Anda di halaman 1dari 5

TTT

PENGUJIAN TEGANGAN TINGGI


Pengujian tegangan tinggi bertujuan untuk meneliti sifat-sifat listrik dielektrik
menyangkut kualitas sistem isolasi peralatan tenaga, yaitu memeriksa kualitas peralatan
sebelum terpasang ataupun setelah operasi, untuk menghindarkan kerugian bagi pemakai
peralatan dan mengurangi kerugian semasa pemeliharaannya. Kualitas isolasi berperan
pentung dalam menentukan mutu suatu peralatan listrik, terutama dalam bidang penyaluran
transmisi dan distribusi tenaga. Di antara peralatan tenaga tersebut adalah kabel dan panel
switchgear. Kabel merupakan materi inti dalam transmisi dan distribusi. Sedangkan
switchgear memainkan peranan penting pada gardu-gardu induk sebagai media gabungan
penyalur daya sekaligus pengaman sistem tenaga. Karena itu, dibutuhkan kualitas sistem
isolasi yang baik pada kedua peralatan tenaga tersebut untuk mendukung stabilitas sistem.
Maka dibutuhkan pengujian-pengujian tegangan tinggi yang dapat menentukan kualitas
sistem isolasi peralatan-peralatan tenaga listrik, sehingga dapat diperoleh rancangan yang
memiliki ketahanan tinggi, yaitu dengan pengujian tegangan tinggi impuls maupun pengujian
tan δ.
TUJUAN :
Pengujian tegangan tinggi dimaksudkan untuk :
a. Menemukan bahan (di dalam atau yang menjadi komponen suatu alat tegangan tinggi)
yang kwalitasnya tidak baik atau yang cara membuatnya salah.
b. Memberikan jaminan bahwa alat-alat listrik dapat dipakai pada tegangan normalnya
untuk waktu yang tak terbatas.
c. Memberikan jaminan bahwa isolasi alat-alat listrik dapat tahan terhadap tegangan lebih
(yang didapati dalam praktek operasi sehari-hari) untuk waktu terbatas.
- PENGUJIAN TEGANGAN TINGGI
Dikelompokkan kedalam :
a. Pengujian sifat-sifat dielektrik temuan baru.
b. Pengujian untuk memeriksa kualitas isolasi peralatan listrik.
c. Mengetahui ketahanan isolasi peralatan dalam memikul tegangan lebih yang terjadi
- JENIS-JENIS PENGUJIAN:
Pengujian tidak merusak meliputi :
• Pengukuran tahanan isolasi
• Pengukuran faktor rugi-rugi dielektrik
• Pengukuran korona
• Pengukuran konduktivitas
• Pemetaan medan elektrik, dsb
Pengujian bersifat merusak meliputi :
• Pengujian ketahanan (Withstand Test)
• Pengujian Peluahan (Discharge Test)
• Pengujian Kegagalan (Breakdown Test)
Teknik Pembangkitan Dan Pengujian Dengan Tegangan Tinggi Bolak-Balik
Frekuensi Rendah
Keperluan dan Fungsi Pengujian Sebagai dinyatakan lebih dahulu, dalam praktek
operasi system sehari-hari mungkin terjadi tegangan lebih yang ditimbulkan oleh
factor-faktor dalam system itu sendiri. Tegangan lebih dalam ini dapat dibagi
menjadi dua kategori :
a. Kenaikan amplituda tegangan bolak balik dengan frekuensi rendah, disebut
tegangan lebih stasioner.
b. Tegangan lebih peralihan (transien), Kenaikan tegangan dengan frekuensi
rendah dapat ditimbulkan, misalnya oleh putusnya kawat tegangan tinggi yang
panjangnya melebihi suatu batas tertentu, atau karena adanya hubungan singkat
pada kawat-kawat transmisi antara satu atau dua fasa dengan tanah. Oleh Karena
hal ini pengujian tegangan tinggi bolak balik yang berfrekwensi rendah diperlukan,
yaitu untuk menyelidiki apakah peralatan listrik yang terpasang pada jaringan
tegangan tinggi dapat menahan tegangan lebih tersebut untuk waktu terbatas.
Transformator Pembangkit Tegangan Tinggi untuk Pengujiana. Ciri-ciri
Transformator penguji · Perbandingan lilitan besar ·Kapasitas kVA kecil · Satu
phasa (kecuali keperluan khusus perlu 3 Phasa) Salah satu ujung lilitan di
ketanahkan ·Perencanaan isolasi hanya diperhitungkan sampai tegangan uji
maksimum.(Tidak diharapkan menerima OverVoltage) · Konstruksi sedemikian
sehingga gradien tegangan (dV/dt) seragam dan osilasi dapat diabaikan.

