Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Sistem Politik


Sistem politik merupakan konsep yang terbentuk dari kata ‘sistem’ dan ‘politik’. Sistem
dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur (elemen). Unsur,
komponen, atau bagian yang banyak ini satu sama lain berada dalam keterikatan yang kait-
mengkait yang fungsional. Masing-masing kohesif satu sama lain, sehingga ketotalitasan unit
terjaga untuh eksistensinya.
Kekuasaan otoritatif akan dapat bekerja secara efektif dalam suatu sistem yang disebut
politik. Sistem politik adalah salah satu sistem dari berbagai sistem yang ada di dalam
masyarakat. Diantaranya adalah sistem sosial, sistem ekonomi, sistem budaya, dan sistem
hukum. Adapun tokoh atau seseorang yang pertama kali membahas mengenai sistem politik
adalah David Easton, seorang guru besar ilmu politik yang menganalisis kehidupan dan
tingkahlaku politik dengan menggunakan pendekatan sistem.
Sebagaimana diketahui bahwa pengertian atau definisi sistem politik menurut beberapa
pandangan dari para ahli diantaranya ialah:
1) Gabriel Almond
Sistem politik adalah sistem interaksi yang terdapat pada semua masyarakat merdeka
yang menjalankan fungsi-fungsi integrasi dan adaptasi (baik di dalam masyarakatnya
sendiri maupun menghadapi masyarakat lain) melalui penerapan atau ancaman penerapan
daya paksa yang bersifat sah.
2) Robert Dahl
Robert Dahl mengatakan bahwa sistem politik adalah suatu pola yang tetap dari
hubungan manusia yang melibatkan makna yang luas dari kekuasaan, aturan-aturan dan
kewenangan.
3) Rusadi Kantaprawira
Menurut Rusadi Kantaprawira (2004) yang dimaksud dengan sistem politik adalah
mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dengan
berhubungan satu sama lain dan menunjukan suatu proses yang langgeng.
4) Miriam Budiarjo
Konsep ‘sistem’ oleh sarjana politik ini dipinjam dari ilmu biologi, dimana menurutnya
sistem adalah bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling bergantung dengan
saling berinteraksi. Pada dasarnya konsep sistem politik itu sendiri dipakai dalam
keperluan analisis karena sistem bersifat abstak dan terdiri dari beberapa variabel yang
juga dapat diterapkan dalam situasi yang konkret, seperti negara, atau kesatuan yang
lebih besar.

B. Istilah-istilah dalam Konsep Sistem Politik


1) Proses Sistem Politik: Proses adalah pola-pola tingkah laku (sosial dan politik) yang
dibuat oleh manusia yang bertujuan mengatur hubungan antara satu sama lain. Dalam
suatu negara, lembaga-lembaga seperti parlemen, partai, birokrasi, sekalipun sudah ada
yang memiliki kehidupan sendiri yang sebenarnya merupakan proses dari pola-pola
ulangannya yang sudah mantap dan mencerminkan struktur.
2) Struktur Sistem Politik: Struktur adalah mencakup pada lembaga-lembaga formal dan
juga informal, misalnya parlemen, kepala negara, jaringan komunikasi, kelompok
kepentingan, dan sebagainya.
3) Fungsi Sistem Politk: Fungsi adalah membuat keputusan-keputusan, policy (kebijakan)
dengan mengikat mengenai alokasi dari nilai-nilai yang sifatnya material yang
mengarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan masyarakat.
Sistem Politik menghasilkan output, berupa keputusan atau kebijakan yang mengikat.
Sistem Politik memiliki 4 variabel yang sangat berperan dalam memberikan pengaruh pada
sistem politik. Variabel Sistem Politik adalah sebagai berikut:
1) Kekuasaan, sebagai cara dalam mencapai keinginannya seperti membagi sumber-sumber
di antara setiap kelompok dalam masyarakat.
2) Kepentingan, yaitu tujuan-tujuan yang dikejar oleh pelaku-pelaku atau kelompok dalam
politik.
3) Kebijakan, adalah hasil dari interaksi antara kekuasaan dan kepentingan, yang biasanya
dalam bentuk perundang-undangan.
4) Budaya Politik, adalah orientasi dari subjektif individu dalam sistem politik.

Anda mungkin juga menyukai