A. PENGKAJIAN
Keluhan Utama :
pasien mengatakan nyeri pada bagian abdomen dan mual mutah
Riwayat penyakit Sekarang :
a. Nyeri di RUQ ,hipokondria atau region epigastrik ( cedera pada hati)
b. Nyeri pada kuadran kiri atas (LUQ ), tanda Kehr (nyeri pada kuadran kiri atas
yang menjalar ke bahu kiri) pada cedera limfa.
c. Nyeri pada area epigastrik atau bagian belakang, mungkin asimptomatik kecuali
terdapat peritonitis, tanda mungkin tidak ditemukan sampai 12 jam setelah cedera
pada cedera pancreas
PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
Data primer
Data sekunder
E : Exposure : Terdapat jejas ( trauma tumpul atu trauma tajam) pada daerah abdomen
tergantung dari tempat trauma
F : Five intervension / vital sign : Tanda vital : hipotensi, takikardi, pasang monitor
jantung, pulse oksimetri, catat hasil lab abnormal
Hasil lab :
a. Pemeriksaan darah lengkap untuk mencari kelainan pada darah itu sendiri
b. Penurunan hematokrit/hemoglobin
c. Peningkatan Enzim hati: Alkaline fosfat,SGPT,SGOT,
d. Koagulasi : PT,PTT
e. MRI
f. Angiografi untuk kemungkinan kerusakan vena hepatik
g. CT Scan
h. Radiograf dada mengindikasikan peningkatan diafragma,kemungkinan pneumothorax
atau fraktur tulang rusuk VIII-X.
i. Scan limfa
j. Ultrasonogram
k. Peningkatan serum atau amylase urine
l. Peningkatan glucose serum
m. Peningkatan lipase serum
n. DPL (+) untuk amylase
o. Penigkatan WBC
p. Peningkatan amylase serum
q. Elektrolit serum
r. AGD
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi :
a. Adanya ekimosis
b. Adanya hematom
Auskultasi :
Perkusi :
Suara dullness
I : Inspeksi posterior surface : Dikaji jika ada yang mengalami cedera pada bagian
punggung (spinal)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. PK Perdarahan
2. PK: Syok Hipovolemik
3. Nyeri akut b/d agen cedera fisik( Trauma tumpul / tajam) ditandai dengan
keluhan nyeri, diaphoresis, dispnea, takikardia
4. Cemas b/d prosedur pembedahan ditandai dengan pasien gelisah, takut, gugup,
gemetar, wajah tegang
5. Pola napas tidak efektif b/d hiperventilasi ditandai dengan sesak, dispnea,
penggunaan otot bantu napas, napas cupung hidung
6. Kerusakan integritas kulit b/d trauma tajam/tumpul ditandai dengan adanya
hematoma, ekimosis, luka terbuka, jejas pada daerah abdomen
7. Risiko infeksi b/d invasi bakteri
C. INTERVENSI
No. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Perdarahan Setelah dilakukan 1) Pantau TTV
asuhan
keperawatan Mengidentifikasi
selama 2 x 4 jam kondisi pasien.
diharapkan
perdarahan dapat 2) Pantau
dihentikan/teratasi tanda-tanda
Kriteria Hasil : perdarahan.
a. Tanda-
tanda Mengidentifikasi
perdaraha adanya
n (-) perdarahan,
b. TTV membantu dalam
normal ( pemberian
Nadi = 60- intervensi yang
100 tepat.
x/menit ;
TD = 110- 3) Pantau
140/70-90 tanda-tanda
mmHg ; perubahan
Suhu = sirkulasi ke
36, 5 – 37, jaringan perifer
50 C ; dan (CRT dan
RR = 16- sianosis).
24
x/menit) Mengetahui
c. CRT < 2 keadekuatan
detik aliran darah.
d. Akral
hangat
2. Syok Hipovolemik
1. RENCANA KEPERAWATAN /EMERGENCY INTERVENSION
Dx 1 : PK Perdarahan
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 4 jam diharapkan perdarahan dapat
dihentikan/teratasi
Kriteria hasil :
Intervensi :
Mandiri :
1) Pantau TTV
Kolaborasi :
Dx 2 : Nyeri akut b/d agen cedera fisik ( Trauma tumpul / tajam) ditandai dengan keluhan
nyeri, diaporesis, dispnea, takikardia
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 10 menit diharapkan nyeri yang
dialami pasien terkontrol
Kriteria hasil :
Intervensi :
Mandiri :
1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, qualitas,
intensitas nyeri dan faktor presipitasi.
Memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol dan dapat meningkatkan kekuatan
otot; dapat meningkatkan harga diri dan kemampuan koping.
Dx 3 : Cemas b/d prosedur pembedahan ditandai dengan pasien gelisah, takut, gugup,
gemetar, wajah tegang
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 10 menit diharapkan cemas pasien
berkurang
Kriteria hasil :
Intervensi :
Mandiri :
1. Indetifikasi tingkat kecemasan dan persepsi klien seperti takut dan cemas serta rasa
kekhawatirannya.
2. Kaji tingkat pengetahuan klien terhadap musibah yang dihadapi dan pengobatan
pembedahan yang akan dilakukan.
3. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
4. Berikan perhatian dan menjawab semua pertanyaan klien untuk membantu
mengungkapkan perasaannya.
5. Observasi tanda – tanda kecemasan baik verbal dan non verbal.
6. Berikan penjelasan setiap tindakan persiapan pembedahan sesuai dengan prosedur.
7. Berikan dorongan moral dan sentuhan therapeutic.
8. Berikan penjelasan dengan menggunakan bahasa yang sederhana tentang pengobatan
pembedahan dan tujuan tindakan tersebut kepada klien beserta keluarga.
Dx 4 : Pola napas tidak efektif b/d hiperventilasi ditandai dengan sesak, dispnea,
penggunaan otot bantu napas, napas cuping hidung
Tujuan : Setelah dilakukan askep selama 1 x 10 menit diharapkan pola nafas pasien kembali
efektif
Kriteria hasil :
Intervensi :
Mandiri :
Untuk mengetahui derajat gangguan yang terjadi, dan menentukan intervensi yang tepat
Kolaborasi
1. Bantu intubasi jika pernapasan semakin memburuk dan siapkan pemasangan ventilator
sesuai indikasi
4. EVALUASI
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC
: Jakarta
Nanda. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda Definisi dan Klasifikasi 2005 -2006.
Editor : Budi Sentosa. Jakarta : Prima Medika
Lynda Jual Carpenito-Moyet. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC
Testa,A.Paul.2008.AbdominalTrauma.(Online)(http://emedicine.medscape.com/article/822099-
overview diakses pada tanggal 28 Juli 2008)