Teknik Pembangkitan Dan Pengujian Dengan Tegangan Tinggi Bolak-Balik


Frekuensi Tinggi Frekuensi tinggi tegangan tinggi dibutuhkan untuk rectifier
supply daya d.c. dan menggunakan transformator frekuensi
tinggi. Keuntungan transformator frekuensi tinggi: · tidak diperlukan inti besi
pada transformer sehingga menghemat biaya dan ukuran. · output
gelombang sinus murni. · peningkatan tegangan lambat melalui beberapa siklus
sehingga tidak ada kerusakan karena pergantian gelombang (sentakan).
· distribusi seragam tergangan melewati lilitan koil karena pembagian koil
stack menjadi sejumlah unit
Keperluan dan Fungsi Pengujian Untuk mengetahui adanya kerusakan-
kerusakan mekanis (keretakan, kantong udara, dsb) pada isolator terutama
porselen, dipakai tegangan tinggi yang berfrekuensi tinggi. Tegangan tinggi
diperlukan untuk memungkinkan adanya lompatan api, sedangkan frekuensi tinggi
diadakan untuk menyelenggarakan rambatan pada kulit isolator yang di uji (skin
effect). Oleh karena frekuensinya tinggi, maka penembusan tidak akan terjadi,
sebab arus bocor yang timbul akan melalui permukaan isolator tersebut. Untuk
mudahnya dapat dikatakan bahwa apabila apiny terlihat dari luar, maka isolator
yang diuji tidak mempunyai keretakan, sedangkan bila apinya tidak terlihat, maka
isolator tersebut mempunyai keretakan atau kantong
udaradidalamnya,artinyatidakbaik.
Pengujian Tegangan Tinggi DC (HIPOT DC)
Pengujian tegangan tinggi DC dengan menggunakan DC Hipot Tester Udeyraj Gez
100-5dilakukan dengan menggunakan kerangka acuan EASA AR-100. Dari pengujian
ini akan didapat besarnya arus bocor yang terjadi saat tegangan tinggi DC diberikan
pada sampel uji coil stator AC motor. Sebelum melakukan pengujian tegangan tinggi
DC, terlebih dahulu dilakukan pengukuran tahanan isolasi pada belitan. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui kadar air pada isolasi.
Pengujian tegangan tinggi merupakan pengujian yang bersifat merusak, sehingga
tidak disarankan untuk dilakukan secara berulang-ulang. Besarnya tegangan uji pada
belitan 6,6 kV adalah sebagai berikut :

Vuji=(3,4 x Vnominal)+1,7 = 24,14 kV


Vuji = Tegangan uji yang diberikan
Vnominal = Tegangan kerja motor
1,7 = faktor pengali untuk tegangan uji DC
Prosedur Pengujian Hipot DC:

