Pengambilan Keputusan Kelompok 3
Pengambilan Keputusan Kelompok 3
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabbilalamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Pengambilan Keputusan ”.
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Maman Darmansyah, S.Hum,M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Manajemen yang telah banyak memberikan bimbingan sehingga tugas ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulis menyimpulkan bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis
mengharapkan adanya kritik serta saran untuk kesempurnaan makalah ini dan bermanfaat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang penting bagi individu maupun
kelompok atau organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih
sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada
banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia maka
akan semakin sulit mengambil keputusan.
Keputusan yang diambil memiliki tingkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang
terlalu tidak berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat
menentukanm kelangsungan hidup organisasi. Oleh karna itu hendaknya mengambil
keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.
1
Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul makalah ini adalah: “Pengambilan
Keputusan”.
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
a. Bagi Penulis
b. Bagi Pembaca
2
BAB II
PEMBAHASAN
Terdapat beberapa definisi pengambilan keputusan menurut para ahli, antara lain:
a. George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu
dari dua atau lebih alternatif yang ada.
b. Sondang P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat
alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan paling cepat.
c. James A.F Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan adalah proses memilih diantara dua atau lebih alternatif untuk
memecahkan masalah (problem solving) atau proses pemecahan masalah dengan
menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.
Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian penting dari manajemen yang
baik, karena keputusan menentukan bagaimana organisasi menyelesaikan masalah
mereka, mengalokasikan sumber daya, dan mencapai tujuannya.
3
2.2 Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
b. Keputusan Tidak Terprogram atau Tidak Terstruktur, adalah keputusan yang tidak
mempunyai suatu aturan dan terjadinya tidak dapat diprediksi. Keputusan ini belum
ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan
ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya,
sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan
tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat
menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram
menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan
terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak
terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategis
penting. Keputusan yang diambil oleh manajer sangat tergantung pada jenis
4
Secara umum tingkatan manajemen dalam organisasi ada tiga yaitu manajemen
jenjang manajemen tertinggi biasanya terdiri atas dewan direksi dan direktur
utama. Dewan direksi bertugas memutuskan hal-hal yang sangat penting sifatnya
lingkungan.
yang paling rendah dalam sebuah perusahaan. Manajemen ini bertugas untuk
menyelesaikan rencana dan tugas yang diberikan oleh manajemen yang lebih
tinggi.
5
2.4 Tahapan Pengambilan Keputusan
1. Identifikasi Masalah
Seringkali kriteria itu tidak dianggap sama penting ada yang sangat penting,
sedang atau kurang penting. Para pengambil keputusan dapat memberikan bobot
nilai pada masing-masing kriteria. Misalkan bobot untuk biaya franchiser, modal,
pasar dan dukungan franchiser
4. Menyusun Alternatif
Manajer menyusun dan mentapkan alternatif yang akan dipilih. Alternatif adalah
sejumlah daftar pilihan atau kemungkinan yang terjadi
5. Menganalisis Alternatif
6
Memilih alternatif terbaik diantara alternatif – alternatif yang telah dinilai dan di
evaluasi. Tujuan pemilihan alternaif adalah memecahka masalah agar dapat
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Oleh karena itu pekerjaan manajer tidak hanya terbatas pada keterampilan
memilih pemecahan yang baik, akan tetapi meliputi juga pengetahuan dan
keterampilan yang perlu untuk melaksanakan pemecahan masalah tersebut
menjadi perilaku dalam organisasi.
7
2.5 Gaya Pengambilan Keputusan
a. Gaya direktif, gaya ini digunakan untuk orang yang lebih menyukai solusi
yang sederhana dan langsung ke sasaran. Manajer mengambil keputusan
dengan cepat, cenderung efisien dan rasional, cenderung mengandalkan aturan
atau prosedur yang berlaku. Menggunakan informasi minimal dan
mempertimbangkan sedikit alternatif
b. Gaya analitis, manajer yang suka mempertimbangkan solusi komplek
berdasarkan sebanyak-banyaknya data atau informasi yang dapat
dikumpulkan. Hati-hati dalam mengambil keputusan dan mencari keputusan
terbaik berdasarkan informasi yang tersedia. Membuat keputusan dengan hati-
hati pada situasi yang unik
c. Gaya konseptual, manajer suka mempertimbangkan banyak informasi namun
lebih berorientasi sosial, cenderung mempertimbangkan banyak alternatif dan
memecahkan masalah secara kreatif. Berpandnagan luas dan
mempertimbangkan banyak alternatif untuk membuat keputusan jangka
panjang
d. Gaya tingkah laku ( behavioral), manajer memiliki perhatian besar terhadap
orang lain sebagai individu. Memperhatikan pengembangan pribadi orang lain
dan dapat mengambil keputusan yang membantu orang lain mencapai tujuan
mereka, menghindari konflik dengan bekerja yang baik dengan yang lain dan
mau menerima saran.
yang rasional dan banyak ahli berpendapat bahwa manajer seharusnya berusaha untuk
dilakukan oleh seorang manajer untuk mengambil keputusan berupa salah satu dari dua
8
a. Model Klasik, berpandangan bahwa manajer bertindak dalam kepastian.
kondisi:
9
b. Heuristic, orang yang tergantung pada prinsip heuristic/ pedoman umum untuk
pedoman siapa yang harus membuat keputusan, “siapa yang akan memutuskan”
merupakan keputusan pertama yang harus dibuat manajer. Keputusan ini bisa
sangat rumit.
1. Kepribadian nilai
3. Kemungkinan ketidakcocokan
Kepribadian
kepribadian, yaitu:
Variabel interaksional : hal ini menyinggung keadaan pada saat itu dari
kepribadian orang.
10
Nilai
Merupakan bagian dasar dari pikiran seseorang. Pengaruh itu dapat dilihat dari setiap
kemungkinan
Seseorang pengambil keputusan yang agak segan mengambil resiko akan menetapkan
Sasaran yang berbeda, mengevaluasi alternatif secara berbeda juga. Orang tersebut
akan berusaha menetapkan pilihan dimana resiko atau ketidakpastian sangat rendah,
11
Kemungkinan Ketidakcocokan
Apabila terjadi ketidakcocokan, maka dapat dikurangi dengan mengakui bahwa telah
kesempatan pada yang terpengaruh oleh keputusan untuk ikut serta, sehingga
Keuntungan:
12
Kerugian:
Membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar karna
Menimbulkan kompromi
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
merupakan salah satu tugas dominan dari para manajer. Setiap keputusan yang
3.2 Saran
kegiatan manajemen dan berkaitan dengan hari depan/ masa yang akan datang.
Dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama. Karena itu setiap aspek
14
DAFTAR PUSTAKA
Dalam Manajemen
http://fannyver.wordpress.com/makalah-pengambilan-keputusan/amp/
15