Anda di halaman 1dari 30

KARYA TULIS ILMIAH

PIJAT WOOLWICH UNTUK MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI


PADA NY. D UMUR 18 TAHUN DI BPM SRI JUMIYATI
BULUSPESANTREN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan


Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

Novi Khaulia Nindi


B1301079

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016

i
HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH


PIJAT WOOLWICH UNTUK MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI
PADA NY. D UMUR 18 TAHUN DI BPM SRI JUMIYATI
BULUSPESANTREN KEBUMEN

Oleh :
Novi Khaulia Nindi
B1301079

telah disetujui pada tanggal .............................

Pembimbing

1. Adinda PSD.,S.ST, M.Keb ( )

2. Sri Jumiyati, Amd.Keb ( )

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Kebidanan

(Hastin Ika Indriyastuti, S.Si.T, MPH)

ii
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH


PIJAT WOOLWICH UNTUK MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI
PADA NY. D UMUR 18 TAHUN DI BPM SRI JUMIYATI
BULUSPESANTREN KEBUMEN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Novi Khaulia Nindi


B1301079

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal ...........................................

Penguji

1. Adinda PSD.,S.ST, M.Keb (..............................)

2. Hastin Ika Indriyastuti, S.Si.T, MPH (..............................)

3. Sri Jumiyati, Amd.Keb (..............................)

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Kebidanan

(Hastin Ika Indriyastuti, S.Si.T, MPH)

iii
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa penulisan Laporan Karya Tulis Ilmiah tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk penelitian lain atau un tuk memperoleh
gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi yang lain, dan sepanjang pengetahuan
peneliti juga tidak terdapat karya orang lain atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, 2016

Tanda tangan

Novi Khaulia Nindi

iv
KARYA TULIS ILMIAH
PIJAT WOOLWICH UNTUK MEMPERLANCAR PRODUKSI ASI
PADA NY. D UMUR 18 TAHUN DI BPM SRI JUMIYATI
BULUSPESANTREN KEBUMEN1

Novi Khaulia Nindi², Adinda Putri SD,S.ST.,M.Keb³

INTISARI

Latar Belakang : salah satu upaya untuk menurunkan AKB di Indonesia adalah
melalui pemberian ASI. ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik
pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama.
sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pemberian ASI berarti
memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak, serta dapat memberikan zat-zat
kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara
ibu dan bayinya. Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang
yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian
agar dapat diterapkan dengan benar (Depkes RI, 2008). Asuhan Kebidanan
Inovasi pada Ibu Nifas Berupa Pijat Woolwich untuk Kelancaran Produksi ASI.
Merupakan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan untuk menangani
masalah kurangnya produksi ASI pada ibu nifas.
Tujuan : Memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan melakukan pijat
woolwich pada Ny.D di BPM Sri Jumiyati.
Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah Ny. D umur
18 tahun. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 22 Februari 2016 sampai 30 April
2016.
Hasil : asuhan kebidanan Asuhan Kebidanan Inovasi pada Ibu Nifas Berupa Pijat
Woolwich untuk Kelancaran Produksi ASI pada Ny. D umur 18 tahun didapatkan
hasil, ASI Ny.D yang tadinya tidak lancar dan produksinya sedikit menjadi lancar
serta produksi ASInya menjadi meningkat
Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Asuhan Kebidanan
Inovasi pada Ibu Nifas Berupa Pijat Woolwich untuk Kelancaran Produksi ASI
dapat mengatasi masalah yang dialami oleh Ny.D yaitu produksi ASI Ny.D
menjadi meningkat dan lancar
Kata Kunci : Pijat Woolwich, Kelancaran Produksi ASI
Kepustakaan : 27 (2006-2016)
Jumlah Halaman : xii + 38 Halaman + 5 Lampiran

1. Judul
2. Nama Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan
3. Dosen Stikes Muhammadiyah Gombong

v
SCIENTIFIC PAPER
WOOLWICH MASSAGE TO EXPEDITE BREAST MILK PRODUCTION
OF MRS. D, A 18 YEAR- OLD POSTPARTUM MOTHER
IN PRIVATE MIDWIFERY CLINIC OF MIDWIFE SRI JUMIYATI
AT BULUSPESANTREN, KEBUMEN¹
Novi Khaulia Nindi², Adinda Putri SD,S.ST.,M.Keb³

