Anda di halaman 1dari 6

Kelengkapan dokumen program HIV AIDS

1. SK awal (pak yudi)


2. SK revisi (dr.Lida)
3. Pedoman2
4. SOP.;
5. Kerangka acuan
6.

PEDOMAN HIV AIDS

1. Permenkes no 21 th 2013 tentang penanggulangan HIV-AIDS


2. Dirjen PP dan PL.2012. Pedoman penerapan layanan komprehensif HIV-IMS
berkesinambungan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
3. Peraturan Gubernur Jawa Barat no 78 tahun 2010 tentang pencegahan dan
penanggulangan Human Immunodeficiency Virus dan Acquired
Immunodeficiency Deficiency Syndrome

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM PENANGGULANGAN NAPZA DAN HIV – AIDS

I. LATAR BELAKANG
Strategi penanggulangan HIV-AIDS secara umum ditujukan untuk mencegah dan
mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan
bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif berbagai pihak baik
pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak,
sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan
dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, mitigasi
dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif.

Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif


dari kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang-orang berisiko tertular atau rawan
tertular karena perilaku seksual berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat suntik
tidak steril; (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan,
lingkungannya rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan
kalangan muda berisiko, (3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV, (4)
kelompok masyarakat umum.

Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan
terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan
berkelanjutan.

UPTD Puskesmas Cisewu sebagai salah satu rumah fasilitas kesehatan tingkat
pertama ikut serta dalam upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS dengan
mengadakan kegiatan berupa penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke kelompok
resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi kunci
dalam keberhasilan penganggulangan HIV-AIDS ini.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Kegiatan

Maksud kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kelompok resiko


tinggi, kelompok rentan tertular HIV dan masyarakat umum tentang HIV – AIDS dan
Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).

Tujuan Kegiatan

Tujuan umum

a. Tujuan umum program HIV-AIDS dan NAPZA di UPTD Puskesmas Cisewu


adalah pencegahan dan penganggulangan kasus HIV-AIDS dan NAPZA di
masyarakat

Tujuan Khusus

Tujuan kegiatan ini adalah:

a. meningkatkan pengetahuan tentang HIV – AIDS dan anti NAPZA, kelompok


resiko tinggi, kelompok rentan tertular HIV, dan masyarakat umum dapat
membagikan dan menyebarkan pengetahuan ini kepada anggota kelompok
yang lain. Sehingga populasi kunci ini secara langsung dapat ikut berperan
secara aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS.
b. Menemukan kasus baru penderita HIV AIDS
c. Pencegahan penularan HIV-AIDS dari ibu ke anak

III. RINCIAN KEGIATAN

Uraian Kegiatan

1. Kegiatan Progam HIV-AIDS dan anti NAPZA pada penyelenggaraaan


UKP:
a. Melakukan skrining penderita HIV atas inisiasi petugas kesehatan
b. Merujuk pasien ke UPTD Puskemas Sukarame atau ke RS untuk
konfirmasi VCT
c. Mendata pasien yang dinyatakan positif atau berisiko tinggi tertular HIV-
AIDS supaya kedepannya bisa dilakukan VCT di UPTD Puskesmas
Cisewu.
2. Kegiatan Progam HIV-AIDS dan anti NAPZA pada penyelenggaraaan
UKM:
Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan
rentan tertular HIV-AIDS dan kepada masyarakat umum.

V. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Kegiatan Progam HIV-AIDS dan anti NAPZA pada penyelenggaraaan


UKP:
A. Syarat:
a. Membawa dokumen administrasi yang diperlukan
i. Pengguna layanan BPJS harus membawa kartu BPJS

ii. Pengguna layanan umum harus membawa KTP, Kartu Keluarga

b. Setiap pelanggan akan dipanggil sesuai nomor antrian untuk


mendaftar di loket
c. Setiap pelanggan menunggu di ruang tunggu untuk dipanggil sesuai
dengan urutan pendaftaran
B. Biaya
a. Bagi pengguna layanan BPJS gratis
b. Bagi pengguna layanan umum dikenakan tarif sesuai perbup
C. Waktu dan Lama Pelayanan
a. Waktu
i. Senin s.d Kamis : 07.30-14.00

ii. Jumat : 07.30-11.00

iii. Sabtu : 07.30-12.00

b. Lama Pelayanan : 10-30 menit


D. Prosedur Pelayanan
a. Datang sendiri atau diantar oleh pejangkau.
b. Membawa rujukan bila dirujuk oleh fasilitas kesehatan lain.
c. Membawa persyaratan dokumen administrasi.
d. Melalui alur pendaftaran.
E. Produkhasil pelayanan yang akan diterima pelanggan:
a. Pelayanan medis
b. Resep obat
c. Surat pengantar pemeriksaan laboratorium
d. Mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium
e. Surat rujukan
F. Kompetensi petugas
Dokter : 2 orang
Perawat : 2 orang
Promkes : 1 orang
G. Sarana dan Prasarana
a. Ruang tunggu
b. Ruang konseling
c. Alat diagnostik
d. Media informasi
H. Pelayanan informasi
Pelanggan mendapat informasi mengenai:
a. Penyakit yang diderita.
b. Tindakan medis yang akan dilakukan.
c. Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara
mengatasinya.

2. Kegiatan Progam HIV-AIDS dan anti NAPZA pada penyelenggaraaan


UKM:

Penyuluhan HIV-AIDS dan IMS sesuai dengan kegiatan pada perencanaan


BOK. Penyuluhan dilaksanakan di luar gedung maupun di dalam gedung
dengan mengundang kader kesehatan maupun kelompok resiko tinggi dan
rentan tertular HIV-AIDS, penyakit IMS, pengguna NAPZA, dan masyarakat
umum.

VI. SASARAN KEGIATAN

1. Skrinning dan konseling terutama pada


a. Semua yang termasuk kedalam kelompok risiko tinggi dan rentan menular
IV_AIDS dan IMS, yaitu wanita penjaja seks seks (WPS), lelaki berisiko
tinggi, pengguna NAPZA suntik, waria, LSL, dan pasangan berisiko tinggi.
b. Pasien yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Cisewu yang menunjukkan
gejala IMS
c. Semua ibu hamil yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Cisewu
d. Pasien TBC Paru
2. Merujuk pasien ke UPTD Puskesmas Sukarame atau RS untuk dilakukan VCT
dan mendapatkan ARV
3. Penyuluhan HIV AIDS dan NAPZA minimal tiga kali dalam setahun.
4. Laporan program HIV-AIDS setiap bulan

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
o.

1. Skrinning √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Merujuk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pasien

3. Penyuluhan √ √ √

4. Laporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Buulanan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dievaluasi tiga bulan sekali untuk
melihat kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasinya.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. PENCATATAN
a. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKP akan dicatat pada format
pencatatan harian kemudian akan direkap pada akhir bulan.
b. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKM akan didokumentasikan pada
notulen kegiatan.
2. PELAPORAN:
Laporan bulanan program, laporan penyuluhan akan dilaporkan kepada kepala
Puskesmas dan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten Garut.
3. EVALUASI KEGIATAN
a. Program akan dievaluasi oleh tim mutu puskesmas tiga bulan sekali
b. Program akan dievaluasi oleh dinas kesehatan satu tahun sekali.

Anda mungkin juga menyukai