Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ALIH BAHASA

E-BOOK INTERNATIONAL FEDERATION OF NURSE ANESTHETISTS


MATA KULIAH ASPEK LEGAL KEPERAWATAN KEPROFESIAN
ANESTESI

Disusun Oleh :
a. Afifatu Rohmah (P07120215002)
b. Findri Fadlika (P07120215019)
c. Muhamad Ilham (P07120215024)
d. Nancy Maylani S (P07120215025)
e. Salma Nushaibah A (P07120215035)
f. Veni Rachmatunisa (P07120215040)

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
2017
Standar Praktik

Tujuan Standar Praktik


Layanan perawat anestesi digunakan di banyak negara di seluruh dunia, praktek
anestesi dapat bervariasi dari satu negara ke negara lain atau dari satu lokasi geografis
ke bagian yang lain di dalam suatu negara karena persyaratan atau batasan yang
diberlakukan oleh hukum setempat atau karakteristik institusional. Selain itu, praktik
perawat anestesi diatur oleh kebijakan, peraturan dan peraturan yang ditetapkan oleh
institusi kesehatan dimana perawatan anestesi sedang diselenggarakan. Standar
tersebut bersifat deskriptif, memberikan dasar bagi evaluasi praktik dan cerminan hak
orang-orang yang menerima perawatan anestesi.

Tujuannya adalah untuk:


1. Menyediakan dasar umum untuk anestesi perawat untuk mengkoordinasikan
perawatan dan menyatukan usaha dipengembangan kualitas praktik
internasional.
2. Membantu profesional dalam mengevaluasi kualitas asuhan yang diberikan.
3. Membantu pengusaha untuk memahami apa yang diharapkan dari perawat
ahli anestesi.
I. Standar
Pasien harus menerima penilaian pra-anestesi menyeluruh dan lengkap.
Interpretasi:
Perawat ahli anestesi akan melakukan dan atau berpartisipasi dalam kinerja pra-
penilaian anestesi dan fisiologis dan psikologis. Penilaian meliputi meninjau riwayat
kesehatan pasien dan masalah kesehatan saat ini dan status fisik sebagai dasar
penentuan perawatan yang dibutuhkan selama periode intraoperatif. Untuk perawat
ahli anestesi, penilaian pasien adalah fungsi yang dibutuhkan sebelum, selama, dan
setelah pemberian obat bius.
II. Standar
Rencana perawatan anestesi dirumuskan berdasarkan pengetahuan terkini, konsep,
tersedia bukti dan prinsip keperawatan.
Interpretasi:
Rencana perawatan dikembangkan secara sistematis berdasarkan informasi dari
riwayat psikologis, sosial, dan medis pasien, pemeriksaan fisik, laboratorium,
radiografi dan data diagnostik lainnya. Rencananya juga berdasarkan antisipasi
prosedur, peralatan penting, dan dikoordinasikan dengan penyedia layanan kesehatan
yang tepat.
III. Standar
Manajemen anastesi mencakup kehadiran perawat ahli anestesi secara terus-menerus
mengelola dan atau berpartisipasi dalam pemberian anestesi umum atau regional dan
agen terapeutik tambahan untuk semua umur dan kategori pasien dengan berbagai
macam prosedur bedah dan medis.
Interpretasi :

Perawat anestesi harus berkompeten dalam melakukan seluruh tehnik anestesi, alat-
alat anestesi, alat pemberian anestesi, peralatan medis dan mampu melakukan
manajemen terkait dengan efek yang diberikan oleh anestesi. Perawat anestesi harus
paham dan menguasai efek terapeutik anestesi dan efek samping anestesi dan
menggunakan seluruh peralatan secara kompeten dan bertanggung jawab.

IV. Standar

Seorang perawat anestesi akan selalu memonitor respon fisiologi dan psikologi,
menginterpretasikan dan mengelola data yang didapat melalui alat yang digunakan
secara invasif maupun non-invasif dan akan memberikan tindakan keperawatan untuk
mengelola pasien atau menstabilkan kondisi pasien serta menyediakan dan
menyiapkan tindakan resusitasi.

Interpretasi :

Perawat anestesi memonitor vital sign dan mempersiapkan kemungkinan buruk yang
dapat terjadi. Perawat anestesi akan mengobservasi, mencatat, dan melaporkan respon
fisiologi dan psikologi pasien dan mempersiapkan tindakan resusitasi jika di
butuhkan. Selama anestesi, perawat memberikan tindakan resusitasi yang di
antaranya adalah tindakan terapi cairan, terapi obat-obatan, menjaga kestabilan
kardivaskuler, dan mempertahankan jalan nafas untuk mencegah terjadinya hipo atau
hiperventilasi.

V. Standar

Seorang perawat anestesi di tuntut untuk cepat, komprehensif dan akurat dalam
mencatat dan mengobservasi terkait respon fisiologis dan psikologis pasien.
Interpretasi :

Mampu menggunakan fasilitas untuk mencatat data pasien secara akurat dan
komprehensif, meyediakan informasi untuk pencatatan riwayat lengkap pasien dan
menjaga kelengkapan data yang tertulis dalam rekam medis pasien.

VI. Standar

Perawat anestesi akan mengakhiri atau berpartisipasi dalam penghentian anestesi, me


nentukan kecukupan status fisiologis dan psikologis pasien dan melaporkan data ber
sangkutan sesuai personil.

