Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

PROYEK INSTALASI PENERANGAN DAN TENAGA

Disusun oleh :

VERI KRISTIAN P. SUDI

321 16 015

2A D3 TEKNIK LISTRIK

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat-Nyalah sehingga penulis boleh menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.

Perancangan proyek instalasi penerangan dan tenaga merupakan salah satu mata
kuliah pada semester ini. Penyusunan laporan ini bertujuan untuk membantu
mahasiswa bagaimana tata cara perancangan proyek instalasi listrik.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semuaa pihak yang turut


membantu dalam penyusunan laporan ini khususnya buat kerabat dan dosen
pembimbing.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan, agar penulis dapat membuat laporan yang lebih baik
kedepannya.

Penulis,

Veri Kristian P. Sudi


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................v

DAFTAR TABEL.....................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................... 1

1.2 Tujuan................................................................................................2

BAB II TEORI DASAR

2.1 Daftar alat dan Bahan........................................................................3

2.2Daftar Harga.......................................................................................11

BAB III GAMBAR RANGKAIAN

BAB IV ANALISA

4.1 Analisa Gambar.................................................................................31

4.2 Analisa RAB .......................................................................................38

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan........................................................................................42

5.2 Saran..................................................................................................42

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Kabel NYA.........................................................................................3

Gambar 2.2 Kabel NYM ………………………………………………………………………………….4

Gambar 2.3 Kabel NYY …….…………………………………………………………………………….5

Gambar 2.4 Kabel NYAF …………………………………………………………………………………5

Gambar 2.5 Simbol Stop Kontak.........................................................................6

Gambar 2.6 Fitting...............................................................................................6

Gambar 2.7 Simbol saklar tunggal......................................................................7

Gambar 2.8 Simbol saklar seri.............................................................................7

Gambar 2.9 Simbol saklar tukar..........................................................................7

Gambar 2.10 Push Button...................................................................................8

Gambar 2.11 LDR................................................................................................8

Gambar 2.12 Timer.............................................................................................9

Gambar 2.13 Saklar Impuls.................................................................................9

Gambar 2.14 MCB...............................................................................................10

Gambar 2.15 Klem...............................................................................................10

Gambar 2.16 Lampu............................................................................................11

Gambar 3.1 Gambar asli……………………………………………………………………………………………..15

Gambar 3.2 Gambar denah kosong (lantai 1)……………………………………………………………..16

Gambar 3.3 Gambar denah kosong (lantai 2) ………..…………………………………………………..17

Gambar 3.4 Gambar tata letak gawai (lantai 1) …….…………………………………………………..18

Gambar 3.5 Gambar tata letak gawai (lantai 2) ………………………………………………………...19

Gambar 3.6 Gambar instalasi grup (lantai 1) ……………………………………………………………..20

Gambar 3.7 Gambar instalasi grup (lantai 2) ……………………………………………………………..21


Gambar 3.8 Gambar penentuan Jumlah penghantar (lantai 1) ………………………………..22

Gambar 3.9 Gambar penentuan Jumlah penghantar (lantai 2) ………………………………..23

Gambar 3.10 Diagram 1 garis/Diagram control motor pompa………………………………...24

Gambar 3.11 Diagram blok motor pompa………………………………………………………………..25

Gambar 3.12 Tampak depan panel utama………………………………………………………………..26

Gambar 3.13 Tampak dalam panel utama………………………………………………………………..27

Gambar 3.14 Tampak depan panel cabang……………………………………………………………….28

Gambar 3.15 Tampak dalam panel cabang……………………………………………………………….29


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Harga ........................................................................................13

Tabel 4.1 Standar pencahayaan untuk rumah tinggal.........................................33

Tabel 4.2 Panjang penghantar instalasi penerangan dan tenaga........................36

Tabel 4.3 Penghitungan Daya..............................................................................38

Tabel 4.4 Tabel Perkiraan Biaya Material............................................................38

Tabel 4.5 Tabel Perkiraan Biaya Instalasi.............................................................40


