Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI:

KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN


TUBUH PADA BY. NY P II DIRUANG PERISTI
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif


Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan
Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh:
Dwi Ariantika
A013101740

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHTAN MUHAMMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016
Pogram Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2016
Dwi Ariantika¹, Barkah Waladani², S.Kep.Ns.

ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI:
KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN
TUBUH PADA By Ny P II DIRUANG PERISTI RSUD
Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar belakang: Pada kelahiran bayi dengan berat badan lahir sangat rendah ini memiliki masalah
kesehatan yang sangat kompleks dan rentan sekali untuk terjangkit penyakit. Salah satu masalah
utama yang terdapat pada bayi dengan berat badan lahir rendah yaitu nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh sehingga pemberian nutrisi secara dini dianjurkan untuk mencegah terjadinya berbagai
macam penyakit dan komplikasi.
Tujuan: Memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan dengan masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada By Ny P II di ruang peristi RSUD Dr.
Soedirman
Masalah Keperawatan: ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, hipotermia,
resiko infeksi.
Intervensi dan Implementasi: yang sudah dilakukan kaji atau timbang berat badan, pemberian
nutrisi melalui enteral feeding, monitor tanda tanda vital dan infeksi, jaga kepatenan suhu tubuh.
Evaluasi: yang dilakukan selama tiga hari dengan pemberian enteral feeding dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi pada pasien, memonitor tanda tanda vital, menjaga kepatenan suhu tubuh serta
infeksi didapatkan suhu tubuh dalam batas normal dan tidak ada tanda tanda resiko infeksi yang
muncul.

Kata kunci: berat badan lahir sangat rendah, kebutuhan nutrisi, enteral feeding.

1. Mahasiswa DIII Keperawatan, Sekolah Tingggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.


2. Dosen DIII keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

iv
DIPLOMA III OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Scientific Paper, August 2016
Dwi Ariantika¹, Barkah Waladani², S.Kep.Ns.

ABSTRACT

NURSING CARE OF FULFILLING THE NEEDS OF NUTRITION LESS THAN


BODY TO BY Mrs. P II IN PERISTI WARD, Dr. SUDIRMAN STATE HOSPITAL
OF KEBUMEN

Background: At birth with very low birth weight have had health problems that are complex and
susceptible to disease. One of the main problems found in infants with low birth weight are less
nutrients the body needs so that early nutrition is recommended to prevent the occurrence of
various diseases and complications.
Objective: To describe nursing care of fulfilling nursing care of fulfilling the needs of nutrition
less than body to by mrs. P II in peristi ward, dr. sudirman state hospital of kebumen
Nursing Issues: nutritional imbalance is less than the body needs, hypothermia, the risk of
infection.
Intervention and Implementation: Already done the review or balanced body weight, nutrition
via enteral feeding, monitor vital signs and infection, keep the patency of body temperature.
Evaluation: Conducted over three days with enteral feeding can meet the nutritional needs of
patients, monitor vital signs, maintain the patency of body temperature and body temperature
obtained infection within normal limits and there are no signs of emerging risk of infection.

Keywords: very low birth weight, nutritional needs, enteral feeding.

1. University Student Diploma III of Nursing, Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong
2. Lecsturer Diploma III of Nursing, Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan limpahan rahmat dan karunia- Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan tubuh Pada By Ny P II di ruang Peristi RSUD Dr. Soedirman
Kebumen”
Penulisan ini disusun tujuannya untuk memenuhi persyaratan ujian
akhir program Diploma III Keperawatan. Dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan
dengan baik, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak M. Makhdan Anis, S.Kep. Ns selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong
2. Bapak Sawiji, S.Kep.Ns,M.Sc selaku Ketua Program studi DIII
Keperawatan Muhammadiyah Gombong
3. Ibu Barkah Waladani, S.Kep.Ns selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan saran, arahan dan motivasi dalam penyususunan karya
tulis ilmiah ini.
4. Direktur RSUD Dr. Soedirman Kebumen yang telah memberikan
tempat dan kerjasama dalam melakukan studi kasus
5. Ibu Isma Yuniar, S.Kep.Ns dan Sri Wisnu, S.Kep.Ns selaku
pembimbing klinik di ruang Peristi RSUD Dr. Soedirman Kebumen
beserta perawat yang telah membimbing dan membantu dalam proses
ujian komprehensif
6. Ibu kepala dan seluruh staf tim kesehatan Ruang Peristi yang telah
memberikan bimbingan serta kerja sama yang baik dalam melakukan
studi kasus
7. Kepada kedua orangtuaku Ibu Hamnah, dan Bapak Achmad Usaidi
(Alm), Kakakku Aofa Fitriyana, segenap keluarga, serta sahabatku

