HAV di usia 1 tahun

 Petugas laboratorium, dokter, atau perawat yang mungkin mengalami kontak dengan hepatitis A
Jakarta - Banyak yang mengira semua Hepatitis adalah penyakit hati yang sama, padahal tiap jenisnya berbeda dan
mempunyai daya tular dan daya pengobatan yang berbeda pula. Hepatitis itu ada yang kadarnya ringan seperti Hepatitis A
dan yang terberat seperti Hepaitis C. Di Indonesia tiga jenis Hepatitis itu adalah A, B dan C yang disebabkan virus. Apa
perbedaan dari 3 hepatitis ini?

Hepatitis merupakan peradangan pada hati yang biasanya disebabkan oleh virus. Hepatitis yang terjadi di Indonesia paling
banyak disebabkan oleh virus hepatitis A, B dan C.
Hepatitis A, B dan C sama-sama disebabkan oleh virus, yaitu Hepatitis Virus tipe A (HVA), Hepatitis Virus tipe B (HVB) dan
Hepatitis Virus tipe C (HVC). Namun ketiga virus menular dengan media yang berbeda.

Selain Hepatitis A, B dan C, di dunia juga ditemukan Hepatitis D, E, F dan G. Hepatitis D merupakan rekan dari infeksi
Hepatitis B dan dapat memperparah infeksi, Hepatitis E hampir menyerupai Hepatitis A yang hanya terjadi di negara-negara
berkembang. Sedangkan Hepatitis F baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Untuk virus terbaru Hepatitis G, seringkali
terjadi pada infeksi bersamaan dengan Hepatitis B dan atau C.
Berikut perbedaan antara Hepatitis A, B dan C, seperti dilansir Mayoclinic, Rabu (9/11/2011):

Hepatitis A
Penularan virus Hepatitis A atau Hepatitis Virus tipe A (HVA) melalui fecal oral, yaitu virus ditemukan pada tinja. Virus ini
juga mudah menular melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, juga terkadang melalui hubungan seks
dengan penderita.

Gejala Hepatitis A biasanya tidak muncul sampai Anda memiliki virus selama beberapa minggu. Hepatitis A sangat terkait
dengan pola hidup bersih. Dalam banyak kasus, infeksi Hepatitis A tidak pernah berkembang hingga separah Hepatitis B atau
C sehingga tidak akan menyebabkan kanker hati. Meski demikian, Hepatitis A tetap harus diobati dengan baik karena
mengurangi produktivitas bagi yang harus dirawat di rumah sakit.
Tanda dan gejala Hepatitis A yaitu:

1. Kelelahan

2. Mual dan muntah

3. Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati (pada sisi kanan bawah tulang rusuk)

4. Kehilangan nafsu makan


5. Demam

6. Urine berwarna gelap

7. Nyeri otot

8. Menguningnya kulit dan mata (jaundice).

Kasus-kasus ringan Hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan dan kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh
sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.

Perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah dari toilet adalah salah satu cara
terbaik untuk melindungi diri terhadap virus Hepatitis A.

Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk Hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan.
Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah
penanganan berikut ini akan diberikan saat dirawat di rumah sakit.

1. Istirahat. Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.

2. Anti mual. Salah satu dampak dari infeksiHhepatitis A adalah rasa mual, yang mengurangi nafsu makan. Dampak ini harus
diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan.

3. Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang
mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.

Pencegahannya untuk Hepatitis A adalah melakukan vaksinasi yang juga tersedia untuk orang-orang yang berisiko tinggi.

Hepatitis B
Hepatitis Virus tipe B (HVB) dapat menular melalui darah dan cairan tubuh manusia yaitu kontak seksual, penularan dari ibu
ke janin dalam kandungan dan melalui suntikan atau transfusi darah yang tercemar virus Hepatitis B, seperti pengguna
narkoba suntik, pengguna alat kesehatan (jarum, pisau, gunting) yang tidak disterilkan sempurna, tindik, tato, pisau cukur,
gunting kuku yang tidak steril.

Berbeda dengan Hepatitis A, virus Hepatitis B pada sebagian orang dapat menyebabkan Hepatitis B kronis, menyebabkan
gagal hati, kanker hati atau sirosis yaitu kondisi yang menyebabkan jaringan parut permanen di hati.

Tanda dan gejala Hepatitis B biasanya muncul sekitar 3 bulan setelah terinfeksi dan dapat berkisar dari ringan sampai parah.
Tanda dan gejala Hepatitis B hampir sama dengan hepatitis A, yaitu:

1. Sakit perut
2. Urine gelap

3. Demam

4. Nyeri sendi

5. Kehilangan nafsu makan


6. Mual dan muntah

7. Kelemahan dan kelelahan

8. Kulit menguning dan bagian putih mata (jaundice).

Kebanyakan orang yang terinfeksi Hepatitis B di saat dewasa sepenuhnya pulih. Namun bayi dan anak-anak jauh lebih
mungkin untuk mengembangkan infeksi Hepatitis B kronis. Belum ada obat untuk hepatitis B namun vaksin dapat mencegah
penularan penyakit ini.
Penyakit Hepatitis B bukan tidak bisa disembuhkan, namun proses pengobatannya biasanya dilakukan dalam jangka waktu
lama atau bahkan seumur hidup. Jika tidak diobati, hepatitis B bisa berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.
Pencegahannya seperti Hepatitis A, Hepatitis B bisa dilakukan dengan vaksinasi.

Hepatitis C
Hepatitis C mempunyai tingkat keparahan yang paling tinggi dibanding Hepatitis A dan B. Sama dengan Hepatitis B, Virus
hepatitis C ditularkan lewat darah yang jalan utama infeksinya berasal dari transfusi darah atau produk darah yang belum
diskrining (pemeriksaan), saling tukar jarum suntik oleh pengguna narkoba suntik (injecting drug user/IDU) serta jarum atau
alat tato dan tindik yang tidak steril.

Infeksi virus Hepatitis C juga disebut sebagai infeksi terselubung (silent infection) karena pada infeksi dini seringkali tidak
bergejala atau tidak ada gejala yang khas sehingga seringkali terlewatkan. Kebanyakan orang tidak tahu mereka terinfeksi
Hepatitis C sampai kerusakan hati muncul atau melalui tes medis rutin.

Jika pun ada gejala, Hepatitis C biasanya hanya menunjukkan gejala seperti flu, yaitu:

1. Kelelahan

2. Demam

3. Mual atau nafsu makan yang buruk

4. Otot dan nyeri sendi

5. Nyeri di daerah hati.

Virus hepatitis C adalah virus yang secara genetik amat variatif dan memiliki angka mutasi tinggi, sehingga memungkinkan
generasi virus yang beraneka ragam. Akibatnya belum ada vaksin yang berhasil dibuat untuk mencegah infeksi virus hepatitis
C.
Sirosis terjadi pada 10-20 persen penderita hepatitis C kronik, dan kanker hati terjadi pada 1-5 persen penderita hepatitis C
kronik dalam waktu 20-30 tahun. Serta sekitar 90 persen orang yang baru terinfeksi penyakitnya akan terus berkembang
menjadi infeksi kronik.
Untuk Hepatitis C hingga kini belum ada vaksin pencegahnya.

Anda mungkin juga menyukai