Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN I

JUDUL : PENGENDALIAN ON-OFF

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan praktek ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melakukan simulasi pengendalian On – Off dengan mempergunakan
peralatan CRL.
2. Menjelaskan pengertian set point, hysterisis, open time.
3. Memahami mekanisme pengendalian On – Off
4. Mencetak grafik pengendalian On – Off dan menjelaskan grafik tersebut.

II. ALAT DAN BAHAN


II.1 Alat yang Digunakan :
1. Satu set CRL
2. Satu set personal komputer

2.2 Bahan yang Digunakan :


1. Air dalam tangki penampungan

III. DASAR TEORI


Terlampir di pendahuluan.

IV. PROSEDUR KERJA


1. Menghidupkan unit CRL dengan menekan MAIN SWITCH. Lampu merah
akan menyala.
2. Mengosongkan tangki dengan membuka katup V2.
3. Mengubah mode selector (24) di panel kontrol ke resistive probes dan
mengklik tombol start untuk memulai.
4. Memperhatikan bahwa pompa hidup bila ketinggian air berada di bawah
batas atas. Mengamati kejadian di dalam tangki pada grafik monitor. Pompa
akan mati saat ketinggian air menyentuh bagian bawah dari probes. Mencatat
waktu mulai dari pompa mati hingga pompa hidup kembali (t1) dan mencatat
waktu mulai dari pompa hidup sampai pompa mati kembali (t2).
5. Mengulangi pengamatan waktu hidup dan mati pompa pada ketinggian
resistive hingga didapat 3 kali data yang identik.
6. Mengukur diameter, tinggi maksimum, dan minimum untuk menentukan
volume.
7. Menghitung laju kenaikan dan laju pengosongan air di dalam tangki.
8. Menentukan laju alir masuk dan laju alir keluar.

V. DATA PENGAMATAN

Waktu Pompa Hidup ke Mati Waktu Pompa Mati ke Hidup


(Sekon) (Sekon)
17,28 16,22
19,22 16,02
16,99 16,51
17,16 16,13
17,13 16,25
18,07 15,89
Rata-rata = 17,64 Rata-rata = 16,17

VI. PERHITUNGAN
a. Tinggi max = 85 cm = 0,85 m
b. Tinggi min = 75 cm = 0,75 m
c. t = ( 85 – 75) cm = 10 cm
d. Diameter = 16 cm
e. V = ∏r2t
= 3,14 x (8 cm)2 x 10 cm
= 2009,6 cm3
= 0,0020 m3
f. Laju Kenaikan = 0,85 m / 16,175 s = 0,053 m/s
g. Laju pengosongan = 0,75 m / 17,64 s = 0,043 m/s
h. Q masuk = V/t1 = 0,0020 m3 / 16,17 s = 0,0001237 m3/s
i. Q masuk = V/t2 = 0,0020 m3 / 17,64 s = 0,0001134 m3/s

VII. ANALISA PERCOBAAN


CRL adalah suatu peralatan pengendalian level yang memanfaatkan sinyal
tekanan dalam suatu aliran fluida. Alat ini dihubungkan dengan Personal
Computer sebagai media pemantau jalannya proses pengendalian ketinggian.
Sistem kerja CRL yaitu liquid yang dipompakan menuju ke tangki
berskala oleh pompa sentrifugal di bawah pengendalian katup pneumatic
proporsional. Karena katup ini bersifat proporsional, maka output level yang
dihasilkan memiliki nilai yang sebanding dengan input yang diberikan.
Selanjutnya, pengisian tangki berskala menghasilkan tekanan pada bagian
dasar tangki yang nilainya sama ekivalen terhadap ketinggian (level) liquid dalam
tangki yang ditransmisikan sebagai sinyal menuju transduser P/I dan kemudian
diteruskan menuju controller. Output sinyal yang berasal dari panel control
ditransmisikan ke katup oleh transduser I/P yang kemudian menggerakkan katup
pneumatic proporsional dengan bantuan udara tekan yang disuplai oleh inlet udara
tekan.
Apabila level berada di bawah srt point, maka katup akan terbuka sehingga
tangki berskala terisi. Katup yang terbuka ditandai dengan naikknya katup
pneumatic (pada posisi ON). Sementara apabila level berada di atas nilai set point,
maka katup akan tertutup sehingga menghalangi aliran air menuju tangki berskala.
Posisi ini dinamakan dalam keadaan OFF yang ditandai dengan turunnya
katup pneumatic. Perlu diingat bahwa nilai set point dipengaruhi oleh histerisis
sebagai rentang toleransi control level yang digunakan. Pada bagian bawah tangki
berskala dapat dilihat adanya katup v1 dan v2 yang dapat diatur secara manual
untuk tertutup dan terbuka penuh dalam hubungan dengan tangki berskala. Katup
solenoid yang ada pada peralatan digunakan untuk mengatur pengendalian aliran
air. Untuk memakai katup solenoid, katup v1 harus dalam keadaan terbuka penuh.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Pengendalian ON-OFF dilakukan dengan memanfaatkan sinyal
tekanan. Apabila tinggi fluida berada di bawah nilai set point, katup
pneumatik akan membuka (pada posisi ON). Sementara apabila tinggi
fluida di atas nilai set point dan batas histerisis, maka katup akan
menutup (pada posisi OFF).
b. Control variabel pada grafik ON-OFF regulation menunjukkan posisi
membuka atau menutupnya katup.
c. Nilai gain unit kontrol proporsional seharusnya teteap. Kesalahan
dapat terjadi akibat unit kontrol tidak menghitung besarnya koreksi
dengan benar.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Tim penyusun. 2018. Jobsheet Penuntun Praktikum Pengendalian Proses.


Pengendalian On-Off CRL-1. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang.

GAMBAR ALAT
Seperangkat alat CRL

Anda mungkin juga menyukai