Anda di halaman 1dari 2

01.

Keadaan-keadaan henti jantung berikut ini yang memungkinkan dan dilakukan resusitasi
jantung paru dan otak sebagai berikut
A. Henti jantung akibat tersengat listrik
B. Keadaan vegetatif
C. Keganasan stadium lanjut
D. Mati batang otak
E. Infark serebri
02. Prinsip resusitasi jantung paru adalah untuk mengalirkan darah yang mengandung
oksigen ke organ vital, yakni :
A. Jantung dan otak
B. Jantung dan paru
C. Otak dan paru
D. Otak dan ginjal
E. Otak dan saluran cerna
03. Berikut ini adalah bagian tahapan survei primer, kecuali :
A. bebaskan jalan napas
B. berikan ventilasi tekanan positif
C. kompresi jantung
D. defibrilasi
E. pasang infus

58. Pasien yang mengalami henti napas tetapi pada perabaan nadi karotis masih ada,
tindakan yang harus dilakukan adalah :
A. Berikan bantuan napas D. Lakukan Precordial Thumb
B. Bantuan napas + kompresi jantung E. Defibrilasi
C. Posisi stabil miring

59. Yang tergolong dalam primary survey pada penatalaksanaan henti jantung berikut ini
adalah, kecuali :
A. Bebaskan jalan nafas secara manual
B. Pemasangan Endotrakeal tubePengaktifan system emergensi.
C. Mengaktifkan sistem emergensi
D. Kompresi jantung luar
E. Defibrilasi bila diketahui terjadi fibrilasi ventrikel
60. Henti Jantung segera dapat ditentukan dengan melakukan :
A. Pemeriksaan echokardiografi
B. Pemeriksaan EKG
C. Perabaan nadi karotis atau nadi femoralis
D. Perabaan nadi radialis atau ulnaris
E. Pemeriksaan auskultasi pada ICS V kiri
61. Teknik pembebasan jalan napas yang dianjurkan pada penderita yang mengalami
obstruksi jalan napas dengan kecurigaan terjadinya Fraktur Cervical adalah :
A. Sniffing position
B. Menarik dagu
C. Ekstensi kepala
D. Posisi stabil miring
E. Dorong mandibula dengan posisi dalam satu garis lurus (Inline Position)
62. Berikut ini obat-obatan yang dapat diberikan melalui Endotrakeal Tube :
A. Adrenalin D. A + B
B. Lidokain E. A + B + C
C. Atropin Sulfat
63. Indikasi pemberian terapi defibrilasi berikut ini adalah :
A. PEA ( Pulseless Electrical Activity ) D. EMD ( Electro Mechanical
Dissociation )
B. VF / VT tanpa nadi E. Asystole
C. Idioventricular Rhytm
64. Dosis awal yang dianjurkan untuk melakukan Defibrilasi adalah :
A. 360 D. 150 Joule
B. 300 E.200 Joule
C. 460
65. Upaya-upaya untuk menyelamatkan fungsi otak paska Resusitasi Jantung Paru adalah
berikut ini, kecuali :
A. Pertahankan Normotermia
B. Cegah terjadinya Kejang
C. Posisi kepala Head-Up 15 - 30º
D. Hindari Hipotensi
E. Pemberian trombolitik pada pasien yang dicurigai menjalani infark miokard
76. Diagnosis henti napas secara cepat dapat ditegakkan dengan melihat :
A. Tidak adanya gerakan dada D. A + B Benar
B. Tidak terdengarnya bunyi napas E. A + B + C Benar
C. Tidak terasa hembusan aliran udara
67. Hal – hal yang benar tentang Pijatan Jantung Luar adalah, Kecuali :
A. Lokasi pijatan ½ bagian bawah sternum
B. Alas dibawah tubuh korban datar dan keras
C. Kedua tangan-lengan-sampai bahu tegak lurus diatas tulang dada korban
D. Penekanan sedalam + 4 cm, teratur dan tidak menyentak
E. Pada saat memijat, pasien diposisikan Head-Down
82. Hal-hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan resusitasi jantung paru adalah,
kecuali
A. Pastikan tingkat kesadaran
B. Minta tolong
C. Perbaiki posisi pasien
D. Atur posisi penolong
E. Pasang infuse untuk persiapan memasukkan obat-obat resusitasi
83. tindakan di bawah ini yang sebaiknya tidak dilakukan pada kasus gangguan air
dimana curiga ada cedera cervical, kecuali :
A. Jaw trust
B. Chin lift
C. Head tilt
D. Neck tilt
E. Sniffing position
84. Tindakan yang perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obstruksi jalan
nafas pada pasien dengan kesadaran menurun yaitu :
A. Look, Listen, Feel
B. Siapkan DC shock
C. Pasang monitor EKG
D. Inspeksi, palpasi, perkusi
E. Pasang saturasi oksigen
85. Defibrilasi harus sedini mungkin dilakukan karena :
1. Irama jantung yang didapat pada permulaan henti jantung umumnya VF
2. terapi palinh efektif VF adalah defibrilasi
3. makin lambt makin kurang kemungkinan berhasil
4. VF cenderung menjadi asistole dala beberapa menit
86. Hal-hal yang dapat menyebabkan pulseless elektical aktifiti adalah kecuali :
A. Hipoksia
B. Overdosis obat
C. Tamponade jantung
D. Hipertermi
E. Hipovolemi
87. Hal-hal yang lazim terjadi pasca resusitasi jantung paru adalah
1. Hipotensi
2. bradikardi
3. ventrikel fibrilasi
4. takikardi
89. Keadaan-keadaan dimana RKP selayaknya tidak dilakukan adalah
1. Rigor mortis
2. dekapitasi
3. lebam
4. Vegetatif state
90. Indikasi pemberian terapi defibrilasi berikut ini adalah :
A. PEA ( Pulseless Electrical Activity ) D. EMD ( Electro Mechanical
Dissociation )
B. VF / VT tanpa nadi E. Asystole
C. Idioventricular Rhytm
Dalam melakukan CPCR dibagi dalam 2 tahap yaitu pimary survey dan secondary
survey SEBAB seconday survey dapat dilakukan oleh setiap orang

Anda mungkin juga menyukai