Disusun Oleh :
a. Afifatu Rohmah (P07120215002)
b. Findri Fadlika (P07120215019)
c. Muhamad Ilham (P07120215024)
d. Nancy Maylani S (P07120215025)
e. Salma Nushaibah A (P07120215035)
f. Veni Rachmatunisa (P07120215040)
Perawat anestesi harus berkompeten dalam melakukan seluruh tehnik anestesi, alat-
alat anestesi, alat pemberian anestesi, peralatan medis dan mampu melakukan
manajemen terkait dengan efek yang diberikan oleh anestesi. Perawat anestesi harus
paham dan menguasai efek terapeutik anestesi dan efek samping anestesi dan
menggunakan seluruh peralatan secara kompeten dan bertanggung jawab.
IV. Standar
Seorang perawat anestesi akan selalu memonitor respon fisiologi dan psikologi,
menginterpretasikan dan mengelola data yang didapat melalui alat yang digunakan
secara invasif maupun non-invasif dan akan memberikan tindakan keperawatan untuk
mengelola pasien atau menstabilkan kondisi pasien serta menyediakan dan
menyiapkan tindakan resusitasi.
Interpretasi :
Perawat anestesi memonitor vital sign dan mempersiapkan kemungkinan buruk yang
dapat terjadi. Perawat anestesi akan mengobservasi, mencatat, dan melaporkan respon
fisiologi dan psikologi pasien dan mempersiapkan tindakan resusitasi jika di
butuhkan. Selama anestesi, perawat memberikan tindakan resusitasi yang di
antaranya adalah tindakan terapi cairan, terapi obat-obatan, menjaga kestabilan
kardivaskuler, dan mempertahankan jalan nafas untuk mencegah terjadinya hipo atau
hiperventilasi.
V. Standar
Seorang perawat anestesi di tuntut untuk cepat, komprehensif dan akurat dalam
mencatat dan mengobservasi terkait respon fisiologis dan psikologis pasien.
Interpretasi :
Mampu menggunakan fasilitas untuk mencatat data pasien secara akurat dan
komprehensif, meyediakan informasi untuk pencatatan riwayat lengkap pasien dan
menjaga kelengkapan data yang tertulis dalam rekam medis pasien.
VI. Standar
Interpretasi:
Ahli perawat anestesi berhenti atau berpartisipasi dalam penghentian anestesi, mengi
dentifikasi masalah pasien dan mengambil tindakan yang tepat dalam pasca operasi
dengan segera. Perawat anestesi secara akurat melaporkan kondisi pasien yang
membutuhkan informasi tersebut dan tetap aman dan tanggung jawab bersama pasien
sampai mentransfer pasien dengan perawatan personil yang tepat.
VII. Standar
Interpretasi:
perawat anesteai tetap bersama pasien selama diperlukan untuk menstabilkan kondisi
pasien dan laporan data semua penting mengenai periode perioperatif untuk personil
yang bertanggung jawab atas tingkat perawatan berikutnya
VIII. Standar
Tindakan pencegahan keselamatan yang tepat harus dilakukan untuk menjamin
keamanan administrasi perawatan anestesi.
Interpretasi:
Tindakan pencegahan dan pengendalian keselamatan, sebagaimana ditetapkan dalam
institusi, harus dilakukan secara ketat ditaati, sehingga meminimalkan bahaya (*)
listrik, api dan ledakan di daerah dimana perawatan anestesi disediakan. Peralatan
anesthetic harus diperiksa dan diuji.sesuai standar prosedur operasi oleh perawat
anestesi ahli sebelum digunakan. Perawat anestesi ahli harus memeriksa kesiapan,
ketersediaan, kebersihan, dan kerja kondisi semua peralatan dan harus
mengidentifikasi dan mengambil tindakan yang tepat terkait masalah peralatan
anestesi. Selain itu perawat anestesi ahli harus memanfaatkan prinsip-prinsip dasar
pengetahuan dan perilaku yang tepat untuk melindungi pasien dari komplikasi
iatrogenik dan bahaya lainnya.
IX. Standar
Perawat anestesi ahli harus berusaha mengurangi infeksi terkait perawatan kesehatan
melalui praktik seperti kebersihan tangan dan pembersihan atau sterilisasi peralatan.
Interpretasi:
Sebagai seorang profesional dengan keahlian dalam anestesi, perawat anestesi
mencegah infeksi nosokomial. Selain itu, perawat anestesi ahli harus mematuhi
kebijakan institusional untuk melindungi pasien dan petugas kesehatan dari penyakit
menular.
X. Standar
Praktik perawat anestesi harus ditinjau dan dievaluasi untuk memastikan perawatan
yang berkualitas.
Interpretasi:
Perawat anestesi ahli harus berpartisipasi dalam tinjauan dan evaluasi berkala
terhadap kualitas dan kesesuaian perawatan anestesi. Review dan evaluasi harus
dilakukan sesuai dengan program penjaminan kualitas institusi.
XI. Standar
Perawat anestesi ahli harus mempertahankan praktik anestesi berdasarkan proses
yang terus menerus dari tinjauan dan terbiasa dengan praktik berbasis bukti dan
diterima secara pedoman dan standar.internasional
Interpretasi:
Gambaran klinis perawat anestesi ahli mencakup teknik berbasis bukti dan
pengetahuan serta pedoman dan standar internasional. Perawat anestesi ahli dapat
dilibatkan dalam penelitian sebagai penyidik, penyedia layanan untuk subjek
penelitian, atau pengguna hasil penelitian untuk kemajuan profesi. Perawat anestesi
ahli melindungi hak pasien atau hewan yang terlibat dalam proyek penelitian dan
pelaksanaannya proyek sesuai dengan standar penelitian dan pelaporan etika.
XII. Standar
Perawat anestesi mendukung dan melindungi hak dasar pasien tentang privasi dengan
menjaga informasi yang sifatnya rahasia dari orang yang tidak membutuhkan
informasi tentang perawatan pasien. Selain itu, perawat anestesi juga mendukung hak
pasien untuk bebas mengeksprsikan, memutuskan, dan bertindak.
Interpretasi:
Perawat anestesi berpartisipasi dalam pendidikan pasien, anggota lain dari tim
kesehatan dan anggota masyarakat sebelum, selama, dan sesudah periode operasi.
Perawat anestesi adalah narasumber sekaligus peserta resusitasi kardiopulmoner dan
juga terlibat dalam penanganan nyeri.
Interpretasi:
XIV. Standar
Perawat ahli anestesi memberikan perawatan yang aman dan berpusat pada pasien
berdasarkan pada ketersediaan bukti. Perawat ahli anestesi mengakui tanggung jawab
praktik professional dan mempertahankan tingkat kualitas pengetahuan, penilaian,
ketrampilan teknologi, dan ketrampilan tinggi nilai profesional prasyarat untuk
memberikan perawatan berpusat pada pasien.
Interpretasi:
Perawat ahli anestesi menerima tanggung jawab dan akuntabilitas untuk berlatih,
terlibat dalam kegiatan pendidikan profesional seumur hidup dan berpartisipasi dalam
penjaminan mutu mekanisme sebagai dasar untuk menilai kualitas asuhan dan
praktik.