Anda di halaman 1dari 4

ROLE PLAY STASE MANAJEMENT

DI RUANG ANYELIR RSUD AMBARAWA

PROFESI NERS STIKES KARYA HUASADA SEMARANG

TAHUN AKADEMIK 2018/2019

KASUS : INFEKSI NOSOKOMIAL (INOS)

RUANG : ANYELIR RSUD AMBARAWA

NAMA MAHASISWA :

1. Abdul Mufid : Sebagai Kepala Ruang


2. Afidatunisak : Sebagai Kepala Tim 1
3. Dian Agustin : Sebagai Kepala Tim 2
4. Ayu Nur Dini : Sebagai Administrasi
5. Dewi Septianingrum : Sebagai Perawat Pelaksana
6. Bhekti Wahyu L : Sebagai Perawat Pelaksana

Di ruang anyelir terdapat sebuah yang belum terselesaikan. Masalah tersebut adalah
infeksi nosokomial. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan masalah inos yaitu keluarga
pasien yang menjenguk terlalu lama di dalam ruangan dan mereka jarang memakai masker,
padahal mereka tahu bahwa keluarga tersebut mempunyai penyakit yang menular.
Pada hari Kamis, 30 Agustus 2018, Pak Mufid selaku kepala ruang memberikan
informasi kepada staff dan perawat yang bertugas pada pagi hari. Pak Mufid memberikan
informasi tentang INOS di ruang anyelir.
Berikut role play diruang anyelir.
Mufid : “ Assalamualaikum wr.wb ”
Tim : “ Waalaikumsalam wr.wb”
(semua staff dan perawat menjawab salam dari pak mufid)
Muifid : “ Allhamdullilah kita dalam keadaan sehat sehat wal afiat sehingga kita dapat
memulai pre konferen dengan baik. Sebelum pre konferen dimulai mari kita berdoa
terlebih dahulu supaya tugas dinas pagi ini berjalan dengan lancar tanpa halangan
suatu apapun. Berdoa dimulai “
Tim : ..... “(berdoa dengan hikmat)”
Mufid : “Di ruangan kita ini termasuk ruangan dengan penyakit menular. Saya sering
melihat keluarga pasien yang menjenguk tidak memakai masker dan terkadang
penjung lupa tidak cuci tangan serta terlalu lama didalam ruangan. Jadi, penularan
virus akan lebih cepat tanpa mereka sadari. Apakah dari perawat dan staff sudah
memberikan motivasi kepada mereka? Bagaimana ini ibu afi? “
Afi : “ Pak, saya sudah memberikan motivasi untuk para pengunjung dan keluarga klien
dalam penggunaan masker tersebut. Pada saat dilakukan motivasi mereka
mengatakan sudah paham dan akan memggunakan masker dan cuci tangan.”
Dian : “ Iya, pak benar sekali saya dan bu afi sudah memberikan motivasi agar mereka
selalu memakai masker dalam berkunjung ke rumah sakit. Dan jam kunjungnya saya
sudah menjelaskan. ”
Mufid : “Bagus, mungkin para pengunjung itu lupa tidak memakai masker dan kelamaan di
dalam ruangan. Takutnya nanti mereka setelah keluar dari rumah sakit membawa
virus yang kemudian ditularkan ke orang lain.”
Dian : “Iya pak, nanti saya akan memberikan informasi untuk selalu memakai masker dan
cuci tangan pada saat berkunjung ke ruang anyelir. “
Mufid : “Ibu Dini, administrasinya ada halangan apa tidak pada klien diruangan anyelir
ini??”
Dini : “Allhamdullilah, Pak klien membayar dan melunasi administrasi dengan cepat.
Keluarga klien membayar sesuai dengan prosedur. “
Mufid : “ Iya, bagus. Selain masalah administrasi apakah Ibu Dini selalu memberikan
informasi kepada pasin baru tentang masker dan cuci tangan?”
Dini : “ Sudah pak, saya selalu memberikan informasi kepada pasien baru pada saat
mengurus sistem pembayaran pasien. Saya memberikan informasi bahwa keluarga
pasien dan pengkunjung diharapkan dapat memakai masker dan mencuci tangan.
Saya juga menjelaskan pentingnya memakai masker.”
Mufid : “ Apabila ada keluarga pasien yang mengurus administasi, tolong dijelaskan
sejelasnya pada proses pembayaran, supaya keluarga yang membayar paham, serta
pada saat memasukkan data ke komputer semuanya jelas dan tepat sehingga
mengurangi sistem kekeliruan.”
Dini : “ Iya pak, saya akan menjelaskan dengan sejelas-jelasnya supaya keluarga pasien
paham.”
Mufid : “ Ibu Dewi dan Ibu Bhekti, apakah sudah memberikan motivasi pada saat
melakukan tindakan ke pasien?? Bagaimana respon mereka bu?”

Dewi : “ Pada saat saya melakukan tindakan ke pasien saya selalu memberikan informasi
pentingnya menggunakan masker. Respon mereka sangat baik pak, kemudian saya
sarankan untuk selalu memakai masker. Masker tersebut dapat dibeli di apotik dan
toko sekitar rumah sakit. ”

Bhekti : “Saya juga sudah memberikan informasi kepada pasien tentang penggunaan
masker, respon mereka sangat baik. Selain penggunaan masker, saya anjurkan untuk
selalu cuci tangan.”

Mufid : “ Iya ..(sambil mengangguk). Baiklah pre konferen ini saya akhiri. Kita harus selalu
memberikan informasi tentang pentinya memakai masker. Saya harap, kalian tidak
pernah capek untuk selalu memberikan motivasi. Mencegah lebih baik daripada
mengobati. Mari kita berdoa terlebih dahalu, supaya dines pagi ini berjalan dengan
baik dan lancar. “

Tim : “.....(berdoa).”

Setelah Pak Mufid menutup pre konferen, kemudian Ibu Afi, Ibu Dian, Ibu Dini serta perawat
pelaksana melakukan aktivitasnya dengan baik dan sesuai tugasnya masing-masing.”

Afi : “ Ibu Dewi, saya minta tolong untuk tugas yang diberikan oleh Pak Mufid dilaksanakan
dengan baik, benar kata Pak Mufid bahwa ruangan kita ini ruangan dengan penyakit
menular. Jadi, Ibu Dewi harus selalu memotivasi pasiennya dengan baik.

Dewi : “Iya, Ibu Afi... Saya akan memberikan motivasi kepada pasien dan para
pengunjung untuk selalu memakai masker dan mencuci tangan”

Afi : “Iya, kalau begitu lakukan dinas pagi ini dengan lancar dan hati-hati.”

Dewi : “Iya Ibu Afi.”

Begitu juga dengan Ibu Dian memberikan motivasi kepada Ibu Bhekti, bahwa untuk selalu
melakukan tugas dengan baik.
Dian : “Ibu Bhekti, bagaimana perkembangan pasien diruangan kita ini bu? Apakah Ibu
Bhekti memberikan movitasi agar para pengunjung memakai masker? Bagaimana
respon mereka bu?”

Bhekti : “Saya pada saat melakukan tindakan ke pasien selalu memberikan motivasi
pentingnya penggunaan masker. Dan setelah keluar dari ruangan dianjurkan untuk
cuci tangan. “

Dian : “Iya bu...Selamat bertugas hari ini, smeoga lancar tanpa halangan.”

Bhekti : “Iya bu (sambil mengangguk).”

Kemudian Kepala Ruang dan Staff serta perawat melaksakan tugasnya masing-masing
sampai dines pagi selesai.

Anda mungkin juga menyukai