Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI KASUS NON PSIKOTIK

“General Anxiety Disorder”

Dosen Pembimbing:
dr. Hilma Paramita, Sp.KJ

Oleh :

Aditya Pratama G4A016130


Silma Ilmaniar G4A016131
Astri Nur Yulianti G4A016132
Dimmi Maula Fara Adiba G4A017010
Nania Tiona D.N. Tampubolon G4A017011

SMF ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO

2018
LEMBAR PENGESAHAN

PRESENTASI KASUS PSIKOTIK


“General Anxiety Disorder”

Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti ujian Kepaniteraan Klinik


di bagian Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Banyumas

Telah disetujui dan dipresentasikan


Pada tanggal 16 Oktober 2018

Oleh:
Aditya Pratama G4A016130
Silma Ilmaniar G4A016131
Astri Nur Yulianti G4A016132
Dimmi Maula Fara Adiba G4A017010
Nania Tiona D.N. Tampubolon G4A017011

Purwokerto, 16 Oktober 2018


Dosen Pembimbing

dr. Hilma Paramita, Sp.KJ

2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas berkat,
rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga Presentasi Kasus berjudul “General
Anxiety Disorder” ini dapat diselesaikan. Presentasi kasus ini merupakan salah satu
tugas di SMF Ilmu Kesehatan Jiwa. Penyusunan kasus ini memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk
perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada: dr. Hilma Paramita,
Sp.KJ selaku dosen pembimbing, dokter-dokter spesialis jiwa di SMF Ilmu
Kesehatan Jiwa RSUD Banyumas, orangtua serta keluarga penulis atas doa, dan
dukungan yang tidak pernah henti diberikan kepada penulis dan rekan-rekan co-
assisten Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa atas semangat dan dorongan serta bantuannya.
Semoga presentasi kasus ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Purwokerto, 16 Oktober 2018

Penulis

3
LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien
Nama : Tn. C
Tempat, Tanggal Lahir : Purbalingga, 3 Maret 1960
Usia : 58 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Penjual beras
Status Perkawinan : Sudah menikah
Alamat : Bukateja RT 03 RW 08 Kec. Bukateja Purbalingga
Tanggal Masuk RS : 15/10/2018
No RM : 00841522

B. Autoanamnesis
Lokasi : Poliklinik Jiwa RSUD Banyumas
Tanggal : 15/10/2018

1. Keluhan Utama
Sulit tidur
2. Keluhan Tambahan
Pusing, kaku leher, punggung pegal, mudah lelah, sulit konsentrasi dan
mudah tersinggung
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mulai mengeluhkan sulit tidur sejak +/- 1.5 tahun yang lalu.
Pasien tidak bisa tidur sama sekali saat siang ataupun malam hari. Saat
malam hari pasien mengaku hanya bisa memejamkan mata saja namun
tidak tertidur dan pikiran pasien masih memikirkan sesuatu. Keluhan
ini diikuti dengan rasa pusing dan kaku pada leher. Pasien mengaku
pertama kali muncul keluhan dikarenakan sedang memikirkan anak-

