Anda di halaman 1dari 18

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Pengantar Manajemen

Dosen : Maman Darmansyah,S.Hum,M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 3

Anwar Soleh Nasution (171011250424)

Mohamad Erwin Gunawan (171011250484)

Sri Cahyani (2014120893)

Semester / Kelas : 2 /427/02SAKM003

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabbilalamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

“Pengambilan Keputusan ”.

Penulis menghadapi hambatan dalam menyelesaikan makalah ini serta mendapatkan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada

Bapak Maman Darmansyah, S.Hum,M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar

Manajemen yang telah banyak memberikan bimbingan sehingga tugas ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Penulis menyimpulkan bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis

mengharapkan adanya kritik serta saran untuk kesempurnaan makalah ini dan bermanfaat

bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

Pamulang, 28 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................2

1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................................2

1.4. Manfaat Penulisan ..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengambilan Keputusan ..........................................................................................

2.2. Jenis-jenis Keputusan Manajemen ..........................................................................

2.3. Keputusan dan Jenjang Manajemen .........................................................................

2.4. Tahapan Pengambilan Keputusan.............................................................................

2.5. Daya Pengambilan Keputusan ..................................................................................

2.6. Model Pengambilan Keputusan ................................................................................

2.7. Keputusan Individu dan Kelompok ..........................................................................

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ...............................................................................................................

3.2. Saran .........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengambilan keputusan adalah hal yang biasa dihadapi manusia sehari-hari


dari yang sederhana hingga paling rumit. Terkadang untuk mengambil suatu
keputusan dibutuhkan waktu yang lama proses yang rumit atau menunggu saat yang
tepat. Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita memiliki masalah yang harus
diselesaikan dengan memuaskan. Situasi masalah tersebut yang menjadi masukan
pertama dalam sistem pembuatan keputusan.

Pembuatan keputusan dilakukan dengan pengetahuan, pengalaman, dan data yang


diperoleh atau dikumpulkan berkaitan dnegan masalah. Keputusan merupakan salah
satu tugas dominan dari para manajer. Setiap keputusan yang diambil mempengaruhi
kinerja, apalagi keputusan yang bersifat kritis. Pengambilan keputusan adalah tugas
manajer yang paling utama. Manajer di semua level melakukan pengambilan
keputusan . keputusan terkadang tidak hanya ditunggu oleh karyawan tapi juga oleh
stake holder yang lain. Keputusan dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah tetapi
bila tidak tepat malah dapat menimbulkan masalah baru.

Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang penting bagi individu maupun
kelompok atau organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih
sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada
banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia maka
akan semakin sulit mengambil keputusan.

Keputusan yang diambil memiliki tingkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang
terlalu tidak berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat
menentukanm kelangsungan hidup organisasi. Oleh karna itu hendaknya mengambil
keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.

1
Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul makalah ini adalah: “Pengambilan

Keputusan”.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana Pengambilan Keputusan dalam Manajemen?”

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui Pengambilan Keputusan dalam Manajemen.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Dapat memberikan pengetahuan secara relevan berkaitan dengan materi

Manajemen khususnya Pengambilan Keputusan.

b. Bagi Pembaca

Dengan adanya penelitian ini dapat menambah ilmu tentang Pengantar

Manajemen khususnya mengenai Pengambilan Keputusan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena


keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus
dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang ia pimpin. Ada keputusan yang
tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat
menentukan kelangsungan organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil
keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.

Terdapat beberapa definisi pengambilan keputusan menurut para ahli, antara lain:

a. George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu
dari dua atau lebih alternatif yang ada.
b. Sondang P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat
alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan paling cepat.
c. James A.F Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Pengambilan keputusan adalah proses memilih diantara dua atau lebih alternatif untuk
memecahkan masalah (problem solving) atau proses pemecahan masalah dengan
menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.

Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian penting dari manajemen yang
baik, karena keputusan menentukan bagaimana organisasi menyelesaikan masalah
mereka, mengalokasikan sumber daya, dan mencapai tujuannya.

3
2.2 Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

Terdapat beberapa jenis keputusan dalam proses pengambilan keputusan menurut

Herbert Simon secara umum,terdiri dari:

a. Keputusan Terprogram atau Keputusan Terstruktur, adalah keputusan yang terstruktur


atau yang muncul berulang – ulang, keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan, aturan,
dan prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan
pasti. Keputusan ini merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan
sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan terprogram
memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja
diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat
banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat
kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau
lebih.

b. Keputusan Tidak Terprogram atau Tidak Terstruktur, adalah keputusan yang tidak
mempunyai suatu aturan dan terjadinya tidak dapat diprediksi. Keputusan ini belum
ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan
ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya,
sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan
tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat
menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram
menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan
terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak
terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategis

2.3 Keputusan dan Jenjang Manajemen

Setiap permasalahan yang dihadapi oleh manajer memerlukan keputusan-keputusan

penting. Keputusan yang diambil oleh manajer sangat tergantung pada jenis

keputusan yang akan diambil.

4
Secara umum tingkatan manajemen dalam organisasi ada tiga yaitu manajemen

puncak (Top Management) , manajemen menengah (Middle Management) dan

manajemen lini (First Line Management).

a. Manajemen Puncak (Top Management) adalah jenjang manajemen tertinggi,

jenjang manajemen tertinggi biasanya terdiri atas dewan direksi dan direktur

utama. Dewan direksi bertugas memutuskan hal-hal yang sangat penting sifatnya

bagi kelangsungan hidup perusahaan. Top management juga bertugas untuk

menetapkan kebijakan operasional dan membimbing interaksi organisasi dengan

lingkungan.

b. Manajemen Menengah (Middle Management) biasanya memimpin suatu divisi

atau department. Tugasnya adalah mengembangkan rencana-rencana operasi dan

menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan oleh Top Management. Manajemen

menengah bertanggung jawab kepada Top Management serta bertugas untuk

menyusun rencana operasi dan melaksanakan rencana-rencana umum dari Top

Management seperti menangani permasalahan kontrol atau pengawasan yang

sifatnya lebih banyak pada masalah administrasi.

c. Manajemen lini pertama (First Line Management) adalah tingkatan manajemen

yang paling rendah dalam sebuah perusahaan. Manajemen ini bertugas untuk

memimpin dan mengawasi kinerja tenaga operasional. Karna tugasnya mengawasi

karyawan, manajemen lini bekerja menggunakan keterampilan teknikal dan

kemampuan komunikasi. Selain itu manajemen lini bertanggung jawab untuk

menyelesaikan rencana dan tugas yang diberikan oleh manajemen yang lebih

tinggi.

5
2.4 Tahapan Pengambilan Keputusan

Tahapan pengambilan keputusan melalui beberapa langkah yaitu:

1. Identifikasi Masalah

Tahap ini meliputi kegiatan pengambilan informasi, proses informasi, dan


pertimbangan yang mendalam dari berbagai sumber. Masalah adalah kesenjangan
antara keadaan nyata dengan keadaan yang dikehendaki. Misalkan manajer akan
mengembangkan bisnis baru dibidang ritel, tetapi perusahaan tidak memiliki
pengalaman di bidang ritel sehingga memutuskan untuk membeli waralaba

2. Mengidentifikasi Kriteria Keputusan

Kriteria adalah faktor-faktor utama yang dipertimbangkan dalam mengambil


keputusan. Dalam hal ini manajer dan tim pengembang akan membuat kriteria
yang dapat diterima. Misalkan kriteria yang disepakati adalah biaya franchiser,
modal,pasar,dan dukungan franchiser

3. Memberi Nilai Kriteria

Seringkali kriteria itu tidak dianggap sama penting ada yang sangat penting,
sedang atau kurang penting. Para pengambil keputusan dapat memberikan bobot
nilai pada masing-masing kriteria. Misalkan bobot untuk biaya franchiser, modal,
pasar dan dukungan franchiser

4. Menyusun Alternatif

Manajer menyusun dan mentapkan alternatif yang akan dipilih. Alternatif adalah
sejumlah daftar pilihan atau kemungkinan yang terjadi

5. Menganalisis Alternatif

Pengambilan keputusan secara kritis perlu membandingkan alternatif dengan


kriteria. Evaluasi kelebihan dan kekurangan dapat melibatkan data/informasi,
rasio dan intuisi dari pengambil keputusan.

6. Memilih Sebuah Alternatif

6
Memilih alternatif terbaik diantara alternatif – alternatif yang telah dinilai dan di
evaluasi. Tujuan pemilihan alternaif adalah memecahka masalah agar dapat
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Walaupun manajer sebagai pengambil keputusan memilih alternatif dengan


harapan mencapai sasaran, tetapi memilih tersebut tidak dipandang sebagai suatu
aktifitas yang mandiri. Setelah melakukan analisi dan penilaian masing-masing
kriteria, dipilih total nilai yang paling besar diantara semua alternatif.

7. Implementasi Alternatif Yang Terpilih

Tahap implementasi meliputi penggunaan kemampuan manajerial, administratif


dab persuasif untuk menjamin alternatif yang dipilih dapat dijalankan.
Implementasi sebagai tindakan pelaksanaan adalah penyampaian keputusan
kepada orang-orang yang terpengaruh dan mendapatkan komitmen atas keputusan
mereka.

Oleh karena itu pekerjaan manajer tidak hanya terbatas pada keterampilan
memilih pemecahan yang baik, akan tetapi meliputi juga pengetahuan dan
keterampilan yang perlu untuk melaksanakan pemecahan masalah tersebut
menjadi perilaku dalam organisasi.

8. Evaluasi Efektivitas Keputusan

Langkah terakhir adalah menilai hasil keputusan untuk melihat apakah


masalahnya telah terpecahkan. Jika masalahnya masih ada manajer harus
memperkirakan hal apa yang keliru dan dapat kembali ke salah satu langkah
sebelumnya. Tahap ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa pelaksanaan
keputusan yang diambil mengenai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Jika
ternyata tujuan tidak tercapai, manajer dapat melakukan respon dengan cepat.

7
2.5 Gaya Pengambilan Keputusan

Terdapat beberapa gaya pengambilan keputusan, antara lain:

a. Gaya direktif, gaya ini digunakan untuk orang yang lebih menyukai solusi
yang sederhana dan langsung ke sasaran. Manajer mengambil keputusan
dengan cepat, cenderung efisien dan rasional, cenderung mengandalkan aturan
atau prosedur yang berlaku. Menggunakan informasi minimal dan
mempertimbangkan sedikit alternatif
b. Gaya analitis, manajer yang suka mempertimbangkan solusi komplek
berdasarkan sebanyak-banyaknya data atau informasi yang dapat
dikumpulkan. Hati-hati dalam mengambil keputusan dan mencari keputusan
terbaik berdasarkan informasi yang tersedia. Membuat keputusan dengan hati-
hati pada situasi yang unik
c. Gaya konseptual, manajer suka mempertimbangkan banyak informasi namun
lebih berorientasi sosial, cenderung mempertimbangkan banyak alternatif dan
memecahkan masalah secara kreatif. Berpandnagan luas dan
mempertimbangkan banyak alternatif untuk membuat keputusan jangka
panjang
d. Gaya tingkah laku ( behavioral), manajer memiliki perhatian besar terhadap
orang lain sebagai individu. Memperhatikan pengembangan pribadi orang lain
dan dapat mengambil keputusan yang membantu orang lain mencapai tujuan
mereka, menghindari konflik dengan bekerja yang baik dengan yang lain dan
mau menerima saran.

2.6 Model Pengambilan Keputusan

Sebagian besar manajer menganggap diri mereka sebagai pengambil keputusan

yang rasional dan banyak ahli berpendapat bahwa manajer seharusnya berusaha untuk

berpikiran serasional mungkin dalam pengambilan keputusan. Pendekatan yang

dilakukan oleh seorang manajer untuk mengambil keputusan berupa salah satu dari dua

jenis model, yaitu model klasik dan model administratif.

8
a. Model Klasik, berpandangan bahwa manajer bertindak dalam kepastian.

Pengambilan keputusan yang didasarkan pada asumsi rasional seperti apa

seharusnya pengambilan keputusan yang ideal. Model klasik dalam

pengambilan keputusan dianggap sebagai model yang normatif yang berarti

model ini menentukan bagaimana seorang pengambil keputusan seharusnya

mengambil keputusan. Pendekatan klasik ini merupakan model yang sangat

rasional untuk pembuatan keputusan manajerial.

b. Model Administratif, model ini dianggap bersifat deskriptif, yang artinya

model ini menggambarkan bagaimana manajer benar-benar melakukan

pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks.

Menurut Herbert Simon, manajer dalam pengambilan keputusan menghadapi 3

kondisi:

 Informasi tidak sempurna dan tidak lengkap

 Rasionalitas yang terbatas (bounded rasionality)

 Cepat puas (satisfice)

Dan ada 3 konsep untuk membantu manajer menempatkan pembuatan keputusan

dalam perspektif, yaitu:

a. Rasionalitas terbatas dan memadai (bounded rationality and satisficing),

menekankan bahwa pembuatan keputusan harus menghadapi kenyataan tidak

memadainya informasi mengenai sifat masalah dan menyelesaikan yang

mungkin, kekurangan waktu dan uang untuk mengumpulkan informasi yang

lebih lengkap. Ketidakmampuan untuk mengingat sejumlah dasar informasi dan

batas-batas kecerdasan mereka sendiri. Yang perlu dipelajari oleh pembuatan

keputusan efektif adalah menerima yang memadai dengan gambaran sasaran

organisasi jelas terbayang dalam benak.

9
b. Heuristic, orang yang tergantung pada prinsip heuristic/ pedoman umum untuk

menyederhanakan pembuatan keputusan.

c. Memutuskan siapa yang membuat keputusan, model rasional tidak memberikan

pedoman siapa yang harus membuat keputusan, “siapa yang akan memutuskan”

merupakan keputusan pertama yang harus dibuat manajer. Keputusan ini bisa

sangat rumit.

2.7 Keputusan Individu dan Kelompok

a. Pengambilan Keputusan Individu

Dalam keputusan individual, manajer membuat pilihan tindakan yang disukai.

Beberapa faktor perilaku hanya mempengaruhi aspek-aspek tertentu dari proses

pengambilan keputusan. Faktor tersebut adalah:

1. Kepribadian nilai

2. Kecenderungan akan resiko, dan

3. Kemungkinan ketidakcocokan

Kepribadian

Pengaruh dari beberapa variabel terpilih terhadap proses pengambilan

kepribadian, yaitu:

 Variabel kepribadian : hal ini mencakup sikap, kepercayaan individu

 Variabel situasional : menyinggung situasi ekstern yang dapat diamati

yang dihadapi oleh orang-orang itu sendiri

 Variabel interaksional : hal ini menyinggung keadaan pada saat itu dari

orang-orang sebagai akibat dari situasi tertentu dengan ciri-ciri khas

kepribadian orang.

10
Nilai

Merupakan bagian dasar dari pikiran seseorang. Pengaruh itu dapat dilihat dari setiap

proses pengambilan keputusan manajemen sebagai berikut:

 Dalam menetapkan sasaran, pertimbangan nilai diperlukan dalam pemilihan

kesempatan dan penentuan prioritas

 Dalam mengembangkan alternatif, perlu mempertimbangkan berbagai macam

kemungkinan

Apabila memilih alternatif, nilai dari orang yang mengambil keputusan

mempengaruhi alternatif mana yang akan dipilih

Apabila melaksanakan keputusan, pertimbangan nilai sangat perlu dalam

memilih cara pelaksanaanya

Dalam fase evaluasi dan pengendalian, pertimbangan nilai tidak dapat

dihindari apabila mengambil tindakan

Kecenderungan Akan Resiko

Seseorang pengambil keputusan yang agak segan mengambil resiko akan menetapkan

Sasaran yang berbeda, mengevaluasi alternatif secara berbeda juga. Orang tersebut

akan berusaha menetapkan pilihan dimana resiko atau ketidakpastian sangat rendah,

atau dimana kepastian akan hasilnya sangat tinggi.

11
Kemungkinan Ketidakcocokan

Apabila terjadi ketidakcocokan, maka dapat dikurangi dengan mengakui bahwa telah

terjadi kesalahan. Lebih memungkinkan untuk menggunakan satu atau beberapa

metode berikut ini untuk mengurangi ketidakcocokan mereka:

 Mencari informasi yang mendukung kebijaksaan dari keputusan mereka.

 Secara selektif memahami (mengubah informasi) dengan suatu cara yang

dapat mendukung keputusan.

 Membuat perubahan, sehingga memiliki pandangan yang baik terhadap

alternatif yang telah ditetapkan sebelumnya

b. Pengambilan Keputusan Kelompok

Pengambilan keputusan oleh kelompok berarti mengikutsertakan dan memberi

kesempatan pada yang terpengaruh oleh keputusan untuk ikut serta, sehingga

membantu mengembangkan kemampuan anggota kelompok. Orang yang ikut dalam

pengambilan keputusan akan lebih atusias dalam pelaksanaan nantinya.

Dalam menggunakan kelompok, manajer harus memperhatikan keuntungan dan

kerugian dari kelompok tersebut.

Keuntungan:

 Informasi dan pengetahuan lebih banyak

 Lebih banyak alternatif yang dihasilkan

 Penerimaan penilaian hasil akhir akan lebih besar

 Komunikasi yang lebih baik akan muncul

12
Kerugian:

 Membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar karna

waktu yang hilang banyak

 Menimbulkan kompromi

 Satu atau beberapa orang barangkali akan mendominasi kelompok

 Tekanan kelompok akan muncul dan membatasi kreativitas individual

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan isi makalah diatas maka penulis mengambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pembuatan keputusan dilakukan dengan pengetahuan, pengalaman, dan data

yang diperoleh atau dikumpulkan berkaitan dnegan masalah. Keputusan

merupakan salah satu tugas dominan dari para manajer. Setiap keputusan yang

diambil mempengaruhi kinerja, apalagi keputusan yang bersifat kritis.

2. Pengambilan keputusan adalah proses memilih diantara dua atau lebih


alternatif untuk memecahkan masalah (problem solving) atau proses
pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk
menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

3.2 Saran

Pengambilan keputusan baik dalam organisasi, perusahaan maupun dalam lembaga

pemerintahan yang berhubungan dengan proses manajemen merupakan bagian dari

kegiatan manajemen dan berkaitan dengan hari depan/ masa yang akan datang.

Dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama. Karena itu setiap aspek

dari pengambilan keputusan haruslah diperhatikan dengan seksama tanpa

meninggalkan sedikitpun celah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Widjayanto, Dian. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Jono M Munandar,Lindawati Kartika,Yusrina Permanasari,R Dikky Indrawan, M

Syaefudin Andrianto, Edward Siregar, Stevia Septiani, Yuviani Kusumawardhani.

(2015). Pengantar Manajemen Panduan Komprehensif dan Pengelolaan Organisasi.

IPB Press : Bogor

Andrew Budiherlando, 2013. Dasar Dasar Manajemen Pengambilan Keputusan

Dalam Manajemen

http://fannyver.wordpress.com/makalah-pengambilan-keputusan/amp/

15

Anda mungkin juga menyukai