PENDAHULUAN
1.1LatarBelakang
Masa anak adalah masa yang paling penting dalam proses pembentukan
dan pengembangan kepribadian sehingga menjadi orang yang bertanggung jawab
untuk diri sendiri maupun social masyarakat (MulyadidalamZain 2010:25). Anak
prasekolahberada diusiagolden ageyaitusekitar1hingga6 tahun. Anak-anak pada
masa ini membutuhkan bahasa dan hubungan social yang lebih luas, mempelajari
standar peran,memperoleh control dan penguasaan diri, semakin menyadari sifat
ketergantungan dan kemandirian serta mulai membentuk konsep
diri(Wong,2009:111). Pada faseini,rasa ingin tahu dan minat bereksplorasi
terhadap lingkungan semakin meningkat sehingga anak prasekolah rentan
menderita penyakit yang berhubungan dengan hygiene(Potter& Perry, 2005:242).
Upaya mencegah penyakit terkait hygienesalahsatunya dengan perilaku
hidup sehat yang dilakukan anak sekolah diantaranya adalah mencucitangan
dengan sabun.
Perilakucucitanganinipadaumumnyasudahdiperkenalkankepadaanak-
anaksejakkecil,tidakhanyaolehorangtua di
rumah,bahkanmenjadisalahsatukegiatanrutinyangdiajarkanparagurudi Taman
Kanak-
KanaksampaidenganSekolahDasar.Kenyataannyaperilakusehatinibelummenjadibu
dayamasyarakatkitadanbiasanyahanyadilakukansekedarnya.Padahal, perilaku
mencucitangandengansabunbila menjadi budaya dapat mencegahdiare, ISPA,
infeksikulit, mata, cacing yang tinggaldi dalamusus, SARS, dan flu burung
(Depkes RI, 2014).
Survey Health ServiceProgram Tahun 2009 tentang persepsi dan perilaku
terhadap kebiasaan mencuci tangan menemukan bahwa sabun telah sampai ke
hampir setiap sekolah di Indonesia, namun hanya sekitar 5% yang menggunakan
sabun untuk cuci tangan. Data lain menunjukkan perilaku cuci tangan pakai sabun
(CTPS) yang tidak benar masih tinggi ditemukan pada anak usia 10 tahun ke
bawah dengan prevalensi kegiatan rutin cuci tangan pakai sabun (CTPS) anak
disekolah 3,85%, dirumah 1,85% dan keduanya 1,37% (Depkes RI,
1
2
Pembelajarandenganmediayang kreatifdapatmeningkatkankemampuan
anakuntukdapatbelajarlebihbaikdanmenerimamaterisesuaidengantujuanyang
ingindicapai,pencapaiantersebuttercapaiapabilaperilakumasyarakatkhususnyaanak
-anakmengenaicuci tangan pakai sabun (CTPS)berubahdenganbaik. Selain itu,
peran aktif orangtua dan guru juga sangat diperlukan. Peran aktif tersebut yang
dimaksud adalah usaha
langsungterhadapanaksepertimembimbing,memberikanpengertian,
mengingatkan,dan menyediakan fasilitas kepada anak serta peran lain yang lebih
penting adalah dalam menciptakan lingkungan rumah sebagai lingkungan sosial
yang dialami oleh anak, melalui pengamatannya terhadap tingkah laku secara
berulang ulang, anak ingin menirunya dan kemudian menjadi ciri kebiasaan atau
kepribadiannya,ucapan dan tingkah laku atau perilaku orangtua yang konsisten,
anak memperoleh perasaan aman, mengetahui apa yang diharapkan dari hubungan
anak, serta membangun pengertian yang jelas tentang apa yang benar dan salah
(Suherman, 2000:27).Berdasarkan latar belakang di
atas,penulistertarikmenelitimengenai“PengaruhPenggunaanAudio Visual
TerhadapPerilakuCuciTanganMenggunakanSabunpadaAnakUsiaPrasekolah TK
Lampayung Raya Palangka Raya Tahun 2018”.
1.2RumusanMasalah
Masaanakadalahmasayang paling
pentingdalamprosespembentukandanpengembangankepribadian. Padafaseini,rasa
ingintahudanminatbereksplorasiterhadaplingkungansemakinmeningkatsehinggaan
akprasekolahrentanmenderitapenyakityangberhubungandenganhygiene. Upaya
mencegah penyakit terkait hygienesalahsatunya denganperilakuhidupsehat yang
dilakukananaksekolahdiantaranyaadalahmencucitangandengansabun.Namun
anak-anak belum melakukan cuci tangan dengan maksimal, anak-anak cenderung
memainkan air saat cuci tangan dan hanya sekedar saja dalam melakukan kegiatan
cuci tangan, seperti halnya yang terjadi di TK Lampayung Raya Palangka Raya.
AnakUsiaPrasekolahsudahdapatdiajarkanpendidikankesehatanmengenaicucitanga
nsesuaidengantingkatpencapaianperkembanganmenjagadirisendiridarilingkungan.
Peranmedia
dalampembelajarankhususnyadalampendidikananakusiadinisemakinpentingmengi
5
ngatpemikirananakdidasariolehapayang merekalihat,dengar,atau
punalami.Olehkarenaitu, makadiperlukan mediayang
memungkinkananakdapatbelajarsecaranyata.Penyuluhandenganmediayang
kreatifdapatmeningkatkananakuntukdapatbelajarlebihbaikdanmenerimamaterisesu
aidengantujuanyang
ingindicapai,pencapaiantersebuttercapaiapabilaperilakumasyarakatkhususnyaanak
-anakmengenaicuci tangan pakai sabun (CTPS)berubahdenganbaik.
Berdasarkanuraiandi
atasmakarumusanmasalahyaitu“ApakahAdaPengaruhPenggunaanAudio
VisualTerhadapPerilakuCuciTanganMenggunakanSabun
PadaAnakUsiaPrasekolahTK Lampayung Raya Palangka Raya Tahun 2018?”.
1.3Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untukmengetahuipengaruhpenggunaanaudio
visualterhadapperilakucucitanganmenggunakansabun padaanakusiaprasekolah di
TK Lampayung Raya Palangka Raya tahun 2018.
1.3.2 TujuanKhusus
1. Mengidentifikasiperilakumencucitanganmenggunakan sabun sebelum
diberikan audio visual cuci tanganpadaanakusiaprasekolahdi TK Lampayung
Raya Palangka Raya tahun 2018.
2. Mengidentifikasiperilakumencucitanganmenggunakan sabun sesudah
diberikan audio visual cuci tangan padaanakusiaprasekolahdi TKLampayung
Raya Palangka Raya tahun 2018.
3. Menganalisapengaruhpenggunaanaudio
visualsebelumdansesudahterhadapperilaku cucitanganmenggunakan sabun
padaanakusiaprasekolahdi TK Lampayung Raya Palangka Raya tahun 2018.
1.4Manfaat
1.4.1Teoritis
Diharapkanhasilpenelitianinidapatmenambahperbendaharaanpustakatentan
g metode pembelajaran pada ilmu keperawatan anak dan keperawatan
6
komunitasberhubungandenganperilakuhidupbersihdansehatkhususnyapelaksanaan
teknikmencucitangan menggunakan sabun pada anak usia prasekolah.
1.4.2Praktis
1.4.2.1BagiInstitusi Pendidikan
Hasilpenelitianinidapatmembantupihakpendidikandalammemberikaninfor
masidanmetode efktif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku anak
tentangmencucitanganmenggunakansabun.
1.4.2.2Bagi Tempat penelitian
Hasilpenelitian
dapatdigunakansebagaitambahaninformasimengenaiperilakuhidupbersihdansehatd
anpraktik cucitanganpakaisabundenganbenar sebagai metode yang benar.