PENGERTIAN PARAGRAF
1) Kelompok kalimat yang menjadi bagian langsung dari
suatu karangan
2) Bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama yang
menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih; alinea
(dalam KBBI, 1988: 22 pada entri alinea)
3) Seperangkat kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik
4) Kelompok kalimat yang merupakan bagian langsung
dari sebuah karangan, terdiri dari satu pikiran utama
yang dikembangkan dalam beberapa pikiran
penjelas yang tersusun secara sistematis dan logis
STRUKTUR PARAGRAF
1) kalimat utama/pokok/topik
2) kalimat pengembang/penjelas
SYARAT PARAGRAF YANG BAIK
5) KOHERENSI:
a) Repetisi
b) Kata Ganti
c) Kata Transisi
Paragraf yang baik adalah paragraf yang terdiri dari
sebuah kalimat utama & beberapa kalimat penjelas
1) Kalimat utama adalah kalimat yang menjadi dasar
pengembangan paragraf tersebut.
Catatan:
Pada karya ilmiah → Tidak boleh mengulang-ulang kata/kelimat
Contoh Kata Ganti:
Kata Ganti Orang: saya, aku, ku, kita, kami, engkau,
kau, kamu, mu, kamu sekalian, dia, ia, beliau,
mereka, nya
Kata Ganti yang Lain: itu, ini, tadi, begitu, demikian,
di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini.
Catatan:
Pada karya ilmiah → Tidak boleh menyebut kata ganti
Contoh Kata Transisi:
a) Hubungan tambahan : selanjutnya, tambahan pula, di
samping itu, dst.
b) Hubungan pertentangan : akan tetapi, walaupun
demikian, lain halnya, dst.
c) Hubungan perbandingan : dalam hal demikian, sehubungan
d) dengan itu,dst.
e) Hubungan akibat : oleh karena itu, akibatnya, dst.
f) Hubungan tujuan : untuk maksud itu, untuk itu, dst.
g) Hubungan singkatan : singkatnya, sebagai simpulan, dst.
h) Hubungan waktu : sementara itu, segera setelah itu, dst.
i) Hubungan tempat : berdekatan dengan itu, dst.
JENIS-JENIS
POLA PARAGRAF
JENIS PARAGRAF
(BERDASARKAN KALIMAT UTAMANYA)
1) Paragraf Deduktif
2) Paragraf Induktif
3) Paragraf Campuran
4) Paragraf Tersirat
PARAGRAF
DEDUKTIF
PARAGRAF DEDUKTIF
Paragraf yang dikembangkan dari sebuah pernyataan umum
yang kemudian dijelaskan dengan beberapa pernyataan
khusus.
Umum Khusus
Khusus
CONTOH
Benda cagar budaya di Indonesia menjadi incaran
kolektor. Salah satu benda tersebut adalah arca Aksobhya
Buddha yang sedang duduk bersila dengan kedua telapak
tangan di atas paha. Benda seni tersebut tergolong barang
dagangan yang harganya tak ternilai. Penawaran sempat
dibuka dengan harga US$ 300.000 atau sekitar tiga miliar
rupiah. Harga selangit itulah yang ditawarkan Balai Lelang
Christie’s di New York.
PARAGRAF
INDUKTIF
PARAGRAF INDUKTIF
Paragraf yang dikembangkan dari beberapa pernyataan
khusus yang kemudian disimpulkan ke dalam sebuah
pernyataan umum
Khusus Umum
Khusus
CONTOH
Khusus
CONTOH
Benda cagar budaya di Indonesia menjadi
incaran kolektor. Salah satu benda tersebut adalah
arca Aksobhya Buddha yang sedang duduk bersila
dengan kedua telapak tangan di atas paha. Benda
seni tersebut tergolong barang dagangan yang
harganya tak ternilai. Penawaran sempat dibuka
dengan harga US$ 300.000 atau sekitar tiga miliar
rupiah. Harga selangit itulah yang ditawarkan Balai
Lelang Christie’s di New York. Hal ini membuktikan
bahwa benda peninggalan sejarah bangsa
Indonesia banyak diburu oleh para kolektor.
PARAGRAF
TERSIRAT
PARAGRAF TERSIRAT
Paragraf yang seluruh kalimatnya membangun satu gagasan
utama. Artinya, seluruh kalimat dalam paragraf tersebut
adalah kalimat utama.
Sehingga, untuk menentukan gagasan utama paragraf
tersirat kita harus menyimpulkan sendiri.
Paragraf tersirat biasanya terdapat pada wacana-wacana
yang bersifat deskriptif seperti pada karya sastra (cerpen,
novel, dll).
CONTOH
Desa itu tidak indah, nyaris buruk, dan ternyata juga
tidak makmur dan subur. Mereka semakin terkejut lagi waktu
menemukan rumah Mbok Jah. Kecil, miring, dan terbuat dari
gedek, dan kayu murahan. Tegalan yang selalu diceritakan
ditanami dengan palawija nyaris gundul tidak ada apa-
apanya.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah
“Keadaan/kondisi tempat tinggal Mbok Jah”