vi
Nurul Istiqaliyah dan Nurhabibah yang selalu memberikan semangat
dan dukungan baik materil, spiritual, sarana dan prasarana kepada
penulis.
8. Teman – teman seperjuangan, kelas 3A DIII Keperawatan yang saling
memberikan dukungan, semangat dan membantu dalam penyususunan
karya tulis ilimiah ini.
9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian,
penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umunya.

Gombong,

Dwi Ariantika

vii
DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………...i
Lembar pengesahan pembimbing…………………………………………………ii
Lembar pengesahan penguji……………………………………………………...iii
Abstrak……………………………………………………………………………iv
Abstrac…………………………………………………………………………….v
Kata pengantar…………………………………………………………………....vi
Daftar isi…………………………………………………………………………viii
Daftar Tabel……………………………………………………………………….x
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….……..1
A. Latar Belakang………………………………………………….…….1
B. Tujuan Penulisan……………………………………………………..4
1. Umum………………………………………………………….4
2. Khusus…………………………………………………………4
C. Manfaat Penulisan……………………………………………………5
1. Keilmuan……………………………………………………..5
2. Aplikatif……………………………………………………...5
BAB II TINJUAN PUSTAKA………………………………………………….7
A. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi……………………...7
1. Pengertian Nutrisi……………………………………………….7
2. Karakteristik atau Kebutuhan Nutrisi……………………….…...7
3. Gangguan dengan Masalah Nutrisi……………………………...9
4. Diagnosa Keperawatan…………………………………………10
B. Inovasi Keperawatan Pemberian Nutrisi Melalui Feeding Bolus....13
BAB III RESUME KEPERAWATAN………………………………………...14
A. Pengkajian…………………………………………………………....14
B. Analisa Data………………………………………………………....18
C. Intervensi, Implementasi, Evaluasi………………………………….19
1. . Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh……….19
2. . Hipotermia……………………………………………………….22

viii
3. . Resiko infeksi …………………………………………………...24
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………...27
A. Asuhan Keperawatan………………………………………………...27
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh…..27
2. Hipotermia…………………………………………………....28
3. Resiko infeksi………………………………………………...30
4. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi diagnosa………...31
5. Analisa tindakan hasil implementasi dan evaluasi…………...33
B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan……………………………...35
BAB V PENUTUP……………………………………………………………..37
A. Kesimpulan………………………………………………………..….38
B. Penutup…………………………………………………………….....39
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….40
LAMPIRAN……………………………………………………………………41

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pembagian Status Gizi Berdasarkan Berat Badan……………….


Tabel 1.2 Rujukan BB/U untuk Anak Perempuan Usia 0-6 Bulan…………
Tabel 1.3 Rujukan BB/U untuk Anak Laki-laki Usia 0-6 Bulan…………...

x
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari (0-28 hari).
Periode neonatal merupakan periode yang paling rentan untuk bayi yang
sedang menyempurnakan penyesuaian fisiologis yang dibutuhkan pada
kehidupan ekstrauteri. Tingkat morbiditas dan mortalitas neonatus yang
tinggi membuktikan kerentanan hidup selama periode ini. Transisi
kehidupan bayi dari intrauterin keekstra uterin memerlukan banyak
perubahan biokimia dan fisologis. Banyak masalah pada bayi baru lahir
yang berhubungan dengan kegagalan penyesuaian yang disebabkan
Asfiksia, Prematuritas, Kelainan kongenital yang serius, infeksi penyakit
atau pengaruh dari persalianan (Maryunani & Nurhayati, 2008)
Kematian neonatus dibagi menjadi dua yaitu kematian neonatus
dini(early neonatal deaths) adalah kematian bayi yang terjadi pada masa 7
hari kehidupan pertama (0- 6 hari), dan kematian neonatus lanjut (late
neonatal deaths) adalah kematian bayi yang terjadi pada masa setelah 7
hari tetapi belum mencapai 28 hari kehidupan (7- 27 hari) (Hellen dkk,
2007).
Kematian Neonatus terjadi karena neonatus komplikasi. Neonatus
komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat
menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti Asfiksia, ikterus,
hipotermia tetanus neonatorum, infeksi/ sepsis, trauma lahir, BBLR (berat
lahir < 2500 gram) atau BBLSR (berat lahir <1500 gram), sindrom
gangguan pernapasan, dan kelainan kongenital (Saifudin, 2010) Menurut
WHO (2012) kematian neonatus yaitu Prematuritas dan BBLR (30%),
Infeksi neonatus (25%), Asfiksia dan trauma lahir (23%), kelainan
kongenital (7%), tetunus neonatorum (3%), diare (3%), dan penyebab lain
(9%).