4
anaknya yang sekolah. Pasien merasa takut tidak dapat membiayai
sekolah anak-anaknya. Pasien mengaku pekerjaannya berjalan lancar
namun tidak mempersiapkan dan memikirkan matang-matang
pembiayaan sekolahnya sehingga khawatir terus menerus. Pada bulan
januari 2018 pasien sempat berobat ke dokter umum dan diberikan obat
tidur sebanyak 2 strip dengan aturan minum 1 tablet setiap malam.
Pasien mengaku dapat tidur dengan nyenyak setelah meminum obat
tersebut. Namun pasien tidak melanjutkan obat tersebut karena takut
ketergantungan. Setelah tidak mengkonsumsi obat keluhan sulit tidur,
pusing dan kaku leher dirasakan kembali. Selain itu pasien juga
mengeluhkan pegal-pegal di bagian punggung dan mudah lelah.
Keluhan seperti sesak nafas, berdebar-debar dan berkeringat disangkal
oleh pasien. Pasien juga mengakui karena sulit tidur, pasien sulit untuk
berkonsentrasi saat bekerja dan terkadang mudah tersinggung.
Kemudian pasien mendengar anak tetangga memiliki keluhan yang
sama dan membaik setelah berobat ke poli jiwa. Sehingga pasien
mencoba berobat ke poli jiwa pada bulan Juli. Setelah itu pasien rutin
berobat ke poli jiwa RSUD Banyumas setiap bulan dan keluhan mulai
berkurang. Pasien masih kerap mengeluhkan sulit tidur. Hal yang
membuat pasien cemas saat pertama kali yaitu anak-anaknya sudah
lulus sekolah dan bekerja. Namun pasien masih sering tiba-tiba
khawatir akan hal lain terutama masalah ekonomi seperti takut jika
uangnya yang dipinjam tidak dikembalikan.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat gangguan jiwa sebelumnya. Pasien
memiliki riwayat operasi usus buntu pada Februari 2018. Pasien tidak
memiliki riwayat kejang, cedera kepala; atau riwayat konsumsi alkohol.
Pasien memiliki kebiasaan merokok hingga 24 batang/hari.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak memiliki riwayat gangguan jiwa sebelumnya.

5
6. SilsilahKeluarga

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

7. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien tinggal bersama istri pasien, ketiga anak pasien sudah menikah
dan tinggal terpisah. Kebutuhan sehari-hari pasien dibiayai dari
pekerjaan pasien sebagai penjual beras. Pasien merupakan lulusan SD
dan tidak menamatkan pendidikannya di SMP.
8. Riwayat Pribadi
a. Riwayat Prenatal – Perinatal
Pasien lahir di Bukateja, Kabupaten Purbalingga dibantu oleh
dukun. Pasien mengatakan pasien lahir secara pervaginam serta
tidak memiliki penyulit saat masa kehamilan/persalinan. Pasien
merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara.
b. Riwayat Masa Anak-Anak Awal (sd usia 3 tahun)
Pasien merupakan anak yang aktif dan mudah bersosialisasi
dengan teman sebaya. Pasien aktif bermain dengan
saudara/tetangga pasien yang berusia sebaya. Pasien mendapat
perhatian dan kasih sayang cukup dari orang tua pasien.
c. Riwayat Masa Anak-Anak Akhir (pubertas sd remaja)

6
Pasien mudah bersosialisasi dengan teman sebaya. Pasien mampu
mengikuti pelajaran di sekolah; tidak pernah tinggal-kelas.
d. Riwayat Perkembangan Seksual
Pasien tidak memiliki gangguan dalam perkembangan seksual.
e. Riwayat Pendidikan
Pasien memiliki pendidikan terakhir yakni SD. Pasien tidak
menamatkan pendidikannya di SMP.
f. Riwayat Pekerjaan
Pasien saat ini bekerja sebagai penjual beras. Pasien juga sempat
bekerja di konfeksi gorden.
g. Riwayat Perkembangan Jiwa
Pasien memiliki kepribadian mudah cemas, pasien sering merasa
cemas terhadap masalah yang sedang dihadapi terutama terkait
ekonomi. Pasien jarang menceritakan masalahnya ke orang lain.
Pasien mengaku sebelumnya pasien juga mudah tersinggung dan
marah tetapi saat ini pasien sudah tidak merasa seperti itu.
h. Riwayat Moral Spiritual
Pasien beragama Islam. Pasien mengaku rutin menjalankan
ibadah shalat wajib.
i. Riwayat Aktivitas Sosial
Dalam hubungan dengan keluarga, pasien memiliki hubungan
yang baik dengan istri dan anak-anak pasien. Dalam hubungan
dengan tetangga, pasien memiliki hubungan yang baik dengan
tetangga pasien.
9. Hal-hal yang Mendahului Penyakit
a. Faktor Predisposisi
Pasien seorang kepala keluarga yang memiliki kepribadian yang
mudah cemas dan pasien jarang menceritakan permasalahannya
kepada orang lain.
b. Faktor Pencetus
Masalah ekonomi

