Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan diastolic lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran pada
rentang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang(Kemenkes
RI,2013). Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu
yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, jantung dan otak bila
tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai(Kemenkes
RI,2013.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatantekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan
angka morbiditasdan angka kematian (mortalitas) (Adib, 2009).
Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan resiko terkena stroke,
aneurisemia, gagal jantung, serta jantung dan kerusakan ginjal (Fiqih, 2007).
B. Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi menurut WHO :
1. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140
mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg
2. Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg
dan diastolik 91-94 mmHg
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg.
1. Diastolik
C. Etiologi
b. Hipertensi Sekunder
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan –
perubahan pada :
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
E. Patofisiologis
a. Otak
Pemekaran pembuluh darah
Perdarahan
Kematian sel otak : stroke
b. Ginjal
Malam banyak kencing
Kerusakan sel ginjal
Gagal ginjal
c. Jantung
Membesar
Sesak nafas (dyspnoe)
Cepat lelah
Gagal jantung
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Terapi tanpa Obat è Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk
hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan
berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :
Diet
Penurunan berat badan
Penurunan asupan etanol
Menghentikan merokok
Latihan fisik atau olah raga ringan
Edukasi prikologis
Step 1
Step 2
I. Cara Pencegahan
Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya
hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan
konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:
1. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak
terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.
2. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
3. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.
4. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
Pencegahan sekunder
K. Rencana Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung bd peningkatan afterload,
vasokontriksi, iskemia miokard, hipertropi ventrikel
Pantau ttv
Auskultasi tonus hati dan bunyi nafas
Amati warna kulit, kelembaban, suhu, dan masa pengisian kapiler
Berikan lingkungan yang aman dan nyaman
Anjurkan teknik relaksasi
Oleh :
DHIMAS ANGGIT PRASETYO
1811040075