Anda di halaman 1dari 13

MENYAMBUT BUAH HATI

Oleh Norma Hesty Pertiwi, S. Kep., Ners

SUDAH SIAPKAH BUNDA MENYAMBUT BUAH HATI?

Fase kehamilan merupakan fase-fase menyengkan untuk bunda. Mulai dari


mengetahui tespack positif, mendengarkan suara detak jantung janin,
merasakan tendangan-tendangan kecil dari dalam perut bunda, menyiapkan
peralatan-peralatan untuk bayi, sampai menyiapkan nama untuk sang buah hati
merupakan momen-momen yang priceless. Banyak hal yang harus dipersiapkan
untuk sang buah hati, selain baju-baju bayi bunda juga harus mempersiapkan
mental untuk kelancaran proses persalinan.

Mari bersama-sama kita melihat bagaimana menit-menit pertama bayi ketika


sudah dilahirkan.

Menit-Menit Pertama Bayi

1. Kejadian pertama

Setelah bayi keluar dari Rahim, hal pertama yang ada dipikiran bunda
adalah ‘apakah bayiku lahir selamat dan sehat?’. Tenang bunda, petugas
kesehatan (dokter, bidan atau perawat) yang membantu persalinan akan
memastikan bahwa bayi lahir dengan selamat. Segera setelah bayi lahir,
mulut dan hidung bayi penuh dengan air (cairan amnion). Petugas
kesehatan akan melakukan suction (menyedot) cairan tersebut untuk
memudahkan bayi bernafas. Setelah itu mereka akan memotong tali pusar
bayi.
Sekarang, bayi siap untuk hidup di luar perut bunda.

2. Transisi pertama

Segera setelah bayi terdengar menangis keras dan tali pusar sudah
terpotong, bayi akan memulai fase penting dalam kehidupannya, yaitu
menghirup udara luar dan sudah tidak berada di dalam kehangat perut
bunda lagi. Beberapa bayi akan lahir langsung dengan tangisan yang
kencang, lalu seluruh badan berubah mendai berwana merah muda. Tapi
ada sebagian bayi yang memerlukan perawatan khusus atau bantuan
oxygen untuk bernafas

3. Pertemuan pertama

Siapkah bunda bertemu dengan buah hati untuk pertama kalinya? Setelah
masa-masa genting terlewati (bayi sudah bernafas normal dan badan
berwarna merah muda) tenaga kesehatan akan melakukan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD). Apa itu IMD? menurut Kementrian Kesehatan, IMD
adalah memberikan ASI segera setelah bayi dilahirkan, biasanya dibutuhkan
waktu 30 menit – 1 jam pasca bayi dilahirkan. Bayi akan diletakkan diperut
bunda, Ikatan Doker Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa IMD
merupakan langkah yang baik untuk memudahkan bayi dan bunda dalam
memulai proses menyusui. Proses IMD dimulai segera setelah bayi lahir dan
telah diputuskan bayi tidak memerlukan resusitasi.

Tahapan dalam IMD :


a. Bayi akan diletakkan di atas perut bunda (Jika bunda melahirkan secara

saecar bayi akan diletakkan di dada).


b. Bayi akan dikeringkan mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh

lainnya kecuali kedua tangannya. Kedua telapak tangan bayi dan juga
dada bunda tidak boleh dikeringkan karena pada telapak tangan bayi
dan juga dada mama mempunyai bau yang sama (bau amnion) yang
akan membantu bayi mencari puting.

c. Umumnya pada 30-45 menit pertama, bayi hanya akan diam di dada

bunda, yaitu untuk menenangkan dirinya setelah proses kelahiran.


Tahapan ini juga memberikan ketenangan bagi sang bunda.

d. Selanjutnya bayi akan bergerak mendekati puting bunda. Dalam

prosesnya bayi akan memijat perut dan payudara bunda.

e. Pada akhirnya bayi akan mencapai areola dan puting bunda untuk

kemudian memulai proses menyusu.

Hal yang penting dalam proses IMD :


a. Terjadinya kontak kulit (skin-to-skin contact) antara bayi dan bunda,

dapat meningkatkan bonding antara bunda dan bayi

b. Bayi mendapatkan bakteri-bakteri baik dari dada bunda yang

bermanfaat bagi pencernaannya yang masih rentan

c. Manfaat besar dari kontak kulit ini adalah meningkatkan rasa percaya

diri bunda sehingga melancarkan ASI

Oleh sebab itu, IMD harus dilakukan lebih dari 60 menit agar bunda dan
bayi bisa mendapatkan kesempatan kontak kulit yang optimal dan
melakukan proses menyusu sesegera mungkin pada saat refleks
menghisap bayi muncul. Setelah usai tindakan inisiasi menyusu dini ini,
baru tindakan asuhan keperawatan seperti menimbang, pemeriksaan
antropometri lainnya, penyuntikkan vitamin K1, dan pengoleskan salep
pada mata bayi dapat dilakukan.

4. Feeling pertama

Bayangkan momen-momen pertama saat bunda bertemu dengan buah


hati, kira-kira apa yang buah hati anda rasakan setelah bertemu dengan
bunda? Dengan memberikan kehangatan melalui sentuhan bunda, bayi
akan merasakan ketenangan dan kehangatan seperti masih berada di
perut bunda.

Bonding (Ikatan)

Dalam KBBI Ikatan berarti mengeratkan / menyatukan. Menurut Bennet dan


Brown (1999), Boding adalah terjadinya hubungan orang tua dan bayi sejak awal
kehidupan. Bonding sangat penting untuk proses perkembangan seumur hidup
seorang individu. Teori keterikatan menggambarkan bahwa ikatan yang
kontinyu sebagai proses dimana seorang anak menciptakan hubungan dengan
bunda, atapun sebaliknya. Jam pertama kehidupan bayi setelah dilahirkan
adalah waktu yang ideal untuk melanjutkan ikatan antara bunda dan bayi.
Proses ini memungkinkan orang tua dan bayi secara tidak sadar membangun
koneksi pengasuhan yang penting untuk perkembangan masa depan bayi.
• Bonding antara bunda dan bayi

Bonding antara bunda dan bayi terjadi secara alami sejak bayi berada dalam
kandungan. Seringnya bunda mengajak interaksi dengan janin seperti
mengajak berbicara juga meningkatkan bonding antara bunda dan bayi. Ikatan
ini diperkuat lebih lanjut pada saat persalinan. Setelah kehamilan, hubungan
antara bunda dan bayi memiliki saluran komunikasi khusus, seperti bunda akan
lebih sensitive untuk mendengar suara tangisan bayi. System pendengaran bayi
sudah mencapai kemantangan penuh saat usia kehamilan antara 24 sampai
dengan 28 minggu. Mulai saat itu janin mampu bereaksi terhadap rangsangan
pendengaran. Beberapa penelitan mengatakan bahwa bayi yang baru lahir
mampu mengenali dan merespon positif terhadap suara bunda sebagai akibat
dari paparan selama kehamilan. Oleh karena itu, biasanya bayi akan lebih
tenang ketika sudah mendengar suara bunda.

• Bonding antara ayah dan bayi

Keberhasilan bonding antara ayah dan bayi selama periode postpartum


(setelah melahirkan) terbukti meningkatkan kecerdasan kognitif bayi,
meningkatkan berat badan bayi premature, dan meningkatkan keberhasilan
menyusui (ASI). (Penelitian BronteTinkew,

Carrano, Horowitz, & Kinukawa, 2008; Garfield & Isacco, 2006)


Kurangnya arahan untuk ayah dalam periode postpartum dapat menunda
ikatan bayi dan ayah, dan berpotensi menurunkan keterlibatan ayah sepanjang
masa anak-anak dan remaja. Keterlibatan ayah yang terus berlanjut selama
masa anak-anak dan remaja dapat meningkatkan pencapaian akademik yang
lebih tinggi, status social ekonomi yang yang lebih baik, dan menurunkan
perilaku menyimpang pada anak-anak (Penelitian Garfield & Isacco, 2006;
Howard, Burke Lefever, Borkowski, & Whitman, 2006).
Sensus di Amerika Serikat (2011) memperkirakan bahwa lebih dari 24 juta anak
tinggal di rumah tangga tanpa ayah biologis, dan anak-anak ini 4 kali lebih
mungkin untuk hidup di bawah tingkat kemiskinan. Remaja yang kurang
memiliki keterlibatan ayah kemungkinan besar mengalami perilaku
menyimpang seksual, berisiko meningkatkan kehamilan remaja (Penelitian
Harper & McLanahan, 2004; Teachman, 2004). Kekuatan hubungan pernikahan
dan dukungan positif dari bunda juga mempengaruhi sikap dan perilaku ayah
terhadap pengasuhan anak.

• Tips melakukan bonding dengan bayi anda

- Lakukan IMD
- Sentuh bayi anda segera
- Ajak bicara bayi anda
- Meminta untuk rawat gabung

Mengenal Lebih Dekat Kondisi Fisik Bayi Baru Lahir

1. Kepala

Terkadang bentuk kepala bayi baru lahir asimetris karena penyesuaian pada
saat proses persalinan, umumnya akan hilang dalam 48 jam. Ubun-ubun bayi
besar rata atau tidak menonjol, dapat sedikit menonjol saat bayi menangis.
Lingkar kepala normal 33-37 cm.
2. Mata

Tatapan pertama yang akan anda lihat pada bayi anda mungki akan tertuju
pada mata bayi. Coba perhatikan kelopak mata bayi yang sedikit bengkak dan
sewaktu bayi membuka mata bayi akan meyipitkan matanya, bertujuan untuk
menjaga matanya yang masih sensitive terhadap cahaya. Mata bayi yang
sehat tidak terdapat kotoran/secret, mata terlihat bening.

3. Wajah

Pada awal kelahiran bayi, bayi akan menunjukkan beberapa bagian wajah
yang sedikit membengkak, dikarenan ada benturan pada saat bayi melewati
jalan lahir. Setelah beberapa hari, bengkak akan menghilang dan wajah akan
kembali normal lagi. Jangan lupa untuk mengabadikan momen pertama saat
bayi lahir, karena takkan terulang lagi.

4. Kulit

Saat pertama bayi lahir, mama akan melihat ada lapisan putih yang
menyelimuti kulit bayi, lapisan itu dinamakan vernix caseosa. Lapisan ini
berkembang di kulit bayi ketika masih di dalam Rahim. Apa fungsi lapisan ini?
Untuk memahami fungsi dari vernix caseosa, Mama bisa pikirkan bagaimana
respon kulit jika terpapar air yang terlalu banyak? Setelah berenang atau
mandi, tidak butuh waktu lama untuk jari dan kulit jadi mengkerut bukan?
Cairan ketuban memiliki efek yang sama pada janin. Ingat, bayi berenang di
cairan ketuban selama 40 minggu lho. Nah, lapisan vernix caseosa ini lah yang
melindungi kulit janin dari cairan ketuban tersebut. Tanpa perlindungan ini,
kulit bayi bisa berkerut.
5. Tubuh Bayi

Berat lahir 2,5 – 4 kg. dalam minggu pertama, berat bayi mungkin akan
menglami penurunan terlebih dahulu, kemudian akan naik kembali dan pada
usia 2 minggu umumnya akan mencapai berat lahirnya. Penururnan berat
badan maksimal untuk bayi baru lahir cukup bulan maksimal adalah 10% dari
berat badan lahir dan untuk bayi kurang bulan penurunan maksimal adalah
15% dari berat badan lahir.

Panjang badan normal 48-52 cm. suhu normal bayi adalah 36,6-37,5 C,
frekuensi nafas normal bayi 40-60 kali per menit, frekuensi denyut jantung
normal 120-160 kali per menit

6. Genitalia

Pada bayi perempuan kadang terlihat cairan vagina berwarna putih atau
kemerahan. Pada bayi laki-laki terdapat lubang uretra pada ujung penis.
Pastikan bayi sudah buang air kecil dalam 24 jam setelah lahir.

7. Rektum

Perhatikan apakah mekonium sudah keluar, dan amati warna mekonium.


Warna normal mekonium adalah hitam pekat dan akan keluar dalam 24 jam
setelah lahir.
Prosedur Rutin Rumah Sakit

Untuk mengetahui kesehatan bayi anda secara keseluruhan, tenaga kesehatan


akan melakukan beberapa pemeriksaan dan tindakan setelah bayi anda
dilahirkan.

1. Menentukan skor APGAR

Apa itu skor APGAR? Skor APGAR adalah metode yang digunakan untuk
memberikan nilai secara sederhana kepada bayi baru lahir.

Komponen pada skor APGAR :

Appearance (warna kulit),


Pulse (Detak jantung),
Grimace (reflek terhadap rangsangan),
Activity (tonus otot),
Respiratory (usaha nafas)
Kelima komponen tersebut bernilai 0 sampai dengan 2 pada setiap itemnya,
lalu jika dijumlahkan, jumlah nilai tersebut membantu dokter memutuskan
apakah bayi membutuhkan bantuan medis darurat. Bila nilai Apgar bayi
antara 7 sampai 10, biasanya ini berarti ia berada di kondisi yang baik dan
tidak membutuhkan perawatan rutin pasca lahir. Bila nilai Apgar bayi 4 sampai
6, ia mungkin membutuhkan bantuan napas. Bantuan napas bisa dengan
menghisap lubang hidung, memijat, atau bisa juga dengan pemberian
oksigen. Bila nilai Apgar bayi kurang dari 3, ia akan membutuhkan pertolongan
medis. Perlu diingat Bun, nilai rendah pada satu menit setelah lahir tidak
berarti bayi tidak membaik. Bayi yang lahir prematur atau melalui operasi
caesar, misalnya, kadang memiliki nilai Apgar di bawah normal, terutama
pada satu menit setelah lahir.

2. Vitamin K

Vitamin K mempunyai manfaat untuk membantu pembekuan darah dan


mencegah perdarahan yang berlebihan. Pada bayi baru lahir, cadangan
vitamin K sangat terbatas menyebabkan bayi rentan mengalami perdarahan.
Mengapa harus mendapatkan tambahan vitamin K dari luar? Bayi tidak dapat
memenuhi kebutuhan vitamin K karena beberapa alasan. Vitamin K hampir
tidak terdeteksi di plasenta walaupun bunda meningkatkan konsumsi vitamin
K selama hamil. Oleh karena itu, cadangan vitamin K bayi baru lahir juga
sangat rendah. Selain itu, bayi juga kurang memiliki kemampuan untuk
membentuk vitamin K sendiri. Kekurangan vitamin K pada bayi dapat
menyebabkan perdarahan yang dikenal sebagai Perdarahan akibat Defisiensi
Vitamin K (PDVK). Bagaimana mencegahnya? Kementrian Kesehatan
merekomedasikan bahwa semua bayi baru lahir mendapatkan suntikan
vitamin K1.

3. Pemberian Salep Mata


Salah satu perawatan penting bagi baru lahir yaitu pemberian salep
mata. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya infeksi mata pada bayi
yang baru lahir (ophthalmia neonatorum). Salep mata bagi bayi lahir mungkin
belum terdengar familiar bagi bunda. Namun perawatan ini tak boleh
dilupakan karena untuk melindungi mata bayi dari kuman yang mungkin telah
masuk ke mata bayi selama melewati jalan lahir. Salep mata ini sama sekali
tidak melukai mata bayi tapi akan membuat pandangan bayi menjadi buram
untuk sementara. Maka dari itu, pemberian salep mata pada bayi baru lahir
sebaiknya diberikan 1 jam setelah bayi lahir atau setelah proses inisiasi
menyusui dini selesai. Meski aman bagi bayi salep mata ini memiliki efek
samping yaitu berupa iritasi pada mata. Iritasi tersebut dapat terjadi pada bayi
yang memiliki hipersensitifikasi terhadap kandungan antibiotic dalam salep.

4. Mengenal Tangisan Bayi

Pada umumnya, tangisan bayi akan diartikan sebagai tanda rasa lapar
Ingatlah bunda, bayi menangis tak selalu berarti lapar. Menangis merupakan
jalan utama bayi untuk berkomunikasi. Beberapa arti dari tangisan pada bayi
0-3 bulan :

“Bunda, aku lapar”

Bayi akan menangis jika lapar, tangisannya biasanya akan berulang-


ulang. Pertama bayi akan menangis lalu berhenti sejenak untuk mengambil
nafas, lalu mangis lagi, kemudian mengambil nafas lagi, begitu seterusnya
diselingi dengan gerakan menmasukkan jari kedalam mulut ataupun gerakan
bibir menghisap. Jika sangat lapar, tangisannya akan lebih keras dan terus
menerus. Mengatasinya, susui bayi hingga kenyang.

“Bunda, popokku basah”

Tangisan untuk menandakan bahwa bayi merasa tidak nyaman karena


popok basah akan terdengar perlahan, kemudian makin keras dan makin
keras. Bunda juga bisa memperhatikan dari tingkah laku bayi yang bergeliut-
geliut ditempat tidurnya.

Mengatasinya, segera cek popok bayi, jika kotor/basah segera diganti.

“Bunda, aku bosan”

Tangisan bosan biasanya pendek, lalu diikuti dengan keheningan, lalu


tangisan pendek lagi. Tangisan bayi akan berlanjut jika bunda tidak segera
mendekatinya dan mengajaknya bermain.

“Bunda, aku sakit”

Kondisi yang tidak mengenakkan pada bayi akan membuat bayi terus
menangis.

Tangisan rasa sakit akan diawali dengan nada tinggi, hamper seperti jeritan,
kemudian bayi terengah-engah pada saat menarik nafas, lalu menjerit lagi.
Segera temukan penyebab rasa sakitnya. Bunda bisa memeriksa kondisi tubuh
bayi, apakah bayi mengalami demam, diare, pilek, atau sesuatu yang berbeda
dari biasanya.

Anda mungkin juga menyukai