1
2

Sekitar seperempat hingga separuh kematian bayi berumur kurang


dari satu tahun terjadi dalam minggu pertama. Setiap tahun sekitar 20 bayi
per 1.000 kelahiran meninggal dalam rentang waktu 0-28 hari pasca
kelahiran.Angka kematian neonatus ini tidak pernah mengalami penurunan
sejak tahun 2002 hingga 2007 (Hellen dkk, 2007). Penyebab kematian
terbanyak pada bayi usia 0-28 hari dipicu oleh sepsis (infeksi sistemik),
lalu diikuti oleh kelainan bawaan dan infeksi saluran pernafasan akut
(Riskesdas, 2007).
Berat badan lahir bayi merupakan hal yang sangat penting dan
berpengaruh terhadap angka kesehatan maupun kematian bayi. Adapun
klasifikasi dari berat badan lahir bayi yaitu Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR), berat lahir 1500 gram – 2500 gram, Bayi Berat Bdan Lahir
Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir kurang dari 1500 gram, Berat Lahir
Ekstrem Rendah (BBLER), berat lahir kurang dari 1000 gram (Saifudin,
2010).
Menurut Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Universitas Sriwijaya
(2010) BBLSR merupakan salah satu dari hal yang paling dominan
beresiko 40 kali lebih besar mengalami kematian dalam empat minggu
pertama, BBLSR merupakan suatu kelahiran preterm, dan bayi kecil
semasa kehamilan. Kondisi bayi kecil selama kehamilan dikarenakan
hambatan pertumbuhan dalam rahim.
Insiden BBLR dan BBLSR untuk segala usia kehamilan secara
global 16% , pada negara – negara terbelakang 19% dan pada negara
berkembang 7%. Sedaangkan BBLSR adalah bayi dengan berat badan
kurang dari 1500 gram yang di Amerika angaka kejadiannya1,4%, yang
tampak kebanyakan dilahirkan kembar dan bayi tampak kecil, lemak
bawah kulit sedikit , kulit tampak agak transparan dan kepala lebih besar
(Hellen dkk, 2007). Berdasarkan jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Sriwijaya 2010 terdapat kejadian kelahiran bayi dengan BBLR
di kota Palembang sebesar 12,3%, sedangkan kejadian kelahiran dengan
BBLSR di kota Palembang sebesar 1,25%, dan angka kelahiran dan
3

