Jadi, untuk memperoleh gambaran tentang kebutuhan yang dirasakan, maka perlu
memahami kebutuhan masyarakatnya, sehingga kita dapat berempati dengan
yang mereka rasakan.
Dalam kondisi tertentu, kesenjangan tidak hanya terjadi antara kebutuhan
yang dinyatakan dengan kebutuhan yang dirasakan, tetapi juga antara kebutuhan yang dirasakan dengan kebutuhan normatif (parameternya dapat ditentukan). Hal yang sama juga dapat terjadi antara kebutuhan normatif dengan kebutuhan komparatif yang menyatakan bahwa perluasan wawasan yang memberi peluang untuk membandingkan kondisi kehidupan masyarakat lain yang mendorong tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat, dengan demikian, kesempatan membuat perbandingan akan semakin mendorong usaha untuk meningkatkan kondisi kehidupan suatu masyarakat.
Sementara itu, mengutip pendapat Goodin, Adi (2001:183)
mengemukakan bahwa dalam pendefinisian kebutuhan seringkali harus mempertimbangkan komponen prioritas dan kerelatifan. Jadi, keduanya perlu menjadi referensi, karena dalam kegiatan diskusi dengan masyarakat perlu dibedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Untuk meningkatkan kemampuan identifikasi kebutuhan masyarakat
diperlukan teknik needs assessment yang digali dari identifikasi permasalahan dalam masyarakat yang bersangkutan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan sinergi antara pihak internal dan eksternal dengan dibutuhkannya kemampuan berempati.