Persiapan
1. Pastikan suhu winding yang akan dilakukan HIPOT ≤ 40oC
2. Pastikan sumber tegangan input 220 V AC
3. Pastikan sumber tegangan dilengkapi dengan grounding yang baik
4. Perhatikan tegangan mesin yang akan diuji, sebagai referensi besarnya tegangan
test yang akan diberikan pada belitan
5. Amankan mesin dan lingkungan yang akan diuji
Pelaksanaan Pengujian
1. Rangkai alat uji DC Hipot sesuai dengan diagram rangkaian pada belitan sampel I
2. Sambungkan kabel power “DC Hipot Test” ke sumber tegangan (220 V)
3. Pastikan indikator pentanahan pada alat uji menunjukkan kondisi baik,
4. Sambungkan kabel uji (warna merah) pada belitan yang telah di short
5. Pastikan kondisi lingkungan yang akan diuji aman
6. Hidupkan Hipot test
7. Tekan tombol HV On Test untuk memulai pengetesan
8. Putar knob potensiometer untuk menaikkan tegangan sesuai nilai yang diinginkan
9. Pada saat tegangan Hipot mencapai nilai maksimum yang diinginkan tahan
selama 1 menit.
10. Catat dan dokumentasikan arus bocor yang ditunjukkan pada alat.
11. Setelah mencapai waktu yang ditentukan, turunkan secara perlahan hingga knob
potensiometer pada posisi minimum
12. Buang arus sisa yang ada dengan stick ground dan gunakan sepatu dan sarung
tangan untuk tegangan tinggi.
13. Matikan Hipot Test.

Pengujian Transformator

Pengujian transformator dilaksanakan menurut SPLN’50-1982 dengan melalui tiga macam pengujian,
sebagaimana diuraikan juga dalam IEC 76 (1976), yaitu :

- Pengujian Rutin

Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan terhadap setiap transformator, meliputi:

 pengujian tahanan isolasi


 pengujian tahanan kumparan
 pengujian perbandingan belitan Pengujian vector group
 pengujian rugi besi dan arus beban kosong
 pengujian rugi tembaga dan impedansi
 pengujian tegangan terapan (Withstand Test)
 pengujian tegangan induksi (Induce Test).

- Pengujian jenis
Pengujian jenis adalah pengujian yang dilaksanakan terhadap sebuah trafo yang mewakili trafo lainnya yang
sejenis, guna menunjukkan bahwa semua trafo jenis ini memenuhi persyaratan yang belum diliput oleh
pengujian rutin. Pengujian jenis meliputi:

 pengujian kenaikan suhu


 pengujian impedansi

- Pengujian khusus Pengujian khusus adalah pengujian yang lain dari uji rutin dan jenis, dilaksanakan atas
persetujuan pabrik denga pmbeli dan hanya dilaksanakan terhadap satu atau lebih trafo dari sejumlah trafo
yang dipesan dalam suatu kontrak. Pengujian khusus meliputi :

 pengujian dielektrik
 pengujian impedansi urutan nol pada trafo tiga phasa
 pengujian hubung singkat
 pengujian harmonik pada arus beban kosong
 pengujian tingkat bunyi akuistik
 pengukuran daya yang diambil oleh motor-motor kipas dan pompa minyak.

• Pengujian Rutin- Pengukuran tahanan isolasi

Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pada awal pengujian dimaksudkan untuk mengetahui secara dini kondisi
isolasi trafo, untuk menghindari kegagalan yang fatal dan pengujian selanjutnya, pengukuran dilakukan
antara:

 sisi HV - LV
 sisi HV - Ground
 sisi LV- Groud
 X1/X2-X3/X4 (trafo 1 fasa)
 X1-X2 dan X3-X4 )trafo 1 fasa yang dilengkapi dengan circuit breaker.

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan megger, lebih baik yang menggunakan baterai karena dapat
membangkitkan tegangan tinggi yang lebih stabil. Harga tahanan isolasi ini digunakan untuk kriteria kering
tidaknya trafo, juga untuk mengetahui apakah ada bagian-bagian yang terhubung singkat.

- Pengukuran tahanan kumparan

Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa nilai tahanan listrik pada kumparan yang
akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut dialiri arus.

- Pengujian tegangan terapan (Withstand Test)

Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji kekuatan isolasi antara kumparan dan body tangki.

Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan uji sesuai denga standar uji dan dilakukan pada:

- sisi tegangan tinggi terhadap sisi tegangan rendah dan body yang di ke tanahkan
- sisi tegangan rendah terhadap sisi tegangan tinggi dan body yang di ke tanahkan.
- waktu pengujian 60 detik.
- Pengujian tegangan induksi

Pengujian tegangan induksi bertujuan untuk mengetahui kekuatan isolasi antara layer dari tiap-tiap belitan
dan kekuatan isolasi antara belitan trafo. Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan supply dua kali
tegangan nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka. Untuk mengatasi kejenuhan pada inti
besi (core) maka frekwensi yang digunakan harus dinaikkan sesuai denga kebutuhan. Lama pengujian
tergantung pada besarnya frekwensi pengujian berdasarkan rumus:

waktu pengujian maksimum adalah 60 detik.

- Pengujian kebocoran tangki

Pengujian kebocoran tangki dilakukan setelah semua komponen trafo terpasang. Pengujian dilakukan untuk
mengetahui kekuatan dan kondisi paking dan las trafo. Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan
nitrogen (N2) sebesar kurang lebih 5 psi dan dilakukan pengamatan pada bagian-bagian las dan paking
dengan memberikan cairan sabun pada bagian tersebut. Pengujian dilakukan sekitar 3 jam apakah terjadi
penurunan tekanan.

• Pengujian Jenis (Type Test)

- Pengujian kenaikan suhu

Pengujian kenaikan suhu dimaksudkan untuk mengetahui berapa kenaikan suhu oli dan kumparan trafo yang
disebabkan oleh rugi-rugi trafo apabila trafo dibebani. Pengujian ini juga bertujuan untuk melihat apakah
penyebab panas trafo sudah cukup effisien atau belum. Pada trafo dengan tapping tegangan di atas 5%
pengujian kenaikan suhu dilakukan pada tappng teganganterendah (arus tertinggi), pada trafo dengan tapping
maksimum 5% pengujian dilakukan pada tappingnominal. Pengujian kenaikan suhu sama dengan pengujian
beban penuh, pengujian dilakukan dengan memberikan arus trafo sedemikian hingga memba Pengujian
impulse ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dielektrik dari sistem isolasi trafo terhadap tegangan
surja petir. Pengujian impuls adalah pengujian dengan memberi tegangan lebih sesaat dengan bentuk
gelombang tertentu. Bila trafo mengalami tegangan lebih, maka tegangan tersebut hampir didistribusikan
melalui effek kapasitansi yang terdapat pada :- antar lilitan trafo
- antar layer trafo
- antara coil denga ground.

- Pengujian tegangan tembus oli Pengujian tegangan tembus oli dimaksudkan untuk mengetahui
kemampuan dielektrik oli. Hal ini dilakukan karena selain berfungsi sebagai pendingin dari trafo, oli juga
berfungsi sebagai isolasi. Persyaratan yang ditentukan adalah sesuai denga standart SPLN 49 - 1 : 1982, IEC
158 dan IEC 296 yaitu: Peralatan yang dapat digunakan misalnya merk Hipotronics type EP600CD.
Cara pengujian: - bersihkan tempat sample oli dari kotoran dengan mencucinya dengan oli sampai bersih.
- ambil contoh/sample oli yang akan diuji, usahakan pada saat pengambilan sample oli tidak tersentuh tangan
atau terlalu lama terkena udara luar karena oli ini sanga sensitive.
- tempatkan sample oli padaalat tetes.
- nyalakan power alat tetes.
- tekan tombol start dan counter akan mencatat secara otomatis sejauh mana kemampuan dielektrik oli
tersebut. Setelah counter berhenti dan tombol reset menyala, tekan tombol reset untuk mengembalikan ke
posisi semula.
- hasil pengujian tegangan tembus diambil rata-ratanya setelah dilakukan 5 (lima) kali dengan selang waktu 2
menit.

Anda mungkin juga menyukai