Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan energi listrik dewasa ini kian meningkat, berbagai upaya


terus dilakukan baik dengan mencari potensi energi baru ataupun dengan
mengembangkan teknologinya. Selain dari kebutuhan energi listrik meningkat,
juga terdapat daerah yang kondisi geografisnya tidak memungkinkan jaringan
listrik sampai kepada konsumen. Maka dari permasalahan tersebut dilakukanlah
suatu upaya untuk menyuplai kebutuhan energi listrik dengan memanfaatkan
kondisi dan potensi yang ada pada daerah tersebut. Misalkan ada suatu daerah
yang memiliki potensial air yang headnya mencukupi untuk dibuat pembangkit
listrik, maka didaerah tersebut dapat dipasang pembangkit tenaga listrik yang
menyesuaikan dengan besar kecilnya head yang tersedia. Atau potensi-potensi
alam yang lain yang memungkinkan untuk dibangunnya pembangkit tenaga
listrik. Dengan keadaan geografis daerah-daerah di Indonesia yang memiliki
potensi air dengan head yang memadai untuk sebuah pembangkit berskala kecil,
maka dengan kondisi tersebut banyak dikembangkan teknologi pembangkit-
pembangkit berskala kecil yang biasa dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH). Teknologi PLTMH ini terus dikembangkan baik dari segi
peralatannya ataupun darisegi efisiensinya. PLTMH dibuat tergantung dari
seberapa besar head air yang ada dan berapa besar energi listrik yang akan
dihasilkan. Untuk PLTMH kapasitas daya energi listrik yang dihasilkannya
dibawah 100Kw. Berbagai teknologi pembangkit pun telah banyak di terapkan
dalam PLTM baik dari sisi urbin dan instrumen. Di dalam turbin kita mengenal
beberapa jenis turbin yang di pergunakan, kita dapat mempergunakan turbin
francis, Kaplan atau pelton.

1
Penggunaan turbin tersebut tergantung dari potensi headyang dimiliki. Seperti
dalam hal ini turbin pelton yang menggunakan prinsip impuls memerlukan head
yang cukup tinggi. Dikarenakan masih sedikitnya turbin pelton yang digunakan
untuk PLTMH, maka atas dasar inilah turbin ini dibuat untuk keperluan penelitian
lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah

1. apa yang di maksud dengan Turbin Pelton?

2. apa aja komponen pada Turbin Pelton ?

3. bagaimana prinsip kerja Turbin Pelton ?

4. Bagaimana cara menghitung daya pada turbin pelton?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tentang pengertian Turbin Pelton

2. Untuk mengetahui komponen pada Turbin Pelton

3. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja Turbin Pelton

4.Untuk memahami pehitungan pada Turbin Pelton

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Turbin Pelton

Turbin pelton merupakan pengembangan dari turbin impuls yang ditemukan oleh
S.N. Knight (1872) dan N.J. Colena (1873)dengan pasang mangkok-mangkok
pada roda turbin. Setelah itu turbin impuls dikembangkan oleh orang amerika
Lester G. Pelton (1880) yang melakukan perbaikan dengan penerapan mangkok
ganda simetris, punggung membelah membagi jet menjadi dua paruh yang sama
yang dibalikan menyamping.

2
Pada turbin pelton putaran terjadi akibat pembelokan pada mangkok ganda
runner. Oleh sebab itu turbin pelton disebut juga sebagai turbin pancaran bebas.
Turbin Pelton merupakan suatu jenis turbin yang mengandalkan suatu reaksi
impuls dari suatu daya yang dihasilkan dari daya hidrolisis. Semakin tinggi head
yang dimiliki maka semakin baik untuk turbin jenis ini. Walaupun ns (kecepatan
spesifik) relatif kecil tapi memungkinkan untuk kecepatan yang tinggi dengan
ketentuan jumlah nosel yang banyak dalam meningkatkan daya yang lebih tinggi.
Sehingga jika putaran dari generator yang dikopel ke turbin semakin tinggi, maka
generator yang digunakan akan semakin murah. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
grafik berbagai jenis turbin antara Head dan ns-nya.Turbin pelton digolongkan ke
dalam jenis turbin impuls atau tekanan sama. Karena selama mengalir di
sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan tekanan, sedangkan perubahan
seluruhnya terjadi pada bagian pengarah pancran atau nosel.
Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Pada waktu
melewati roda turbin, energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan
sebagian kecil energi terlepas dan sebagian lagi digunakan untuk melawan
gesekan dengan permukaan sudu turbin