ABSTRACT

Background : An effort to reduce infant mortality rate (IMR) in Indonesia is by


breastfeeding. Sufficient breast milk is the best food for infants and it can meet the
nutritional need of infants during the first 6 months. This is due to achieve optimal
growth and development. Breastfeeding means giving nutrients needed for the
growth and development of nerve and brain. This also means giving immunity
substance to prevent from diseases and to create the emotional bond between
mother and baby. Breastfeeding is very important for optimal growth and
development of physic, mental, and intelligence. It needs attention in order to be
implemented correctly. (MOH, 2008) .Midwifery care innovation for postpartum
massage is woolwich massage for expediting milk production. This is done as a
continuous midwifery services.
Objective: Provide midwifery care in the postpartum mother by doing woolwich
massage on Ny.D in Sri Jumiyati BPM.
Method: This study is descriptive with a case study approach. The subject was
Mrs. D, A a 18 year-old postpartum mother. This study was conducted from
February 22, 2016 until April 3, 2016 .
Result : Midwifery care innovation for postpartum mother is Woolwich massage
method for increasing the outflow of milk production of Mrs. D, a 18 year-old
postpartum mother. The result was that her breast milk which was not flow well,
but then slibghtly it was flowing out and finally the milk production increased.
Conclusion : The midwifery care innovation for Mrs. D was given by applying
Woolwich massage. This was to expedite the milk production. The breastfeeding
was finally running smoothly and slightly.
Keywords : Woolwich massage, breast milk production
Bibliography : 27 (2006-2016)
Number of Pages : xi + 38 pages + 5 appendices

1. Title
2. Student of DIII Program of Midwifery Dept
3. Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

vi
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah
Subahanallah Wa Taala (SWT) yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-
Nya sehingga dalam penulisan karya ilmiah ini saya tidak mengalami kendala
yang berarti hingga terselesaikannya karya tulis ilmiah yang saya beri judul “Pijat
Woolwich Untuk Memperlancar Produksi ASI Pada Ny. D Umur 18 Tahun Di
BPM Sri Jumiyati Buluspesantren Kebumen.
Pada kesempatan ini, dalam penulisan karya tulis ilmiah ini saya
mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya dari hati yang
terdalam saya juga ingin mengungkapkan rasa terimakasih kepada:
1. Madkhan Anis, S.Kep, Ns. selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.
2. Hastin Ika Indriyastuti, S.SiT, M.P.H. selaku ketua Prodi DIII Kebidanan.
3. Adinda P.S.D., S.ST, M.Keb. selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan banyak masukkan dan saran dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini.
4. Sri Jumiyati, Amd.Keb. selaku pembimbing lahan yang telah banyak
memberikan banyak masukkan dan saran dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini.
5. Ny. D dan keluarga yang telah bersedia menjadi pasien karya tulis ilmiah.
6. kepada Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan support baik moral
maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
7. Teman-teman seperjuangan yang juga selalu memberikan motivasi baik
berupa sharing pendapat, motivasi dalam hal-hal lainnya dalam rangka
pembuatan karya tulis ilmiah ini.
8. Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu saya dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Penulis sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga
dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan,
kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, saya selaku penulisan sangat berharap
kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran seperlunya.
Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan bahan
pembelajaran kepada kita semua.

Gombong, Mei 2016

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................... i
Halaman Persetujuan……………………………………………………….. ii
Halaman Pengesahan .................................................................................... iii
Lembar Pernyataan........................................................................................ iv
Halaman Inti Sari .......................................................................................... v
Abstrak .......................................................................................................... vi
Kata Pengantar ............................................................................................. vii
Daftar Isi ....................................................................................................... viii
Daftar Tabel ................................................................................................. ix
Daftar Gambar .............................................................................................. x
Daftar Lampiran............................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 5
C. Manfaat ....................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7
1. Teori Nifas .............................................................................. 7
2. Teori Konsep ASI dan Laktasi ............................................... 10
3. Teori Penilaian Produksi ASI ................................................. 23
4. Teori Pijat Woolwich .............................................................. 24
B. Kerangka Teori............................................................................ 27
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 28
B. Tempat dan Waktu .................................................................... 29
C. Subjek ......................................................................................... 29
D. Instrumen ……………………………………………………… 30
E. Teknik Analisa Data .................................................................... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ........................................................................................... 34
B. Pembahasan ............................................................................... 38
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 44
B. Saran ............................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Berat Badan Dihubungkan Dengan Usia Bayi................................... 25