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Instalasi listrik adalah suatu bagian penting yang terdapat dalam sebuah
bangunan gedung, yang berfungsi sebagai penunjang kenyamanan
penghuninya . Aturan yang berlaku di indonesia dalam pemasangan instalasi
listrik terdapat pada PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik).
Instalasi listrik di rumah khususnya di daerah kampung biasanya disepelekan,
khususnya aspek keamanannya. Padahal pemasangan instalasi yang tidak
sesuai dapat mengancam penghuni bangunan tersebut. Apalagi untuk lokasi-
lokasi yang mempunyai tingkat resiko lebih tinggi dibanding kondisi
bangunan/hunian biasa. Misalnya gudang, ruang produksi(garmen, plastik,
kertas), stasiun BBM/Gas, dll maka tempat-tempat tersebut memerlukan
standar instalasi yang lebih tinggi sesuai dengan kondisi (dust proof, flame
proof, explossion proof). Standarisasi mencakup seluruh komponen, mulai
dari titik awal instalasi, kabel, duckting, sambungan, T-Dus, sampai ke
fitting/cover lampu/equipment akhir dari instalasi. Oleh karena itu
dibutuhkan keahlian khusus serta pengetahuan yang cukup untuk dapat
memasang instalasi yang baik dan aman.
Instalasi listrik yang baik biasanya didasari oleh perancangan proyek instalasi
listrik yang sudah matang dan baik. Perancangan diperlukan untuk
mengetahui berapa jumlah biaya yang diperlukan, alat dan bahan yang
diperlukan dan juga gambar instalasi yang akan dikerjakan sehingga
pemasang instalasi ( instalator ) listrik dapat memasang sesuai gambar
rangkaian.
1.2 Tujuan

Tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Mampu menggambar instalasi penerangan dan tenaga pada rumah


bertingkat
2. Mampu menghitung RAB dari rancangan instalasi penerangan dan
tenaga pada rumah bertingkat,
3. mampu menjelaskan deskripsi kerja dari rancangan instalasi yang
dibuat.
BAB II TEORI DASAR

2.1 Daftar Alat dan Bahan

Komponen instalasi listrik yang digunakan dalam perancangan instalasi


penerangan dan tenaga yaitu sebagai berikut:

. 2.1.1 Kabel instalasi

 Kabel NYA
Kabel jenis ini di gunakan untuk instalasi rumah dan dalam instalasi
rumah yang sering di gunakan adalah NYA dengan ukuran 1,5 mm2
dan 2,5 mm2. Yang berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC Kode
warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Lapisan
isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA
adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. agar aman jika
menggunakan kabel tipe ini lebih baik kabel di pasang di dalam pipah
atau saluran penutup, karena selain tidak bisa di ganggu sama hewan
pengerat dan tidak kenah air, juga apabila ada isolasi yang terkelupas
(terbuka) tidak bisa tersentuh langsung sama manusia.

Gambar 2.1. Kabel NYA

 Kabel NYM
Kabel jenis ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap
di dalam bangunan yang dimana penempatannya biasa diluar/
didalam tembok ataupun didalam pipa (conduit).Kabel NYM berinti
lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau
abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4.Kabel NYM memiliki lapisan
isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel
NYA (harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

Gambar 2.2 Kabel NYM

 Kabel NYY
Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah yang dimana
harus tetap diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa PVC
atau pipa besi).Kabel protodur tanpa sarung logam.Instalasi bisa
ditempatkan didalam dan diluar ruangan, dalam kondisi lembab
ataupun kering.memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam),
ada yang berinti 2, 3 atau 4. Dan memiliki lapisan isolasi yang lebih
kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).Kabel NYY
memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
Gambar 2.3 Kabel NYY

 Kabel NYAF
Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam
kabel kotak distribbusi pipa atau didalam duct.Kabel NYAF
merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut
berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang
memerlukan fleksibelitas yang tinggi, kabel jenis ini sangat cocok
untuk tempat yang mempunyai belokan – belokan tajam.Digunakan
pada lingkungan yang kering dan tidak dalam kondisi yang
lembab/basah atau terkena pengaruh cuaca secara langsung.

Gambar 2.4. Kabel NYAF

2.1.2 Stop kontak

Stop kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara
arus positif, arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang
lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi
kontak antara listrik dan tubuh manusia.
Secara prinsip pemasangan stop kontak sederhana, yakni dengan
menyisipkan stop kontak antara peralatan listrik dengan sumber listrik.
Kedua kawat baik “plus” maupun “netral” dilewatkan stop kontak
sebelum mencapai titik yang dilindungi.

Gambar 2.5 Stop Kontak

2.1.3 Fiting

Pengertian fitting listrik atau tempat dudukan lampu adalah suatu alat
untuk menghubungkan lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik
agar aman. Berdasarkan pemakaiannya bentuk fitting dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu fitting tempel, fitting yang digantung,
fitting bayonet, gabungan fitting dengan stop kontak dan lain-lain.

Gambar 2.6 Fiting

2.1.4 Saklar

Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkain listrik.


Jenis-jenis saklar:

 Saklar tunggal
Saklar tunggal yaitu saklar yang berfungsi menyalakan dan
memadamkan sebuah lampu.
2.7. Saklar tunggal

 Saklar seri
Adalah saklar yang berfungsi untuk menyalakan dan mematikan
lampu yang berlainan tempat.

Gambar 2.8 Saklar Seri

 Saklar tukar
Saklar tukar adalah saklar yang berfungsi untuk menyalakan dan
mematikan lampu dari 2 tempat yang berbeda.

Gambar 2.9 Saklar Tukar

 Push Button
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat /
saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau
memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock
(tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan
bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus
listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan
(dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.
Gambar 2.10 Push Button

 LDR (Lighting Dependent Resistor)

LDR digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan instalasi


listrik secara otomatis dengan adanya gelap dan terang yang
memungkinkan peralatan LDR dapat bekerja.

Gambar 2.11 LDR

 Timer (Relay penunda waktu)


Relay penunda waktu ini berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan rangkaian dan biasanya dioperasikan secara
bersama-sama dengan magnetik kontaktor (MC). Relay ini
memindahkan kerja dari suatu rangkaian kontrol dalam jangka
waktu tertentu yang bekerja secara otomatis. Prinsip kerja dari
relay ini adalah pada saat lilitannya mendapatkan supply
tegangan listrik maka kontak bantunya yang semula dalam
keadaan membuka menjadi menutup setelah beberapa detik
atau sesuai dengan setting waktu yang telah dipilih. Dan begitu
pula sebaliknya kontak bantu yang semula tertutup menjadi
terbuka setelah setting waktu yang dipilih tercapai.
Gambar 2.12 Timer

 Impuls
Saklar impuls merupakan saklar yang bekerja berdasarkan prinsip
kerja magnet yang mempengaruhi posisi saklar.Saklar impuls
mempunyai dua posisi kontak, “of” pada impuls kedua dan
kontak “on” pada posisi pertama. Dimana lama pengoperasian
dari kontak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya.
Saklar ini dapat dikombinasikan dengan saklar tekan/push button.
Dalam pengoprasian suatu lampu menggunakan push button
sebagai kontrol bantu, dipakai suatu saklar impuls yang bekerja
oleh adanya impuls (sinyal) yang diberikan dari push button.

Saklar impuls terdiri atas tombol push button yang dapat


digunakan secara manual,pada kegiatan praktik sakelar impuls
dihubungkan dengan sebuah lampu dan dibantu oleh dua sakelar
push button sebagai pengendali.

Gambar 2.13 Saklar impuls

2.1.5 MCB (Miniatur Circuit Breaker)

Miniatur Circuit Breaker merupakan suatu alat perangkat sistem


proteksi yang digunakan untuk memutuskan rangkaian yang
mengalami gangguan hubung singkat atau arus lebih.Miniatur Circuit
Breaker bekerja secara otomatis untuk memutuskan rangkaian apabila
ada gangguan tersebut.

Prinsip kerja dari Miniatur Circuit Breaker ini adalah jika arus atau
tegangan yang melewati bimetal yaitu campuran dua logam yang
berbeda koefisien muainya terlalu besar, maka Miniatur Circuit
Breaker pada bimetal tersebut akan menjadi panas yang selanjutnya
akan melengkung memutuskan rangkaian. Jika temperature dimana
bimetal itu belum turun, maka rangkaian akan tetap terputus atau
terbuka, walaupun MiniaturCircuit Breaker dinaikkan.

Gambar 2.14 MCB

2.1.6 Klem
Klem adalah suatu bahan yang digunakan untuk menahan pipa agar
dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Sengkang dibuat dari
pelat besi dan plastikatum, serupa dengan bahan pipa.

Gambar 2.15 Klem

2.1.7 Lampu Beban

Lampu adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui


filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.
Gambar 2.16 Lampu

2.2 Daftar Harga

Harga Satuan
No. Nama Material Spesifikasi Satuan
(Rp)

1. MCB Schneider 32A 90.000,00 Buah

2. MCB Schneider 10A 45.000,00 Buah

3. MCB Schneider 6A 50.000,00 Buah

4. MCB Schneider 4A 50.000,00 Buah

5. MCB Schneider 2A 50.000,00 Buah

Panel Listrik 40
6. Powder Coating 350.000,00 Buah
x 50 x 20
Panel Listrik 30
7. Powder Coating 125.000,00 Buah
x 40 x 20
Schneider
8. Kontaktor 220.000,00 Buah
LCD32m7
SCHNEIDER
9. TOR 220.000,00 Buah
LRD21
Power Relay MK
10. Relay 175.000,00 Buah
Series
Terminal line-
11. Schneider 85.000,00 Dos
up

12. Wire duct Duc TC 33.000,00 Buah


Schneider merah
13. Lampu tanda 35.000,00 Buah
220 V

14. Impuls Panasonic 200.000,00 Buah

Panasonic, WEJ
15. Saklar tukar 10.000,00 Buah
5532
Panasonic, WEJ
16. Saklar tunggal 15.000,00 Buah
5533
Panasonic, WEJ
17. Saklar seri 23.000,00 Buah
5531
Panasonic, WEJ
18. Push button 15.000,00 Buah
5531
Stop kontak 1
19. Panasonic 12.000,00 Buah
phasa

20. Lampu 10 W Philips 24.000,00 Buah

21. Lampu 15 W Philips 37.000,00 Buah

22. Lampu 20 W Philips 39.000,00 Buah

23. Lampu 30 W Philips 96.200,00 Buah

24. Mur & Baut 10 mm 2.250,00 Pasang

25. T-Dos Clipsal 1.000,00 Buah

26. J-Box Clipsal 20 mm 15.000,00 Buah

27. L-bow 5/8” clipsal 1.000,00 Buah

28. Kabel NYA Eterna 1x2,5 mm2 300.000,00 Roll

Eterna 2 x 1,5
29. Kabel NYM 458.000,00 Roll
mm2

30. Kabel NYY Eterna 2x1,5 mm2 644.000,00 Roll

31. Kabel NYAF Eterna 1x2,5 mm2 135.000,00 Roll


Beton Besi D 16
32. Beton Besi 148.000,00 Meter
SRB SNI 15,2 mm2

33. Isolasi listrik Hitam, 3M Scotch 20.000,00 Roll

34. Fitting 10.000,00 Buah


Broco
35. Klem pipa 5/8” Clipsal 1.500,00 Buah

36. Pipa 5/8” Clipsal 12.000,00 Batang

Schneider 1 Ph 1
37. Busbar 40.000,00 Buah
meter

38. AC 1/2 HP SHARP AH-A5UCY 2.325.000,00 Buah

39. Timer Theben SUL 181 h 200.000,00 Buah

40. Pompa air SANYO PH236A 750.000,00 Buah


Bak
Tangki 2.000 L PE
41. penampungan 2.160.000,00 Buah
Sifer
air
Kawat IDR 10.000 Kawat
42. 100.000,00 Meter
tembaga tembaga

44. Saklar apung Panasonic 180.000,00 Buah

44. LDR 90.000,00 Buah

BAB III

GAMBAR RANGKAIAN
1. Gambar asli
2. Gambar denah kosong (lantai 1)
3. Gambar denah kosong (lantai 2)
4. Gambar tata letak gawai (lantai 1)
5. Gambar tata letak gawai (lantai 2)
6. Gambar instalasi grup (lantai 1)
7. Gambar instalasi grup (lantai 2)
8. Gambar penentuan Jumlah penghantar (lantai 1)
9. Gambar penentuan Jumlah penghantar (lantai 2)
10. Diagram 1 garis/Diagram control motor pompa
11. Diagram blok motor pompa
12. Tampak depan panel utama
13. Tampak dalam panel utama
14. Tampak depan panel cabang
15. Tampak dalam panel cabang
BAB IV ANALISA
4.1 Analisa Gambar

4.1.1 Pembagian grup rangkaian instalasi penerangan dan Tenaga

Pembagian grup pada instalasi listrik, bertujuan agar jika suatu ketika
terjadi suatu gangguan instalasi pada ruangan tertentu, tidak
mengakibatkan seluruh bangunan padam total atau tenaga listriknya
mati semua, khususnya untuk bangunan bertingkat. Masing-masing
grup instalasi dibatasi oleh MCB. Saluran kabel yang digunakan ke
masing masing MCB hanya kabel phasa, sedangkan kabel netral dan
kabel ground langsung disambungkan dari kabel sumber listrik.
Besarnya nilai masing-masing MCB pembatas tiap grup instalasi
dapat disesuaikan dengan pemakaian tiap grup. MCB pembatas
besarnya tidak boleh melebihi besar daya yang terpasang dari
sumber listrik.Sebelum membagi menjadi beberapa grup instalasi,
terlebih dahulu dipasangkan MCB utama. Tujuannya adalah untuk
menjaga agar MCB pembatas dari daya terpasang tidak putus.

Berikut adalah pembagian grup instalasi pada rangkaian instalasi


penerangan dan tenaga yang telah dibuat, sebagai berikut:

 Grup 1
Grup 1 merupakan grup penerangan Lantai 1. Grup ini melayani
penerangan pada ruang tamu dan teras, ruang duduk dan dapur yang
menggunakan sebuah lampu yang dikendalikan menggunakan saklar
tunggal dan masing-masing ruangan mempunyai stop kontak 250 VA,
melayani penerangan pada tangga yang dikendalikan oleh impuls yang
terdapat dalam panel, kamar mandi yang dikendalikan dengan saklar
tunggal, ruang makan dan tempat cuci yang dikendalikan dengan
saklar seri, serta hall yang dikendalikan pada tiga tempat
menggunakan dua buah saklar tukar dan sebuah saklar silang. Pada
hall terdapat sebuah stop kontak 450 VA yang penggunaanya
dikendalikan melalui saklar tunggal.
 Grup 2
Grup dua juga merupakan grup penerangan pada lantai 1. Grup ini
melayani penerangan pada garasi yang meggunakan dua buah lampu
yang dikendalikan menggunakan staircase yang berada dalam panel.
Pada garasi juga terdapat stop kontak 250 VA.
 Grup 3
Grup 3 merupakan grup tenaga, berfungsi untuk melayani AC ½ pk
pada hall.
 Grup 4
Grup 4 merupakan grup tenaga, berfungsi untuk melayani kompor
listrik 1500 VA di dapur.
 Grup 5
Grup 5 merupakan grup yang menuju ke lantai 2. Grup ini melayani
instalasi penerangan dan tenaga yang terdapat dilantai 2.
 Grup 6
Grup 6 meruakan grup penerangan lantai 2. Grup ini melayani
penerangan di balkon yaitu sebuah lampu yang dikendalikan
menggunakan saklar tunggal, kamar tidur utama yang dikendalikan
melalui dua tempat menggunakan saklar tukar, kamar tidur anak yang
dikendalikan melalui saklar tunggal, masing-masing kamar mempunyai
stop kontak 250 VA, dua buah lampu pada ruang nonton yang
dikendalikan melalui saklar seri dan memiliki stop kontak 250 VA,
ruang tengah yang dikendalikan melalui saklar seri, kamar mandi dan
tempat setrika yang dikendalikan dengan saklar tunggal, serta dua
buah lampu pada tempat jemur yang dikendalikan melalui saklar seri.
 Grup 7
Grup ini merupakan grup tenaga, berfungsi untuk melayani AC ½ pk
pada kamar tidur utama.
 Grup 8
Grup ini merupakan grup tenaga, berfungsi untuk melayani AC ½ pk
pada kamar tidur anak.
 Grup 9
Grup ini merupakan grup tenaga, berfungsi untuk melayani motor
pompa air yang mengandalikan jalannya air ke bak penampungan air
menggunakan saklar apung.
4.1.2 Metode Penentuan letak gawai

Penentuan titik bola lampu


Dalam setiap ruangan, dibutuhkan tingkat pencahayaan yang berbeda-
beda, sesuai kegunaannya. Standar pencahayaan yang telah ditetapkan
untuk ruangan yang ada di dalam rumah tinggal yaitu sebagai berikut :

No Jenis Ruangan Standar Pencahayaan (LUX)


1 Teras 60
2 Ruang Tamu 120-150
3 Ruang Makan 120-250
4 Ruang Kerja 120-250
5 Kamar tidur 120-250
6 Kamar Mandi 250
7 Dapur 250
8 Garasi 60

4.1.3 Penghitungan Jumlah Penghantar

Berikut ini merupakan panjang penghantar yang digunakan dalam


melakukan proyek instalasi penerangan dan tenaga. Panjang penghantar
diperoleh dari perkalian jumlah penghantar dengan jarak penghantar
tersebut. Pada instalasi ini, tinggi rumah yaitu 2.75m per lantai. Posisi tinggi
gawai atau peralatan yang digunakan sesuai dengan persyaratan umum,
yakni :

