Riwayat Pasien mengatakan bahwa kedua orang tua memiliki riwayat penyakit hipertensi
penyakit dan diabetes melitus.
Keluarga
Riwayat Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi pada makanan dan
Allergi obat
: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Garis Keturunan
B1 : Breath/Pernapasan
B2 / Blood / Sirkulasi
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat, konjuntiva tidak anemis, pasien terpasang infus asering 14
tpm di tangan kanan, TD : 160/100 mmHg, MAP=
Palpasi :Akral lemab, nadi 82 x/menit, irama reguler, pulsasi kuat, CRT < 2 detik,
Perkusi : suara pekak pada daerah jantung
Auskultasi : irama jantung regular, bunyi jantung S1S2 tunggal dan tidak terdengan suara
jantung tambahan.
Masalah Keperawatan : Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
B3/ Brain / Persarafan
Inspeksi :kesadaran compos mentis, GCS E4 V5 M6, orientasi lingkungan baik, pupil bulat
isokor 3mm/3mm
Nervus 1 (Olfaktorius) : penciuman normal, pasien mampu mengenali bau minyak kayu putih
(tidak ada gangguan penciuman)
Nervus 2 (Optikus) : pasien mampu membaca dengan jelas dengan menggunakan kacamata baca,
refleks terhadap cahaya positif.
Nervus 3 (Occulomotorius) : pasien mampu menggerakkan bola mata, mengangkat kelopak mata
Nervus 4 (Trochlearis) : pasien mampu menggerakkan mata ke bawah dan kearah dalam
Nervus 5 (Trigeminus) : pasien mampu mengunyah dengan baik
Nervus 6 (Abdusen) : pasien mampu menggerakkan mata kearah lateral
Nervus 7 (Fasialis) : pasien mampu merasakan pada 2/3 anterior lidah, senyum simetris
Nervus 8 (Vestibulocochlearis) : pasien mampu mendengar dengan baik
Nervus 9 (Glosofaringeal) : pasien mampu merasakan 1/3 posterior lidah dan tidak ada gangguan
menelan
Nervus 10 (Vagus) : tidak ada kesulitan menelan dan tidak sulit membuk mulut
Nervus 11 (Asesoritis) : pasien mampu menggerakkan leher dan kepala dengan bebas
Nervus 12 (Hipoglosus) : pasien mampu berbicara secara normal dan tidak ada gangguan
menelan.
Palpasi & Perkusi : Refleks fisiologis Triseps (+) / (+), Biseps (+)/(+), Patella (+)/(+), Achilles
(+)/(+), babinsky (-)/(-). kernig (-)/(-), brudzinsky I (-)/(-), brudzinsky II (-)/(-)/
Masalah Keperawatan : Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
B4/ Bladder/ Perkemihan
Inspeksi :genetalia bersih, tidak terpasang kateter, warna urine kuning keruh, tidak ada
hematuria, airan lancar
Palpasi :Tidak ada distensi kandung kemih
Perkusi : terdengar buyi timpani pada daerah abdomen
Masalah Keperawatan : Tidak Terdapat Masalah Keperawatan
B5/ Bowel/ Pencernaan
B6 / Bone/ Muskuloskletal
Sistem Integumen
Inspeksi : warna kulit normal, tidak terdapat luka, tidak terdapat bekas operasi, turgor kulit
lembab, tidak ada edema pada bagian tubuh.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Istirahat tidur :Pasien mengatakan kalau malam dapat tidur. Tidur mulai pukul 21.00 – 04.30
Gangguan tidur : Tidak ada gangguan pola tidur
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Sistem Penginderaan
Sistem penglihatan : Bentuk mata normal, konjungtiva tidak anemis, sclera berwarna putih,
reflek cahaya +/+,
Sistem pendengaran : Bentuk telinga normal, tidak ada penumpukan serumen pada telinga,
yidak ada gangguan pada system pendengaran
Sistem penciuman : Bentuk hidung normal, septum hidung berada ditengah, tidak ada polip,
kebersihan hidung bersih, tidak ada gangguan pada penciuman
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Endokrin
Keadaan tiroid :Tidak ada pembesaran pada tiroid, tidak ada exfoltamus, tidak ada miksidema,
tidak ada konsistensi tiroid, tidak ada nyeri tekan pada tiroid,
Terkait diabetes melitus :Kadar gula darah 110 mg/dL ( Normal : 70-115 mg/dL)
Terkait pertumbuhan : Tidak ada gangguan pada hormone pertumbuhan
Terkait hormon reproduksi : Tidak ada masalah dengan hormon reproduksi
Terkait hormon adrenal : Tidak ada masalah dengan hormon adrenal
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Personal Hygiene
Selama dirawat diruang mirah, pasien tidak mampu melakukan ADL (activity Daily Living)
secara mandiri. ADL atau kemampuan perawatan diri pasien harus dibantu orang lain diantaranya
mandi, berpakaian, berpindah, berjalan, dsb. Kebersihan diri pasien selama di Rumah Sakit
berbeda dengan kebersihan diri di rumah. Kebersihan diri dirumah pasien melakukan secara
mandiri seperti mandi 2 x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu, potong kuku 1x/minggu.
Sedangkan kebersihan diri di Rumah Sakit pasien mandi 1 x/hari dengan bantuan keluarga dan
hanya diseka, gosok gigi 2 x/hari, belum keramas sejak MRS dan belum potong kuku selama di
RS, keadaan rambut kotor, pakaian tidak rapi, badan pasien bau kecut.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri Mandi
Psikososiocultural
1. Photo:
Tampak area hypodenens abnormal berbatas tidak tegas di kortikal temporoparietal
kanan, yang pada pemberian kontrak tak tampak abnormal kontras enhancemens.
Tampak area hipodens abnormal berbatas tegas di kortikal temporo-parieto occipital
kanan, yang pada pemberian kontras tak tampak abnormal kontras enhancement.
Ventrikel laterais kanan, II dan IV normal, tak tamak area hypodens periventrikular.
Sulci dan gyrus diluar lesi normal.
Pons dan cerebellum normal.
Tak tampak deviasi midline structure.
Mastoid kanan dan kiri tampak normal.
Orbita, nervus optikus kanan dan kiri normal.
Sinus frontalis kiri kanan, etmoidalis kiri dan kanan, dan spenoidalis kiri kanan
normal.
Tampak penebalan mukosa tebal di dasar sinus maksilaris kiri kanan.
TERAPI MEDIS
TANGGAL PARAF
NO MASALAH KEPERAWATAN
ditemukan teratasi (nama)
1 Ketidakefektifan jaringan perfusi 24 September 26 September Monika
serebral 2018 2018
Monika
2 Hambatan Mobilitas Fisik 24 September 26 September
2018 2018
Monika
3 Defisit perawatan diri 24 September 25 September
2018 2018
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Pasien tidak 1. Pantau tanda-tanda status 1. Dapat mengurangi kerusakan
jaringan perfusi asuhan gelisah neurologi dengan GCS. otak lebih lanjut.
serebral keperawatan 2. Tidak ada 2. Observasi pupil, ukuran dan 2. Reaksi pupil diatur oleh syaraf
berhubungan selama 3x24 jam, keluhan nyeri kesimetrisan. cranial okulomotoris dan
dengan obstruksi diharapkan kepala, mual, berguna dalam menentukan
pembuluh darah ketidakefektifan muntah, kejang apakah batang otak tersebut
otak perfusi jaringan 3. GCS : E4 V5 M6 masih baik. Ukuran dan
otak tidak terjadi 4. Pupil isokor dan kesamaan pupil ditentukan oleh
reflex terhadap keseimbangan antara persarafan
cahaya positif +/+ simpatis dan parasimpatis yang
5. Tanda vital mempersarafinya.
normal ( tekana 3. Posisikan kepala dengan posisi 3. Menurunkan arteri dengan
darah systole 100- tegak dan dalam posisi anatomis meningkatan drainase dan
140 mmHg, (netral), posisi head up 300 meningkatkan sirkulasi / perfusi
diastole 60-90 serebral.
mmHg, nadi 60-
100 x/menit, suhu 4. Momonitor tanda vital 4. Pada keadaan normal,
36,5-37,50C, RR autoregulasi mempertahankan
16-20 x/menit keadaan tekanan darah sistemiik
berubah secara fluktuasi.
Kegagalan autoregulasi akan
menyebabkan kerusakan
vaskuler serebri yang dapat
menyebabkan kerusakan
vaskuler serebri yang dapat
dimanifestasikan dengan
peningkatan suhu dapat
menggambarkan perjalanan
infeksi.
5. 5.
2. Hambatan Setelah dilakukan 1. Klien 1. Lakukan gerak pasif pada 1. Otot volunter akan kehilangan
Mobilitas Fisik asuhan menunjukkan ekstremitas yang sakit tonus dan kekuatannya bila
keperawatan tindakan untuk 2. Ajarkan klien untuk melakukan tidak dilatih untuk digerakkan
selama 3x24 jam, meningkatkan latihan gerak aktif pada 2. Gerakan aktif memberikan
pasien mampu mobilitas ekstremitas yang tidak sakit massa, tonus dan kekuatan otot
melaksanakan 2. Tidak terjadi 3. Kolaborasi dengan fisoterapi serta memperbaiki fungsi
aktivitas fisik kontraktur sendi jantung dan pernafasan
sesuai 3. Bertambahnya 3. Mempertahankan kekuatan
kemampuan kekuatan otot tonus otot
pasien
IMPLEMENTASI & EVALUASI
No Hari/Tgl Masalah Waktu Implementasi Evaluasi formatifSOAP/ Catatanperkembangan
Keperawatan
1. Selasa Ketidakefektifan 10.30 WIB 1. Mengobservasi dan catat tanda – S : Pasien mengatakan kaki dan tangan masih lemas
jaringan perfusi tanda vital dan kelainan tekanan O : TD : 160/100 mmHg
25
serebral intracranial tiap 2 jam
September N : 91x / menit
2. Memberikan posisi kepala lebih
2018 RR : 22x / menit
tinggi 15-300
Suhu : 36º C
3. Menganjurkan kepada klien untuk
SpO2 : 94 %
bed rest total dan menghindari
BB : 70 Kg
batuk, mengejan berlebihan
A : Masalah belum teratasi
4. Kolaborasi dengan pemberian
obat Neuro Protektor P : Intervensi dilanjutkan :
P : Intervensi dilanjutkan