Anda di halaman 1dari 18

Kekusaan Presiden ; Studi Perbandingan Dengan Filipina Dan Argentina

Ahmad Gazali Saputra

Mariadi

Sastria Agustin

Muhammad Zulfan Alkhalil

Permanent Lecture, Department Legal Studies Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Pertiba
Pangkalpinang

Abstrak

Dalam sejarah ketatanegaran indonesia, kekuasaan presiden mengalami perkembangan sesuai dengan
hukum dasar yang menjadi landasaannya. kekuasaan presiden menurut undang-undang dasar 1945,
deketahui dibagi menjadi 2 periode, 1) orde lama, dimana kekuasaan presiden sebagai kepala negara
menjadi pemimpin revolusi dengan kekuasaan tanpa batas, 2) orde baru, dengan kedudukan kepala
negara sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan berdasarkan sistem konstitusi, serta memiliki
kewenangan administratif sebagai konsekuensi . kekuasaan presiden sebagai kekuasaan eksekutif
bertujuan untuk menjalankan sistem pemerintahan dalam suatu negara dengan sistem pemerintahan
presidensial. Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian dengan tipe decriptive explanatory,
yakni dengan mengumpulkan dan menyimpulkan informasi tentang permasalahan yang diteliti.
Sementara studi explanatory digunakan untuk menjelaskan dan menghitung informasi deskriptif.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Selain itu untuk memperdalam analisis
dalam tesis ini, metode comparative analysis digunakan untuk mendapatkan fokus studi yang khusus
dalam masyarakat yang berbeda
Kata kunci: KEPALA NEGARA, PRESIDEN, KEKUASAAN
1. Pendahuluan
A. Latar belakang
Sistem presidensial merupakan sistem pemerintahan dimana presiden yang memegang kekuasaan
eksekutif tertinggi. Oleh karena itu, kekuasaan pemerintahan dipimpin oleh presiden sebagai kepala
negara, dan kepala pemerintahan, dibantu oleh wakil presiden dan para mentri. Namun, dalam
beberapa hal di dalam pemerintahan, presiden memiliki kekuasaan – kekuasaan tertentu yang dibatasi
dan diatur dalam undang – undang dasar . Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang
relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik.
Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran
konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa
dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil
presiden akan menggantikan posisinya.1
Kekuasaan Presiden pada negara yang modern ini selalu didasarkan pada konstitusi yang
digunakan pada negara tersebut. Di Indonesia sendiri mulai dari kemerdekaan hingga saat ini sudah
mengalami beberapa perubahan konstitusi, mulai dari UUD 1945, Konsitusi RIS 1949, UUDS 1950,
kembali ke UUD 1945 melalui dekrit presiden tanggal 5 Juli 1959 sampai dengan perubahan UUD
1945 sebanyak empat kali mulai dari tahun 1999 sampai 2002. Kekuasaan Presiden sebelum
perubahan berbeda dengan kekuasaan Presiden setelah perubahan. Sebelum perubahan UUD 1945
kekuasaan Presiden cenderung lebih besar dan dalam praktiknya ternyata disalahgunakan oleh
Presiden itu sendiri. Kejadian seperti itulah yang menyebabkan banyak tuntutan agar dilaksanakannya
perubahan UUD 1945.2
Selain itu, beberapa hak mutlak (prerogatif) presiden yang tercantum dalam UUD 1945,
setelah perubahan terjadi sedikit “pengurangan.” Pengurangan tersebut dapat dilihat dari adanya
pelibatan DPR, baik harus mendapat persetujuan DPR maupun sekadar minta pertimbangan saja.
Selain itu, pelaksanaannya ditentukan oleh undang-undang yang tentunya melibatkan peran DPR.
Kekuasaan mutlak presiden yang telah dikurangi, yaitu pengangkatan duta besar dan konsul,
pemberian amnesti dan abolisi, serta kewenangan membuat perjanjian internasional.

1
Wikipedia, “Sistem presidensial”, https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensial ( diakses pada 26 juli
2018 , pukul 17:06 )

2
Dika diko, “Kekuasaan Presiden Setelah Perubahan UUD 1945”,
https://www.kompasiana.com/dikadiko/59a5a4c342bc3a0af327a165/kekuasaan-presiden-setelah-perubahan-
uud-1945 (diakses pada 26 juli 2018 , pukul 17:06 )
Dari uraian pemaparan di atas, jelas terlihat bahwa perubahan UUD 1945 pada tahun 1999 -
2002 telah mengurangi kekuasaan presiden. Oleh banyak kalangan, pengurangan tersebut dinilai
sebagai salah satu pemicu instabilitas pemerintahan pada kurun waktu 10 tahun terakhir ini.3
Bertitik tolak dari deskripsi sederhana diatas, penelitian ini secara komprehensif mengkaji dan
menganalisis kekuasaan presiden dengan membandingkan dengan negara-negara lain yang berhasil
menjadi negara maju di dunia.

B. Permasalahan
Penelitian ini secara spesifik manganalisis kekuasaan presiden di indonesia dengan
membandingkan dengan negara lain .

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk meneliti secara spesifik, manganalisis dan
mengkaji tentang kekuasaan presiden di indonesia dengan membandingkan dengan negara-negara
lain.

D. Teori kekuasaan presiden

kekuasaan presiden terbagi atas 3 jenis, kepala negara, kepala pemerintahan (eksekutif), legislatif.
Negara Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial yang diatur berdasarkan UUD NRI
Tahun 1945 yang berarti bahwa kekuasaan pemerintahan dipimpin oleh presiden. Kekuasaan presiden
diatur dalam berbagai pasal dan ayat UUD NRI Tahun 1945 baik itu selaku kepala negara, kepala
pemerintahan, dan kekuasaan di bidang legislatif. Presiden dibantu oleh satu orang wakil presiden
dalam melakukan kewajibannya dalam Pasal 4 Ayat (2). Presiden dan wakil presiden dipilih dalam
satu pasangan secara langsung oleh rakyat dalam suatu pemilihan umum [Pasal 6A Ayat (1) UUD
NRI Tahun 1945]. Dengan demikian, presiden dan wakil presiden merupakan pelaksana kedaulatan
rakyat. Presiden dan wakil presiden menjabat selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
kembali dalam satu kali masa jabatan (Pasal 7 UUD NRI Tahun 1945).4

Secara teoritik asal kekuasaan Presiden dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Kekuasaan yang berasal dari pemberian pengakuan kekuasaan;


2. Kekuasaan yang diperoleh melalui pelimpahan kekuasaan;

3
Abdul Ghoffar, ”KEKUASAAN PRESIDEN (Studi Komparatif RI dengan Beberapa Negara Maju) “,(Jln.
Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta 10110), hlm.82

4
Kekuasaan Presiden Sebagai Kepala Negara “, http://www.artikelsiana.com/2015/03/kekuasaan-presiden-
sebagai-kepala-negara.html
Presiden dalam menjalankan kekuasaan yang diperoleh melalui dua cara tersebut, memiliki hak untuk
melaksanakan keleluasaan bertindak, meskipun tidak jelas dasar hukumnya, namun tidak dibenarkan
dilaksanakanbertentangan dengan hukum yang berlaku. Keleluasaan bertindak bagi aparat Tata Usaha
Negara dinamakan “Freis Ermessen“.

Pengakuan kekuasaan dapat diberikan oleh rakyat melalui UUD 1945, dan dapat diberikan oleh MPR
dengan membentuk kekuasaan melalui Ketetapan MPR, sebelum perubahan, serta dapat pula oleh
Badan Pembuat Undang-Undang. Syarat utama pada “pengakuan wewenang” ialah menimbulkan
kekuasaan yang asli. Kekuasaan yang asli ini, dapat disebut sebagai kekuasaan Presiden yang
diperoleh secara atributif. Kekuasaan Presiden dalam fungsinya sebagai Kepala Pemerintahan dan
selaku Kepala Negara. Sedangkan kekuasaan Presiden yang diperoleh melalui pelimpahan, secara
teoritik hanya dapat dilaksanakan oleh Presiden dalam fungsinya selaku “delegataris” atau
“mandataris”.5

E. Metode Penelitian
Secara Umum Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan tipe penelitian
descrivtive explanatory, dengan pendekatan kualitatif. descriptive explanatory merupakan
gabungan dari penelitian descriptive dengan penelitian explanatory. Dalam bukunya devoloving
effective research proposals, punch berpendapat bahwa 6

“a descriptive study sets out to collect, organize and summarize information


about the matter being studied while an explanatory study is on the other hand,
sets out to explain and account for the descriptive information. Description is a
more restricted purposed than explanation.

Studi deskriptif digunakan untuk mengumpulkan data, mengatur dan kemudian menyimpulkan
informasi tentang permasalahan yang akan diteliti. Sedangkan studi eksplanatory digunakan untuk
menjelaskan, menghitung informasi data deskriptif. penelitian deskriptif mempunyai tujuan
terbatas dibandingkan dengan penelitian eksplanasi.

5
Seru,” Kekuasaan Presiden RI sebelum Amandemen UUD 1945 (Tugas Mata Kuliah Sistem
Politik Indonesia)” , https://seruankasih.wordpress.com/2012/07/29/kekuasaan-presiden-ri-sebelum-
amandemen-uud-1945-tugas-mata-kuliah-sistem-politik-indonesia/

6
Keith Punch, devoloving effective research proposals, second edition. Sage publication. 2006, hlm. 33-35
2. Pembahasaan
A. Kekuasaan Presiden Di Indonesia

1. Kekuasaan Presiden RI sebelum Perubahan UUD 1945

Sebelum perubahan UUD 1945 pada tahun 1999-2002, Republik Indonesia pernah berganti-
ganti konstitsi mulai dari UUD 1945, UUD RIS 1949, UUD Sementara 1950, dan kembali lagi ke
UUD 1945 melalui dekrit Presiden pada tanggal 05 Juli 1959. Perubahan tersebut tentu berpengaruh
terhadap lembaga kepresidenan maupun kekuasaan Presiden. Berikut akan dijelaskan mengenai
kekuasaan Presiden pada masing-masing konstitusi tersebut.7

1. 1. Kekuasaan Presiden Menurut UUD 1945

Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan kedudukan Presiden pada posisi yang sangat
penting dalam struktur ketatanegaraan Indonesia. Itu terlihat dengan dimilikinya dua fungsi penting
oleh presiden, yaitu fungsi sebagai kepala negara dan fungsi sebagai kepala pemerintahan. Untuk itu,
kekuasaan yang dimiliki oleh presiden menembus pada area kekuasaan-kekuasaan yang lain, seperti
kekuasaan legislatif dan kekuasaan yudisial. Kekuasaan tersebut akan dijelaskan satu per satu di
bawah ini.8

A. kekuasaan dibidang penyelenggaraan pemerintahan

Pasal 4 ayat 1: presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut uud (pasal
4)
Pasal 4 ayat 1 menjelaskan bahwa pemegang kekuasaan tertinggi di negara indonesia yaitu
presiden, karena presiden adalah kepala negara. Wewenang presiden diatur dalam UUD sehingga
pembatasan wewenang tersebut terletak sesuai apa yang tertulis didalam UUD tersebut. Meskipun
presiden adalah orang yang memiliki wewenang tertinggi pesiden juga harus tunduk pada ketentuan
peraturan lain karena indonesia adalah negara hukum.

7
Seru, loc.cit.

8
Seru.,ibid.,
B. Kekuasaan dibidang militer

Pasal 10 : Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,


Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Pasal 11: Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.

Maksud dari pasal-pasal tersebut, dalam praktiknya dipahami bahwa pesiden sebagai panglima
tertinggi angkatan besenjata karena presiden memegang kekuasaan tertinggi atas kemiliteran.
Presiden dengan kekuasaan nya yang tertinggi dapat mengajukan tindakan perang untuk melindungi
negara nya bila terjadi hal yang mendesak dan menjadi ancama bagi indonesia .

C. Kekuasaan legislatif

Pasal 5 ayat 1 : pesiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada


dewan perwakilan rakyat.
Pasal 5 ayat 2 : presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan
undang-undang sebagaimana mestinya.
Pasal 20 ayat 2 : setiap perancangan undang undang dibahas oleh dewan perwakilan
rakyat dan presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
Pasal 23 ayat 2 : rancangan undang undang anggaran pendapatan dan belanja
negara diajukan oleh presiden untuk dibahas bersama DPR dengan
memperhtikan pertimbangan DPD .
Pasal 22 ayat 1: dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, presiden berhak
menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang
undang.

D. Kekuasaan yudikatif

Kekuasaan presiden dibidang yudikatif seperti yang tertera didalam pasal 14 ayat 1 dan 2
menjelaskan bahwa:
Pasal 14 ayat 1 : presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan Mahkamah Agung.
Pasal 14 ayat 2 : pesiden memberi amnesti dan abolisidengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat
Berikut adalah penjelasan tentang pasal – pasal tersebut:

 Presiden berkewenangan memberi GRASI, yakni ampunan yang diberi pada mereka yang
telah dijatuhi hukuman dengan tetap memperhatikan pertimbangan MA.

 Presiden berkewenangan memberi AMNESTI, yakni ampunan atau penghapusan hukuman


pada seorang atau sekelompok orang yang dihukum karena melakukan tindakan pidana.
Pemberian Amnesti ini harus atas perimbangan DPR.

 Presiden berkewenangan memberi ABOLISI, yakni penghapusan atau peniadaan hukuman


pidana dengan berdasar pada pertimbangan DPR.

 Presiden berkewenangan memberi REHABILITASI, yakni pemulihan nama baik bagi


seseorang atau pun sekelompok orang dengan berdasar pada pertimbangan MA.9

E. Kekuasaan Mengangkat atau Menetapkan Pejabat Tinggi Negara

Secara eksplisit UUD 1945 hanya mencantumkan beberapa pejabat tinggi negara yang harus
diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Pejabat tinggi negara yang secara eksplisit dikatakan oleh
UUD 1945 diangkat dan diberhentikan oleh presiden adalah; menteri-menteri, duta dan konsul.
Namun, karena presiden mempunyai kewenangan membentuk undang-undang dengan persetujuan
DPR, dan mempunyai kekuasaan untuk membentuk peraturan pemerintah, maka hampir semua
pejabat tinggi diangkat oleh presiden, seperti: hakim-hakim agung, jaksa agung, ketua badan
pemeriksa keuangan, dan lain-lain.

Seperti yang tertulis dalam beberapa pasal berikut:

Pasal 23 F ayat 1 : Anggota badan pemeriksa keuangan dipilih oleh Dewan


Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh presiden

9
Adhitya Nugraha Novianta, “ kekuasaan presiden di bidang legislatif” Jumat, 14 September 2012, di akses di
http://adhityanugrahanovianta.blogspot.com/2012/09/grasi-amnesti-abolisi-dan-rehabilitasi.html
pasal 24 A ayat 3 : calon hakim agung diusulkan komisi yudisial kepada dewan
perwakilan rakyatuntuk mendapatkan persetujuan dan
selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden

pasal 24 C ayat 3 : Mahkamah konstitusi mempunyai sembilan orang anggota


hakim konstitusi yang di tetapkan oleh presiden, yang
diajukan masing-masing tiga orang oleh mahkamah agung,
tiga org oleh dewan perwakilan rakyat, dan tiga orang oleh
presiden.

pasal 24 B ayat 3 : anggota komisi yudisial diangkat dan diberhentikan oleh


presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 16 : presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang


bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada
presiden, yang selanjutnya diatur dalam undang undang

F. Kekuasaan hubungan luar negri

Presiden sebagai kepala negara melakukan hubungan diplomatik denganberbagai


negara. Kekuasaan ini digunakan presiden untuk membuat perjanjian ,membuat hubungan
yang baik dan untuk mendapatkan keuntungan politik diindonesia . Sebagai contoh,UUD
mengatur hal-hal seperti itu pada pasal 11 :
presiden dengan persetujuan dewan perwakilan rakyat menyatakan
perang,membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.

G. Kekuasaan dalam keadaan darurat

Dalam keadaan mendesak, jika suatu negara menimbulkan ancaman baik melalui
politik atau hal lainnya kepada indonesia. presiden dengan wewenangnya dapat memberikan
pernyataan tentang keadaan bahaya dan melakukan prosedur yang di perlukan untuk
menanggulangi hal tersebut. Hal tersebut tertulis dalam uud 1945:
Pasal 12: presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya
keadaan bahaya di tetapkan dengan undang-undang.

Pasal 12 UUD 1945 tidak secara detail dan tegas mengatur mengenai pengertian dan batasan
keadaan bahaya. Pasal 12 UUD 1945 menyebutkan bahwa syarat-syarat dan akibat keadaan bahaya
ditetapkan dengan undang-undang.

Pada saat ini undang-undang yang berlaku adalah UU (Prp) No. 23 Tahun 1959 tentang
Keadaan Bahaya. Dalam Pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa keadaan bahaya dengan tingkatan
keadaan darurat sipil atau keadaan darurat militer atau keadaan perang, terjadi apabila:

1. keamanan atau ketertiban hukum di seluruh wilayah atau di sebagian wilayah Negara
Republik Indonesia terancam oleh pemberontakan, kerusuhan-kerusuhan atau akibat
bencana alam, sehingga dikhawatirkan tidak dapat diatasi oleh alat-alat perlengkapan
secara biasa; .
2. timbul perang atau bahaya perang atau dikhawatirkan perkosaan wilayah Negara
Republik Indonesia dengan cara apapun juga;
3. hidup negara berada dalam keadaan bahaya atau dari keadaan-keadaan khusus ternyata
ada atau dikhawatirkan ada gejala-gejala yang dapat membahayakan hidup Negara10.

B. kekuasaan presiden di beberapa negara

a) argentina

Berdasarkan dalam ketentuan dalam section I konstitusi argentina secara tegas menyatakan
bahwa argentina merupakan negara federal berbentuk republik demokrasi dengan sistem perwakilan.
Argentina terdiri dari suatu distrik federal ciudad automata de buenos aires atau capital federal
dengan 23 propinsi yakni , buenos aries, catamarca, chaco,chubut,chordoba, corientes, entre rio,
formosa, jujuy, la pampa, la rioja , mendoza, misiones, neuquen, rio negro, salta, san luis, santa cruz,
santa fe, santiago de estero , tiera del fuego dan tucuman. Guna menjamin pelaksanaan keadilan,
masing - masing propinsi diberikan kewenangan untuk menetapkan konstitusinya sendiri atas dasar

10
Kompas, “Antara Makna Kegentingan yang Memaksa dan Keadaan Bahaya dalam Penerbitan
Perppu”, https://biz.kompas.com/read/2017/10/16/100409028/antara-makna-kegentingan-yang-
memaksa-dan-keadaan-bahaya-dalam-penerbitan-perppu, (diakses pada tanggal 28 juni 2018
20:55)
sistem republik perwakilan sesuai dengan prinsip – prinsip deklarasi dan jaminan konstitusi
nasional.11

Konstitusi Argentina 1853, yang diubah pada 1994, memberi mandat pembagian kekuasan
antara badan eksekutif, legislatif, dan kehakiman di peringkat nasional dan negara bagian. Presiden
dan wakil presiden dipilih secara langsung setiap empat tahun. Berdasarkan konstitusi, presiden
mempunyai dua jabatan sekaligus, yaitu sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Selain itu,
presiden juga mempunyai kuasa untuk mengubah undang-undang dengan syarat terdesak dan perlu.
Presiden juga mempunyai hak veto yang terbatas.

Parlemen Argentina dikenal sebagai Kongres Nasional atau Congreso National. Argentina
menggunakan sistem parlemen dwi dewan, terbagi atas dua dewan yang utama yaitu: Dewan Senat
dan Kamar Perwakilan. Kedua dewan tersebut dipilih secara langsung. Lembaga yudikatifnya bebas
dari lembaga eksekutif dan legislatif.

Mahkamah Agung Argentina mempunyai 9 anggota, yang diangkat oleh Presiden atas
persetujuan Senat. Sisa hakim-hakimnya ditunjuk oleh Consejo de la Magistratura de la Nación
(Dewan Kehakiman Nasional), sebuah sekretariat yang terdiri atas wakil-wakil para hakim,
pengacara, Kongres, dan pihak Eksekutif. Undang-undang Dasar menetapkan pengadilan sebagai
badan pemerintah independen. Presiden menunjuk anggota Mahkamah Agung dengan persetujuan
Senat setelah proses pemeriksaan publik. Presiden, berdasarkan rekomendasi dari dewan hakim,
menunjuk hakim federal lainnya. Mahkamah Agung memiliki kekuasaan untuk menyatakan
inkonstitusional tindakan legislatif.

Kesimpulan mengenai knstitusi Negara Argentina


 Sistem pemerintahan Argentina adalah presidensial.
 Pemerintah federal (eksekutif) dipimpin oleh Presiden.
 Parlemen Nasional (legislatif) menganut sistem dua kamar (bicameral) yang terdiri dari senat
(Camara de Senadores/ Majelis tinggi) dan Majelis Rendah (Camara de Diputados).
 Sepertiga dari anggota senat dipilih untuk masa jabatan 2-6 tahun sedangkan setengah dari anggota
Majelis Rendah dipilih untuk masa jabatan 2-6 tahun sedangkan setengah dari anggota Majelis
Rendah dipilih untuk masa jabatan 2-4 tahun
 Argentina menganut sistem peradilan campuran Eropa Barat dan Amerika Serikat. Lembaga
peradilan tertinggi disebut Mahkamah Agung (Corte Suprema).

11
Syfri hariansah,”pengisian jabatan presiden dan wakil presiden studi 8 negara”yogyakarta : AG Publishing,
2015. Hlm.72
 Mahkamah Agung (yudikatif) terdiri dari 9 Hakim Agung yang ditunjuk oleh Presiden dengan
12
persetujuan Senat.

Kekuasaan- keuasaan presiden di argentina tertulis jelas dalam CHAPTER III


Powers of the Executive Branch, section 99 (1-20). Ketentuan di section 99 menyatakan tentang
kekuasaan-kekuasaan presiden di argentina . dari ketentuan di section 99 teersebut dapat disimpulkan
bahwa presiden argentina memiliki kekuasaaan- kekuasaan sebagai berikut:

1. Kekuasaan tetinggi di bidang pemerintahan


Kekuasaan tertinggi diargentina dipegang oleh presiden dan presiden berhak
melakukan apapun sesuai kekuasaan yang tertulis dalam konstitusi yang ada di argentina.
Dimana itu dijelaskan di dalam pasal 99 ayat 1 konstitusi argentina yang memiliki bunyi:

Section 99 (1)

He is the supreme head of the Nation, head of the


government and he is politically responsible for the general
administration of the country.

Section 99 (10)
He oversees the performance of the duties of the Chief of the
Ministerial Cabinet as regards the collection of the revenues
of the Nation, and their investment according to the law or
budget of national expenditures

Section 99 (5)

He may grant pardons or commute punishments for crimes


subject to federal jurisdiction, after the report of the
corresponding court, except in cases of impeachment by the
House of Deputies

12
Amelia vina, “konstitusi argentina” ,https://id.scribd.com/doc/227127011/Argentina(diakses pada 28 juli
2018 21:21 )
Section 99 (6)

He may grant pensions, retirements, leaves of absence, and


widowed pensions according to the laws of the Nation.

Section 99 (17)

He may request whatever information he may consider


proper from the Chief of the Ministerial Cabinet and from
the heads of all branches and departments of the
Administration, and through them, from other employees.
They are compelled to supply such information.

Section 99 (18)

He may leave the territory of the Nation with the consent of


Congress. During the recess of the latter, he may only do so
without permission on justified grounds of public interest

Section 99 (20)

He decrees the federal intervention of a province or of the


City of Buenos Aires in the event of the recess of Congress,
and simultaneously he must convoke the latter to consider
such intervention

Ketentuan di section 99 (1) menyatakan bahwa: presiden adalah kepala tertinggi


Bangsa, kepala pemerintahan dan dia secara politik bertanggung jawab atas administrasi
umum negara . Di argentina peran presiden sangat penting untuk menjalan kan sistem
pemerintahan dan juga presiden argentina memiliki tanggung jawab atas administrasi umum
negara.selain itu, menurut section 99 (10,5,6,17,18,20) preseden juga memiliki kekuasaan
sebagai berikut:
o memberikan pensiun, pensiun, cuti, dan pensiun janda menurut
hukum Bangsa
o Dia mengawasi kinerja tugas Kepala Kabinet Menteri
o dapat meminta informasi apa pun yang mungkin dia anggap benar
dari Kepala Kabinet Menteri ,kepala semua cabang , departemen
Administrasi dan lainnya
o dapat meninggalkan wilayah Bangsa dengan persetujuan dari
Kongres
o memutuskan intervensi federal dari provinsi atau Kota Buenos Aires
dalam hal reses Kongres sesuai section 99 (20)
o presiden dapat memberikan pengampunan atau hukuman komuter
untuk kejahatan yang tunduk pada yurisdiksi federal, setelah
laporan pengadilan yang bersangkutan, kecuali dalam kasus-kasus
impeachment oleh House of Deputies

2. Merancang undang-undang
Dalam pembentukan undang-undang presiden turut ambil bagian dengan
memberikan ketentuan- ketentuan , mengumumkannya dan juga mempublikasikan hasil dari
rancangan undang- undang tersebut. Presiden juga memiliki kuasa untuk memberikan aturan
dan instruksi hukum yang diperlukan untuk penegakan hukum.hal itu dijelaskan didalam
section 99 (2-3) konstitusi argentina yang berbunyi:

Section 99 (2)

He issues the instructions and rules necessary for the enforcement of


the laws of the nation, without altering their spirit with regulatory
exceptions.

Section 99 (3)
He takes part in the making of laws according to the Constitution,
promulgates them and has them published. The Executive Power
shall in no event issue provisions of legislative nature, in which case
they shall be absolutely and irreparably null and void. Only when
due to exceptional circumstances the ordinary procedures foreseen
by this Constitution for the enactment of laws are impossible to be
followed, and when rules are not referred to criminal issues,
taxation, electoral matters, or the system of political parties, he shall
issue decrees on grounds of necessity and urgency, which shall be
decided by a general agreement of ministers who shall countersign
them together with the Chief of the Ministerial Cabinet. Within the
term of ten days, the Chief of the Ministerial Cabinet shall personally
submit the decision to the consideration of the Joint Standing
Committee of Congress, which shall be composed according to the
proportion of the political representation of the parties in each
House. Within the term of ten days, this committee shall submit its
report to the plenary meeting of each House for its specific
consideration and it shall be immediately discussed by both Houses.
A special law enacted with the absolute majority of all the members
of each House shall regulate the procedure and scope of Congress
participation.

3. Memiliki Kekuasaan Untuk Mengangkat Penjabat Negara


Seperti yang tertulis dalam section 99 (4-5) presiden memiliki kekuasaan untuk
mengangkat hakim agung dan lainnya. Hal itu tertulis dalam section 99 (4-5) yang berbunyi :

Section 99 ( 4)

He appoints the justices of the Supreme Court with the consent of the Senate
by two-thirds of its members present, in a public meeting convoked to this
effect. He appoints the other judges of the lower federal courts according to a
binding proposal consisting of a list of three candidates submitted by the
Council of the Magistracy, with the consent of the Senate in a public meeting,
in which the qualifications of the candidates shall be taken into account.
Once they have attained to the age of seventy five years, a new appointment,
with the same consent, shall be necessary so that they may continue in office.
Judges of that age or over shall be appointed for five years, and may be
indefinitely re-appointed by this same procedure.

Ketentuan section 99 (4) meyatakan bahwa presidenmenunjuk hakim-hakim Mahkamah Agung


dengan persetujuan Senat oleh dua pertiga anggotanya yang hadir, dalam sebuah pertemuan publik
yang dibujuk untuk hal ini. Presiden menunjuk hakim lain dari pengadilan federal yang lebih rendah
sesuai dengan proposal yang mengikat yang terdiri dari daftar tiga kandidat yang diajukan oleh
Dewan Magistracy, dengan persetujuan Senat dalam pertemuan publik, di mana kualifikasi calon
harus diperhitungkan. Begitu mereka telah mencapai usia tujuh puluh lima tahun, penunjukan baru,
dengan persetujuan yang sama, harus diperlukan agar mereka dapat terus berkuasa. Hakim-hakim
dari usia itu atau lebih akan ditunjuk selama lima tahun, dan mungkin tanpa batas ditunjuk kembali
oleh prosedur yang sama .
4. Memegang kekuasaan tertinggi di bidang militer
Presiden argentina memiliki wewenan tertinggi di dalam kemiiteran argentina tertulis
didalam konstitusi argentina bahwa presiden merupakan panglima tertinggi di dalam bidang
militer . dengan hal itu pula presiden mampu menyatakan perang kepada pihak negara lain
yang membahayakan baik berupa ancaman politik ataupun perang namun hal itu harus
melalui persetujuan kongres. Hal- hal tersebut tertulis didalam section 99 ( 11- 16) yang
berbunyi:

Section 99 (12)

He is commander-in-chief of all the Armed Forces of the Nation.

Section 99 (13)

He provides for the military posts of the Nation: with the consent of the
Senate, he grants posts or ranks for the higher officers of the Armed Forces;
and on his own account, he has the same faculties in the battlefield.

Section 99 (14)

He has the control of the Armed Forces and is in charge of their organization
and distribution, according to the needs of the Nation.

Section 99 (15)

He declares war and orders reprisals with the consent and approval of
Congress.

Section 99 (16)

In the event of foreign attack, he declares, with the consent of the Senate, one
or more places of the Nation in state of siege for a limited period. In the event
of domestic disorder, he only exerts this power when Congress is in recess,
since this is a power pertaining to this body. The President exercises it under
the limitations prescribed in Section 23.

5. Kekuasaan legislatif

presiden memiliki wewenang untuk turut bagian dalam urusan legislatif yang tertulis dalam
section 99 yang berbunyi

section 99 (8)

He annually performs the opening of the legislative session of


Congress, both Houses being assembled for this purpose, reporting
on this occasion on the state of the Nation, on amendments promised
by the Constitution, and recommending for consideration the
measures he deems necessary and advisable.
section 99(9)

He extends the ordinary legislative session of Congress, or convokes


to an extraordinary one when some serious order or progress
interest so requires it

section 99 (10 )

He is empowered to fill vacancies requiring the consent of the Senate


and occurring during its recess, by means of appointments on
commission expiring at the end of the next legislative session.

Menurut section diatas presiden memiliki peran dalam melakukan pembukaan sisi legislatif
kongres, memperluas sesi legislatif kongres. Badan Legislatif argentina adalah Kongres
Nasional (Congreso de la Nacíon)

6. Kekuasaan hubungan luar negri

Hubungan luar negri sangat penting bagi sebuah negara karena dengan hubungan tersebut
sebuah negara dapat mempelajari dan membuat aliansi yang sangat bermanfaat untuk politik
keamanan dan lainya . presiden memiliki kekuasaan untuk membentuk sebuah hubungan
dengan negara lain . hal itu , tertulis dalam section 99 (11) konstitusi argentina yang
berbunyi:

He concludes and signs treaties, concordats and other


agreements required for the maintenance of good relations with
international organizations and foreign powers, he receives
their ministers and admits their consuls

Ketentuan section 99 (11) menyatkan bahwa presiden menyimpulkan dan menandatangani


perjanjian, konkordat dan perjanjian lain yang diperlukan untuk pemeliharaan hubungan baik dengan
organisasi internasional dan kekuatan asing, ia menerima menteri mereka dan mengakui konsul
mereka.

3. Kesimpulan

Kekuasaan presiden di indonesia mempunyai banyak kesamaan dengan argentina dimana


presiden memiliki kekuasaan tertinggi dibagian pemerintahan dan juga memiliki peran dalam
pembuatan, pengesahan undang undang,bagian kemiliteran ,dan hubungan luar nergi.
Meskipun begitu diindonesia mempunyai kekuasaan yang sedikit berbeda dari yang lain
dimana saat digunakan dapat membuat presiden tidak terikat dengan perundang – undangan
maupun konstitusi manapun . kekuasaan tersebut diatur dalam Pasal 12 yang berbunyi:
presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya
keadaan bahaya di tetapkan dengan undang-undang.

Meskipun begitu tidak banyak perbedaan yang ada pada kekuasaan presiden indonesia dengan
argentina

4. Saran

Kekuasaan presiden saat ini tidak perlu dilakukan prombakan lagi ,karena jika kekuasan yang
diberikan kepada presiden ditambah akan jadi sebuah acaman penyalahgunaan kekuasaan yang
dilakukan kepala negara. Banyak kasus yang bisa dijadikan dasar argumen tersebut, misalnya
Presiden Soekarno pada masa demokrasi terpimpin dan Presiden Soeharto pada era orde baru. Kedua
pemimpin tersebut akhirnya menjadi pemimpin otoriter karena UUD 1945 memberikan kekuasaan
yang sangat besar. oleh karena itu, alangkah baik nya kekuasaan presiden ditambah atau di ubah
sesuai keperluan yang semestinya.13

Daftar pustaka
Wikipedia, “Sistem presidensial”, ( diakses pada 26 juli 2018 , pukul 17:06 ) ,dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensial
kompasiana, “Kekuasaan Presiden Setelah Perubahan UUD 1945”, ( diakses pada 26 juli 2018 , pukul
17:06 ), dari https://www.kompasiana.com/dikadiko/59a5a4c342bc3a0af327a165/kekuasaan-
presiden-setelah-perubahan-uud-1945
Ghoffar, Abdul. ”KEKUASAAN PRESIDEN (Studi Komparatif RI dengan Beberapa Negara Maju)
“,(Jln. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta 10110), (hlm.82-89). Jln. Medan Merdeka Barat No. 6,
Jakarta 10110

Artikelsiana .Kekuasaan Presiden Sebagai Kepala Negara “, diakses di


http://www.artikelsiana.com/2015/03/kekuasaan-presiden-sebagai-kepala-negara.html

wordpress,” Kekuasaan Presiden RI sebelum Amandemen UUD 1945 (Tugas Mata Kuliah Sistem
Politik Indonesia)” ,(diakses pada 29 juni 2018)
https://seruankasih.wordpress.com/2012/07/29/kekuasaan-presiden-ri-sebelum-amandemen-uud-
1945-tugas-mata-kuliah-sistem-politik-indonesia/

Punch ,Keith. 2006. devoloving effective research proposals, second edition. Sage publication.,

Adhitya Nugraha Novianta, “ kekuasaan presiden di bidang legislatif” Jumat, 14 September 2012, di
akses di http://adhityanugrahanovianta.blogspot.com/2012/09/grasi-amnesti-abolisi-dan-
rehabilitasi.html

13
Abdul Ghoffar, op.cit., hlm.89
Kompas, “Antara Makna Kegentingan yang Memaksa dan Keadaan Bahaya dalam Penerbitan
Perppu”, (diakses pada tanggal 28 juni 2018 20:55) ,
https://biz.kompas.com/read/2017/10/16/100409028/antara-makna-kegentingan-yang-memaksa-dan-
keadaan-bahaya-dalam-penerbitan-perppu,

Amelia vina, “konstitusi argentina” ,(diakses pada 28 juli 2018 21:21 )


,https://id.scribd.com/doc/227127011/Argentina

Hariansah.Syfri., 2015”pengisian jabatan presiden dan wakil presiden studi 8


negara”yogyakarta : AG Publishing

Anda mungkin juga menyukai