SINTESIS ASPIRIN
+ NaOH + H2O
(Natrium hidroksida)
(Fenol) (Natrium oksida) (Air)
ONa COONa
OH
+ CO2
OH OH
+ H2SO4 + Na
OH
OH
CH3COOCOCH3 + CH3COOH
+
O O OCCH3
OH
+ CH3CO2H
+ CH3C O CCH3
CO2H
CO2H
(Hart, 2003).
Aspirin adalah metode penanggulangan atau terapi antiplatelet standar untuk
penyakit jantung dan pembuluh darah. Aspirin dapat memberikan efek antiplatelet
melalui asetilasi siklooksigenase di platelet sehingga menimbulkan hambatan
pembentukan platelet yang permanen (Ema, 2015).
Asam asetil salisilat atau aspirin merupakan senyawa yang memiliki khasiat
sebagai analgesik, antipiretik, dan anti inflamasi pada penggunaan dosis besar. Khasiat
lain yang dimiliki asetosal pada penggunaan dosis kecil adalah sebagai anti platelet
yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya infark miokard pada orang dengan
resiko tinggi stroke, sehingga asetosal diproduksi dengan dosis sediaan 80 dan 160
mg/tablet dengan aturan pakai 1 tablet/hari (Annuryanti, 2013).
Asam asetilsalisilat (aspirin) diperkenalkan sebagai obat anti-inflamasi dan
analgesik yang kuat pada tahun 1892. Sejak saat itu, aspirin dan obat anti-inflamasi non-
steroid lainnya (NSAID) atau salisilat telah ditampilkan untuk menunjukkan efek
tambahan Banyaknya efek aspirin diyakini dimediasi oleh penghambatan
siklooksigenase (COX) -1 dan enzim COX-2. Aspirin adalah sejenis zat kimia yang
disebut "salisilat”. Salisilat sederhana telah digunakan sebagai penawar rasa sakit dan
pereda demam sejak zaman Yunani kuno, lebih dari 1.500 tahun yang lalu (Ritu, 2012).
Rendemen adalah perbandingan dari kuantitas (jumlah) minyak yang dihasilkan
dari proses ekstraksi tanaman aromatik. Semakin tinggi nilai rendemen yang dihasilkan
maka hal tersebut menunjukkan bahwa minyak yang dihasilkan semakin besar
Jumlah minyak yang dihasilkan
Rendemen (%)= ×100
Jumlah bahan sebelum diolah
(Armando, 2009).
2.3. Tinjauan Bahan
A. Aquadest
- bau : tidak berbau
- bentuk fisik : cair
- berat molekul : 18, 02 gram/mol
- densitas : 1 gram/cm3
- pH :7
- rumus molekul : H2O
- titik didih : 100oC
- titik leleh : 0oC
- warna : tidak berwarna
B. Asam asetat anhidrat
- bau : kuat
- bentuk fisik : cair
- berat molekul : 102, 09 gram/mol
- densitas : 1, 08 gram/cm3
- pH : 2, 5
- rumus molekul : (CH3CO)2
- titik didih : 139, 9oC
- titik leleh : -73, 1oC
- warna : terang
C. Asam fosfat
- bau : tidak berbau
- bentuk fisik : cair
- berat molekul : 96 gram/mol
- densitas : 1,71 gram/cm3
- pH : < 0,5
- rumus molekul : H3PO4
- titik didih : 296, 5oC
- titik leleh : 21oC
- warna : tidak berwarna
D. Asam salisilat
- bau : tidak berbau
- bentuk fisik : padatan
- berat molekul : 138,12 gram/mol
- densitas : 1,443 gram/cm3
- pH : 2,4
- rumus molekul : C7H6O3
- titik didih : 211oC
- titik leleh : 159oC
- warna : putih
E. Besi klorida
- bau : tidak berbau
- bentuk fisik : padatan
- berat molekul : 162,21 gram/mol
- densitas : 2,9 gram/cm3
- pH :2
- rumus molekul : FeCl3
- titik didih : 316oC
- titik leleh : 306oC
- warna : kekuningan
F. Etanol 96%
- bau : alkohol
- bentuk fisik : cair
- berat molekul : 46,07 gram/mol
- densitas : 0,789 gram/cm3
- pH :7
- rumus molekul : C2H5OH
- titik didih : 78,5oC
- titik leleh : -114,1oC
- warna : tidak berwarna
2.4. Alat dan bahan
A. Alat yang digunakan: B. Bahan - bahan yang digunakan:
- batang pengaduk - Aquadest (H2O)
- Ballpipet - besi klorida (FeCl3)
- Beakerglass 250 mL - etanol (C2H5OH)
- Beakerglass 600 mL - anhidrida asam asetat (C4H6O3)
- botol Aquadest - asam fosfat (H3PO4)
- corong kaca - asam salisilat (C7H6O3)
- corong Büchner
- Erlenmeyer 250 mL
- gelas arloji
- kertas saring
- labu ukur
- neraca
- penjepit
- pipet tetes
- pipet volume 10 mL
- spatula
- waterbath
2.5. Prosedur Percobaan
A. Preparasi larutan
- Membuat larutan 10% FeCl3 sebanyak 50 mL
B. Pembuatan aspirin
- Memanaskan air dalam Waterbath
- Menimbang 1,4 g asam salisilat dalam labu Erlenmeyer 250 mL.
Menambahkan 4 mL anhidrida asam asetat dengan cara sedemikian rupa
sehingga dapat membilas serbuk asam salisilat yang menempel di dinding labu
Erlenmeyer
- Menambahkan dengan hati-hati (bekerja di ruang asam) 5 tetes 85% H3PO4.
Mengaduk larutan dengan pengaduk kaca
- Memanaskan Erlenmeyer berisi campuran reaksi tersebut dalam Waterbath
yang airnya telah dipanaskan 5 menit. Sebaiknya labu erlenmeyer dipegang
dengan klem
- Setelah 5 menit, mengangkat labu Erlenmeyer dari Waterbath dan segera
menambahkan 2 mL Aquadest
- Setelah 2 atau 3 menit, menambahkan lagi 20 mL Aquadest dan membiarkan
labu berisi campuran reaksi mencapi suhu kamar dan mulai mengalami
kristalisasi. Pastikan bahwa kristal telah terbentuk sebelum melanjutkan ke
tahap berikutnya. Dapat menggores dinding bagian dalam labu dengan batang
pengaduk kaca untuk mempercepat pembentukan kristal, jika kristal tak juga
muncul
- Menambahkan 20 mL Aquadest dingin dan dinginkan labu besrta isinya dalam
wadah berisi es sehingga proses pembentukan kristal sempurna
- Mengumpulkan kristal yang diperoleh menggunakan corong Büchner yang
telah dilapisi kertas saring. Mencuci kristal dengan sedikit Aquadest dingin
- Melakukan rekristalisasi untuk mendapatkan kristal yang lebih murni, dengan
cara melarutkan kristal yang sudah terbentuk dalam 5 mL etanol. Kemudian
menambahkan 20 mL Aquadest hangat. Memansakan larutan sampai semua
kristal tepat larut, dan kemudian biarkan larutan dingin sampai kembali
terbentuk kristal. Menyaring kembali kristal dengan corong Büchner
- Menimbang kristal yang terbentuk sesudah dikerngkan di udara. Kemudian
menghitung rendemen hasil kristal asam asetil salisilat (aspirin) yang diperoleh,
dengan membandingkan berat hasil percobaan dengan berat hasil teoritis
(berdasarkan perhitungan stoikiometrik, sesuai persamaan di bawah ini)
Didinginkan
Lar.5 + H2O dingin (20 mL) bentuk: larutan dengan
an
Lar.6 endapan kristal
warna: putih
bau : alcohol
disaring
Lar. 6 Kristal A bentuk: kristal
warna: larutan jernih
endapan putih
bau : alkohol
Kristal A + 5 mL etanol + H2O hangat bentuk: kristal
Larutan 7 warna: putih keruh
bau: alkohol
(Asam asetat anhidrat) (Asam salisilat) (Asam asetil salisilat) (Asam asetat)
2.8. Dokumentasi