PEMBAHASAN
Adaptif Mal-adaptif
2.2.5 Respon fisiologi yang mempengaruhi sistem yang ada dalam tubuh manusia
adalah :
a. Sistem kardiovaskuler b. Sistem respirasi
Palpitasi Nafas cepat
Jantung berdebar debar Sesak nafas
Peningkatan tekanan darah Tekanan pada dada
Pingsan Pernafasan dangkal
Aktual pingsan Tergorokan tersumbat
Penurunan tekanan darah Sensasi tersedak
Penurunan denyut nadi Terengah-engah
Pemeriksaan Penunjang :
HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety)
Tingkat kecemasan dapat diukur dengan menggunakan Hamilton Rating
Scale for Anxiety (HRS-A) yang sudah dikembangkan oleh kelompok Psikiatri
Biologi Jakarta (KPBJ) dalam bentuk Anxiety Analog Scale (AAS). Validitas AAS
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
Cemas
Firasat Buruk
Takut Akan Pikiran Sendiri
Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
Merasa Tegang
Lesu
Tak Bisa Istirahat Tenang
Mudah Terkejut
Mudah Menangis
Gemetar
Gelisah
3 Ketakutan
Pada Gelap
Pada Orang Asing
Ditinggal Sendiri
Pada Binatang Besar
Pada Keramaian Lalu Lintas
Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur
Sukar Konsentrasi
Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi
Hilangnya Minat
Berkurangnya Kesenangan Pada
Hobi
Sedih
Bangun Dini Hari
Perasaan Berubah-Ubah
Sepanjang Hari
7 Gejala Somatik (Otot)
Tinitus
Penglihatan Kabur
Muka Merah atau Pucat
Merasa Lemah
Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
Takhikardia
Berdebar
Nyeri di Dada
Denyut Nadi Mengeras
Sulit Menelan
Perut Melilit
Gangguan Pencernaan
Nyeri Sebelum dan Sesudah
Makan
Perasaan Terbakar di Perut
Rasa Penuh atau Kembung
Mual
Muntah
Buang Air Besar Lembek
Kehilangan Berat Badan
Sukar Buang Air Besar
(Konstipasi)
12 Gejala Urogenital
Mulut Kering
Muka Merah
Mudah Berkeringat
Pusing, Sakit Kepala
Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara
Gelisah
Tidak Tenang
Jari Gemetar
Kerut Kening
Muka Tegang
Tonus Otot Meningkat
Napas Pendek dan Cepat
Muka Merah
Tingkat Kecemasan
Stuart dan Sundeen (1995) membagi kecemasan menjadi 4 tingkatan yaitu :
1. Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan
sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dab individu akan berhati-hati
dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan
pertumbuhan dan kreativitas.
2. Kecemasan sedang
Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun/individu lebih
memfokuskan pada hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.
3. Kecemasan Berat
4. Panik
Pada tingkat ini persepsi sudah terganggu sehingga individu sudah tidak dapat
mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah diberi
pengarahan/tuntunan.
2) Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas :
Tingkat ansietas panik berhubungan dengan penolakan keluarga,
yang dibuktikan oleh kebingungan dan gangguan pengambilan
keputusan
Ansietas berat terkait dengan konflik seksual yang dibuktikan
dengan mencuci tangan berulang-ulang dan pikiran berulang
tentang pikiran dan kuman.
Ansietas berat terkait dengan konflik rumah tangga yang
dibuktikan oleh ketidak mampuan untuk meninggalkan rumah.
Ansietas sedang terkait dengan tekanna keungan,yang dibuktikan
oleh episode berulang dari nyeri perut dan mules.
Ansietas sedang terkait dengan asumsi peran keibuan, yang
dibuktikan oleh penghambatan dan penghindaran.
Ansietas sedang terkait dengan kinerja sekolah yang buruk, yang
dibuktikan oleh penggunaan penyangkalan berlebihan dan
rasionalisasi
b. Ketidakefektipan koping :
Ketidakefektipan koping berhubungan dengan kematian putrinya,
yang dibuktikan oleh ketidak mampuan untuk mengingat
peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kecelakaan mobil.
4) Intervensi
Tujuan khusus 1 :
Dengarkan keluhan klien
Dukung klien untuk mendiskusikan perasaanya
Jawab pertanyaan klien secara langsung
Tanyakan sikap menerima klin tanpa pamrih
Tujuan khusus 3:
Menerima dan memberikan dukungan pada klien tanpak mnenetang
kenyakinannya
Sadari kenyakinan tentang rasa sakit yang dikaitkan dengan
mekanisme koping
Beriumpam balik pada klien mengenai prilaku stressor,penilaian dan
sumber koping
Dukung ide-ide tentang kesehatan fisik yang berkaitan dengan
kesehatan emosionalnya
Beri batasan prilaku yang maladaptif dengan cara yang mendukung
Tujuan khusus 4:
Tunjukan sifat yang tenang
Menciptakan situasi dan lingkungan yang tenang
Batasi interaksi klien lain untuk mengurangi rangsangan yang dapat
menimbulkan ansietas
Indentifikasi dan modifikasi situasi yang dapat menyebabkan
ansietas
Beri bantuan trapi fisik seperti massage
Tujuan khusus 5:
Beriaktifitas yang bersifat mendukung atau menguatkan prilaku
sosial yang produktif
Beri klien latihan fisik sesuai bakat dan kemampuan
Rencanakan jadwal aktifitas yang dapat dilakukan sehari-hari
Libatkan keluarga dan sistem pendukung lainnya
6) Implementasi
Tujuan khusus 1:
Jadi pendengar yang baik, hangat dan responsif
Beri waktu yang cukup pada klien untuk bersespon
Beri dukungan pada klien untuk mengekspresikan dirinya.
Tujuan khusus 2:
Kenali perasaan perawat sendiri
Identifikasi pila prilaku klien yang dapat menimbulkan perasaan
negatif akibat pendekatan perawat
Bersama klien gali prilaku mal adaktif sehingga klien dapat belajar
dan berkembang.
Tujuan khusus 3:
Bantu klien untuk mengidentifikasikan daan mengungkapkan
perasaanya.
Kaitkan prilaku klien dengan persaannya.
Palidati kesimpulan dan asumsi klien
7) Teknik relaksasi
Tujuannya :
Untuk meningkatkan respon kegiatannya:
Jalin dan pertahankan hubungan saling percanya.
Diskusikan perubahan fisiologis yang berhubungan relaksasi
Ajarkan relaksasi otot yang mendalam melalui latihan relaksasi yang
beruntun.
Sertakan klien dalam prosedur progresif sehingga ketegangan
seluruh tubuhnya menjadi rileks
Jelaskan prosedur relaksasi dan komponennya. Uraikan elemen-
elemen meditasi dan bnatu klien untuk menggunakan teknik
relaksasi.
Bantu mengatasi situasi yang dapat menimbulkan ansietas.
Bersama klien menyususn jenjang dari situasi yang dapat
menimbullkan ansietas
Lakukan relaksasi yang sistematis
Lakukan imajinasi atau frealitas dengan menggunakan teknik
relaksasi
Berikan fasilitas pengguanaan teknik relaksasi secara praktis dalam
lingkungan yang aman.
Fasilitasi klien untuk bermain peran dengan perawat tentang situasi
yang dapat menimbulakan stres.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gangguan psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu
baik yang bersifat psikologis ataupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik
3.2 Saran
3.2.1 Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu dan referensi ketika
akan membuat sebuah makalah yang berkualitas dengan gangguan kecemasan.
3.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Dirahapkan dapat menambah daftar kepustakaan terkhusus pada
keperawatan jiwa.