Interpretasi:

Ahli perawat anestesi berhenti atau berpartisipasi dalam penghentian anestesi, mengi
dentifikasi masalah pasien dan mengambil tindakan yang tepat dalam pasca operasi
dengan segera. Perawat anestesi secara akurat melaporkan kondisi pasien yang

membutuhkan informasi tersebut dan tetap aman dan tanggung jawab bersama pasien
sampai mentransfer pasien dengan perawatan personil yang tepat.

VII. Standar

pasien akan menerima segera perawatan pasca anestesi yang tepat

Interpretasi:

perawat anesteai tetap bersama pasien selama diperlukan untuk menstabilkan kondisi
pasien dan laporan data semua penting mengenai periode perioperatif untuk personil
yang bertanggung jawab atas tingkat perawatan berikutnya
VIII. Standar
Tindakan pencegahan keselamatan yang tepat harus dilakukan untuk menjamin
keamanan administrasi perawatan anestesi.
Interpretasi:
Tindakan pencegahan dan pengendalian keselamatan, sebagaimana ditetapkan dalam
institusi, harus dilakukan secara ketat ditaati, sehingga meminimalkan bahaya (*)
listrik, api dan ledakan di daerah dimana perawatan anestesi disediakan. Peralatan
anesthetic harus diperiksa dan diuji.sesuai standar prosedur operasi oleh perawat
anestesi ahli sebelum digunakan. Perawat anestesi ahli harus memeriksa kesiapan,
ketersediaan, kebersihan, dan kerja kondisi semua peralatan dan harus
mengidentifikasi dan mengambil tindakan yang tepat terkait masalah peralatan
anestesi. Selain itu perawat anestesi ahli harus memanfaatkan prinsip-prinsip dasar
pengetahuan dan perilaku yang tepat untuk melindungi pasien dari komplikasi
iatrogenik dan bahaya lainnya.
IX. Standar
Perawat anestesi ahli harus berusaha mengurangi infeksi terkait perawatan kesehatan
melalui praktik seperti kebersihan tangan dan pembersihan atau sterilisasi peralatan.
Interpretasi:
Sebagai seorang profesional dengan keahlian dalam anestesi, perawat anestesi
mencegah infeksi nosokomial. Selain itu, perawat anestesi ahli harus mematuhi
kebijakan institusional untuk melindungi pasien dan petugas kesehatan dari penyakit
menular.

X. Standar
Praktik perawat anestesi harus ditinjau dan dievaluasi untuk memastikan perawatan
yang berkualitas.
Interpretasi:
Perawat anestesi ahli harus berpartisipasi dalam tinjauan dan evaluasi berkala
terhadap kualitas dan kesesuaian perawatan anestesi. Review dan evaluasi harus
dilakukan sesuai dengan program penjaminan kualitas institusi.
XI. Standar
Perawat anestesi ahli harus mempertahankan praktik anestesi berdasarkan proses
yang terus menerus dari tinjauan dan terbiasa dengan praktik berbasis bukti dan
diterima secara pedoman dan standar.internasional
Interpretasi:
Gambaran klinis perawat anestesi ahli mencakup teknik berbasis bukti dan
pengetahuan serta pedoman dan standar internasional. Perawat anestesi ahli dapat
dilibatkan dalam penelitian sebagai penyidik, penyedia layanan untuk subjek
penelitian, atau pengguna hasil penelitian untuk kemajuan profesi. Perawat anestesi
ahli melindungi hak pasien atau hewan yang terlibat dalam proyek penelitian dan
pelaksanaannya proyek sesuai dengan standar penelitian dan pelaporan etika.
XII. Standar

Perawat anestesi mendukung dan melindungi hak dasar pasien tentang privasi dengan
menjaga informasi yang sifatnya rahasia dari orang yang tidak membutuhkan
informasi tentang perawatan pasien. Selain itu, perawat anestesi juga mendukung hak
pasien untuk bebas mengeksprsikan, memutuskan, dan bertindak.

Interpretasi:

Perawat anestesi menghormati kerahasiaan informasi tentang pasien yang


dipelajarinya dalam hubungan klinis dan menghormati seluruhnya dan
mempertahankan hak-hak dasar pasien menunjukkan kepedulian terhadap martabat
pribadi serta hubungan sesama manusia.
XIII. Standar

Perawat anestesi berpartisipasi dalam pendidikan pasien, anggota lain dari tim
kesehatan dan anggota masyarakat sebelum, selama, dan sesudah periode operasi.
Perawat anestesi adalah narasumber sekaligus peserta resusitasi kardiopulmoner dan
juga terlibat dalam penanganan nyeri.

Interpretasi:

Sebagai seorang profesional dengan keahlian anestesi, perawat anestesi juga


mendidik orang lain.

XIV. Standar
Perawat ahli anestesi memberikan perawatan yang aman dan berpusat pada pasien
berdasarkan pada ketersediaan bukti. Perawat ahli anestesi mengakui tanggung jawab
praktik professional dan mempertahankan tingkat kualitas pengetahuan, penilaian,
ketrampilan teknologi, dan ketrampilan tinggi nilai profesional prasyarat untuk
memberikan perawatan berpusat pada pasien.
Interpretasi:
Perawat ahli anestesi menerima tanggung jawab dan akuntabilitas untuk berlatih,
terlibat dalam kegiatan pendidikan profesional seumur hidup dan berpartisipasi dalam
penjaminan mutu mekanisme sebagai dasar untuk menilai kualitas asuhan dan
praktik.

Anda mungkin juga menyukai