Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian
Kondisi iklim jalan Tawaeli – Toboli terletak pada 0,4o - 0,5o LS dan termasuk
dalam iklim tropis. Musim hujan terjadi pada bulan November dan Mei dan musim
kemarau berada pada bulan Juni hingga Oktober.
Kondisi geologi daerah penelitian adalah Kecamatan Tanantovea pada Desa
Nupabomba dibagi dalam tiga kelompok. Pembagian tersebut dapat dilihat dalam
Tabel 2.1.
Kondisi geologi yang ditampilkan dalam Tabel 2.1 adalah kondisi geologi yang
memotong pada arah utara ke selatan. Sedangkan jalan tersebut memotong struktur
geologi dari timur ke barat.
II-2
Tabel 2.1 Kondisi geologi pada ruas jalan Tawaeli-Toboli
Umur
Formasi Geologi Distribusi Keterangan
Geologi
Holocene Alluvium Pasir, lempung 1 km 100 – 6 Alluvium
dan Gravel km 500 terdistribusi pada
unconsolidated 44 km 300 – dataran rendah
45 km 418 dekat Tawaeli dan
Toboli
Miocene Formasi Sandstone 6 km 500 – 15 Formasi ini
Selebes Conglomerat km 300 termasuk weakly
Mudstone consolidated dan
diklasifikasikan
sebagai material
antara tanah dan
batuan lunak
Palaeogene Batuan Schist Schist : Schist terdistribusi
Period Metamorf Gneiss 16 km – 27 pada sisi Tawaeli
km dan Gneiss pada sisi
32 km – 35 Toboli
km 700
Gneiss :
15 km 300 –
16 km
27 km – 31
km
35 km 700 –
44 km 300
(sumber, Feasibility Study for Tawaeli-Toboli Road, JICA, dalam Martini 2002)
II-3
Hampir sepanjang daerah poros jalan Tawaeli-Toboli dibentuk oleh lereng
yang sangat terjal. Kemiringan lereng sangat bervariasi, mengingat sebagian besar
kondisi jalan Tawaeli-Toboli merupakan daerah pegunungan. Pekerjaan perbaikan
tanah sudah sering di lakukan pada jalan ini mengingat kecuraman pada lereng ini
cukup terjal.
Pada musim kemarau, lereng-lereng poros jalan Tawaeli – Toboli tidak
perlu dikhawatirkan akan terjadi longsor, sebaliknya pada musim hujan kondisi
lereng perlu menjadi perhatian karena tidak sedikit lereng mengalami kelongsoran
saat musim penghujan, juga pada saat terjadi gempa.
II-4
Gambar 2.4 Kelongsoran lereng pada ruas jalan Tawaeli-Toboli
II-5
Gambar 2.5 Perbaikan Tanah Pada Lokasi Penelitian dengan Terasering
II-6