2.1 Komponen Pada Turbin Pelton

3
Turbin pelton biasanya berukuran besar. Hal ini dapat dimaklumi karena
dioperasikan pada tekananyang tinggi danperubahan momentum yang diterima
sudu-sudu sangat besar, dengan sendiri struktur turbin harus kuat.
Turbin pelton terdiri dari dua bagian utama yaitu :
 Nosel
 Roda jalan.

A. Nosel mempunyai beberapa fungsi yaitu:


1. Mengarahkan pancaran air ke sudu turbin.
2. Mengubah tekanan menjadi energi kinetik.
3. Mengatur kapasitas air yang masuk turbin.

Jarum yang berada pada nosel bertujuan untuk mengatur kapasitas dan
mengkonsentrasikan air yang terpancar di mulut nosel. Panjang jarum sangat
menentukan tingkat konsentrasi air, makin panjang jarum air makin
terkonsentrasi.
Untuk turbin pelton dengan daya kecil, debit bisa diatur dengan hanya menggeser
kedudukan jarum sudu. Untuk instalasi yang lebih besar harus menggunakan dua
buah sistem pengaturan atau lebih,
Tujuan pengaturan ini adalah untuk menghindari terjadinya tekanan tumbukan
yang besar dalam pipa pesat yang timbul akibat penumpukkan nosel secara tiba-
tiba ketika beban turbin berkurang dengan tiba-tiba.
Untuk mengurangi putaran turbin pada kondisi atas, pembelokkan pancaran akan
berayaun kedepan jarum nosel terlebih dahulu sehingga pancaran air dari nosel
berbelok sebagian.

B. Roda jalan berbentuk pelek (rim) dengan sejumlah sudu di sekelilinnya. Pelek
ini dihubungkan dengan poros dan seterusnya menggerakkan generator. Sudu
turbin pelton berbentuk elipsoida yang dibuat dengan bucket (sudu) dan di
tengahnya mempunyai splitter (pemisah air). Bentuk sudu sedemikian
dimaksudkan supaya bisa membalikkan putaran air dengan baik dan
membebaskan sudu dari gaya samping.

4
KOMPONEN UTAMA PADA TURBIN PELTON

Turbin Pelton ini mempunyai beberapa komponen utama yaitu :


1. Pipa nozzle fungsi : mengarahkan aliran air
2. Sudu turbin fungsi : menangkap aliran air ( mangkok dan chord )
3. Kotak penutup fungsi : mengamankan nozzle dan runner
4. Governor fungsi : mengatur kecepatan air yg akan diarahkan nozzle
5. Ridge : membagi air kearah kiri dankanan mangkok runner
6. Deflector : membelokan pancaran air
7. Rumah Turbin fungsi :tempat kedudukan roda jalan dan penahan air yang
keluar dari sudu – sudu turbin

2.3 Prinsip Kerja Turbin Pelton

Prinsip kerja turbin pelton adalah mengkonversi daya fluida dari air menjadi daya
poros untuk digunakan memutar generator listrik. Pada sudu- sudu turbin, energi
aliran air diubah menjadi energi mekanik yaitu putaran roda turbin. Apabila roda
turbin dihubungkan dengan poros generator listrik, maka energi mekanik putaran
roda turbin diubah menjadi energi listrik pada generator.

