PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran pupuk. PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) menggunakan bahan baku gas alam dari PT Pertamina, air dari Sungai Musi, dan udara dari atmosfer untuk memproduksi urea. Setiap pabrik terdiri dari masing – masing tiga unit yaitu unit ammonia, urea, dan utilitas. Ketiga unit tersebut saling bekerja sama untuk menghasilkan urea. Unit utilitas berperan untuk mempersiapkan kebutuhan operasional pabrik ammonia dan urea, khususnya yang berkaitan dengan penyediaan dalam bahan baku dan bahan pembantu. Unit ammonia merupakan unit yang bertugas untuk memproduksi ammonia dan karbon dioksida yang nantinya akan dikirim ke unit urea, sedangkan unit urea bertugas untuk menghasilkan produk utama yaitu pupuk urea. PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) terus berupaya meningkatkan produksi dengan melakukan ekspansi dan perluasan dengan berdirinya empat pabrik yaitu Pusri-IB, IIB, III dan IV. Proses pembuatan urea pada pabrik Pusri-IB Palembang terdiri dari 5 tahapan proses, yaitu Sintesa, Purifikasi, Recovery, Kristalisasi dan Pembutiran, serta Procces Condensat Treatment. Pada seksi Purifikasi Pusri-IB terdiri dari Low Pressure Decomposer DA-202 dan High Pressure Decomposer DA-201. Dengan melakukan proses Purifikasi menggunakan Decomposer, komponen ammonium carbamat dapat dipisahkan dari produk urea. Pada laporan ini, tugas khusus yang dilakukan yaitu mengevaluasi kinerja High Pressure Decomposer (DA-201) pada unit Urea Plant PUSRI-IB dengan perhitungan neraca massa dan neraca panas. Setelah dilakukan perhitungan dan analisa, efisiensi pada tanggal 17 Juli 2018 - 14 Agustus 2018 pada unit purifikasi urea Plant Pusri-IB masih dalam kondisi optimal karena masih berada pada range 80-90%. Meskipun masih dalam kondisi yang optimal, kebersihan dari alat baik pada unit sintesa maupun unit purifikasi harus diperhatikan agar tidak menyebabkan penyumbatan yang akan menurunkan kinerja dari alat High Pressure Decomposer (DA-201).