Anda di halaman 1dari 2

NAMA : PANJI PURNAMA

NIM : 170207028

PRODI : PSIKOLOGI

Ira Koesno

Bagaimana Ira Koesno melakukan perawatan kulit? Pertanyaan itu banyak mengemuka
setelah debat Pilkada DKI 2017 yang dipandunya.

Ira mengakui, wanita di usia 40 tahun harus menyisihkan sebagian dananya untuk merawat
kulit dan berolahraga teratur. Kalau meninggalkan yang terakhir, tingkat kecerahan wajah
akan menurun.

“Soal perawatan (kulit) saya seperti apa, duh, kamu kepo sekali. Yang jelas, bukan dokter
yang berada di Jalan Senopati Jakarta, seperti yang diberitakan di dunia maya. Itu hoax,”
tepisnya.

Dari wajah yang masih cantik, pandangan kami kemudian tertuju ke cincin keperakan yang
melingkar di jari manisnya. Ira tampaknya sadar, cepat atau lambat obrolan ini pasti berujung
ke pertanyaan soal status sosial dan pasangan hidup.

Untuk yang satu ini ia menjawab ringkas, “Saya belum menikah.” Tak puas dengan jawaba
Ira, kami mempertanyakan cincin di jari manisnya.

“Oh, soal cincin ini. Cincin harus dipakai untuk proteksi diri. Pertanyaan sudah menikah atau
belum itu sudah muncul 20 tahun yang lalu. Jadi, move on-lah dengan pertanyaan yang lebih
kekinian,” lanjutnya.

Ira Koesno bukannya tidak ingin menikah. Bukan pula tidak pernah meminta jodoh kepada
Tuhan. Ia merasa selama ini berkah dari Tuhan untuknya sudah berlimpah.

Ketika membangun perusahaan misalnya, jalan yang dilalui terjal. Ira pernah mengecap
pahitnya masalah internal kantor, susahnya mencari klien, kena tipu, dan masih banyak lagi.
Sempat ingin berhenti dan kembali ke profesi semula. Di titik nadir itulah, orang tua
mengingatkan Ira untuk kembali ke tujuan semula.

Perlahan ia bangkit. Kemajuan perusahaan yang didirikannya tidak dramatis, namun


memperlihatkan kemajuan yang layak dibanggakan. Dari perjalanan yang telah dilaluinya, Ira
menyimpulkan, “Tuhan telah memberi banyak berkah untuk saya. Tuhan punya cara sendiri
untuk bercanda dengan saya. Selera humor Tuhan terhadap saya itu enggak bisa ditebak.
(Mungkin) untuk urusan jodoh, Beliau berkata, ‘Tunggu, Ira. Akan ada saatnya".
ANALIS DEWASA MADYA

1. Subjek ira koesno sangat mementingkan perawatan kulit dan berolahraga secara
teratur diumurnya yg genap 40 tahun, Menurut Hurlock (1980), baik pria maupun
wanita selalu terdapat ketakutan, dimana penampilannya pada masa ini akan
menghambat kemampuannya untuk mempertahankan pasangan mereka, atau
mengurangi daya tarik lawan jenis.
2. Ketika membangun perusahaan ira koesno, jalan yang dilalui terjal. Ira pernah
mengecap pahitnya masalah internal kantor, susahnya mencari klien, kena tipu, dan
masih banyak lagi. Sempat ingin berhenti dan kembali ke profesi semula. Di titik
nadir itulah, orang tua mengingatkan Ira untuk kembali ke tujuan semula.
Dewasa madya dalam menyelesaikan suatu masalah langsung memasuki masalahnya.
Ia mampu mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit dan dapat melihat akibat
langsung dari usaha-usahanya guna menyelesaikan masalah tersebut

Anda mungkin juga menyukai