5
2.4 Perhitunga pada Turbie4xn Pelton

Daya Turbin
Daya turbin air ditentukan oleh besarnya debit air dan tinggi jatuh air (head) serta
efisiensi
dari turbin air tersebut. Daya turbin air ditentukan menurut persamaan sebagai
berikut :

ρ x g x H x Q x η∶
P= 1000

Di mana : P : daya turbin (watt)


ρ : massa jenis air (1000 kg/m³)
g : gravitasi (m/s²)
H : head (tinggi jatuh air) (m)
Q : debit (m³/s)
η : efisiensi turbin (%)

Contoh soal :
Sebuah Turbin Pelton menghasilkan daya 1750 kW pada head 100 meter ketika
turbin beroprasi pada 200 rpm dan mengeluarkan debit air sebesar 2500 liter/s.
Carilah Daya satuan Turbin !

Jawab :
Diketahui : P = 1750 Kw
H = 100 m
N =200 rpm
Q = 2500 lt/s
= 2,5 𝑚3 /s

𝑃
Pu = 𝐻 3/2
1750 1750
= (100)3/2 = = 1,75 kW
1000

6
Efisiensi Turbin
Efisiensi turbin ditentukan oleh perbandingan daya hidraulik dengan daya poros
turbin.
Dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut :

PH
η = x 1000
PT

Di mana :
PT : daya poros (watt)
PH : daya hidraulik (watt)
T : torsi (Nm)
ω : kecepatan sudut (rad/s)

Contoh Soal :

Sebuah Turbin aliran ke dalam , bekerja pada head 8 meter , mempunyai sudu
pengarah sebesar 105 derajat dengan mengansumsikan kecepatan aliran konstan
dan keluaran radial , carila efisiensi hidrolik Turbin !

Jawab :
Diketahui : H = 8m
a = 250
θ = 1050
Vf = Vfl
Vw = V cos 250 = 0,903 V
Vf = V sin 250 = 0,4226 V

Kecepatan Tangensial :

𝑉𝑓 0,4226 𝑉
V = Vw + tan 75 = 0,9063 V + = 1,0195 V
3,7321

Karena aliran keluar adalah radial , maka kecepatan pusar adalah nol

7
𝑉 𝑤.𝑣 𝑉21
=H-
𝑔 2𝑔

0,9063 𝑉 𝑥 1,0195 𝑣 𝑉 2 𝑓𝑙
=H-
9,81 2𝑔

0,924 𝑉 2 𝑉2𝑓 (0,4226)2


=H- =8-
9,81 2𝑔 2𝑥9,81

1,013 𝑉 2 8 𝑥 9,81
=8 atau V= √ = 8,8 m/s
9,81 1,013

Dengan mensubstitusikan harga V , kita peroleh kecepatan pusar pada sisi masuk :

Vw = 0,9062 V = 0,9062 x 8,8 = 7,98 m/s

Dan kecepatan tangensial pada sisi masuk :

V = 1,0195 V = 1.01959 x 8,8 = 8,97 m/s

Efisiensi Hidrolik :
𝑉 𝑤.𝑣 7,98 𝑋 8,97
ηh= = = 0,912 = 91,2 %
𝑔.𝐻 9,81 𝑋 8

8
KESIMPULAN

Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. gaya
jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk
memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini
di hubungkan ke generator.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Nozel harus memiliki jarak yang tepat agar sudu turbin dapat menerima impuls
dengan baik.Perbedaan jarak antara nozel dengan daun sudu dapat mempengaruhi
kecepatan putar sudu turbin. Jarak antara runner dengan nozel yang terlalu dekat
dapat memecah aliran sehingga pancaran air tidak tepat atau tidak fokus. Selain
itu jarak antara nozel terhadap runner menentukan titik jatuhnya aliran air.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8893408/Turbin_Air

http://www.alpensteel.com/article/118-105-energi-sungai-plta--waduk--
bendungan/2649--perancangan-turbin-pelton-mikrohidro

https://drive.google.com/file/d/0B2ipiy5gFg3UYy1iNmF3UzM2REE/view

http://turbinpeltonevani.blogspot.co.id/2017/05/blog-post.html

10

Anda mungkin juga menyukai