kematian atau still birth sebesar 1,93%. Hal tersebut dikarenakan oleh
beberapa faktor resiko yang menyebabkan kelahiran bayi dengan BBLSR.
Pada kelahiran bayi dengan BBLSR ini memiliki masalah
kesehatan yang sangat kompleks dan rentan sekali untuk terjangkit
penyakit. Hal ini dikarena oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya
yaitu berat badan yang sangat rendah, sistem imunitas yang belum stabil,
organ-organ yang belum berfungsi sempurna atau imaturitas organ, serta
ketidakstabilan suhu tubuh. Dari faktor –faktor tersebut muncul masalah
utama atau yang menjadi prioritas bagi bayi yaitu masalah kebutuhan
nutrisi yang kurang sehingga pemenuhan nutrisi bagi bayi disini sangat
penting karena untuk meningkatkan berat badan agar lemak subkutan
menjadi lebih tebal dan dapat berpengaruh terhadap kestabilan suhu
tubuh bayi
Selain masalah-masalah gangguan pertumbuhan bayi dengan berat
lahir sangat rendah juga memiliki gangguan perkembangan yang
berpengaruh ketika masa perkembangan bayi, gangguan perkembangan ini
tidak bisa dilihat secara langsung namun dapat dilihat ketika bayi sudah
berumur 30 hari atau lebih setiap bulannya melalui tes pekembangan ,
Denver Development Screening Test atau DDST melalui tes
perekmbangan tersebut bayi dengan berat lahir sangat rendah biasanya
mengalami berbagai masalah dimulai dari gerak motorik kasar hingga
motorik halusnya (Mitayani, 2009).
Pemenuhan nutrisi secara dini dianjurkan untuk mencegah
terjadinya berbagai macam komplikasi diantaranya hipoglikemia
simtomatik dan hiperbilirubinemia (Mitayanti 2009). ASI merupakan
pilihan pertama yang dapat diberikan kepada bayi. Pemberian Air Susu
Ibu (ASI) pada bayi berat lahir rendah atau BBLR sangat dianjurkan
selain sebagai nutrisi utama , ASI juga berperan dalam sistem kekebalan
tubuh atau imunitas, meningkatkan kecerdasan, dan mempererat ikatan
kasih sayang (S, Rodiah, & S, 2012).
4

Pada pemberian nutrisi hendaknya perlu diperhatikan beberapa hal


diantaranya muntah aspirasi, kelemahan reflek menghisap sehingga perlu
diberikan cairan parenteral atau personde sesuai dengan kondisi bayi untuk
mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori dan juga untuk
mengkoreksi dehidrasi, asidosis metabolic, hipoglikemi disamping untuk
pemberian obat intravena. Pemberian nutrisi melalui sonde ini merupakan
pilihan yang tepat terutama pada bayi yang reflek hisap dan menelannya
lemah, bayi berat lahir rendah secara relatif lebih banyak kalori
dibandingkan dengan bayi berat badan normal (Mitayanti 2009).
Pada kasus by Ny P II di ruang Peristi RSUD dr. Soedirman
Kebumen didapatkan Berat Badan lahir by Ny P II yaitu 1000 gram dan
terlihat sangat kecil dan lemah. Maka dari itu, penulis tertarik untuk
mengangkat kasus ini dalam suatu asuhan keperawatan yang berjudul “
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi: Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh Pada By Ny P II di ruang Peristi
RSUD Dr. Soedirman Kebumen

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah mahasiswa mampu
menjelaskan Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh Pada By Ny
P II di ruang Peristi RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian keperawatan pada klien dengan
pemenuhan kebutuhan nutrisi: ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh pada By Ny P II di ruang Peristi RSUD Dr.
Soedirman Kebumen.
b. Memaparkan hasil analisa data yang muncul pada klien dengan
5

pemenuhan kebutuhan nutrisi: ketidakseimbangan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh pada By Ny P II di ruang Peristi RSUD Dr.
Soedirman Kebumen.
c. Memaparkan diagnosa keperawatan yang muncul pada klien
dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi: ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh pada By Ny P II di ruang Peristi
RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
d. Memaparkan intervensi keperawatan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan nutrisi: ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh pada By Ny P II di ruang Peristi RSUD Dr.
Soedirman Kebumen.
e. Memaparkan implementasi tindakan keperawatan yang sesuai
dengan intervensi keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi:
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada By
Ny P II di ruang Peristi RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
f. Memaparkan evaluasi hasil dari implementasi keperawatan
pemenuhan kebutuhan nutrisi: ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh pada By Ny P II di ruang Peristi RSUD Dr.
Soedirman Kebumen.
g. Memaparkan analisa tindakan menggunakan pemberian kebutuhan
pada By Ny P II di ruang Peristi RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
6

C. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Keilmuan
Menambah bekal pengetahuan yang optimal kepada mahasiswa
khususnya tentang perawatan bayi berat badan lahir sangat rendah
dengan gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan selama
mengikuti kuliah dan sebagai tindakan keperawatan perawat
memberikan makan melalui nutrisi enteral guna mengatasi
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

b. Manfaaat Aplikatif
Menggunakan enteral feeding sebagai suatu cara pemberian nutrisi
untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan meningkatkan berat badan
pasien. Enteral feeding dapat dijadikan sebagai suatu cara yang dapat
melatih sistem pencernaan terutama lambung yang fungsinya belum
sempurna atau imaturitas organ pencernaan, sehingga dapat
mengurangi pemberian nutrisi secara parenteral.
Daftar Pustaka

Asdi. (2006). Metode pemberian nutrisi enteral pada bayi baru lahir. Pedatric
Journal , 1.

Depkes. (2008). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Republik


Indonesia.

Dochterman, J. M., & Bulechek, G. M. (2008). Nursing interventions


classification. Amerika: Mosby Elsevier.

Hartono, A. (2006). Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.

Hellen, & dkk. (2007). Asuhan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Herdman, T. H. (2012). Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.

Herdman, T. H. (2015). NANDA Internasional Diagnosa Keperawatan Definisi


dan Klasifikasi. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. A., & Uliyah, M. (2012). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.

Krisnansari, D. (2010). Nutrisi dan Gizi Buruk. Mandala of Health , 4.

Lubis, G., & Suciati, R. T. (2007). Hubungan Pemberian Enteral Makanan Dini
dan Pertambahan Berat Badan pada Bayi Prematur. Sari Pediatri , 9.

Maryunani, A., & Nurhayati. (2008). Asuhan Bayi Baru Lahir Normal. Jakarta:
Trans Info Media.

Mitayani. (2009). Asuhan Keperaatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.

Ngaisyah. (2006). Panduan maternal dan neonatal. Jakarta: EGC.

Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


diagnosa medis & NANDA. Jogjakarta: Mediaction.

Nursalam. (2006). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian ILmu


Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika.

Nuwer, L. (2008). Panduan kebutuhan gizi. Jakarta: Buana Ilmu Medika.

Pantiawati, I. (2010). Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha
Medika.

38
Philip J, dkk (2009). Metode Keefektifan Pemberian Nutrisi Enteral Pada Bayi
Berat Badan Lahir Sangat Rendah. Sari Pediatrik. 8

Proverawati, A. (2010). Berat badan lahir rendah. Yogyakarta: Nuha Medika.

Rahmawati, E. A., Saryono, & Purwandari, H. (2007). Efektifitas Perbedaan


Absorpsi Air Susu IBu dan Pengganti Air Susu IBu Yang diberikan Secara
Enteral Terhadap Penurunan Berat Badan Bayi Baru Lahir di RSUD
Banyumas. Jurnal Keperawtan Soedirman (The Soedirman Journal of
Nursing) , 2.

Riskesdas. (2007). Riset Kesehatan Dasar . Jakarta: Badan Peneliti dan


Pengembangan Kesehatan RI .

Rock. (2008). Kebutuhan nutrisi pada dewasa lansia dan anak. Jakarta: Salemba
Medika.

S, L., Rodiah, & S, L. (2012). Berat badan lahir rendah. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Saiffudin, A. (2010). Pelayanan Kesehtan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina


Pustaka.

Sandjaja, & dkk. (2009). Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. jakarta: PT.
Kompas Media Nusantara.

Star, M. v., Semmekrot, B., Spanjaards, E., & Schaafsma, A. (2012). Continuous
versus bolus nasogastric tube feeding in premature neonates: Randomized
controlled trial. Open Journal of Pediatrics .

Sudiarti, & dkk. (2010). Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan . Yogyakarta: Nuha
Medika.

Tarwoto, Wartonah, Jamilah, Sugiarti, Ridwan, Kristanti, Y., et al. (2010).


Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawtan. Jakarta: Salemba
Medika.

Tjekyan, R. S. (2010). Jurnal Kedokteran & Kesehatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sriwijaya. Faktor Resiko dan Prognosis Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) dan Berat Badan Lahir Sangat Rendah(BBLSR) dan
Kejadian Lahir Mati di Kota Palembang tahun 2010 .

Uri. (2008). Kebutuhan Nutrisi Neonatal. Jakarta: Salemba Jakarta.

39
VanderVeen, D. K., Martin, C. R., Mahendale, R., Allred, E. N., Dammann, O.,
Leviton, A., et al. (2013). Early nutrition and weight gain in preterm
newborns and the risk of retinophaty of prematurity. open jurnal , 8.

Varney, H. (2007). Buku GC Asuhan Kebidanan (Vol. 2). Jakarta: EGC.

WHO. (2009). Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Dirumah Sakit Rujukan


Tingkat Pertama Dikabupaten. Jakarta: WHO Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai