F. Perencanaan Kontijensi
Merupakan perencanaan alternatif yang dapat dijalankan jika peristiwa-peristiwa penting
tertentu tidak terjadi seperti yang diharapkan. Hanya bidang yang mendapat prioritas
tinggi yang membutuhkan jaminan rencana kontijensi.
Beberapa rencana kontijensi yang lazim dibuat oleh perusahaan mencakup :
1. Jika pesaing utama menarik diri dari pasar tertentu.
2. Jika sasaran penjualan kita tidak tercapai.
3. Jika permintaan akan produk baru kita melampaui rencana.
4. Jika bencana tertentu terjadi
5. Jika suatu perkembangan teknologi baru membuat produk baru kita usang lebih dini
daripada yang diperkirakan
G. Audit
Merupakan proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi bukti
yang terkait dengan penilaian mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk
memastikan derajat kesesuaian antara penilaian dengan kriteria yang diterapkan dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengguna.
Audit Lingkungan
Audit lingkungan sama perlunya dengan audit keuangan. Semakin banyak perusahaan
yang ada maka pengawasan terhadap masalah lingkungan harus di tingkatkan.
Tantangan Dlm Manajemen strategis di abad ke 21:
1. Isu : Seni / Ilmu Pengetahuan
Dalam penyusunan sebuah strategi diperlukan sebuah pengetahuan yang cukup dan
tidak jarang pula intuisi yang tepat juga diperlukan. Intuisi yang tepat akan muncul
seiring dengan seringnya manajer melakukan penyusunan sebuah strategi untuk
perusahaannya.
Kesimpulan
Evaluasi strategi memungkinkan sebuah organisasi untuk membentuk masa depannya
sendiri. Walaupun tidak menjamin keberhasilan, manajemen strategis memungkinkan
organisasi untuk membuat keputusan jangka panjang dan menjalankan keputusan tersebut secara
efektif serta mengambil tindakan korektif ketika diperlukan.
EVALUASI TAHAPAN STRATEGI PT. SIDO MUNCUL
Strength Weakness
1. Produsen herbal terbesar ; 1. Pangsa pasar terbatas (60 tahun keatas dan
2. Dapat ekspansi ke luar negeri ; ekspansi ke luar negeri hanya di
3. Laboratorium yang lengkap ; supermarket asia) ;
4. Tenaga kerja yang berpengalaman dan 2. Waktu penelitian yang lama untuk produk
berkualitas ; baru ;
5. Bahan baku melimpah. 3. Banyak herbal yang masih belum bisa
diteliti.
Opportunity Threat
1. Sudah mendapat celah untuk ekspansi ke 1. Tidak adanya regulasi pemerintah tentang
luar negeri dari beberap aproduk yang telah herbal ;
dipasarkan diluar negeri ; 2. Kenaikan harga tiap 10 tahun dan tiap 8
2. Kesadaran untuk gaya hidup sehat tahun mengalami krisis ;
dikalangan masyarakat ; 3. Industri jamu lebih sering stagnan
3. Produk herbal mulai digandrungi oleh
segala kalangan.
Analisis Rasio :
Rata-rata Rata-rata PT Sido Muncul
Rasio
Industri 2017 2017 2016 2015
Current Rasio 1,82 7,812213 8,318226 9,276535
Debt to Asset Ratio 52% 8,306414 7,68938 7,074004
Debt to Equity Ratio 110% 9,05 8,329898 7,612513
Inv TO 7,29 4,826968 2 2,293856
AR TO 8,95 5,964839 3,858658 6,380053
FA TO 3,88 2,11808 2,436967 2,306475
TA TO 1,3 0,814971 0,857476 0,793436
Analisis Current Ratio : pada dasarnya perusahaan mampu untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek tetapi perusahaan tidak mengalokasikan aktiva lancarnya
secara optiomal, karena angka menunjukan lebih dari rata-rata industri, namun ada
perbaikan dari tahun ke tahun dengan memperkecil angka rasionya yaitu perusahaan
berusaha mengoptimalkan aktiva lancarnya.
Analisis Debt to Asset Ratio : berdasarkan neraca keuangan dari tahun ke tahun
menunjukan bahwa 8 % aset yang dimilikinya di biayai oleh hutang, 92 % nya di biayai
oleh modal. Solvabilitas perusahaan sangat baik karena dengan modal 92% dari aset,
maka perusahaan punya kemampuan untuk memenuhi semua kewajiban yang ada, tetapi
perusahaan ini juga dianggap mensia-siakan potensi hutang untuk menunjang
perusahaan.
Analisis Debt to Equity Ratio : berdasarkan neraca keuangan dari tahun ke tahun
menunjukan angka DER dibawah 1,00 mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki
hutang yang lebih kecil dari ekuitas yang dimilikinya.
Analisis Activity Ratio : Berdasarkan neraca keuangan dari tahun ke tahun
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya tidak begitu baik karena hanya
beberapa kali saja tidak sebanding dengan perputaran rata-rata industri.
3. Take Corrective Action
Dari analisis hasil evaluasi diatas, strategi yang telah disiapkan lebih baik dilanjutkan
karena dengan memperluas pangsa pasar dan membuat produk jamu dalam kemasan
akan menambah penjualan. Meskipun akan menambah beban penjualan dan pemasaran,
tetapi diperkirakan akan meningkatkan penjualan. Kondisi ini juga didukung oleh minat
pasar yang mulai merambah kepada kaula muda untuk minum jamu, apalagi PT. Sido
Muncul bersiap mengeluarkan produk jamu dlam kemasan yang lebih memudahkan
pembeli untuk mengonsumsi jamu. Dengan begitu, diharapkan agar pendapatan
perusahaan akan naik.
Dari evaluasi diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi yang digunakan sudah cocok dan
perlu dilanjutkan.