PENDAHULUAN
di Sulawesi Selatan, daerah ini memiliki tatanan geologi yang cukup kompleks.
Mulai dari tatanan stratigrafi hingga struktur yang menyusun daerah ini. Hal dapat
terjadi karena adanya pertemuan 3 (tiga) lempeng yang menyusun daerah ini.
Kondisi geologi yang unik dan rumit ini menjadikan Sulawesi Selatan sebagai
yaitu dengan skala 1 : 250.000. Untuk memperoleh Informasi geologi yang lebih
akurat dan detail, perlu di adakan pemetaan geologi pada masing – masing wilayah
dengan skala 1 : 25.000 yang mencakup aspek telitian guna mengetahui proses
referensi untuk semua elemen baik itu instansi pemerintahan daerah setempat,
1
1.2 Maksud dan Tujuan
geologi permukaan secara umum dengan menggunakan peta dasar skala 1: 25.000
yang berdasarkan aspek- aspek geologi dan terpetakan pada skala 1: 25.000.
Rilau Ale Kabupaten Bulukumba Propinsi Sulawesi Selatan dan secara geografis
topografi skala 1 : 25.000 yang digenerate dari Shuttle Radar Topography Mission
DEM 30m.
dari Gowa menuju kabupaten Bulukumba menggunakan kendaraan beroda dua atau
2
beroda empat yang ditempuh sekitar kurang lebih 5 jam dengan jarak kurang lebih
115 km.
dari kesiapan metode dan tahapan yang digunakan. Sehingga nantinya diharapkan
Metode yang dilakukan pada penelitian geologi ini yaitu pemetaan geologi
3
permukaan. Metode pemetaan geologi dilakukan dengan pengamatan langsung di
pengukuran dan pencatatan data primer dan sekunder meliputi data geomorfologi,
data stratigrafi, data struktur, dan bahan galian yang ditemukan. Selain itu,
kamera digital.
lapangan yang bertujuan untuk mendapatkan data – data yang lebih spesifik.
Analisis laboratorium ini terdiri dari pengamatan petrografi dan pengamatan fosil
menggunakan mikroskop.
lima (5) tahapan penelitian. Tahap penelltian yang dimaksud yaitu tahapan
meliputi :
1. Pengurusan Administrasi
4
2. Studi Pustaka
Tahapan ini meliputi studi geologi regional daerah penelitian dan studi
yang lebih akurat dimana pemetaan detail ini dilakukan dengan orientasi umum
daerah penelitian pada lintasan tertentu baik secara acak atau terpola.
Urutan pengambilan data geologi permukaan secara detail yaitu dimulai dari
penentuan lintasan atau pemilihan arah lintasan yang akan dilalui, penentuan titik
meliputi aspek – aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan potensi bahan
galian. Pengambilan data dilakukan dengan cara pencatatan data lapangan dan
5
kompas geologi, pengambilan contoh batuan dilakukan dengan menggunakan palu
Data – data geologi yang dari pengamatan di lapangan nantinya akan diolah
menjadi sampel sayatan tipis batuan dan sampel fosil mikro. Sampel – sampel
itu penentuan tipe genetik, pola aliran dan stadia sungai didasari pada ciri –
petrografi dilakukan untuk menentukan sifat fisik batuan dan mineral secara
6
mikroskopis. Sedangkan analisa mikropaleontologi dilakukan untuk
tersebut.
yang bekerja pada daerah penelitian yang diidentifikasi dari ciri – ciri
7
sehingga dapat menginterpretasi mekanisme pembentukan struktur geologi
daerah penelitian.
galian yang berada pada daerah penelitian yang ditinjau dari nilai potensi
Kompas Geologi
Palu Geologi
Pita Meter
Kantong sampel
8
Kamera
Clipboard
Roll meter
Perlengkapan pribadi
Mikroskop binokuler
Rab Sukamto (1975), penelitian pulau Sulawesi dan pulau-pulau yang ada
9
Van Bemmelen (1949), melakukan penelitian geologi umum di Indonesia,
10