Posisi Stop Kontak : 150 cm dari permukaan lantai


Posisi saklar – Stop Kontak : 10 cm
Jarak Pintu – T-dos : 30 cm
Adapun rincian Panjang penghantar instalasi penerangan dan tenaga sebagai
berikut:

Jumlah Panjang
Lokasi Penghantar Jarak (meter) Penghantar
(buah) (Meter)
Grup 1 2 7 9
Grup 1 3 1.25 4.25
Grup 1 3 0.1 3.1
Grup 1 2 1 3
Grup 1 4 80 84
Grup 1 2 1 3
Grup 1 3 1.25 4.25
Grup 1 3 0.1 3.1
Grup 1 2 1.15 3.15
Grup 1 2 1.5 3.5
Grup 1 3 1.25 4.25
Grup 1 3 0.1 3.1
Grup 1 2 3.8 5.8
Grup 1 4 1.83 5.83
Grup 1 4 1 5
Grup 1 2 1.25 3.25
Grup 1 4 2.15 6.15
Grup 1 2 1 3
Grup 1 4 1.6 5.6
Grup 1 2 1.25 3.25
Grup 1 2 1.25 3.25
Grup 1 2 0.88 2.88
Grup 1 2 1.2 3.2
Grup 1 2 1.25 3.25
Grup 1 2 1.2 3.2
Grup 1 2 2.25 4.25
Grup 1 2 1.2 3.2
Grup 1 3 1.25 4.25
Grup 1 2 1.06 3.06
Grup 1 2 1.35 3.35
Grup 1 2 1.35 3.35
Grup 1 2 0.3 2.3
Grup 1 2 1.9 3.9
Grup 1 3 1.13 4.13
Grup 1 3 1.15 4.15
Grup 1 2 0.95 2.95
Grup 1 2 0.95 2.95
Grup 1 2 0.8 2.8
Grup 1 4 1.25 5.25
Grup 1 3 0.1 3.1
Grup 1 3 1.5 4.5
Grup 1 2 1 3
Grup 1 2 1 3
Grup 1 2 3 5
Grup 1 2 1.25 3.25
Grup 1 2 0.1 2.1
Grup 1 2 0.5 2.5
Grup 1 2 1.25 3.25
Grup 1 2 3.5 5.5
Grup 1 4 12.5 16.5
Grup 2 4 1 5
Grup 2 4 1.8 5.8
Grup 2 3 1.25 4.25
Grup 2 2 1.25 3.25
Grup 2 3 0.1 3.1
Grup 2 2 2.5 4.5
Grup 2 2 2.5 4.5
Grup 2 3 1.25 4.25
Grup 2 4 0.1 4.1
Grup 2 2 2.17 4.17
Grup 2 2 0.9 2.9
Grup 2 2 1.1 3.1
Grup 3 3 8.15 11.15
Grup 4 3 7.55 10.55
Grup 6 2 2 4
Grup 6 2 0.5 2.5
Grup 6 2 1.25 3.25
Grup 6 2 0.7 2.7
Grup 6 2 2 4
Grup 6 2 0.3 2.3
Grup 6 4 1.25 5.25
Grup 6 3 0.1 3.1
Grup 6 2 1.8 3.8
Grup 6 2 0.75 2.75
Grup 6 2 0.75 2.75
Grup 6 3 4.1 7.1
Grup 6 3 1.25 4.25
Grup 6 2 1 3
Grup 6 2 0.3 2.3
Grup 6 4 1.25 5.25
Grup 6 3 0.1 3.1
Grup 6 3 3.75 6.75
Grup 6 2 0.75 2.75
Grup 6 2 0.75 2.75
Grup 6 2 0.2 2.2
Grup 6 2 1.73 3.73
Grup 6 2 1.27 3.27
Grup 6 4 1.25 5.25
Grup 6 3 0.1 3.1
Grup 6 2 1.6 3.6
Grup 6 2 1.14 3.14
Grup 6 2 0.9 2.9
Grup 6 2 1.8 3.8
Grup 6 2 1.25 3.25
Grup 6 2 1.3 3.3
Grup 6 2 1 3
Grup 6 2 2 4
Grup 6 3 1.25 4.25
Grup 6 2 1.45 3.45
Grup 6 2 1 3
Grup 6 2 1 3
Grup 6 2 1.3 3.3
Grup 6 2 1.25 3.25
Grup 6 2 0.1 2.1
Grup 6 2 1.9 3.9
Grup 7 3 1 4
Grup 8 3 7.8 10.8
Grup 9 3 9.5 12.5
JUMLAH 525.31
Tabel 4.1 Panjang penghantar Instalasi Penerangan dan Tenaga

Panjang penghantar yang didapatkan terlebih dahulu harus ditambahkan dengan


toleransi sekitar 10%. Toleransi tersebut bertujuan sebagai cadangan jika terjadi
gangguan pada salah satu sambungan.
Toleransi = 10% x 525.31

= 52.531 meter

Maka, panjang penghantar yang dibutuhkan yaitu

Panjang penghantar + Toleransi

525.31 meter + 52.531 meter = 577.841 meter

4.1.4 Penghitungan jumlah pipa

Untuk mengetahui jumlah pipa yang akan digunakan, terlebih dahulu harus
mengetahui jarak antar penghantar secara keseluruhan. Sebuah pipa panjangnya empat
meter, maka penghitungan jumlah pipa sebagai berikut :
Jarak antar penghantar
Jumlah pipa ¿
4
257.31
¿
4

= 64.32
Jadi, pipa yang digunakan pada instalasi ini berjumlah 65 Batang pipa.

4.1.5 Perhitungan Daya

Grup Lampu (Watt) AC Kompor Pompa Air Stop Daya Per


Listrik Kontak Grup
1 1 400 250 450
0 5 20 30 W 1500 W 600 W W w
1 2 11 4 1 1780 W
2 4 2 560 W
3 1 400 W
4 1 1500 W
5 1 1 12 2 1 3 2555 W
6 1 1 12 2 3 1155 W
7 2 3 5 4 400 W
8 1 400 W
9 1 600 W
TOTAL DAYA 6565 W

4.2 Analisa RAB

4.5.1 Perkiraan Biaya Material

Tabel Perkiraan Biaya Material

Harga
No. Nama Material Spesifikasi Satuan (Rp) Satuan Jumlah Total Harga
Schneider
1 MCB 32A 90,000.00 Buah 1 90,000.00
Schneider
2 MCB 10A 45,000.00 Buah 2 90,000.00
Schneider
3 MCB 6A 50,000.00 Buah 1 50,000.00
Schneider
4 MCB 4A 50,000.00 Buah 2 100,000.00
Schneider
5 MCB 2A 50,000.00 Buah 4 200,000.00

Panel Listrik 40 Powder


6 x 50 x 20 Coating 350,000.00 Buah 1 350,000.00
Panel Listrik 30 Powder
7 x 40 x 20 Coating 125,000.00 Buah 1 125,000.00
Schneider
8 Kontaktor LCD32m7 220,000.00 Buah 4 880,000.00
SCHNEIDER
9 TOR LRD21 220,000.00 Buah 1 220,000.00
Power Relay
10 Relay MK Series 175,000.00 Buah 1 175,000.00
Terminal line-
11 up Schneider 85,000.00 Dos 4 340,000.00
12 Wire duct Duc TC 33,000.00 Buah 2 66,000.00
Schneider
13 Lampu tanda merah 220 V 200,000.00 Buah 3 600,000.00
14 Impuls Panasonic 200,000.00 Buah 1 200,000.00
Panasonic,
15 Saklar tukar WEJ 5532 10,000.00 Buah 4 40,000.00
Panasonic,
16 Saklar tunggal WEJ 5533 15,000.00 Buah 9 135,000.00
Panasonic,
17 Saklar seri WEJ 5531 23,000.00 Buah 5 115,000.00
Panasonic,
18 Push button WEJ 5531 15,000.00 Buah 3 45,000.00
Stop kontak 1
19 phasa Panasonic 12,000.00 Buah 17 204,000.00
20 Lampu 10 W Philips 24,000.00 Buah 2 48,000.00
21 Lampu 15 W Philips 37,000.00 Buah 1 37,000.00
22 Lampu 20 W Philips 39,000.00 Buah 4 156,000.00
23 Lampu 30 W Philips 2,250.00 Buah 17 38,250.00
24 Mur & Baut 10 mm 2,250.00 Pasang 200 450,000.00
25 T-Dos Clipsal 15,000.00 Buah 38 570,000.00
Clipsal 20
26 J-Box mm 15,000.00 Buah 2 30,000.00
27 L-bow 5/8” clipsal 1,000.00 Buah 12 12,000.00
Eterna 1x2,5
28 Kabel NYA mm2 6,000.00 Meter 578 3,468,000.00
Beton Besi D
16 SRB SNI
29 Beton Besi 15,2 mm2 148,000.00 Meter 1 148,000.00
Hitam, 3M
30 Isolasi listrik Scotch 20,000.00 Roll 5 100,000.00
31 Fitting Broco 10,000.00 Buah 30 300,000.00
32 Klem pipa 5/8” Clipsal 1,500.00 Buah 10 15,000.00
33 Pipa 5/8” Clipsal 12,000.00 Batang 65 780,000.00
Schneider 1
34 Busbar Ph 1 meter 40,000.00 Buah 4 160,000.00
SHARP AH-
35 AC 1/2 HP A5UCY 2,325,000.00 Buah 5 11,625,000.00
Theben SUL
36 Timer 181 h 200,000.00 Buah 1 200,000.00
SANYO
37 Pompa air PH236A 750,000.00 Buah 1 750,000.00
Bak
penampungan Tangki 2.000
38 air L PE Sifer 2,160,000.00 Buah 1 2,160,000.00
IDR 10.000
Kawat Kawat
39 tembaga tembaga 100,000.00 Meter 3 300,000.00
40 Saklar apung Panasonic 180,000.00 Buah 2 360,000.00
41 LDR 90,000.00 Buah 1 90,000.00
TOTAL 25,822,250.00