Tabel 2 Prosedur Tindakan Pijat Woolwich Menurut Riset........................ .. 27

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Fisiologis Menyusui .................................................................... 23

Gambar 2 Kerangka Teori ............................................................................ 28

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi


Lampiran 2 Informed Consent
Lampiran 3 Lembar Observasi
Lampiran 4 Lembar SOP
Lampiran 5 Fotocopy Kunjungan Masa Nifas

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk menurunkan AKB yang ditetapkan di Indonesia

adalah melalui pemberian ASI. Air susu ibu dalam jumlah cukup merupakan

makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6

bulan pertama sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal

Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak,

memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan

ikatan emosional antara ibu dan bayinya. Mengingat pentingnya pemberian

ASI bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan

kecerdasannya, maka perlu perhatian agar dapat terlaksana dengan benar

(Depkes RI, 2008).

Menyusui dini merupakan kunci awal dari suksesnya praktek menyusui,

dimana ASI diberikan segera dalam waktu 3 menit setelah lahir. produksi ASI

dan ejeksi ASI yang sedikit pada hari hari pertama setelah melahirkan menjadi

kendala dalam pemberian ASI secara dini (Depkes RI, 2008).

Menurut Cox (2006) menyebutkan bahwa ibu yang tidak menyusui

bayinya pada hari-hari pertama menyusui disebabkan oleh kecemasan dan

ketakutan ibu akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya pengetahuan ibu

tentang proses menyusui.

1
2

Pemberian nutrisi yang optimal sejak dini dapat diberikan melalui

pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif bagi bayi baru lahir. Air susu ibu

(ASI) adalah cairan khusus yang kompleks, unik dan dihasilkan oleh kedua

keenjar payudara. ASI merupakan cairan yang terbaik bagi bayi baru lahir

sampai usia 6 bulan karena komponen ASI mudah di cerna, mudah diabsorbsi

oleh bayi baru lahir, dan memiliki kandungan nutrient terbaik dibandingkan

dengan susu formula (Perry et al, dalam medika respati (2015) ).

Menurut data SDKI tahun (2012) jumlah ibu menyusui 42% namun,

hanya 44% yang berhasil laktasi pada 1 jam pertama setelah lahir dan hanya

62% dalam hari pertama setelah lahir serta 5,8% dalam satu bulan pertama.

Laktasi dini atau pemberian ASI awal pada jam pertama setelah lahir akan

merangsang terjadinya peningkatan prolaktin dalam darah dan mencapai

puncak pada 45 menit pertama apabila ASI dikeluarkan atau dikosongkan

secara menyeluruh maka akan meningkatkan produksi ASI menjadi lebih

banyak. Pemberian ASI awal dapat mempengaruhi pemberian ASI pada bayi

sampai usia 6 bula (ASI eksklusif ).

Bila menyususi dini terlambat diberikan maka pemberian susu

formula dan makanan pre-lakteal berupa cairan kepada bayi tidak dapat

dilakukan sehingga kemungkinan resiko bayi terkena diare dan ISPA akan

semakin besar. Proses menyusui terjadi dibawah pengaruh berbagai kelenjar

endokrin, terutama hormon- hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin melihat

proses fisiologis dari laktasi itu sendiri yakni produksi dan sekresi ASI, maka

faktor faktor yang berpengaruh pada proses laktasi antara lain posisi dan fiksasi
3

bayi yang benar pada payudara serta frekuensi dan durasi menyusui,

pengosongan pada payudara, nutrisi, keadaan ibu baik fisik maupun psikis serta

keadaan payudara. Gangguan pada laktasi terjadi karena berbagai faktor

diantaranya faktor bayi, ibu dan lingkungan menyangkut laktasi dan

penggunaan ASI, menuju suatu keberhasilan menyusui untuk memelihara

kesehatan ibu dan bayinya. Salah satu penyebab ketidak berhasilan pemberian

ASI adalah ibu kurang percaya diri bahwa ASI yang dimiliki dapat mencukupi

kebutuhan nutrisi bayinya (Roesli, 2008).

Dalam kondisi yang penuh kehawatiran dan tidak percaya diri karena

merasa ASI nya tidak cukup, ibu memerlukan bantuan dan dukungan

untuk dapat mempertahankan produksi ASI. Dengan rasa tidak percaya

diri dan kehawatiran akan menyebabkan terhambatnya pengeluaran hormon

oksitosin. Hormon oksitosin berdampak pada pengeluaran hormon

prolaktin sebagai stimulasi produksi ASI pada ibu selama menyusui

(Amin, 2011).

Banyak ibu yang berangapan bahwa dengan menyusui dapat merubah

bentuk payudara menjadi kendur, ibu merasa khawatir dan tidak percaya diri

dalam menyusui karena merasa ASInya tidak cukup, dan ibu yang engan

menyusui karena harus bekerja hal ini merupakan faktor ketidak berhasilan ibu

dalam menyusui dini.

Menyikapi permasalahan laktasi tersebut,pemerintah Indonesia telah

menggalakkan program laktasi melalui Manajemen Laktasi yang merupakan

salah satu program dari Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Manajemen
4

laktasiadalah suatu tata laksana menyeluruh yangmenyangkut laktasi dan

penggunaan ASI,menuju suatu keberhasilan menyusui untuk memelihara

kesehatan ibu dan bayinya Disamping itu, untuk meningkatkan cakupanASI

Eksklusif dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah (PP) No 33/2012 tentang

Pemberian ASI Eksklusif sebagai jaminan pemenuhan hak bayi untuk

mendapatkan sumber makanan terbaik (ASI) sejak dilahirkan sampai berusia

enam bulan tanpa menambah dan/atau mengganti dengan makanan atau

minuman lain, melindungi ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayi,

program Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pengaturan penggunaan susu formula

dan produk bayi lainnya, serta sarana menyusui di tempat kerja dan sarana

umum lainnya Kemenkes RI (2013).

Untuk mencegah dan menangani masalah laktasi tersebut, maka

dimungkinkan sebuah intervensi yaitu metode pijat woolwich, metode pijat ini

didasarkan pada pengamatan bahwa pengaliran ASI lebih penting dari sekresi

ASI oleh kelenjar ASI. Pemijatan dilakukan pada area sinus laktiferus tepatnya

1-1,5 cm diatas areola mamae, dengan tujuan mengeluarkan ASI yang ada pada

sinus laktiferus (Pamuji, 2014).

Pemijatan tersebut akan merangsang sel sarah pada payudara, rangsangan

tersebut diteruskan ke hipotalamus dan direspon oleh hipofisis anterior untuk

mengeluarkan hormon prolaktin yang akan dialirkan oleh darah ke sel

mioepitel payudara untuk memroduksi ASI. Manfaat pemijatan metode

woolwich adalah meningkatkan sekresi ASI dan mencegah peradangan

payudara atau mastitis (Pamuji, 2014).


5

Menuurut pamuji (2014), menyatakan salah satu upaya yang bisa

dilakukan untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah

melahirkan adalah memberikan sensasi 6 rileks pada ibu yaitu dengan

melakukan pijat woolwich yang akan merangsang sel saraf pada payudara,

diteruskan ke hipotalamus dan direspon oleh hipofisis anterior untuk

mengeluarkan hormon prolaktin yang akan dialirkan oleh darah ke sel

mioepitel payudara untuk memproduksi ASI.

Berdasarkan permasalahan tersebut dan mengingat penilitian ini belum

pernah dilakukan di Bidan Praktek Mandiri BPM Sri Jumiyati maka penulis

akan melakukan penelitian mengenai Metode Pijat Woolwich untuk Produksi

ASI pada Ibu Post Partum.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan melakukan pijat

woolwich pada Ny.D di BPM Sri Jumiyati.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu mengetahui produksi ASI sebelum dan sesudah dilakukan pijat

woolwich pada Ny.D di BPM Sri Jumiyati.

b. Mampu mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi ASI pada Ny.D

di BPM Sri Jumiyati.

c. Mampu mengetahui efektifitas pijat woolwich untuk memperlancar

produksi ASI pada Ny.D di BPM Sri Jumiyati.


6

C. Manfaat

1. Bagi Klien

Menambah pengetahuan dan mendapatkan asuhan kebidanan ibu nifas

mengenai inovasi cara memperbanyak ASI dengan metode pijat woolwich

pada ibu nifas

2. Bagi Bidan

Sebagai bahan referensi kesehatan dalam memberikan asuhan kebidanan

dan meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan pada ibu nifas.

3. Bagi Mahasiswa

Sebagai alat untuk membantu penulis dalam mengaplikasikan inovasi secara

langsung dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas

4. Bagi Institusi

Menambah literature sebagai bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu

kesehatan (STIKes Muhammadiyah Gombong) khususnya program studi

DIII Kebidanan mengenai Metode Pijat Woolwich untuk Produksi ASI pada

ibu nifas.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Amin, et.al . 2011. Efektifitas Massase Rolling (Punggung) terhadap Produksi


ASI pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea di RS Muhammadiyah
Palembang.http://poltekkespalembang.ac.id/userfiles/files/efektifitas_mass
ase_rolling_%28punggung%29.pdf . Accessed 1 Maret 2016
Arikunto,S. 2010. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Pt.Rideka
Cipta
Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra
bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia.

Biancucuzzo, M. 2006. Breasfeeding The Newborn: Clinical Strategies For


Nurses. St.Louis: Mosby
Cox, S. 2006. Breast Feeding With Confidence : Panduan Untuk Belajar
Menyusui Dengan Percaya Diri (Gracinia .J, Penerjemah) . Jakarta :
Gramedia
Danuatmaja, B. 2008. 40 Hari Pasca Persalinan Masalah dan Solusinya. Jakarta :
Puspa Swara
Depkes RI. 2008. Manajemen Laktasi, Jakarta: EGC

Edmond,K. 2006. Delayed breast feeding initiation increases risk neonatal


mortaliti. Journal Pediatrics,117 ,380-386
Khumaira, marsha. 2012. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Citra pustaka Yogyakarta
Marmi. 2015. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maryunani, A. 2009. Asuhan pada ibu dalam masa nifas (postpartum). Jakarta:
TIM.
Moehyi, Syamien. 2008. Bayi Sehat dan Cerdas Melalui Gizi dan Makanan
Pilihan : Panduan Asupan gizi untuk bayi dan balita. Jakarta : Pustaka
Mina
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Pamuji. 2014. Pengaruh Kombinasi Metode Pijat Woolwich dan Endorphine
Terhadap Kadar Hormon Prolaktin dan Volume ASI (Studi Pada Ibu
Postpartum Di Griya Hamil Sehat Mejasem Kabupaten Tegal). Vol. 5. No.
1. BHAMADA, JITK,.
Perry, E., Shanon., Hockenberry, J.M., Lowdermilk,L.D.,Wilson. D.,(2010).

Rahardjo, Susilo & Gudnanto. 2011. Pemahaman Individu Teknik Non Tes.
Kudus: Nora Media Enterprise

Riduan. 2006. Skala Pengukuran Variabel Penelitian. Bandung alfa beta

Riskesdas. 2013. Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat Tahun 2013.


Jakarta: Direktorat Bina Gizi Kemenkes RI
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta : Pustaka

Ross, S. (2006). Birth Right. Jakarta: Trans Media

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidajknan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba


Medika
SDKI. 2012. Kesejahteraan Ibu dan Anak. Jakarta: SDKI.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kesehatan, Bandung: Alfabeta.
Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas
Yogyakarta: CV. Andi Offset
UNICEF,et.al 2011. Pelatihan Konseling Menyusui. World Health Organization
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai