Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
WHO memperkirakan jika ibu hanya melahirkan rata-rata 3 bayi, maka
kematian ibu dapat diturunkan menjadi 300.000 jiwa dan kematian bayi
sebesar 5.600.000 jiwa pertahun. Sebaran kematian ibu di Indonesia
bervariasi diantara 130-780 dalam 100.000 persalinan hidup. Walaupun telah
dilakukan usaha yang intensif dan dibarengi dengan makin menurunnya
angka kematian ibu dan bayi disetiap rumah sakit, kematian ibu di Indonesia
masih berkisar 390 per 100.000 persalinan hidup (Manuaba, 1998 : 8)
Kejadian letak sungsang berkisar antara 2 %-3 % bervariasi diberbagai
tempat. Sekalipun kejadiannya kecil tetapi mempunyai peyulit yang besar
dengan angka kematian sekitar 20 %-30 %.
Pada letak kepala, kepala yang merupakan bagian terbesar lahir terlebih
dahulu, sedangkan persalinan letsu justru kepala yang merupakan bagian
terbesar bayi akan lahir terakhir.
Mekanisme persalinan letsu berlangsung secara persalinan bokong, persalinan
bahu dan persalinan kepala. (Manuaba, 1998 : 360).

1.2 Rumusan masalah


a. Konsep dasar kehamilan
b. Konsep dasar kehamilan letak sungsang
c. Konsep dasar dokumentasi H. Varney
d. Pengkajian
e. Diagnosa/masalah
f. Identifikasi diagnosa/masalah potensial
g. Identifikasi tindakan segera untuk kolaborasi/konsultasi
h. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional
i. Pelaksanaan rencana tindakan/implementasi
j. Evaluasi

1
1.3.TUJUAN
a. Mengetahui konsep dasar kehamilan
b. Mengetahui konsep dasar Letak Sungsang janin
c. Mengetahui konsep dasar dokumentasi H. Varney
d. Dapat melakukan pengkajian data pada klien
e. Dapat menganalisa data dan membuat diagnosa/masalah
f. Dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah potensial
g. Dapat mengidentifikasi tindakan segera untuk kolaborasi/konsultasi
h. Dapat menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan
rasional
i. Dapat melaksanaan rencana tindakan/implementasi
j. Dapat membuat Evaluasi

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. KONSEP DASAR KEHAMILAN


2.1.1. FILOSOFI KEHAMILAN
Kehamilan merupakan komponen dari seluruh proses normal secara fisik,
bukan merupakan penyakit meskipun beberapa kasus komplikasi dapat terjadi
sejak permulaan yang disebabkan oleh kondisi/alasan lain atau komplikasi
dapat berkembang kemudian.

2.1.2 PROSES KEHAMILAN


Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri
dari :
a. Ovulasi pelepasan ovum
b. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
c. terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
d. Terjadi implantasi (nidasi) pada uterus
e. Pembentukan placenta
f. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

2.1.3. PERUBAHAN FISIOLOGI PADA SAAT HAMIL


a. Rahim
 Ukuran rahim membesar sesuai umur kehamilan
 Berat uterus naik dari 30gr menjadi 1000gr pada akhir kehamilan
 Terjadi perlunakan isthmus
 Terjadi perkembangan rahim yang tidak sama
 Adanya kontraksi rahim
b. Vagina
 Adanya peningkatan pembuluh darah sehingga tampak makin merah
dan kebiruan
c. Ovarium

3
 Ovulasi berhenti
 Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri
d. Payudara
 Bertambah besar,tegang dan berat
 Terdapat kolostrum
 Dapat teraba noduli – noduli
 Adanya hiperpigmentasi pada puting susu dan areola
e. Siklus darah ibu
 Siklus darah ibu meningkat untuk memenuhi kebutuhan perkembangan
janin dan rahim
 Peningkatan hormon esterogen dan progesteron
f. Sistem pernafasan
 Wanita hamil kadang mengeluh sesak dan nafasnya pendek,dan
biasanya bernafas lebih dalam
 Yang lebih menonjol adalah pernafasan dada
g. Saluran pencernaan
 Pengeluaran air liur berlebihan
 Daerah lambung terasa panas
 Terjadi mual/muntah
 Dapat menyebabkan konstipasi
h. Kulit
Pada daerah kulit terjadi hiperpigmentasi :
 Muka : Cloasma gravidarum
 Payudara :Putting susu dan areola payudara melebar
 Perut : Linea Nigra striae
i. Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan
yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan untuk persiapan ASI

4
2.1.4. TANDA – TANDA KEHAMILAN
a. Tanda pasti hamil
 Adanya gerakan janin dalam rahim
 Adanya DJJ
b. Tanda tidak pasti hamil
 Rahim membesar sesuai umur kehamilan
 Adanya tanda hegar,chadwick,piscaseck,dan kontraksi Braxton hicks
 Adanya tes kehamilan positif
c. Tanda kemungkinan hamil
 Amenore
 Mual muntah
 Ngidam
 Pingsan
 Payudara tegang
 Sering miksi
 Konstipasi/obstipasi
 Pigmentasi kulit
 Epulis
 Varices

2.1.5. PERUBAHAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN


a. Trimester I
 Ibu merasa lemah
 Ibu merasa tidak nyaman
 Mudah tersinggung
 Pada trimester I perut masih kecil,maka pada sebagian ibu masih
merahasiakan kehamilannya kepada orang lain
b. Trimester II
 Ibu sudah merasa lebih nyaman
 Perut ibu yang belum terlalu besar belum dirasakan sebagai beban

5
 Pada fase ini,wanita hamil akan mulai mengharapkan bayinya
 Ibu mulai mengajak bayinya berbicara dan mengkawatirkan kondisinya
c. Trimester III
 Periode menunggu dan waspada
 Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya dan merasa kawatir
 Keluarga mulai menduga – duga jenis kelamin bayinya
 Pemilihan nama biasanya juga dilakukan pada periode ini

2.2. KONSEP DASAR KEHAMILAN LETAK SUNGSANG


2.2.1. Pengertian
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum uteri.
(Ilmu Kebidanan, 1999 : 606).

2.2.2. Penyebab Letak Sungsang


1. Sudut ibu
a. Keadaan rahim
 Rahim arkuatus
 Septum pada rahim
 Uterus dupleks
 Mioma bersama kehamilan
b. Keadaan plasenta
 Plasenta letak rendah
 Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir
 Kesempitan panggul
 Deformitas tulang panggul
 Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran keposisi kepala.
2. Sudut janin
Pada janin terdapat berbagai keadaa yang menyebabkan letak sungsang :
 Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat

6
 Hidrosefalus atau anensefalus
 Kehamilan kembar (gemeli)
 Hidramnion atau oligohidramnion
 Prematuritas
2.2.3. Klasifikasi Letak Sungsang berdasarkan faktor yang
mempengaruhi letak :
1. Letak bokong murni / Frank Breech (50 %)
 Bokong saja yang menjadi bagian depan, sedangkan bagian tungkai
lurus keatas
 Tungkai terletak ekstensi sepanjang badan janin, sehingga bokong
turun terlebih dahulu.
 Lekan bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas
2. Letak bokong kaki sempurna / Complete Breech (25 %)
 Letak bokong diman kedua kaki ada disamping bokong (lipat kejang)
 Bokong turun terlebih dahulu, tungkai fleksi pada abdomen janin dan
kaki sepanjang bokong janin
3. Letak bokong tidak sempurna / Incomplete Breech (24 %)
 Suatu letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah
adalah kaki atau lutut
a. Kedua kaki = letak kaki sempurna
Satu kaki = letak kaki tidak sempurna
b. Kedua lutut = letak lutut sempurna
Satu kaki = letak lutut tidak sempurna
 Presentasi bokong dengan satu atau kedua kaki atau lutut prolaps
kedalam vagina .
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, yaitu :
a. Left sakrum anterior (sakrum kiri depan)
b. Right sakrum anterior (sakrum kanan depan)
c. Left sakrum posterior (sakrum kiri belakang)
d. Right sakrum posterior (sakrum kanan belakang)

7
2.2.4. Diagnosis
1. Pemeriksaan luar
a. Palpasi
 Kepala di fundus
 Bagian bawah bokong
 Punggung di kiri atau kanan
b. Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.
2. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba ost. Sakrum, tuber ischii, dan anus, kadang-kadang kaki (bila
letak kaki)
3. Pemeriksaan rontgen
Bayangan kepala di fundus
4. Pergerakan anak teraba oleh ibu dibagian perut bawah, dibawah pusat dan
ibu sering merasa sesak karena benda keras (kepala) yang mendesak tulang
iga. (Sinopsis obstetri, 1998 : 352)

2.2.5. Penanganan
1. Tindakan
Karena kita tahu bahwa prognosa bagi si anak tidak terlalu baik, maka
usahakan merubah letak janin dengan ”Versi luar”
 Hendaknya versi luar sudah dicoba pada usia kehamilan kurang dari
28 minggu.
 Tujuan : Merubah letak bokong menjadi letak kepala
 Hal diatas kemungkinan bisa dilakukan persalinan normal. Namun,
jika tidak memungkinkan maka dilakukan operasi.
 Versi luar saat ini sudah jarang dilakukan karena dapat menyebabkan
terjadinya ; lilitan tali pusat, distress janin, dll.
2. Sikap sewaktu hamil
Usahakan ibu untuk sering menungging, sujud, dan senam hamil agar letak
janin dapat kembali pada posisi normal.

8
Kontraindikasi
 Tensi yang tinggi
 Ada luka pada dinding rahim
 Panggul sempit absolute
 Kehamilan ganda (gemeli)
 Hidramnion
 Hidrosefalus
 Perdarahan antepartum atau APB
 DJJ yang buruk

2.2. KONSEP DASAR DOKUMENTASI H. VARNEY


2.2.1. PENGKAJIAN
Merupakan langkah awal untuk memperoleh data dan mengumpulkan
informasi melalui anamnesa,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang agar
dapat mengidentifikasi masalah kesehatan pasien fisik,social, mental dan
lingkungan.misalnya :
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama,umur,agama,bangsa,pendidikan,pekerjaan, penghasilan,alamat.
2. Keluhan utama
Apa yang dikeluhkan ibu saat pengkajian
3. Riwayat menstruasi
Menarche,siklus,lama haid,keluhan,banyaknya darah,sifat,dismenorhoe
4. Riwayat kehamilan yang lalu
+Kehamilan : ANC berapa kali,TT berapa kali,keluhan selama hamil
+Persalinan : normal apa tidak, UK berapa, ditolong siapa, dimana, BB,
TB, bayi segera menangis/tidak,bayi segera disusui/tidak
+Nifas : berjalan lancar/tidak,bayi disusui/tidak,terjadi perdarahan/tidak
+KB : apa ibu sudah pernah ikut KB, KB apa yang pernah digunakan,
keluhan selama ikut KB, sudah berapa kali
5. Riwayat kehamilan sekarang

9
ANC berapa kali,TT berapa kali,apa yang sudah didapat,merasakan
pergerakan anak di UK berapa bulan,keluhan selama hamil
6. Riwayat kesehatan
Apa ibu pernah menderita penyakit kronis seperti kencing manis, jantung,
hipertensi, dan apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis dsb
7. Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada yang menderita penyakit menurun seperti kencing
manis,jantung, dan apakah ada yang menderita penyakit menular seperti
TBC,hepatitis dsb.
8. Riwayat perkawinan
Menikah berapa kali,lamanya,tahun,pertama menikah usia berapa.
9. Riwayat psikososial
Bagaimana hubungan dengan keluarga,apakah keluarga mengharapkan
kehamilan itu dan bagaimana hubungan ibu dengan orang lain
10. Pola kehidupan sehari – hari
+Nutrisi : makan berapa kali,porsinya,minum berapa gelas perhari,apa yang
diminum,apa saja yang dimakan
+Istirahat : tidur siang dan malam berapa jam
+Eliminasi : BAB,BAK berapa kali,konsistensi,ada gangguan apa tidak
+Kebersihan : mandi,gosok gigi,keramas,ganti pakaian dan celana dalam
berapa kali sehari
+Aktifitas : apa saja yang dilakukan oleh ibu
+Hubungan seksual : berapa kali berhubungan dalam seminggu
+Spiritual : bagaimana kegiatan ibadahnya
+Kesehatan : ke mana jika mengalami gangguan kesehatan
B.Data Obyektif
1.Pemeriksaan umum
i. KU : baik,cukup atau lemah
ii. Kesadaran : Komposmentis
iii. TTV : tensi,suhu,nadi,pernafasan

10
2.Pemeriksaan fisik
♠Inspeksi
+Rambut : rontok/tidak,lurus/tidak,hitam/tidak
+Muka : simetris/tidak,cloasma gravidarum/tidak,odem/tidak
+Mata : simetris/tidak, konjungtiva anemis/tidak, sclera
ikterus/tidak, penglihatan normal/tidak
+Hidung : bersih/tidak, penciuman normal/tidak,ada pernafasan
cuping hidung/tidak,ada serumen/tidak,ada polip/tidak
+Mulut/gigi : jumlah gigi lengkap/tidak,terdapat
caries/tidak,stomatitis/tidak
+Telinga : simetris/tidak,bersih/tidak,pendengaran baik/tidak,ada
serumen/tidak
+Leher : ada pembesaran kelenjar tiroid/tidak,ada pembesaran vena
jugularis/tidak
+Mammae : Simetris/tidak,puting menonjol/tidak,ada
benjolan/tidak,hiperpigmentasi/tidak,kolostrum keluar/tidak
+Abdomen : membesar sesuai UK/tidak,terdapat striae livide/tidak
+Vulva : odem/tidak,varises/tidak,terdapat flour
albus/tidak,perineum utuh/tidak
+Anus : ada haemorhoid/tidak
+Ext.atas/bawah : ada odem/tidak,varises/tidak,jari-jari pucat/tidak
♠Palpasi
+Leopold I : TFU berapa,apa yang terdapat di fundus,UK
+Leopold II : Menentukan puka dan puki
+Leopold III : Menentukan bagian terendah janin dan sudah masuk
PAP/belum
+Leopold IV : seberapa masuk bagian terendah janin ke PAP
♠Auskultasi
+DJJ : normal/tidak,frekuensi per menit,terdengar di sebelah mana

♠Perkusi

11
+Reflek patella
3.Pemeriksaan antropometri
♠TB,BB,LILA,TBJ
4.Pemeriksaan obstetric
♠Ukuran panggul luar
5.Pemeriksaan penunjang
♠darah,urine dsb
2.2.2. INTERPRETASI DATA/DIAGNOSA
Merupakan interpretasi data dasar ke dalam identifikasi spesifik mengenai
masalah dan diagnosa.Masalah tidak dapat diidentifikasikan sebagai diagnosa
karena lebih sering berhubungan dengan apa yang dialami klien.

2.2.3. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


+Mengidentifikasi diagnosa/masalah potensial lain berdasarkan rangkaian diagnosa
dan masalah yang sudah teridentifikasi
+Langkah ini membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan dilakukan
pencegahan.Sambil mengamati klien,bidan diharapkan dapat bersiap – siap bila
diagnosa masalah potensial benar – benar terjadi

2.2.4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN


SEGERA
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien.

2.2.5. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH/PLANNING


+Merencanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah – langkah sebelumnya
dengan rasional
+Langkah ini merupakan lanjutan manajeman terhadap diagnosa/masalah potensial
+Pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi

12
+Merupakan kerangka pedoman antisipasi terhadap keadaan pasien
+Merujuk klien jika ada masalah/komplikasi

2.2.6. MELAKSANAKAN PERENCANAAN


+Rencana asuhan yang telah disusun dilaksanakan secara efisien dan aman
+Perencanaan ini bias dilakukan seluruhnya oleh bidan dan sebagian oleh klien atau
tim kesehatan yang lain

2.2.7 EVALUASI
Rangkaian tindakan yang saling berhubungan bertujuan untuk mengukur
kemampuan dan efektivitas pelaksanaan asuhan kebidan berdasan tujuan dan
kriteria evaluasi menggunakan format SOAP.

13
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada Ny. E G3P2A0, UK 39 Minggu, T/H/Letak Sungsang W, Intra uterin,
kesan jalan lahir normal, saat ini KU ibu dan janin baik.

I. PENGKAJIAN DATA SUBYEKTIF, TGL: 20 JUNI. JAM :10.00-11.00 WIB

A. Biodata /Identitas
Nama : Ny. E Nama Suami : Tn. J
Umur : 35 Th Umur : 39 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Bangsa / suku : WNI / jawa Bangsa / suku : WNI/jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan :- Penghasilan : Rp. 2.500.000-,
Alamat : Jl. Cikeusik Alamat : Jl. Cikeusik
No.Telp :-
No.Register : 027050904

B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
Ibu mengatakan adanya gerakan janin dibagian perut bawah pusat dan ibu sering
Merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.

C. Riwayat Obstetri
1. Riwayat Menstruasi
Menarche : Usia 12 Th
Siklus / lama : 1 bulan sekali (± 28 hari) lamanya ± 8 hari
Banyaknya : ± 3 pembalut / hari
Sifat darah : Berwarna merah segar

14
Dismenorhoe :-
HPHT : 17 September 2008

2. Riwayat Kehamilan yang lalu

Anak Kehamil Persalinan Bayi Nifas K


ke an B
Usia P Jeni Peny Tem Penol L/P A Keada Um Peny Lakt
e s ulit pat ong BB/B S an ur ulit asi
n P
y
u
l
i
t
1 Ater - SPT BBL BPS Bidan L 8 Hidup 2,5 - 1 th pi
m B T BB:35 th l
00 gr
PB:
50 cm
2 Ham - - - - - - - - - - - -
il ini

3. Riwayat Kehamilan Sekarang


HPL : 24 Juni 2009
Usia Kehamilan : 36 / 37 Minggu
Keluhan Pada :
Trimester I : Mual muntah terutama di pagi hari
Trimester II : Tidak ada
Trimester III : Tidak ada
ANC : 4X di BPS
Imunisasi TT : Lengkap (Bowster)
Kebiasaan minum jamu : Selama hamil tidak pernah

15
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat penyakit yang pernah/sedang diderita
- Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak pernah / tidak sedang menderita penyakit
kronis, maupun penyakit menurun. Seperti kencing manis, tekanan darah tinggi,
hepatitis, TBC, dsb.
- Selama hamil
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak pernah / tidak sedang menderita penyakit
kronis, maupun penyakit menurun. Seperti kencing manis, tekanan darah tinggi,
hepatitis, TBC, dsb.

2. Riwayat penyakit keluarga


- Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis
maupun penyakit menurun, namun riwayat keluarga ada keturunan kembar.

E. Riwayat Sosial
Status pernikahan
Menikah : 1 kali

Menikah I : Umur : 22 th
Lamanya : 5 tahun
Menikah II : Umur :
Lamanya :

F. Riwayat Psikologi
1. Psikologis
Ibu mengatakan bahwa ibu sangat bahagia dengan kehamilannya ini karena hal
ini adalah hal yang dinantikan oleh suami dan keluarganya.
2. Sosial
Ibu mengatakan bahwa hubungannya dengan suami, keluarga, maupun
tetangganya baik, mereka menyambut baik kehamilannya.

16
G. Pola kebiasaan sehari-hari
1. Pola nutrisi
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa makan 3x sehari, dengan porsi sedang (nasi, daging/ikan,
sayuran hijau dan buah-buahan). Minuman air putih ±5-6 gelas/hari
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu makan sampai 3-4x sehari, dengan porsi sedang.
Kemudian minuman air putih ±5-6 gelas/hari diatambah 1 gelas susu tiap pagi.

2. Pola eliminasi
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan BAB 1x/hari, feses normal, tidak ada gangguan dengan bau yang
khas, dan BAK 4-5x sehari dengan air kencing warna kekuning-kuningan jernih.
-Selama hamil :
Ibu mengatakan BAB 1x/hari, feses normal, tidak ada gangguan dengan bau yang
khas, dan BAK 5-6x sehari dengan air kencing warna kekuning-kuningan jernih.

3. Pola istirahat / tidur


-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa sebelum hamil istirahat pada malam hari 7-8 jam mulai
pukul 21.00-04.00 WIB
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa selama hamil pola istirahat ibu meningkat ± 1 jam pada
siang hari pada siang hari pukul 14.00-15.00, dan pada malam hari ibu istirahat ±8
jam mulai pukul 21.00-04.00 WIB.

4. Pola aktifitas
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa kegiatan ibu sehari-hari sebagai ibu rumah tangga
-Selama hamil :

17
Ibu mengatakan bahwa selama hamil kegiatan ibu sehari-hari tidak terlalu berat,
karena sebagian besar pekerjaan dikerjakan oleh pembantu.

5. Pola hubungan seksual


-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa sebelum hamil ibu kumpul dengan bapak 2-3x seminggu.
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa selama hamil, ibu mengurangi dengan alasan ibu tidak
bergairah, sehingga selama hamil ibu kumpul dengan bapak 1x seminggu.

6. Pola kebersihan diri (personal hygiene)


-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu mandi 2-3x sehari, gosok gigi setiap kali mandi dan
ganti celana dalam 2x sehari.
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu mandi 2-3x sehari, gosok gigi setiap kali mandi dan
ganti celana dalam 3x sehari.

7. Spiritual
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu selalu shalat lima waktu, mengaji setelah shalat
maghrib dan melaksanakan shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu.

-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu lebih meningkatkan ibadahnya, seperti
shalat limawaktu, mengaji setelah shalat maghrib dan melaksanakan shalat sunnah
yang mengiringi shalat fardhu ditambah shalat malam.

H. Perilaku Kesehatan
-Sebelum hamil :

18
Ibu mengatakan bahwa ibu mengalami gangguan kesehatan, misalnya; pusing, flu
dll. Biasanya ibu membeli obat ditoko.
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu mengalami gangguan kesehatan, misalnya; pusing, flu
dll.Ibu berkonsultasi/berobat ke dokter dan tidak meminum obat-obatan yang
tidak sesuai dengan resep dokter.

I.I.DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
1. KU : Baik
2. Kesadaran : komposimentis
3. Tanda-tanda vital :
Tensi : 120/80 mmHg
Suhu : 37 C
Nadi : 85x/menit
RR : 23x/menit

I. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala : Simetris, rambut bersih, rambut tidak rontok, rambut tidak
mudah dicabut, distribusi rambut merata, tidak terdapat luka dan
benjolan.
2) Muka : Simetris, terdapat cloasma, tidak oedem, tidak ikterus.
3) Mata : Konjungtiva merah, sclera mata berwarna putih, tidak juling,
penglihatan normal
4) Hidung : Simetris, penciuman baik, tidak polip.
5) Mulut /gigi : Gigi lengkap, tidak ada karies dan epulis, tidak pucat,
lidah bersih.

19
6) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran
normal.
7) Leher : Tidak terjadi pembesaran kelenjar limfe atau tiroid atau vena
jogularis.
8) Mammae : Membesar/tegang, hiperpigmentasu aerola dan papilla
mamae, kelenjar montgomeri menonjol, puting susu bersih dan
menonjol, tidak ada benjolan, adanya kolostrum.
9) Abdomen : Simetris, membesar kedepan sesuai UK, terdapat striee
albican, terdapat linea alba, tidak ada bekas operasi/Sc.
10) Vulva : Tidak ada oedem dan varises, ada bekas episiotomi, bersih,
adanya flour albus tidak berbau dan warnanya normal.
11) Anus : Bersih, tidak hemoroid.
12) Ekstremitas bawah : Jari lengkap, kuku jari bersih, pergelangan
tangan baik, tidak terdapat oedem pada kaki, simetris, tidak ada
varises, tidak sianosis
Palpasi
1. TFU : 30 cm
2. Leopold I : TFU setinggi prosesus xifoideus dengan UK 36/37
minggu, Pada fundus teraba keras, melenting, dan bulat diperkirakan
kepala
3. Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu, teraba bagian yang datar
dan lebar seperti papan (Puka), dan pada bagian kiri perut ibu teraba
bagian terkecil janin.
4. Leopold III : Pada perut bagian bawah teraba bagian yang lunak,
tidak terlalu bulat dan tidak melenting, diperkirakan bokong.
5. Leopold IV : Belum masuk PAP.
Auskultasi
1. DJJ : Irama teratur (12+11+12)x4 / menit = ± 140 /
menit.
2. Tempat : Dipuntum maximum 2 jari diatas pusat sebelah
kanan.

20
Perkusi
Reflek patella :+/+
J. Pemeriksaan Antropometri
1. TB / BB : 160 cm / 63 kg
2. LILA : 24 cm.3. TBJ :
2945 gr . (MD-11)155 = (30-11)155 = 2945 gr.

K. Pemeriksaan Obstetri
Ukuran panggul luar
1. Distansia spinarum : 25 cm
2. Distansia eristarum : 29 cm
3. Boedelogue : 19 cm
4. Lingkar panggul : 88 cm

L. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Darah
Hb : 11 gr
Urine
Albumin : Tidak ada
Reduksi : Tidak ada
Hbs Ag : Tidak ada
2. Rongten : Dilakukan (bayangan kepala di fundus)

II.DIAGNOSA
Ny. E, G3P2A0, UK 39 Minggu, J/T/H/Letak Sungsang W, Intra uterin,
kesan jalan lahir normal, saat ini KU ibu dan janin baik.

3.1. DS Ibu mengatakan hamil ketiga


Ibu mengatakan UK kira-kira 9 bulan
Ibu merasakan gerakan janin dibawah pusat

21
HPHT : 17 September 2008

3.2. DO HPL : 24 Juni 2009


DJJ : ± 140 X / Menit
Leopold 1 : TFU = 30 cm, setinggi prosesus xifoideus.
Leopold 2 : Puka
Leopold 3 : teraba bagian yang lunak, tidak terlalu bulat dan tidak melenting,
diperkirakan bokong.
Leopold 4 :-
TTV : -TD= 120/80 mmHg, Nadi= 82x/mnt, t = 37 C, RR=23x/mnt.
Pemeriksaan Lab : - Hb = 11 gr %

3.3. Masalah : -
III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
-Berpotensi terjadinya Distosia pada bayi.

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA UNTUK KONSULTASI ATAU


KOLABORASI
-Tidak ada tindakan segera, hanya menyarankan ibu untuk berwaspada saat terjadi
tanda-tanda akan persalinan (bila perlu dirujuk untuk SC).

V.PLANNING
1. Lakukan pendekatan pada ibu dengan komunikasi terapeutik
R/ Agar menumbuhkan rasa percaya dan nyaman pasien kepada bidan sehingga
mempermudah bidan untuk memberi pelayanan asuhan kebidanan secara
menyeluruh.

2. Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan 7 T


R/ Agar bidan dapat mendeteksi dan mengetahui kelainan pada kehamilan secara
dini yang dapat menjadi penyulit dalam kehamilan dan proses persalinan.

22
3. Jelaskan hasil pemeriksaan pada pasien.
R/ Agar ibu dapat mengerti dan tahu kondisi dirinya dan janin yang ada dalam
kandungannya, sehinggga diharapkan ibu dapat mengantisipasi hal buruk yang
terjadi nantinya.

4. Jelaskan pada pasien tentang kehamilan letak sungsang yang dialami pasien.
R/ Agar ibu mengetahui kehamilan letak sungsang dan bahayanya, namun ibu
tidak perlu khawatir karena hal tersebut bisa diatasi dengan cara SC.

5. Anjurkan ibu untuk meningkatkan asupan gizi


R/ Agar kondisi ibu dan janin lebih sehat.

6. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan terutama personal hygiene


R/ Untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit menular.

7. Anjurkan untuk olah raga (lari pagi dan sering menungging) dan
mengajarkannya.
R/ Untuk memperlancar aliran darah, dan untuk mengembalikan letak normal
janin.

8. Anjurkan ibu untuk kontrol seminggu lagi atau jika ada keluhan.
R/ Untuk memantau kondisi ibu dan janin untuk mengantisipasi hal buruk yang
akan terjadi.

9. Menganjurkan&menyiapkan surat rujuk&Informcontion jika sewaktu-waktu


ibu akan melahirkan (let.su).
R/ Sebagai pertolongan bagi ibu dan janin dengan kehamilan letak sungsang.

23
VI . PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN/IMPLEMENTASI.
1. Melakukan pendekatan melalui komunikasi terapeutik, menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti, berbicara sopan dan mende ngarkan
seluruh keluhan pasien.
2. Melakukan pemerikasaan kehamilan dengan 7
T
-TB/BB : 160 cm/ 63 k
-TD : 120/80 mmHg
-TFU : 30 cm (setinggi prosesus xifoideus)
-TT : Lengkap
-Terapi :-
-Tes PMS : (-)
-Telewicara : HE

3. Menjelaskan bahwa kehamilan ibu saat ini dalam keadaan/posisi dengan letak
sungsang yang merupakan kelainan dalam kehamilan, tetapi ibu tidak perlu
khawatir karena kemungkinan dapat diatasi.

4. Menjelaskan bahwa kehamilan letak sungsang yaitu letak memanjang dengan


bokong adalah bagian yang terendah pada perut bagian bawah, sehingga sulit
dilakukan persalinan normal. Namun hal tersebut bisa diatasi dengan SC.

5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau, daging, susu dan


sebagainya untuk persiapan persalinan.

6. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan tubuh khususnya genetalia,


maupun kebersihan lingkungan demi kesehatan ibu.

24
7. Menganjurkan ibu olah raga dan melakukan posisi nungging selama 2 jam dalam
sehari (dilakukan secara bertahap). Mengajarkan posisi nungging dengan kepala
ibu serendah mungkin dan bokong diangkat setinggi-tingginya.

8. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan pada
kehamilannya untuk mengetahui perkembangan kondisi ibu dan janin.

9. Menganjurkan&menyiapkan surat rujuk&Informcontion jika sewaktu-waktu ibu


membutuhkan saat persalinan (let.su).

VII. EVALUASI
1. Melakukan pendekatan dengan komtik
Evaluasi S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang
diberikan bidan.
O : Ibu menyampaikan semua keluhannya
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan
2. Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan 7 T
Evaluasi S : Ibu bersedia untuk diperiksa.
O : Ibu melaksanakan saran yang diberikan bidan.
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan.
Evaluasi S : Ibu mengatakan dapat menerima hasil pemeriksaan
O : Ibu menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
4. Menjelaskan tentang kehamilan letak sungsang
Evaluasi S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang
diberikan bidan.
O: Ibu menganggukkan kepala.

25
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
5. Menganjurkan pada ibu untuk meningkatkan asupan gizi.
Evaluasi S : Ibu bersedia untuk memenuhinya
O: Ibu menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan terutama personal hygiene
Evaluasi S : Ibu sanggup melaksanakannya
O: Ibu menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
7. Menganjurkan ibu untuk olah raga dan melakukan posisi nungging 2 jam
sehari dan mengajarkannya.
Evaluasi S : Ibu mengatakan akan melaksanakannya.
O : Ibu menganggukkan kepala&mempraktekkannya.
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
8. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.
Evaluasi S : Ibu mengatakan akan kontrol satu minggu lagi
O : Ibu menganggukkan kepala.
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
9. Menganjurkan ibu rujuk saat akan melahirkan (jika kehamilannya Let.su)
Evaluasi S : Ibu mengatakan setuju (jika kehamilan Let.su)
O: Ibu menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.

26
BAB IV
PENUTUP

3.7. KESIMPULAN

Pada kasus yang ditemukan pada Ny. ”A” UK 36 minggu dengan


diagnosa kehamilan letak sungsang termasuk dalam kategori kehamilan dengan
kelainan letak, karena itu memerlukan perencanaan dan penanganan sedini
mungkin.
Pelaksanaan perencanaan yang dibuat sudah dilakukan dengan cukup
baik karena pasien dan petugas kesehatan dapat bekerja sama dengan baik pula.

SARAN
Bagi pasien :
Hendaknya pasien tidak perlu cemas dan khawatir dengan kehamilannya jika
mengalami gangguan yang tidak terlalu berbahaya karena hal ini masih bisa
diatasi, asal ibu mau mengikuti asuhan yang diberikan.
Pasien hendaknya mau mendengarkan dan melakukan setiap informasi dan saran
yang diberikan oleh bidan untuk mengatasi masalah pada kehamilannya.
Pasien hendaknya rajin memeriksa kehamilannya pada bidan sesuai waktunya
segera bila ada keluhan.

Bagi bidan :
Bidan dalam menentukan diagnosa dan pendeteksian dini harus tepat dan sesuai
agar langkah selanjutnya dapat dilaksanakan dengan tepat sehingga kematian ibu
dan janin dalam kehamilan, persalinan dan nifas dapat dicegah.
Dalam memberikan KIE bidan hendaknya lebih ramah dan terbuka sehingga
pasien dapat lebih kooperatif dan terjalin rasa saling percaya antara pasien dan
petugas kesehatan

27

Anda mungkin juga menyukai