Proposal - Sri Wahyuni d3 1592132020 - Revisi 2
Proposal - Sri Wahyuni d3 1592132020 - Revisi 2
PROPOSAL PENELITIAN
SRI WAHYUNI
1592132020
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
PROPOSAL PENELITIAN
A. JUDUL
B. I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
potensi pendapatan yang berasal dari Negara Indonesia sendiri, salah satunya
Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada Negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
menjadi dua yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat adalah pajak yang
1
2
(APBN), Sedangkan pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
dibagi menjadi pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota, dimana 5 pajak provinsi
yang terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, Pajak
Rokok, dan 11 pajak kabupaten/ kota terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran,
Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan
Logam, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, PBB P2.
Salah satu jenis pajak provinsi yaitu Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
bermotor. Objek dari PKB adalah kepemilikan dan/ atau penguasaan kendaraan
air dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima gross tonnage) sampai GT 7 (tujuh gross
tonnage). Subjek pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang
mengenal tarif sebagai instrumen yang digunakan untuk menghitung besar pajak,
dalam PKB ada dua jenis tarif yang berlaku yaitu tarif pajak
yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap
besarnya nilai yang dikenai pajak dan tarif pajak progresif di mana semakin tinggi
progresif berlaku bagi wajib pajak yang memiliki dan atau penguasaan kendaraan
bermotor lebih dari satu kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan sepeda
motor 500cc ke atas. Penerapan pajak progresif ini diharapkan bisa menekan
membayar pajak lebih mahal untuk pemilikan kendaraan kedua dan selanjutnya.
Kendaraan milik pribadi pertama hanya akan dikenai PKB 1,5 persen terhadap
nilai jual, untuk kendaraan kedua dan selanjutnya, tarif PKB ditetapkan 2 sampai
progresif, jumlah kendaraan yang terkena progresif dari tahun 2014 sampai
di tahun 2017 mengalami peningkatan 4 kali lipat dari tahun 2016 dan
kendaraan bermotor.
progresif di provinsi Sulawesi Selatan, oleh karena itu peneliti mengambil judul
2. Rumusan Masalah
masalah yang diangkat dalam Tugas akhir ini adalah Bagaimana Penerapan Tarif
3. Tujuan Penelitian
dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui Penerapan Tarif
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penulisan tugas akhir ini
a. Manfaat Praktis
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dalam membuat suatu kebijakan dimasa yang
akan datang, agar dapat mencapai tujuan dari kebijakan yang optimal, khususnya
b. Manfaat Teoritis
pengembangan.
6
5. Sistematika Penulisan
Kerangka pemikiran.
1. Tinjauan Pustaka
a. Pajak
1) Definisi Pajak
demikian pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk merumuskan
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan
tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang
gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
16
17
2) Fungsi Pajak
Jika dilihat dari definisi yang ada, terdapat dua fungsi pajak yang
dikemukakan Mardiasmo (2013:4), yaitu:
3) Tarif Pajak
a) Tarif Sebanding/Proporsional
Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap
besarnya nilai yang dikenai pajak.
b) Tarif Tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.
c) Tarif Progresif
Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai
pajak semakin besar.
Contoh: Pajak Daerah termasuk Pajak Kendaraan Bermotor, yang dimana tarif
untuk kepemilikan kendaraan kedua dan seterusnya ditetapkan secara progresif.
d) Tarif Degresif
Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai
pajak semakin besar.
18
b. Pajak Daerah
Daerah dan Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi
wajib kepada daerah yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa
Tahun 2010 adalah Pajak atas kepemilikan atau penguasaan kendaraan bermotor.
digunakan di semua jenis jalan daerat, dan digerakkan oleh peralatan teknik
berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu
sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang
bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya
menggunakan roda motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan
air dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima gross tonnage) sampai GT 7 (tujuh gross
tonnage).
Subjek pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang
sebagai berikut:
Wajib pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau Badan yang
0,5%
dinyatakan dalam koefisien yang nilainya 1 (satu) atau lebih besar dari 1 (satu)
(“Bobot”).
termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar serta kendaraan di air, dasar pengenaan
c. Pajak Progresif
Progresif, Pajak progresif memiliki pengertian yaitu pajak atas kepemilikan dana
22
atau penguasaan kendaraan bermotor lebih dari satu kendaraan bermotor roda
2) Ketentuan Pemungutan
Sulawesi Selatan Nomor 82 Tahun 2011 Tentang Tata cara Pemungutan Pajak
Progresif adalah :
a) Setiap orang pribadi yang memiliki kendaraan bermotor pribadi roda 2 (dua),
atau roda 3 (tiga) untuk kepemilikan kedua dan seterusnya dikenakan tarif secara
progresif.
b) Jenis kendaraan bermotor pribadi roda 4 (empat) atau lebih meliputi kendaraan
penumpang pribadi jenis sedan, jeep, double cabin, minibus dan microbus.
bermotor kedua dan seterusnya berdasarkan nama dan alamat yang sama, atau
a) Tata cara perhitungan PKB Pajak Progresif untuk kendaraan bermotor pribadi
(4) Kepemilikan kelima dan seterusnya sebesar 5,5% x dasar pengenaan PKB.
23
2. Kerangka Pikir
Dasar Pengenaan
Objek PKB Tarif PKB
Pajak PKB
Pajak Progresif
Daerah dan Retribusi Daerah mengatur bahwa pajak progresif dikenakan terhadap
sama. Pajak progresif untuk kepemilikan kedua dan seterusnya dibedakan menjadi
kendaraan roda kurang dari 4 (empat) dan kendaraan roda 4 (empat) atau lebih.
24
Sebagai contoh, orang pribadi yang memiliki 1 (satu) kendaraan bermotor roda 2
(dua), 1 (satu) kendaraan bermotor roda 3 (tiga) dan 1 (satu) kendaraan bermotor
dengan Desember 2018. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Badan
a) Variabel Penelitian
b) Desain Penelitian
Sulawesi Selatan yang merupakan objek penelitian ini guna memperoleh data
yang dibutuhkan berupa data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk
kata-kata atau bukan dalam bentuk angka. Adapun jenis data yang diperoleh dari
Teknik Pengumpulan
Data
Pajak Kendaraan 1. Observasi
Bermotor 2. Wawancara
3.Dokumentasi
Dasar
Objek Pengenaan Tarif Progresif
Pajak
Deskriptif Kualitatif
3. Definisi Operasional
Progresif, Pajak progresif memiliki pengertian yaitu pajak atas kepemilikan dan
atau penguasaan kendaraan bermotor lebih dari satu kendaraan bermotor roda
di provinsi Sulawesi selatan. Sampel dari penelitian ini adalah pemungutan pajak
5. Sumber Data
a) Data kualitatif
26
b) Data kuantitatif
Dalam penelitian ini, data kuantitatifnya berupa data jumlah kendaraan dan
sebagai berikut :
a) Data primer
Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan staf Badan
b) Data sekunder
Data Sekunder dalam penelitian ini adalah data olahan yang diperoleh dari
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yaitu berupa data jumlah
a) Studi Kepustakaan
berhubungan dengan masalah yang di ambil, baik berupa buku, Undang Undang
Web (www) dan sebagainya. Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan
lebih kritis dan analitis dalam mengerjakan penelitian (Nazir, 1988). Selain itu
studi kepustakaan di gunakan untuk menentukan arah dan tujuan penelitian, serta
b) Penelitian Lapangan
sebagai berikut:
(2) Dokumentasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, tentang Penerapan Tarif Pajak Progresif
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Diana. 2013. Konsep Dasar Perpajakan, Bandung: PT. Refika Aditama.
Sari, dkk. 2017. Analisis Dampak Penerapan Pajak Progresif Pada Kendaraan
Brmotor Roda Empat Terhadap Tingkat Penjualan Mobil Baru Di
Kecamatan Buleleng. Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha.
Singaraja.