Abstract
The core issues have been examined in this study including the relationships of the teacher’s
involvement in decision making, interpersonal communication, and work motivation of the
BPKB teachers in Gorontalo Province. This study used survey method with correlation
techniques. The sample was the whole population of the 47 teachers by using total sampling
or sample saturated. Based on the analysis of data concluded results namely 1) there is a
positive relationship between teacher’s involvements in decision-making with the work
motivation. 2) There is a positive relationship between interpersonal communication and the
work motivation of teachers, 3) There is a positive relationship between involvement in
decision-making and interpersonal communication simultaneously on the work motivation of
teachers. These results indicated that the higher of teachers’ involvement in decision-making
and interpersonal communication, the work motivation is increasing.
Abstrak
Isu-isu utama dalam penelitian ini mengenai keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan,
komunikasi interpersonal, dan motivasi kerja guru di BPKB Provinsi Gorontalo. Penelitian ini
menggunakan metode survey dengan teknik korelasional dengan menggunakan total populasi
sebagai sampel sebanyak 47 guru. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil yakni 1)
terdapat hubungan positif antara keterlibatan dalam pengambilan keputusan dengan motivasi
kerja guru. 2) Ada hubungan positif antara komunikasi interpersonal dengan motivasi kerja
guru, 3) Terdapat hubungan yang positif antara keterlibatan dalam pengambilan keputusan
dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama terhadap motivasi kerja guru. Hal ini
menunjukkan semakin tinggi keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan dan komunikasi
interpersonal maka motivasi kerja guru juga semakin meningkat.
1
Psikologi Pendidikan Dalam Al-Qur’an (Muhammad Faisal M. Abdullah)
2
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2014, Vol. 1, No. 1, Hal : 1 - 10
3
Psikologi Pendidikan Dalam Al-Qur’an (Muhammad Faisal M. Abdullah)
kepada tiga bagian pertama, lemah menuju yang efektif dan efesien (produktif) yang
kuat, kedua, kuat sempurna menuju lemah, memberikan rahmat kepada seluruh alam
Ketiga, lemah menuju kematian. Dalam semesta.7
konteks psikologi proses ini merupakan Dalam masa kuat yang disebutkan di
proses perkembangan manusia secara fisik atas yang disebutkan oleh Imam al-Alusy
dan non fisik. Al-Qur’an menyebutkan dalam tafsirnya adalah umur 17-40 sebagai
dalam satu surah yaitu: “Allah, Dialah masa kuat sempurna, maka dimanfaatkan
yang menciptakan kamu dari Keadaan dengan penuh tanggung jawab. Salah
lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) satunya adalah melalui pendidikan. “Islam
sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, adalah agama yang meninggikan derjat
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah orang-orang yang berilmu. Oleh sebab itu
kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia dalam Islam seorang penuntut ilmu dengan
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya niat mengharapkan ridha Allah Subhanahu
dan Dialah yang Maha mengetahui lagi wata’ala memiliki keistimewaan yang
Maha Kuasa” (QS. Ar-Ruum:54). sangat luar biasa. Salah satunya adalah
Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa santri (anak didik) merupakan orang yang
kata ‘kuat’ pada ayat di atas merujuk pada diistimewakan oleh Allah dan Rasul-Nya.
masa muda. Jika diklasifikasikan dengan Sebab santri adalah orang yang ditempa
sebuah skema tentang proses kehidupan untuk menerima, mengamalkan dan
manusia yaitu:6 menyampaikan misi Tuhan di atas dunia
ini.
Sejak lahir – 17 17 hingga 40 40 hingga
tahun tahun kematian Kuat Dari Katsir bin Qais, dia berkata:
menuju lemah Ketika aku duduk-duduk bersama Abu Ad-
Darda' dalam sebuah masjid di Damaskus,
seorang lelaki mendatangi Abu Ad-Darda',
dia berkata, "Wahai Abu Ad-Darda', aku
datang dari kotanya Rasulullah lantaran
Awal Akhir
Kehidupan
Tiada
Kehidupan suatu hadits yang telah kamu ceritakan dari
Kemunduran Rasulullah. Aku ke sini untuk keperluan
itu (mencari tahu dan memastikan
Dari skema di atas dapat kita pahami kebenarannya)" Abu Ad-Darda lalu
bahwa kehidupan manusia dibagi oleh berkata, "Sesungguhnya aku mendengar
Allah SWT menjadi tiga bagian tempat Rasulullah Sallalahu ‘alaihi wasallam
yaitu lemah menuju kuat, kuat sempurna bersabda, 'Barangsiapa berjalan untuk
dan kuat menuju lemah kembali (Lemah menuntut ilmu, maka Allah akan
yang tidak akan kuat lagi= ‘kematian’). memperjalankannya di antara jalan-jalan
Oleh sebab itu masa muda adalah masa yang ada di surga, sedangkan malaikat
emas yang Allah berikan kepada manusia; akan meletakkan sayapnya (memberikan
untuk mengolah kekuatan tersebut dengan doa) lantaran senang dengan para
menggunakan akalnya sebagai karunia penuntut ilmu seluruh penghuni langit
sempurna agar menjadi manusia yang serta bumi dan ikan-ikan di dasar laut
beriman dan bertaqwa. Manusia yang akan memintakan ampunan kepada orang
beriman dan bertaqwa bukan berarti yang mempunyai ilmu pengetahuan,
manusia yang hanya khusyuk memutar tali karena kelebihan dan keutamaan orang
tasbih saja; akan tetapi, manusia yang yang mempunyai ilmu pengetahuan atas
beriman dan bertaqwa adalah manusia ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan
pada malam purnama atas bintang-
6
Shabri Shaleh Anwar, Pertama Kepada
Akhir (Tembilahan: Yayasan Indragiri, 2014),
7
hal.iii Ibid.
4
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2014, Vol. 1, No. 1, Hal : 1 - 10
5
Psikologi Pendidikan Dalam Al-Qur’an (Muhammad Faisal M. Abdullah)
6
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2014, Vol. 1, No. 1, Hal : 1 - 10
tengah di antara kedua itu.” (QS. Al- orang yang khusyu’ kepada Kami.”
Isra: 110) (QS. Al-Anbiya’: 90).
Allah Subhanahu wa Ta’ala 7. Memantapkan Hati Dalam Berdoa dan
memuji Nabi Zakariya ‘alaihis salam, Berkeyakinan Untuk dikabulkan.
yang berdoa dengan penuh khusyu’ dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
suara lirih: “(Yang dibacakan ini ada- sallam bersabda: “Janganlah kalian
lah) penjelasan tentang rahmat Tuhan ketika berdoa dengan mengatakan, ‘Ya
kamu kepada hamba-Nya, Zakaria, Allah, ampunilah aku jika Engkau mau.
yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhan- Ya Allah, rahmatilah aku, jika Engkau
nya dengan suara yang lembut.” (QS. mau’. Hendaknya dia mantapkan ke-
Maryam: 2–3). inginannya, karena tidak ada yang
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memaksa Allah.” (HR. Bukhari dan
berfirman: “Berdoalah kepada Tuhan- Muslim).
mu dengan berendah diri dan suara
Dari Abu Hurairah radhial-
yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak lahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
menyukai orang-orang yang melampaui sallam bersabda, “Apabila kalian
batas.” (QS. Al-A’raf: 55).
berdoa, hendaknya dia mantapkan
Dari Abu Musa radhi-
keinginannya. Karena Allah tidak
allahu’anhu bahwa suatu ketika para keberatan dan kesulitan untuk mewu-
sahabat pernah berdzikir dengan teriak- judkan sesuatu.” (HR. Ibn Hibban dan
teriak. Kemudian Nabi shallallahu dishahihkan Syua’ib Al-Arnauth).
‘alaihi wa sallam mengingatkan: Di antara bentuk yakin ketika
“Wahai manusia, kasihanilah diri berdoa adalah hatinya sadar bahwa dia
kalian. Sesungguh-nya kalian tidak
sedang meminta sesuatu. Dari Abu
menyeru Dzat yang tuli dan tidak ada,
Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi
sesungguhnya Allah bersama kalian, shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dia Maha mendengar lagi Maha
“Berdoalah kepada Allah dan kalian
dekat.” (HR. Bukhari)
yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, se-
5. Tidak Dibuat Bersajak. sungguhnya Allah tidak mengabulkan
Doa yang terbaik adalah doa yang doa dari hati yang lalai, dan lengah
ada dalam Alquran dan sunah. Allah (dengan doanya).” (HR. Tirmidzi dan
Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Ber-
dishahihkan Al-Albani).
doalah kepada Tuhanmu dengan be-
Banyak orang yang lalai dalam
rendah diri dan suara yang lembut. berdoa atau bahkan tidak tahu isi doa
Sesungguhnya Allah tidak menyukai yang dia ucapkan. Karena dia tidak
orang-orang yang me-lampaui batas.” paham bahasa Arab, sehingga hanya dia
(QS. Al-A’raf: 55). ucapkan tanpa di-renungkan isinya.
Ada yang mengatakan: maksud-
8. Mengulang-ulang Doa dan Merengek-
nya adalah berlebih-lebihan dalam rengek dalam Berdoa.
membuat kalimat doa, dengan dipak-
Mislanya, orang berdoa: Yaa
sakan bersajak. Allah, ampunilah hambu-MU, ampu-
6. Khusyu’, Merendahkan Hati, dan Penuh nilah hambu-MU, ampuni-lah hambu-
Harap. Allah Subhanahu wa Ta’ala ber- MU yang penuh dosa ini. ampunilah ya
firman: “Sesungguhnya mereka adalah Allah. Dia ulang-ulang permohonannya.
orang-orang yang selalu bersegera Semacam ini menunjukkan kesung-
dalam (mengerjakan) perbuatan- guhhannya dalam berdoa. Ibn Mas’ud
perbuatan yang baik dan mereka
mengatakan, Rasulullah shallallahu
berdoakepada Kami dengan harap dan ‘alaihi wasallam apabila beliau berdoa,
cemas. Dan mereka adalah orang- beliau mengulangi tiga kali. Dan
7
Psikologi Pendidikan Dalam Al-Qur’an (Muhammad Faisal M. Abdullah)
8
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2014, Vol. 1, No. 1, Hal : 1 - 10
berdoa dengan doa yang buruk, Firman para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para
Allah SWT: “Manusia berdoa untuk Rasul! Makanlah makanan yang baik-
kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk baik (halal) dan kerjakanlah amal
kebaikan. Dan adalah manusia bersifat shalih. Sesungguhnya Aku Maha
tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra’: 11). Mengetahui apa yang kamu kerjakan’.
Pada Ayat lain Allah berfirman: Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai
“Kalau sekiranya Allah menyegerakan orang-orang yang beriman! Makanlah
keburukan bagi manusia seperti per- rezeki yang baik-baik yang telah kami
mintaan mereka untuk menyegerakan rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi
kebaikan, pastilah diakhiri umur me- shallallahu ‘alaihi wa sallam menceri-
reka (binasa).” (QS. Yunus: 11). takan tentang seroang laki-laki yang
Ayat ini berbicara tentang orang telah lama berjalan karena jauhnya
yang mendoakan keburukan untuk jarak yang ditempuhnya. Sehingga
dirinya, hartanya, keluarganya, dengan rambutnya kusut, masai dan berdebu.
doa keburukan. Orang itu mengangkat tangannya ke
Dari Jabir radhiallahu’anhu, Nabi langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku,
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: wahai Tuhanku’. Padahal, makanannya
“Janganlah kalian mendoakan keburu- dari barang yang haram, minumannya
kan untuk diri kalian, jangan men- dari yang haram, pakaiannya dari yang
doakan keburukan untuk anak kalian, haram dan diberi makan dengan
jangan mendoakan keburukan untuk makanan yang haram, maka bagai-
pembantu kalian, jangan mendoakan manakah Allah akan mengabulkan
keburukan untuk harta kalian. Bisa jadi do’anya?” (HR. Muslim)
ketika seorang hamba berdoa kepada Santri harus berdo’a dalam menuntut
Allah bertepatan dengan waktu mus- ilmu. Rasulullah Sallallhu ‘alaihi
tajab, pasti Allah kabulkan.” (HR. Abu wasallam telah mengajarkan do’a bagi
Daud). penuntut ilmu yaitu 'Ya Allah, berikanlah
Dari Abu Hurairah radhial- kemanfaatan atas apa yang telah Engkau
lahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku
sallam bersabda: “Doa para hamba apa-apa yang bermanfaat untuk diriku,
akan senantiasa dikabul-kan, selama tambahkanlah kepadaku ilmu. Dan segala
tidak berdoa yang isinya dosa atau puji bagi Allah atas semua keadaan, aku
memutus silatur-rahim.” (HR. Muslim pun berlindung kepada Allah dari siksa
dan Abu Daud). api neraka'." (Shahih)
13. Menghindari Makanan dan Harta Santri juga harus berdo’a dari
Haram. Makanan yang haram menjadi ketidakmanfaatan ilmu yang dipelajari,
sebab tertolaknya doa.11 sebab ilmu yang tidak bermanfaat tidak
Dari Abu Hurairah radhial- akan memberikan kebaikan bagi seseorang
lahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa baik di dunia maupun diakhirat. Rasulullah
sallam bersabda: “Wahai sekalian ma- Sallallhu ‘alaihi wasallam mengajarkan
nusia, sesungguhnya Allah itu thoyib keapda kita sebuah do’a, yaitu: 'Ya Allah,
(baik). Dia tidak akan menerima sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
sesuatu melainkan yang baik pula. Dan dari empat perkara; dari ilmu yang tidak
sesungguhnya Allah telah memerintah- bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu',
kan kepada orang-orang mukmin se- dari jiwa yang tidak puas, dan dari doa
perti yang diperintahkan-Nya kepada yang tidak didengar'." (Shahih: Hadits ini
sering diulang namun hadits di atas lebih
sempurna).
11
http://www.konsultasisyariah.com/13-ada-
dalam-berdoa/islamino.net
9
Psikologi Pendidikan Dalam Al-Qur’an (Muhammad Faisal M. Abdullah)
10