Abstrak
Semakin meningkatnya kebutuhan perabot rumah tangga yang menggunakan bahan baku kayu
maka dibutuhkan teknologi tepat guna untuk membantu dalam proses pembuatan komponen
rumah tangga diantaranya MDF (Midle Dencity Fiberboard). Produk ini lebih dipilih oleh
masyarakat Karena produknya yang memiliki disain dan tampilan yang lebih menarik serta produk
lebih ringan dan dapat dirakit atau bongkar pasang.
Untuk membuat produk board ini akan dilakukan beberapa fase diantaranya yaitu proses
chipwood. Proses ini dinamakan chipper dan dapat dikatakan merupakan awal proses. Proses ini
merupakan pembentukan atau pencacahan kayu yang berbentuk log atau biasa juga disebut dengan
kayu gelondongan. Pada proses ini mesih dapat menghasilan 40ton/jam dengan jam kerja mesin
6-8jam/hari. Kayu-kayu yang digunakan pada proses ini memiliki standar diameter yaitu antara
75-400mm. Setelah dilakukan pencacahan maka proses selanjutnya yaitu merupakan penyaringan
chip beradasarkan ukuran standar. Beradasarkan dari proses penyaringan, maka didapat sekitar
10% chip yang melebihi ukuran standar atau oversize dan terdapat 5% chip yang dibawah standar
ukuran atau fines.
Melihat dari hasil proses penyaringan maka diperlukannya optimasi atau perancangan mesin
sebagai proses rechipper dari kayu-kayu yang melebihi ukuran chip atau oversize. Hal ini sangat
perlu dilakukan untuk meminimalkan bahan-bahan yang terbuang akibat dari proses chipper yang
tidak maksimal. Mesin rechipper ini digunakan sebagai proses pencacahan ulang chip yang
mengalami oversize. Mesin rechiper akan dioperasikan berdampingan dengan mesin chipper yang
ada pada perusahaan. Mesin rechiper bekerja setelah proses penyaringan chip dan chip yang
mengalami oversize akan diproses kembali dengan mesin ini.
Kata Kunci: Perancangan, Rechiper Board.
1. Pendahuluan Melihat dari hasil proses penyaringan
1.1 Latar Belakang maka diperlukannya optimasi atau
Semakin meningkatnya kebutuhan perancangan mesin sebagai proses
perabot rumah tangga yang rechiper dari kayu-kayu yang melebihi
menggunakan bahan baku kayu maka ukuran chip atau oversize. Hal ini sangat
dibutuhkan teknologi tepat guna untuk perlu dilakukan untuk meminimalkan
membantu dalam proses pembuatan bahan-bahan yang terbuang akibat dari
komponen rumah tangga diantaranya proses chiper yang tidak maksimal.
MDF (Midle Dencity Fiberboard).
Produk ini lebih dipilih oleh masyarakat
Karena produknya yang memiliki disain
dan tampilan yang lebih menarik serta
produk lebih ringan dan dapat dirakit atau
bongkar pasang.
Kelebihan
Gerakan yang dihasilkan motor stabil
Pada transmisi menggunakan V-belt
Gambar 2.2 Black Box sehingga mengurangi slip pada
putarannya.
Setelah membuat konsep mekanisme mesin, Pasak yang digunakan jenis Gib-head key
maka perlu dibuat bagan fungsi keseluruhan selain memungkinkan menahan beban
mesin. putar yang tinggi shaft jenis ini juga
berfingsi sebagai penahan pulley pada saat
mendapat beban aksial.
Penggunaan ball bearing sebagai dudukan = Density Kayu
akan memberikan kestabilan pada saat V = Volume Pemotongan
Maka:
shaft beroperasi.
Pada fungsi pemotong mesin ini m =
menggunakan disk dengan knife yang = 650 (4 10 )
dapat diatur tingkat kedalaman = 0,026 (
pemotongan. Hal ini dapat memudahkan
pada proses penentuan standar
pemotongan. Sedangkan target pemakanan adalah
Dengan menggunakan rangka jenis baja 4ton/jam maka:
profil menjadikan mesin lebih ringan. 4 = 4000
Kekurangan = 66,7
Pengerjaan konstruksi mesin lebih sulit Pemakanan
=
Komponen standar yang digunakan lebih
sedikit. 66,7
0,026
= 2565,38
3. Perhitungan Perancangan
3.1 Pehitungan Pada sistem Potong Sedangkan pada disk terdapat 4 pisau maka
1 = 4 pemakanan
3.1.1 Perhitungan Gaya Potong
= =
4
Dimana: 2565,38
=
4
Fe = Gaya Potong
= Modulus of Rupture (Lampiran = 641,34
19)
A = Luas Bidang Potong
Diketahui:
3.2 Perhitungan Daya Motor
A = 31,06
Kayu = 570.6 (terlampir 19) 3.2.1 Daya yang Diperngaruhi Oleh Chip
= 55,95
=
Maka: Dimana:
Fe =
= 55,95 31,06
= 1737,807
Pe = Daya Motor
Fe = Gaya Potong
3.1.2 Perhitungan Pemakanan Vc Kayu = Kecepatan Potong
Diketahui:
Diketahui:
Fe = 1737,807
= 650 (Lampiran 3) Vc = 1712 =
V = 4 10 Kayu 28,53 (Lampiran 22)
Dimana: Maka:
Pe = Dimana:
= 1737,807 28,53
= 49579,63 = 49,57 P = daya
Mp = Momen Puntir
N = Jumlah
putaran (rpm)
3.2.2 Daya Yang Diperngaruhi Oleh Diketahui:
Berat Sistem Potong
Fe = 22,04
R2 = 175
= n = 641,34
Maka:
Dimana:
P
= Watt =
9550
Vc = Kecepatan potong Kayu 22,04 165 641
Kayu =
9550
R = Jarak Pisau = 244,21
= = 0,244
1 Maka daya motor yang dibutuhkan pada
2
Diketahui: mesin chipper adalah:
= 0,086 P = 49,81
M 18,068 = 1,4( 13)
Maka: Maka:
= = = 1,4 50,029
= 0,086 165 = 69
18,068
= 22,04 Dari perhitungan diatas maka daya motor
yang dipilih adalah: motor New SAFE-
Daya total yang dibutuhkan SAVE Series yang diproduksi oleh MEZ
Mohelnice dan MEZ fren stat dengan daya
= = 75kw dan 1000rpm (lampiran 23).
9550 9550
3.3 Perhitungan Pada Sistem Transmisi 4.3.2 Perhitungan Jarak Poros Rencana
3.3.1 Perhitungan Diameter Puli Pada penentuan jarak titik sumbu poros
pada puli transmisi harus sebesar 1,5
1= (R.S Khurma dan sampai 2 kali diameter puli besar. Maka
untuk melakukan penentuan titik sumbu
J.K Gupta, 2005)
poros diambil pertangahan dari nilai yang
Dimana: ditentukan yaitu 1,75.
1 1 L 1
= = 2 1 + ( 1 + 2) + ( 2 1)
2 2 2 4 1
D 1 2 = 2 392 + (224 + 150)
2 = 2
1 1
224 641,34 + (280 150)
= 4 392
1000 = 1383,97
= 143,66
= 150
Nomor nominal sabuk yang dipilih adalah Berdasarkan tuntutan spesifikasi mesin
sabuk-V standar: Tipe D = 1397 maka penentuan banyak sabuk perlu
(terlampir) dilakukan. Hal ini sangant diperlukan
karena harga N yang relatif besar akan
= 2 3,14( 1 2) (Sularso, 1997) menyebabkan getaran pada sabuk yang
Dimana: mengakibatkan penurunan efisiensinya.
50
12,4 + (14,4 12,4)
200
50
+ 0,76 + (0,85 0,76)
200
= 25,104
Maka:
N
=
75
Gambar 4.5 Sudut kontak Puli =
25,104 1,00
2,9 3
Sudut kontak puli: 3.3.4 Kecepatan Linier Sabuk
57( 1 2) 1.
= 180 =
60
57(224 150)
= 180
492,56 Dimana:
= 171,43 = 1,00
v = Kecepatan linier sabuk
D1 = Diameter puli pada motor
Maka sabuk yang dipakai berdasarkan n = rpm pada motor
perhitungan perhitungan rpm dan daya Diketahui:
motor serta perhitungan panjang sabuk
D1 = 224 = 0,224
maka dipilih sabuk-V standar Tipe D n = 1000
dengan panjang sabuk = 1397
(terlampir). Dengan daerah penyetelan
jarak sumbu poros = 50 . Maka:
v . 1. = 9,46 (11,72)
=
60 = 110,87
0,224 1000
=
60
= 11,72 3.3.6.2 Gaya Yang Terjadi Pada Sisi Kencang Sabuk
1
= = 40 = 20
19 2 Diketahui:
20 =
19 = 110,87
= 19 20 T =?
= 6,91 T = =
= 13,34 467,21
= 31.5 2( ) = 6232,5814
= 31.5 2(6,91) =
= 17,68 a = Luas Penampang sabuk
Maka:
= 1 2 (31,5 + 17,68) 19
=
= 467,21
= 6232,5814 110,87
= 0.00467
= 6121,71
Tc = Maka:
yang sangat berpengaruh pada pemilihan bahan dan
2,3 =
diameter poros. Oleh karena itu pentingnya dilakukan
= 0,30 3,24 perhitungan terhadap beban yang dialami oleh poros
= 0,972 pada saat mesin bekerja.
0,972
= Diberikan data:
2,3
= 0,422 = = 509
= 280
= 2,64 = ( )
= 194,3
=
2,64 = = 0,1943
6121,71 = 2725,5
=
2,64 =
= 2318,82 = 1090,2
=
=
= 177,24
=
= 1737,807
3.3.6.4 Kapasitas Daya Pada Belt = 380
=
=( ) (R.S Khurma dan J.K Gupta, 2005) = 147,5
= = 0,1475
Dimana: = = 0,30
= = 7,85
P = Kapasitas Daya Pada belt
= 7,85
Diketahui: 10
= 6121,71
Gaya Geser yang = 0,18
= 2318,82
diizinkan = 0,18 700
v = 11,72
= 126
Maka:
=( )
= (6121,71 2318,82)
11,72
= 44568,87
= 44,56
Berdasarkan perhitungan diatas didapat:
Gaya maksimum yang terjadi pada sisi kencang sabuk
( ) = = 6232,5814
Gaya sentrifugal = 110,87
Gaya yang terjadi pada sisi kendur = 2318,82
Maka:
= (6121,71
Gaya vertical yang terjadi pada sistem =( 2318,82)0,1943
potong (D): )
= 738,90
= + (R.S Khurma dan J.K (Diagram b)
Gupta, 2005) Karena pada sisi D (sistem potong)
digerakkan oleh sisi D (Puli) maka torsi
yang bekerja pada sisi D dianggap sama.
Gaya vertikal yang bekerja pada sisi C. = Momen bending
lalu dan menjadi reaksi bearing pada reaksi sisi B
pada A dan B:
+ = 8440,53 Maka momen bending pada D Akibat
Dimana: Reaksi Bearing A:
= Reaksi bearing B = 0,1475
=Reaksi bearing A = 1915,047
0,1475
Maka reaksi bearing terhadap C:
= 282,46
= 8440,53 (Diagram d)
1 0,194
Atau = 1637,46 Resultan momen bending pada C:
= 8440,53 = ( ) +( )
1637,46 = (1321,83) + (282,46)
= 6803,07 = 1351,67 (Diagram e)
32
= =
1351,67 32
=
= 172,14
Tegangan Puntir
Kesimpulan 5. Mccauley J, Christopher. 2012.
Dari hasil Perancangan ulang mesin Machinnerys handbook. Newyork:
rechiper yang telah dilakukan, maka Industrial Press
dapat diambil kesimpulah bahwa: 6. Primis Hill & Mcgraw. 2006.
Mechanical Engineering. From:
1. Setelah dilakukan perhitungan
http://www.primisonline.com
daya motor didapat bahwa mesin
7. Sularso. 1997. Dasar Perencanaan
rechiper dapat bekerja dengan
Dan Pemilihan Elemen Mesin.
target 4ton/jam dengan waktu
Jakarta: PT Pertja
kerja mesin 6-8jam/hari.
2. Pisau pada sistem potong sengaja
dirancang dapat diatur kedalaman
potongnya sehingga mesin dapat
pekerja sesuai dengan tuntutan
standar chip.
3. Perhitungan Daya yang dapat
ditransmisikan sabuk dilakukan
agar sabuk dapat bekerja dengan
maksimal.
4. Sabuk V-standar dipilih agar dapat
terjadi slip apabila mesin
mendapat beban lebih dari
kapasitas motor.
DAFTAR PUSTAKA
1. Khurmi, R,S & Gupta, J,K. 2005.
Mechanical Design. From:
2. http://books.google.co.id/books/abou
t/Machine_Design.html?id=6FZ9Uv
DgBoMC&redir_esc=y
3. Mott L, Robert. 2009. Elemen-
elemen Mesin Dalam Perancangan
Mechanis 1. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta
4. Mott L, Robert. 2009. Elemen-
elemen Mesin Dalam Perancangan
Mechanis 2. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta