LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny YE
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/ Usia : 07 Juni 1973/ 42 tahun
Tempat Lahir : Kabupaten Solok
Agama : Islam
Suku : Minang
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Kasiak Sumani
Perawatan : Kontrol Poliklinik
1
Riwayat Gangguan Sebelumnya :
Pada tahun 2007 pasien pernah di rawat d RSJ HB Saanin. Dengan
keluhan tidak suka melihat tetangga, karena pasien merasa bahwa tetangga
sekitar membicarakan masalah kehidupannya. Sebelumnya pasien sering
berkelahi dengan suaminya. Pasien sering marah dengan alasan karena sering
di bicarakan tetangga sekitar, sehingga tak jarang pasien mengamuk dan
melempari tetangga sekitar dengan segala sesuatu yang ada di dekatnya.
Pasien juga suka berdandan berlebihan sehingga terlihat menor. Pasien juga
senang berbelanja berlebihan dan tidak wajar, seringkali pasien kehabisan
uang di pasar dan tidak memiliki ongkos untuk pulang. Saat itu pasien juga
tidak mau mengenakan baju yang telah pernah di pakai sebelumnya.Pasien
sering mencium wangi-wangian sepanjang hari, yang hanya dapat dicium oleh
pasien. Selain itu pasien juga mengatakan sering melihat bayangan hitam.
Pada tahun 2013 pasien kembali di rawat di RSJ , dengan keluhan
yang sama. Penyebabnya pasien berhenti mengkonsumsi obat karena hamil,
pasien takut obatnya tersebut dapat berpengaruh pada kehamilannya.
Kondisi Medik Umum :
2
c. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (4-11 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usianya. Pasien memiliki
banyak teman
d. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja
Saat SMA pasien cendrung pendiam terhadap orang yang baru
dikenalnya. Namun pasien memiliki banyak teman dan pandai
bergaul. Pasien juga mulai menyukai lawan jenis.
e. Masa Dewasa
i. Riwayat Pendidikan
SD : tamat, prestasi baik
SMP : tamat, prestasi baik
SMA : tamat, prestasi baik
ii. Riwayat Pekerjaan
Pasien seorang ibu rumah tangga, merawat 2 orang anak
iii. Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak, yaitu
perempuan dan laki-laki.
iv. Agama
Pasien beragama Islam,
v. Aktivitas Sosial
Aktivitas sosial pasien berjalan lancar dan pasien memiliki
banyak teman.
vi. Situasi Kehidupan Sekarang
3
ix. Riwayat Keluarga
Keterangan :
= Laki-laki = Perempuan
4
Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif terhadap pemeriksa selama
wawancara. Pasien menerangkan dan menjawab pertanyaan
dengan baik.
b. Mood dan Afek
Mood : eutimia
Afek : luas
Keserasian : afek dan mood Serasi
c. Pembicaraan
Pembicaraan spontan, volume rendah, artikulasi cukup jelas
d. Gangguan Persepsi
Halusinasi penciuman : pasien dulumencium bau wangi-wangian
sekarang tidak lagi.
Halusinasi visual :pasien dulu pernah melihat bayangan
hitam, sekarang tidak lagi.
e. Pikiran
Proses dan Bentuk Pikir :Koheren
Isi Pikir : Terdapat waham rujukan dulu
sekarang tidak ada lagi
f. Sensorium dan Kognisi
Kesadaran : Compos Mentis , GCS = 15
Orientasi :
- Waktu : Baik, pasien dapat membedakan waktu pagi,
siang, dan malam
- Tempat : Baik, pasien dapat mengetahui bahwa ia
Berada di RSJ dan tahu dirawat dibagian
kejiwaan
- Orang : Baik, pasien mengenali pemeriksa dan
beberapa perawat
5
Daya Ingat
Kemampuan visuospasial
Pikiran Abstrak
6
g. Kemampuan Pengendalian Impuls
Status Neurologis
- Tanda meningeal : Kaku kuduk (-), brudzinki (-), kernig sign (-)
- Nervus I-XII : Tidak ada kelainan
7
- Peningkatan TIK : Tidak Ada
- Reflek Fisiologis
a. KPR : (++)
b. APR : (++)
c. Bisep : (++)
d. Trisep : (++)
- Refleks Patologis
a. Babinski : (-)
b. Gordon : (-)
c. Chaddok : (-)
d. Scheffer : (-)
e. Hoffman : (-)
Motorik
555 555
555 555
Sensorik : Baik
8
- Pemeriksaan Psikiatri Tambahan
Tidak dilakukan pemeriksaan tambahan terhadap pasien.
Aksis II
Tidak ada diagnosa.
Aksis III
Pada pasien ini tidak ditemukan kondisi medik umum cukup bermakna
sehingga aksis III pada pasien ini tidak dapat didiagnosis.
Aksis IV
Pasien merasa suaminya kurang menafkahinya, uang yang diberikan oleh
suami tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. (masalah
ekonomi).
9
Aksis V
Global Assesment of Functiong (GAF) Scale 60-51 dengan gejala sedang
disabilitas sedang dalam fungsi, secara umum masih baik.
V. Formulasi Multiaksial
Aksis I :Skizofrenia paranoid (F20.0)
Aksis II :Tidak ada diagnosis
Aksis III :Tidak ada diagnosis
Aksis IV :Masalah Ekonomi
Aksis V :Global Assesment of Functiong (GAF) Scale = 60-51
VI. Prognosis
Quo ad vitam :bonam
Qou ad bonam : dubia ad bonam
Qou ad Sanation : dubai ad malam
Faktor yang memperbaik
1. Pencetus jelas
2. Usia terjadi gangguan di atas 18 tahun
3. Pernah menikah
Factor yang memperburuk
1. Onset dini
2. Ciri psikotik
VII. Penatalaksanaan
A. Psikoterapi
a. Kepada pasien
i. Psikoterapi Suportif
Memberikan kehangatan, empati dan optimistic kepada
pasien. Membantu pasien mengidentifikasi dan mengekspresikan
emosinya. Membantu memecahkan problem eksternal terarah
ii. Psikoedukasi
10
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak tentang
gangguan yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai
kemampuan yang semakin efektif untuk mengenali gejala,
mencegah munculnya gejala, dan segera mendapatkan pertolongan.
b. Kepada keluarga
i. Penyakit yang diderita pasien
Memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif,
infornative, dan edukatiftentang penyakit pasien (penyabab, gejala,
dan hubungan antar gejala dan perilaku,perjalan penyakit serta
prognosis). Pada akhirnya diharapkan keluarga bisa mendukung
proses penyembuhan dan mencegah ke kambuhan.
ii. Terapi
Memberikan penjelasan mengenai terapi yang diberikan
pada pasien(kegunaan obat terhadap gejala pasien dan efek
samping yang mungkin timbul pada pengobatan). Selain itu juga
ditekankan pentingnya pasien control dan minum obat secara
teratur.
B. Farmakoterapi
a. Risperidon diberikan 2 kali sehari 2 mg per oral. Dosis risperidon
dapat ditingkatkan, diturunkan ataupun dikombinasi dengan obat
antipsikotik lainnya sesuai pantauan gejala klinis pasien
Kurva Perjalanan Penyakit
11
BAB IV
ANALISIS KASUS
12
keluarga, dimana keluarga dapat membantu dan mendukung kesembuhan
pasien.Selain itu psikoterapi suportif ditujukan untuk memberi dukungan dan
perhatian kepada pasien dalam menghadapi masalah, serta memotivasi pasien
agar meminum obat secara teratur dan rutin control setelah pulang dari
perawatan di rumah sakit.
13