Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan
kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama
mata, ginjal, saraf jantung dan pembuluh darah. Secara epidemiologik diabetes
seringkali terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya diabetes adalah 7
tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini pada
kasus yang tidak terdeteksi.1
Krisis hiperglikemia merupakan komplikasi akut yang dapat terjadi pada
Diabetes Mellitus (DM), baik tipe 1 maupun tipe 2. Keadaan tersebut merupakan
komplikasi serius yang mungkin terjadi sekalipun pada DM yang terkontrol baik.
Krisis hiperglikemia dapat terjadi dalam bentuk ketoasidosis diabetik (KAD), status
hiperosmolar hiperglikemik (SHH) atau kondisi yang mempunyai elemen kedua
keadaan diatas. KAD adalah keadaan yang ditandai dengan asidosis metabolik akibat
pembentukan keton yang berlebihan, sedangkan SHH ditandai dengan
hiperosmolalitas berat dengan kadar glukosa serum yang biasanya lebih tinggi dari
KAD murni.2
Ketoasidosis Diabetikum ialah keadaan diabetes tidak terkontrol berat disertai dengan
konsentrasi keton tubuh >5 mmol/L yang membutuhkan penanganan darurat menggunakan
insulin dan cairan intravena. Keterbatasan dalam ketersediaan pemeriksaan kadar keton darah
membuat American Diabetes Association menyarankan penggunaan pendekatan yang lebih
pragmatis, yakni KAD dicirikan dengan asidosis metabolik (pH <7,3), bikarbonat plasma <15
mmol/L, glukosa plasma >250 mg/dL dan hasil carik celup plasma (≥ +) atau urin (++). 3
Data komunitas di Amerikat, Rochester menunjukkan bahwa insidens KAD
sebesar 8 per 1000 pasien DM per tahun untuk semua kelompok umur. Di Negara
maju dengan sarana yang lengkap, angka kematian KAD berkisar 9-10%, sedangkan

1
di klinik dengan sarana yang sederhana dan pasien usia lanjut angka kejadian dapat
mencapai 25-50%.1
Mengatasi faktor pencetus penting dalam pencegahan ketoasidosis berulang.
Faktor pencetus yang berperan untuk terjadinya KAD adalah infeksi, infark miokard
akut, pancreatitis akut, penggunaan obat golongan steroid, menghentikan atau
mengurangi dosis insulin.1

Anda mungkin juga menyukai