PENDAHULUAN
yang terdiri dari lima subbab, yaitu tentang latar belakang masalah, maksud dan
tujuan dari penyusunan skripsi ini, letak lokasi dan kesampaian daerah,tahapan
penelitian, sampai pada peneliti terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam
menyusun draft skripsi ini. Berikut ini akan dijabarkan mengenai penjelasan dan
penelitian yang sangat berpotensi untuk terjadi tanah longsor. Hal ini juga
dibuktikan dengan telah terjadinya bencana tanah longsor yang terjadi pada
korban jiwa. Didasari oleh keadaan itu maka perlu dilakukan adanya tindakan
Bencana tanah longsor hampir setiap musim hujan menjadi ancaman bagi
material gunung api, yang memiliki kemiringan lereng curam. Pada lereng curam
tersebut sering kali terdapat bidang lemah yang terbentuk di antara batuan segar
yang kedap air dengan tanah pelapukan yang lebih poros, sehingga berpotensi
geologi yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menentukan sejarah geologi
timur dari kota Yogyakarta, terletak pada Kabupaten Wonogiri. Secara geografis
daerah penelitian terletak pada posisi 7° 52’ 30” LS – 7° 57’ 30” LS dan 110° 45’
00” BT – 110° 50’ 30” BT Indeks lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
Daerah penelitian mempunyai skala peta 1 : 25.000, terletak pada nomor lembar
Gambar 1.1. Peta indeks dan lokasi daerah penelitian (Bakorsutanal, 2001)
tetapi di beberapa tempat seperti jalan setapak dan curam hanya dapat ditempuh
penelitian laboratorium, dan penulisan draft laporan serta pembuatan peta. Dari
keempat tahapan berikut hasilnya akan saling berkaitan dan saling melengkapi
pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari segala sesuatu
yang berhubungan dengan daerah penelitian yang akan dilakukan. Pencarian data
sekunder dapat diperoleh dari interpretasi peta topografi, pembuatan peta geologi
dengan citra penginderaan jauh baik dari foto udara maupun dari citra satelit dan
yaitu perencanaan lintasan, jalur jalan atau sungai, pembuatan stratigrafi terukur,
pemetaan detil, pengambilan data struktur geologi dan interpolasi batas satuan
batuan.
A. Perencanaan lintasan
peta, baik RBI maupun peta topografinya. Selain itu perencanaan lintasan
Lintasan tersebut dapat melalui jalur jalan yang telah tersedia dan
apabila memungkinkan untuk melalui jalur sungai, maka hal itu akan lebih
singkapan hasil dari pengelupasan soil oleh air. Tahap ini disertai dengan
penelitian.
section)
D. Pemetaan detil
urutan batuan dari tua ke muda dan ketebalan lapisan batuan, sehingga
geologi teknik. Analisis geologi teknik yaitu sifat fisik tanah dan mekanik tanah.
Sifat fisik tanah berupa berat isi tanah, berat isi kering, kadar air. Sedangkan sifat
Tahap ini merupakan tahap pelaporan akhir dari semua data yang telah di
Proses penelitian geologi secara garis besar dari penentuan daerah hingga
di lapangan dan di laboratorium adalah; peta topografi skala 1 : 25.000, peta rupa
bumi skala 1 : 25.000 lembar Eromoko (1408-321), kompas geologi tipe Brunton
sistem azimut 0o-360o, GPS merk Garmin tipe 78 S, palu geologi batuan beku dan
sedimen merk Estwing, loupe dengan pembesaran 20x, larutan HCl 0,1 N, kamera
digital, pita ukur 50 m, alat tulis, kantong sampel batuan, mikroskop polarisasi
10x dan 20x, mesh 40, 60, 80, 100, 150, 200 dan kuas untuk mengayak fosil
Geologi daerah penelitian dan daerah sekitarnya telah banyak diteliti oleh
Jawa Tengah dan sekitarnya, dalam bukunya “Evolusi Geologi Jateng dan
berarah barat daya – timur laut. Deformasi kedua terjadi pada kala
pulau jawa
dilakukan.