7
10. Kesimpulan Anamnesis
a. Pasien seorang laki-laki berusia 58 tahun, sudah menikah,
memiliki anak dan cucu, beragama Islam, suku Jawa, bekerja
sebagai penjual beras.
b. Pasien mulai mengeluhkan sulit tidur sejak +/- 1,5 tahun yang
lalu. Keluhan lain yang dirasakan pusing, kaku leher, punggung
pegal, mudah lelah, sulit konsentrasi, kadang mudah tersinggung
dan cemas mengenai perekonomian keluarganya.
c. Pasien mulai berobat ke Poli Jiwa RSUD banyumas sejak Juli
2018, kontrol rutin setiap bulan dan minum obat dengan teratur
d. Faktor predisposisi pada pasien adalah pasien seorang kepala
keluarga yang memiliki kepribadian mudah cemas dan pasien
jarang menceritakan permasalahannya kepada orang lain.
Sedangkan faktor pencetus munculnya gejala adalah masalah
ekonomi
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : laki-laki, sesuai usia, tak tampak sakit jiwa
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda vital
a. Tekanan darah: 140/70 mmHg
b. Nadi : 88 x/min
c. Respirasi : 20 x/min
d. Suhu : 36.7 C
4. Berat badan : 63 kg
5. Tinggi badan : 165 cm
6. Kepala : Mesocephal
7. Mata : Tidak ada konjungtiva anemis, tidak ada sklera
ikterik, pupil bulat isokor, 3mm/3mm, reflek pupil
+/+ Normal
8. Hidung : Tidak ada discharge, tidak ada deviasi septum
9. Mulut : Tidak sianosis, tidak ada discharge
10. Telinga : Tidak ada kelainan bentuk dan ukuran, tidak ada

8
discharge
11. Leher : Tidak ada deviasi trachea, tidak teraba pembesaran
kelenjar getah bening
12. Cor
a. Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat, teraba di SIC V
LMCS
c. Perkusi : Batas kiri atas SIC II LPSS, batas kiri bawah SIC
V LMCS, batas kanan atas SIC II LPSD, batas
kanan bawah SIC IV LPSD
d. Auskultasi : S1>S2 reguler, murmur -, gallop -
13. Pulmo
a. Inspeksi : Jejas (-), simetris kanan-kiri
b. Palpasi : Vocal fremitus simetris kanan dan kiri
c. Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
d. Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, tidak ada suara
Tambahan
14. Abdomen
a. Inspeksi : Datar
b. Auskultasi : Bising usus normal
c. Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
d. Palpasi : Nyeri tekan (-),nyeri ketok sudut costovetebrae (-),
tidak ada defans muskular, tidak teraba masa, tidak
teraba hepardan lien.

D. PEMERIKSAAN PSIKIATRI
1. Kesan umum
a. Penampilan : Tak tampak sakit jiwa
b. Pandangan mata : stabil
2. Kesadaran : Compos mentis, tidak berubah
3. Orientasi : Orang/Tempat/Waktu/Suasana:
baik/ baik / baik / baik

9
4. Sikap : Kooperatif
5. Tingkah laku : Normoaktif
6. Proses pikir
a. Bentuk pikir : Realistik
b. Isi pikir : Waham (-)
c. Progesi pikir : koheren, relevan
7. Persepsi : Halusinasi auditorik (-), halusinasi visual (-)
8. Roman muka : Normomimik
9. Afek : Appropriate
10. Mood : Cemas
11. Perhatian : Mudah ditarik mudah dicantum
12. Hubungan jiwa : Baik
13. Memori : Baik (pasien dapat mengingat memori jangka
panjang dan pendek)
14. Intelegensia : Baik (pasien dapat menjawab sesuai dengan
pendidikan dan usia)
15. Insight : Derajat 6
E. SINDROM-SINDROM
1. Sindrom cemas
a. Kecemesan (+)
b.Ketegangan motorik (+)
c. Overaktifitas otonom (+)
d.Mudah tersinggung (+)
e. Penurunan konsentrasi (+)
f. Gangguan tidur (+)
F. DIAGNOSIS BANDING
1. Gangguan cemas karena kondisi medis lainnya
2. Posttraumatic stress disorder
G. DIAGNOSIS MULTIAXIAL
Axis I : 41.1 Gangguan Cemas Menyuluruh
Axis II : Ciri kepribadian cemas
Axis III : Hipertensi

10
Axis IV :Permasalahan ekonomi
Axis V :GAF scale 80-71
H. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Farmakologis
a. PO Clobazam 1 x 10 mg
b. PO Amlodipin 1 x 5mg

2. Terapi Non-farmakologis
a. Psikoterapi edukatif
1) Terhadap pasien : Memberikan informasi dan edukasi kepada
pasien mengenai penyakitnya, kondisinya, faktor pencetus,
serta rencana rujuk Sp.KJ untuk pengobatan selanjutnya.
2) Terhadap keluarga :
a) Memberikan informasi dan edukasi mengenai penyakit
pasien, gejala, faktor penyebab dan pencetus, komplikasi,
pengobatan, dan prognosis.
b) Meminta keluarga pasien untuk selalu mendukung proses
pengobatan, mengontrol minum obat (sesuai petunjuk
dokter, tidak menghentikan minum obat tanpa seizin
dokter), mendampingi pasien dan menjaga kondisi stabil
pasien serta memberikan dukungan emosi terhadap pasien.
b. Psikoterapi suportif
1) Memberikan motivasi kepada pasien untuk bercerita kepada
keluarga atau teman terdekat mengenai masalahnya.
2) Memberikan motivasi kepada pasien untuk minum obat secara
teratur dan sesuai petunjuk dokter serta semangat dalam
menjalankan terapi.
3) Memberikan motivasi kepada pasien untuk melakukan berbagai
aktivitas yang produktif dan memulai untuk bersosialisasi
dengan lingkungan.

11
I. PROGNOSIS
1. Premorbid
Indikator Pasien Prognosis
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada Bonam
Pola Asuh Keluarga Baik Bonam
Kepribadian Premorbid Tertutup Malam
Stressor Psikososial Tidak ada Bonam
Sosial ekonomi Ada Malam
Riwayat penyakit yang sama Tidak ada Bonam

2. Morbid
Indikator Pasien Prognosis
Onset usia Dewasa Bonam
Jenis penyakit Non Psikotik Bonam
Perjalanan penyakit Kronik Malam
Kelainan organik Tidak ada Bonam
Respon terapi Membaik Bonam

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

12
J. KESIMPULAN
1. Pasien Pasien seorang laki-laki berusia 58 tahun, sudah menikah,
memiliki anak dan cucu, beragama Islam, suku Jawa, bekerja sebagai
penjual beras.
2. Pasien mulai mengeluhkan sulit tidur sejak +/- 1,5 tahun yang lalu.
Keluhan lain yang dirasakan pusing, kaku leher, punggung pegal, mudah
lelah, sulit konsentrasi, kadang mudah tersinggung dan cemas mengenai
perekonomian keluarganya.
3. Diagnosis Multiaxial
Axis I : 41.1 Gangguan Cemas Menyuluruh
Axis II : Ciri kepribadian cemas
Axis III : Hipertensi
Axis IV :Permasalahan ekonomi
Axis V :GAF scale 80-71
4. Terapi
a. Terapi Farmakologis
1. PO Clobazam 1 x 10 mg
2. PO Amlodipin 1 x 5 mg
b. Terapi Non-farmakologis
1. Psikoterapi edukatif
2. Psikoterapi suportif

13

Anda mungkin juga menyukai