4.5.2 Perkiraan Biaya Instalasi


No Pekerjaan Instalasi Listrik Satuan Volume Harga Satuan Total Harga
(Rp) (Rp)
1 Titik Instalasi Penerangan Titik 41 Rp 180.000,- Rp 7,380,000.00
2 Titik Instalasi Stop Kontak Titik 14 Rp 180.000,- Rp 2,520,000.00
3 Pemasangan Lampu 30 W Buah 28 Rp 55.000,- Rp 1,540,000.00
4 Pemasangan Lampu 20 W Buah 4 Rp 50.000,- Rp 200,000.00
5 Pemasangan Lampu 15 W Buah 5 Rp 40.000,- Rp 200,000.00
6 Pemasangan Lampu 10 W Buah 4 Rp 35.000,- Rp 140,000.00
7 Pemasangan Saklar Buah 9 Rp 20.000,-
Tunggal Rp 180,000.00
8 Pemasangan Saklar Tukar Pasang 2 Rp 30.000,- Rp 60,000.00
9 Pemasangan Saklar Seri Buah 5 Rp 20.000,- Rp 100,000.00
9 Pemasangan Saklar Tekan Buah 3 Rp 32.000,- Rp 96,000.00
10 Pemasukan Daya Buah 1 Rp 3.500.000,- Rp 3,500,000.00
11 Sekring Box (MCB) Buah 12 Rp 180.000,- Rp 2,160,000.00
Jumlah Pekerjaan Instalasi Listrik Rp 18,076,000.00

Total Anggaran yang dibutuhkan :

- Harga Material : Rp 25,822,250.00


- Biaya Instalasi : Rp 18,076,000.00
+
Rp 43,898,250.00

BAB V
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1) Untuk dapat melakukan instalasi dengan baik dan benar serta memenuhi syarat
perinstalasian yang ada di Indonesia maka haruslah mengikuti petunjuk standar
yang adapada PUIL 2000.
2) Dalam melakukan proyek instalasi haruslah dilakukan perencanaan dan
observasi terlebihdahulu, untuk mencegah kesalahan dan kerugian baik secara
materi maupun non materi
3) Instalasi penerangan suatu rumah tangga memiliki daya terbatas dan harus
disesuaikan dengan daya yang disediakan oleh PLN dimana daya yang besar
akan memakan biaya yang besar pula.
4) Pompa air diatur dalam beberapa tingkat, yaitu batas bawah, batas atas, dan
batas akhir. Dimana bila air telah mencapai batas bawah, maka pompa otomatis
bekerja. Dan apabila air telah mencapai batas akhir, motor akan berhenti secara
otomatis
5) LDR dapat memutus dan menyambung aliran listrik berdasarkan cahaya.
Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun nilai
resistansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap), maka
nilai hambatannya menjadi semakin besar.

6.2 Saran
1) Memperbanyak referensi mengenai pengerjaan proyek instalasi
2) Memperbanyak referensi mengenai pengoperasian garasi, LDR, dan pompa air
agar menemukan alternatif-alternatif baru dalam penggunaan sensor.
3) Dalam membuat instalasi penerangan dan tenaga, usahakan meminimalisir
penggunaan daya demi mengurangi pengeluaran rumah tangga.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai